8 Cara Berhemat Ini Tak Bikin Untung tapi Sebabkan Kerugian

cara berhemat

Kita semua tentu sering mendapat tips cara berhemat. Tapi, tidak semua tips cara berhemat yang dibagikan baik untuk kita. Bahkan, bukannya jadi hemat, cara-cara tersebut malah membuatmu tekor.

Membahas bagaimana cara berhemat di Jakarta, gak semua cara tersebut bisa berhasil dterapkani semua orang. 

Sebut saja, karyawan yang tinggal di hunian berjarak 8 km dari kantor, pengeluarannya beda dengan yang tinggal 25 km dari kantor. Orang yang sudah berumah tangga juga punya pengeluaran berbeda dengan meraka yang masih bujangan. 

Berlandaskan pada semua alasan di atas, kita akan membahas sejumlah cara atau tips hemat yang harus kamu telaah lebih lanjut. Pasalnya, bisa jadi tips ini malah membuat dompetmu makin sengsara di kemudian hari. 

1. Gak pakai kendaraan pribadi untuk beraktivitas 

 

seorang pria sedang menyetir mobil

Naik kendaraan umum memang merupakan hal yang dikampanyekan pemerintah. Tujuannya, untuk mengurangi kemacetan. 

Wajar saja, gak sedikit juga dari kamu yang pergi bekerja alias ngantor atau beraktivitas dengan mobil pribadi. Sehingga, membuat kemacetan di beberapa ruas jalan Ibu Kota. 

Sudah tahu kan, konsekuensi naik kendaraan pribadi apa saja? Pertama, tentu saja keluar uang bensin, parkir, dan tol bila ada.

Kedua, biaya cuci mobil per minggu, dan penggantian suku cadang yang akan berlangsung lebih cepat dari biasanya, karena kendaraanmu sering dipakai.

Namun, apakah dengan menjual kendaraan pribadi dan naik transportasi umum atau online akan membuat jadi lebih bisa menerapkan cara berhemat? Tentu saja tidak!

Mereka yang tinggal di hunian dengan jarak di bawah 10 km dari tempat kerja mungkin bisa menerapkan cara ini. Pasalnya, ongkos transportasi online tentu lebih murah.

Lantas, bagaimana dengan mereka yang tinggal 20 hingga 30 km dari tempat kerja dan mengandalkan tol? 

Mungkin saja mereka bisa naik bis atau kereta dulu, lalu nyambung naik ojek online sampai kantor. Tapi, jangan kaget ya kalau tiba-tiba ongkos transportasi sehari bisa bengkak. Selain bengkak, akan membuat badanmu lelah.

Ketika jarak rumah memang terlewat jauh dari kantor, naik kendaraan pribadi tentu jadi opsi tepat. Tapi konsekuensinya adalah harus berangkat di awal waktu, biar jalanan lebih lancar.

2. Cicilan nol (0) persen menguntungkan

seseorang memakai kartu cicilan

Di e-commerce, promo cicilan 0 persen kerap ditawarkan bagi mereka yang ingin melakukan pembayaran via kartu kredit. Kadang, fitur ini kerap dimanfaatkan untuk mereka yang lagi mencari barang kebutuhan sehari-hari, terutama kalau dompet lagi tiris. 

Namun, jangan salah, setiap e-commerce umumnya punya biaya layanan yang dikenakan kepada pelanggan yang ingin melakukan pembayaran lewat kartu kredit. Nah, besaran biaya layanan gak sedikit ya! 

Kadang, biaya itu memiliki besaran yang bergantung dari jumlah transaksimu. So, apakah cicilan 0 persen adalah cara berhemat? 

Pikir lagi deh! Menggunakan kartu kredit untuk fitur cicilan juga sama saja dengan nambah utang bulanan kan

3. Masak sendiri untuk bawa bekal ke kantor

seorang wanita sedang memasak

Bawa bekal dan masak sendiri dianggap kurang tepat sebagai cara berhemat ala karyawan kantoran. Tunggu dulu, jangan skeptis ya!

Selama bahan makananmu dibeli di pasar atau supermarket dan jenisnya sama seperti yang digunakan ibumu masak di rumah, tentu saja itu bisa menghemat pengeluaranmu.

Tapi, jika bahan makanan yang kamu beli adalah bahan makan premium, sebut saja seperti minyak zaitun, daging grade satu, bumbu-bumbu makanan impor, dan bahan makanan mahal lain, dengan alasan agar bekalmu bisa jadi lebih “sehat,” maka pengeluaran bulananmu tetap besar.

Gak dipungkiri, supermarket yang mudah ditemukan di dekat perkantoran adalah supermarket yang menjual bahan-bahan pangan impor yang tampilannya lebih segar. Karena jaraknya lebih dekat, bisa jadi kamu lebih memilih belanja di sana ketimbang di pasar saat Weekend

Tapi konsekuensinya akan membuat pengeluaran untuk makan tetap besar. Daging atau sayuran di pasar juga gak kalah sehat kok

4. Isi pulsa atau paket data saat cashback atau diskon

seorang wanita sedang melihat ponsel dan laptop

Kalau memang belum waktunya isi pulsa atau paket data, ya gak usah dilakukan. 

Kupon diskon atau cashback pulsa dan paket data memang sering muncul di waktu yang gak kita ketahui. Nah, berhubung udah muncul, kita bisa langsung beli dengan alasan “mumpung lagi ada promo”.

Tapi, apakah itu bijak dilakukan jika kamu “baru saja” membeli pulsa atau paket data ini? 

Apalah arti dari potongan 5 persen atau 10 persen kalau ujung-ujungnya pengeluaranmu jadi dobel untuk kebutuhan komunikasi dan internet. 

5. Bayar membership gym lebih dari sebulan biar dapat diskon

membership gym

Gak dipungkiri, olahraga merupakan salah satu bagian dari hidup para karyawan kantoran. Pasalnya, rutinitas sehari-hari di kantor memang bisa bikin kita tambah stres. 

Karyawan yang sehat dan rajin olahraga tentu lebih produktif di mana pun berada. Lantas, berapa sih biaya membership yang harus kamu bayarkan untuk nge-gym?

Beberapa gym terkadang menerapkan diskon membership yang lebih murah seandainya kamu membayar untuk tiga atau enam bulan. Ini bisa jadi peluang sekaligus jebakan.

Akan jadi peluang hemat bagi mereka yang sudah rutin nge-gym dan gak lepas dari rutinitas ini. Namun bisa jadi jebakan seandainya tiba-tiba kantormu pindah lokasi dan kamu gak lagi bisa ngegym di sana. 

6. Melihat “free trial”, harus sign-up!

seorang wanita mengakses free trial

Layanan apapun yang sifatnya free trial di awal bulan, belum tentu kamu butuhkan di kemudian hari. 

Karena itu, kalau penasaran ya coba saja mumpung gratis. Tapi, setelah itu jangan lupa untuk cancel agar di bulan depan kamu gak akan terkena billing layanan tersebut. 

Layanan ini umumnya ditemukan pada layanan streaming musik, video, atau layanan email blast, dan jasa atau fitur-fitur yang ditawarkan oleh sebuah aplikasi. 

Hati-hati ya, jangan karena iseng coba free trial malah berdampak rugi di kemudian hari!

7. Belanja online pasti lebih murah

seseorang sedang belanja online

Belanja online biasanya memang lebih murah. Tapi, apa dulu yang dibeli dan berapa jumlahnya?

Meski diskon bertebaran di e-commerce, ongkos kirim tentu harus diperhatikan. Sayang dong kalau cuma beli sedikit tapi biaya ongkirnya setengah harga barang yang kamu beli.

Membahas soal belanja online, perhatikan juga biaya-biaya tambahan lain ya. Sebut saja seperti biaya asuransi dan lainnya. Kalau gak terlalu butuh, lebih baik jangan dicentang agar tidak tambah mahal.

8. Beli barang preloved lebih hemat

seseorang memilih barang preloved

Harga barang preloved atau secondhand memang lebih murah dibanding membeli baru. So, kadang mereka menjadikan belanja preloved sebagai cara berhemat dalam belanja. 

Namun, gak semua barang yang dibeli dalam kondisi bekas bagus. Bisa jadi malah kondisinya memang sudah mau rusak. Sebut saja seperti ban mobil bekas, selimut, kasur, dan lainnya. 

Khusus buat cewek, dress preloved, t-shirt, dan pernak-pernik lainnya memang mudah sekali didapatkan. Khusus barang yang satu ini, menemukan barang dalam kondisi jarang pakai tentunya mudah. Lain halnya dengan outfit pria. 

Itulah delapan cara berhemat yang umumnya dilakukan oleh kita dalam kehidupan sehari-hari, namun justru berujung pada kegagalan.

Karena cara hidup hemat itu gak bisa dipukul rata, ada baiknya sesuaikan saja semua tips ini dalam kehidupan sehari-harimu. (Editor: Chaerunnisa)