Mata Uang China – Perbedaan Yuan dan Renminbi serta Sejarah

Mata uang China adalah Renminbi dan Yuan

Apa mata uang China? Mengapa China menggunakan dua mata uang? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat kamu temukan di artikel ini.

China merupakan salah satu negara dengan perekonomian terkuat. Bahkan, China digadang-gadang menjadi ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2028 dan menggeser posisi Amerika Serikat. Kini mata uang yuan juga telah diakui sebagai mata uang internasional selain dolar dan euro.

Produk-produk dari negara ini juga menguasai hampir seluruh pasar dunia. Apalagi di era pasar bebas seperti sekarang, seluruh negara berbisnis dengan China. Nah, cari tahu lebih banyak tentang mata uang China, yuk!

Mata uang China: Yuan atau Renminbi?

Mata uang China adalah renminbi (RMB). Mata uang ini dicetak Bank Rakyat Tiongkok. Mungkin kamu masih bertanya-tanya, mata uang China sebenarnya yuan atau renminbi?

Secara resmi, uang China yang sah adalah renminbi (人民币) yang berarti mata uang rakyat. Renminbi merupakan sebutan formal untuk mata uang yang berlaku di seluruh wilayah Tiongkok Daratan.

Renminbi dikeluarkan pertama kali pada Desember 1948 saat People’s Republic of China (PBOC) atau Bank Rakyat China baru didirikan di Kota Shijiazhuang, provinsi Hebei.

Mata uang ini mulai digunakan pada tahun 1949 dengan simbol internasionalnya CNY (¥) atau CNH saat diperdagangkan di luar Tiongkok Daratan, seperti di Hong Kong, Makau, dan Singapura.

Sementara yuan merupakan nama unit atau satuan mata uang renminbi. Artinya, yuan digunakan untuk menyebut satuan/nilai sebuah barang, sedangkan renminbi merupakan nama resmi mata uangnya.

Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut. Yang benar adalah “sebuah meja seharga 500 yuan”, bukan “sebuah meja seharga 500 renminbi”.

Tahukah kamu? Renminbi punya sebutan yang diberikan media massa Barat, yaitu redback. Julukan ini dipakai karena renminbi dianggap sebagai lawan dari dolar AS yang mempunyai sebutan the greenback.

Denominasi mata uang China

Yuan terdiri dari uang koin dan kertas. Saat ini pecahan uang koin yuan terdiri dari 0.01 yuan, 0.05 yuan, 0.10 yuan, dan 1 yuan. Sementara uang kertas yuan terdiri dari pecahan 1 yuan, 5 yuan, 10 yuan, 20 yuan, 50 yuan,dan 100 yuan.

Satu yuan dibagi menjadi 100 fen atau 10 jiao. Kini, koin dengan nilai terkecil pada mata uang yuan adalah 1 jiao.

Kurs mata uang China

  • 1 Yuan: 2.236,59 IDR
  • 1 Yuan: 0,15 USD

Perbedaan CNY dan CNH

Selain memiliki nama mata uang dan satuan yang berbeda, renminbi juga memiliki dua kode ISO, CNY dan CNH. Keduanya memiliki nilai tukar yang berbeda. Bahkan, arah pergerakan nilai tukarnya pun tidak selalu sama.

Meski keduanya diterbitkan oleh bank sentral People’s Bank of China, ada beberapa perbedaan antara CNY dan CNH. Ini penjelasan lengkapnya.

CNY

  • Mata uang renminbi (yuan) hanya bisa diperdagangkan atau dipindahtangankan di Tiongkok Daratan (mainland China).
  • Renminbi membedakan uang China dari negara lain, seperti Taiwan yang juga menggunakan yuan.
  • Nilai tukar CNY terhadap mata uang negara lain bersifat fixed/tetap sesuai kebijakan yang ditetapkan Pemerintah China.

CNH

  • Mata uang renminbi (yuan) yang diperdagangkan di luar wilayah Tiongkok Daratan (offshore), seperti Hong Kong, Makau, Singapura, dan Malaysia.
  • Hong Kong merupakan hubungan internasional bagi pasar offshore mata uang renminbi.
  • Nilai tukar CNH fluktuatif sesuai hukum penawaran dan permintaan (supply and demand). Nilai tukarnya terkadang melebihi nilai tukar CNY, tergantung jumlah permintaan terhadap yuan.

Sejarah mata uang China

Sejarah mata uang renminbi yang digunakan hingga saat ini berawal pada tahun 1949. Ketika Partai Komunis mengalahkan Kuomintang dan Mao Zedong memproklamasikan berdirinya Republik Rakyat China (RRC). Sejak saat itu, renminbi digunakan sebagai satu-satunya mata uang di seluruh wilayah RRC.

Renminbi sangat mudah dikenali dari karakternya yaitu bergambar Mao Zedong dan berwarna merah. Dahulu, uang kertas renminbi pernah bergambar ilustrasi sosok dari suku-suku minoritas China, seperti Tibet, Mongol, Hui, Miao, Uyghur, dan lain-lain.

Namun, pada uang kertas seri terbaru, gambar sosok Mao Zedong mendominasi disertai dengan ilustrasi panorama dan bunga-bungaan.

Selama 11 tahun, kurs mata uang renminbi pernah dipatok 8,28 terhadap dolar AS. AS menuduh keputusan ini merupakan siasat dari China agar barang-barang produksi dari China lebih murah di pasar internasional. Mulai 21 Juli 2005, kurs renminbi dikembalikan dari awalnya 8.22 yuan per 1 dollar, menjadi ¥8.11.

Mata uang china menjadi mata uang internasional

Mulai Desember 2015, mata uang China ditetapkan sebagai mata uang internasional oleh International Monetary Fund (IMF).

Renminbi atau yuan resmi bergabung bersama empat mata uang internasional lain yaitu dolar, yen, euro, dan pound sterling.

Sejak saat itu, yuan/renminbi masuk dalam daftar mata uang klub elit IMF yang disebut sebagai Special Drawing Rights (SDR).

Mengapa mata uang China menjadi mata uang internasional?

Tentu keputusan ini tidak diambil secara serampangan. Ada beberapa alasan yang menjadikan yuan/renminbi menjadi mata uang internasional.

  1. Alasan utamanya adalah China merupakan negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia, di bawah AS. Ini adalah salah satu kriteria utama yang ditetapkan IMF.
  2. Kriteria kedua adalah mata uang China harus dijadikan mata uang yang dapat digunakan secara bebas di pasar internasional. Hal ini mampu dibuktikan karena lebih dari 1.000 bank di 100 negara menggunakan yuan untuk melakukan transaksi dengan China. Bahkan, angka ini terus naik sebesar 20% selama tahun 2013-2014.
  3. Yuan/renminbi telah direview oleh IMF pada 2010. Sebagaimana diketahui, IMF rutin melakukan review mata uang SDR setiap lima tahun sekali. Pada akhir tahun 2010 , dewan eksekutif IMF yang terdiri dari 24 direksi memutuskan hanya ada empat mata uang akan terus berada dalam daftar SDR. IMF juga mempertimbangkan yuan/renminbi masuk dalam SDR.
  4. Hal itu ditanggapi Presiden China, Xi Jinping dengan melakukan reformasi terhadap mata uangnya. Caranya dengan menambah jam perdagangan valas dan lebih sering menerbitkan utang.
  5. China juga menjadi lebih transparan dengan statistik ekonomi. Mereka mulai transparan soal jumlah cadangan emas dan mata uang asing yang dimiliki. Fluktuasi nilai tukar yuan/renminbi pun disesuaikan dengan permintaan dan penawaran (supply and demand) di pasar bebas.

Karena beberapa kriteria dan persyaratan tersebut telah dipenuhi, mata uang China pun ditetapkan menjadi mata uang internasional oleh IMF.

Setelah masuk dalam SDR, IMF pun kembali menciptakan formula bobot baru terhadap setiap mata uang yang tergabung di dalamnya. Formula ini didasarkan pada beberapa faktor penting seperti nilai ekspor emiten dan omset valuta asing.

Yuan pun resmi menjadi anggota SDR pada 1 Oktober 2016 dengan bobot masing-masing mata uang dalam keranjang SDR: dolar AS -41,73%; euro -30,93%; yuan -10,92%; yen -8,33%; dan pound -8.09%.

Itu tadi beberapa hal tentang mata uang China yang perlu kamu ketahui. Sudah tahu perbedaan antara yuan dan renminbi, bukan? 

Buat kamu yang mau tahu lebih banyak tentang mata uang atau asuransi? Lihat pertanyaan populer seputar topik-topik tersebut di Tanya Lifepal.

Tanya jawab seputar mata uang China

Uang Cina terdiri dari dua, yaitu Yuan (CNY) dan Renminbi (RMB). Perbedaannya adalah Renminbi berperan sebagai mata uang resmi Tiongkok, sedangkan Yuan berperan dalam sistem ekonomi dan keuangan negara.

Saat artikel ini diterbitkan nilai 1 Yuan sama dengan Rp2.236.