Cara Membaca Kurva Permintaan dan Menelaah Fungsinya
Pada umumnya, kurva permintaan digunakan untuk mengetahui suatu tren ekonomi yang sedang berlangsung. Kurva permintaan adalah grafik ekonomi yang menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang diminta oleh pasar dengan harga yang bersedia dibayar oleh pasar.
Dalam gambarnya, ciri khas dari kurva permintaan adalah garis yang menunjukkan kepentingan yang membaca hubungan tersebut. Yakni, kondisi horizontal pada sumbu X yang menyatakan kuantitas permintaan. Lalu, garis vertikal pada sumbu Y yang menyatakan harga.
Kurva permintaan secara sederhana dapat disimpulkan sebagai grafik yang menggambarkan berapa banyak barang atau jasa yang bersedia dibeli konsumen, meskipun harganya berubah-ubah.
Hukum Kurva Permintaan
Kurva permintaan dijadikan sebagai representasi visual dari jumlah unit barang atau jasa yang akan dibeli beserta harganya. Semakin rendah harga, maka semakin tinggi kuantitas yang diminta. Kemudian, grafik tersebut akan menunjukkan garis naik atau turun sebagai gambaran dari kondisi tersebut.
Hubungan antara kuantitas dan harga akan mengikuti kurva permintaan. Ada empat faktor penentu permintaan yang tidak berubah.
- Harga barang atau jasa terkait.
- Penghasilan pembeli.
- Selera atau preferensi pembeli.
- Harapan pembeli (terutama tentang harga di masa depan).
Jika salah satu dari empat faktor penentu ini berubah, maka seluruh kurva permintaan bergeser sehingga kurva permintaan baru harus dibuat untuk menunjukkan perubahan hubungan antara harga dan kuantitas.
Kurva permintaan digunakan untuk menunjukkan hubungan antara kuantitas dan harga dalam permintaan agregat. Ini merupakan permintaan total dalam masyarakat dan memiliki faktor penentu permintaan yang sama setelah ditambah jumlah pembeli potensial di pasar.
Hukum permintaan menjelaskan bahwa harga komoditas merupakan faktor utama yang memengaruhi jumlah komoditas diminta. Namun, harga komoditas bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi jumlah komoditas diminta karena nyatanya masih banyak faktor lain.
Jika faktor lain mengalami perubahan dengan asumsi harga komoditas ceteris paribus, maka perubahan tersebut akan memengaruhi jumlah komoditas yang diminta dan akan menggeser kurva permintaan.
Contoh Kurva Permintaan
Mari kita ambil contoh kondisi di Indonesia. Pada tahun 2010 tren mobil listrik mulai merambahi industri otomotif di Asean. Di Indonesia, mobil listrik telah dipilih oleh sejumlah kalangan berduit.
Pada tahun 2010, kesadaran masyarakat akan lingkungan makin tinggi. Masyarakat semakin terpanggil untuk hidup go-green. Mobil listrik pun menjadi pilihan dalam aktivitas masyarakat dalam berpindah lokasi.
Selain alasan energi yang dikeluarkan dari mobil listrik lebih ramah lingkungan, moda transportasi ini disebut-sebut lebih efisien dibandingkan mobil berbahan bakar minyak sebagaimana tidak membutuhkan banyak perawatan dan lebih awet.
Sayangnya, harga mobil listrik terbilang mahal. Alasannya, mobil tersebut belum dapat diproduksi di dalam negeri secara massal, selain juga komponen yang belum tersedia di dalam negeri secara bebas. Walhasil, harganya terbilang mahal.
Dalam hubungannya dengan kurva permintaan, permintaan dan harga memiliki korelasi terbalik. Seiring kenaikan harga, permintaan pun menurun karena konsumen tidak mau atau tidak mampu membayar produk tersebut.
Harga rendah pun memengaruhi permintaan karena harga yang rendah mendorong kita untuk membeli atau mencoba sesuatu yang biasanya tidak kita sukai. Sebaliknya dengan harga yang mahal akan menahan kita untuk mencoba-coba sesuatu yang mungkin kita inginkan.
Konsep permintaan memainkan peran besar dalam kehidupan kita sehari-hari, sama halnya dengan barang dan jasa yang kita konsumsi secara rutin.
Membaca Pergerakan Kurva Permintaan
Membaca pergerakan kurva sebenarnya tidak sulit, misalnya untuk mengetahui permintaan karena perubahan harga, maka kurva permintaan bergeser.
Jika permintaan meningkat, seluruh kurva akan bergerak ke kanan. Itu berarti jumlah barang yang lebih besar akan diminta pada setiap harga. Jika seluruh kurva bergeser ke kiri, berarti total permintaan telah turun untuk semua level harga.
Kurva permintaan memiliki gradient atau kemiringan atau slope negatif. Slope pada kurva, biasanya menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Hal ini menunjukkan hubungan antara harga dengan permintaan adalah berbanding terbalik.
Dua Jenis Kurva Permintaan
Ada dua jenis kurva permintaan yang dikenal. Kedua jenis kurva ini menunjukkan fleksibilitas dalam menggambarkan sebuah tren. Berikut penjelasannya.
1. Permintaan yang elastis
Maksudnya adalah ketika penurunan harga, sehingga menyebabkan peningkatan signifikan dalam jumlah yang dibeli.Seperti karet gelang yang melar, kuantitas yang diminta banyak bergerak dengan hanya sedikit perubahan harga.
Contohnya adalah daging sapi, jika harga turun hanya 25%, kita mungkin membeli tiga kali lebih banyak dari biasanya. Jumlah yang lebih banyak kita beli karena kita tahu bagaimana cara penyimpanannya, yakni dengan memasukkannya ke dalam freezer. Jika permintaan elastis sempurna, kurva tampak seperti garis datar horizontal.
2. Permintaan tidak elastis
Permintaan tidak elastis dikaitkan ketika penurunan harga tidak meningkatkan jumlah yang dibeli, contohnya adalah buah pisang. Tidak peduli seberapa murah mereka, tidak banyak jumlahnya yang bisa kita makan sebelum akhirnya rusak. Selain itu, kita tidak akan membeli tiga tandan sekaligus meskipun harganya turun 25 persen.
Jika permintaan benar-benar tidak elastis, kurva tampak seperti garis lurus vertikal. Alasan kita lebih merespons penjualan daging sapi dibandingkan penjualan pisang adalah karena utilitas marginal dari setiap unit tambahan.
Utilitas marginal mengacu pada kegunaan (utilitas) dari setiap unit tambahan lebih jauh pada margin yang kita tuju. Karena kita dapat membekukan daging sapi giling, maka paket ketiga sama baiknya dengan yang pertama sehingga utilitas marginal daging sapi giling terbilang tinggi. Sedangkan, pisang kehilangan konsistensinya dalam freezer sehingga utilitas marginalnya rendah.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Kurva Permintaan
Naik atau turunnya kurva permintaan memang amat dipengaruhi oleh harga dan permintaan. Keduanya saling bertalian untuk membentuk sebuah kesatuan dalam tren. Pergeseran dalam kurva permintaan sangat dipengaruhi oleh minat konsumen. Beberapa faktor dapat menyebabkan pergeseran kurva, misalnya:
1. Perubahan tingkat pendapatan
Jika barang adalah barang normal, maka tingkat pendapatan yang lebih tinggi akan menyebabkan pergeseran kurva permintaan ke luar. Sementara tingkat pendapatan yang lebih rendah akan menyebabkan pergeseran ke dalam. Ketika pendapatan meningkat, permintaan akan barang atau jasa normal akan meningkat.
2. Perubahan ukuran pasar
Pasar yang tumbuh menghasilkan pergeseran kurva permintaan ke luar, sementara pasar yang menyusut menghasilkan pergeseran ke dalam. Ukuran pasar yang lebih besar dihasilkan dari lebih banyak konsumen. Oleh karena itu, permintaan konsumen akan meningkat.
3. Perubahan harga barang dan jasa terkait
Ketika harga barang komplementer menurun, kurva permintaan akan bergeser ke luar. Atau, jika harga barang komplementer meningkat, kurva akan bergeser ke dalam. Sebaliknya berlaku untuk barang pengganti.
Demikian informasi tentang kurva permintaan, semoga dapat membantu kita untuk memahami soal tren ekonomi atau membantu kita yang sedang memulai usaha bisnis.