Yen – Mengenal Mata Uang Jepang dan Sejarahnya

Mata uang Jepang adalah Yen

Mata uang Jepang, Yen, termasuk salah satu mata uang yang paling stabil di dunia. Nilai tukar Yen terhadap mata uang lain cukup stabil, bahkan terkadang menguat.

Dalam trading forex (mata uang asing), Yen juga menjadi salah satu mata uang yang paling banyak digunakan selain dollar, euro, dan pound sterling. Hal ini dikarenakan Jepang adalah negara maju dengan perekonomian yang kuat.

Ingin tahu lebih banyak tentang Yen? Yuk simak artikel berikut ini!

Mata uang Jepang dan simbolnya

Mata uang Jepang adalah Yen. Dalam huruf kanji ditulis sebagai yang sebenarnya dibaca en. dibaca Yen karena didasarkan pada romanji atau aturan alih aksara pada zaman Keshogunan Tokugawa. Berdasarkan romaji tersebut, aksara katakana (e) dibaca sebagai je.

Sebagai negara yang memiliki aksara sendiri, Jepang memilih aksara yang berarti lingkaran sebagai nama uang resminya. Pemilihan aksara ini tidak sembarangan, lho. Ada alasan khusus mengapa aksara yang berarti lingkaran ini dipakai.

Pertama, pemilihan ini sesuai dengan tradisi Jepang yang melambangkan uang dengan lingkaran yang terbentuk dari jari telunjuk dan ibu jari.

Kedua, uang logam yang digunakan Jepang mulanya memang berbentuk bundar. Jepang meniru bentuknya dari Hong Kong yang lebih dahulu mencetak uang logam bundar.

Namun sebelum menggunakan simbol , Jepang menggunakan sebagai tanda mata uangnya. Kini, Jepang juga menggunakan simbol lain untuk menuliskan mata uangnya yakni ¥. Simbol ini lebih dikenal dan populer secara internasional dibandingkan simbol .

Jika ingin menuliskan dalam aksara latin, kamu tak perlu bingung karena sesuai dengan sistem kode ISO 4217, Yen cukup ditulis sebagai JPY.

Kode ini lebih umum digunakan dalam bidang ekonomi, bisnis, dan perbankan lintas negara. Dua huruf pertama, JP, adalah singkatan dari Jepang dan url internet yang berlaku secara internasional. Sedangkan huruf terakhir, Y, merupakan inisial dari Yen.

Sejarah mata uang Jepang

Yen digunakan secara resmi sejak 27 Juni 1871 berdasarkan Shinka jōrei (peraturan pemerintahan tentang uang baru). Namun sebenarnya, keberadaan Yen dapat ditelusuri hingga zaman Dinasti Han atau sekitar 221 sebelum masehi.

Seorang biksu asal China bernama Wu Zhu lah yang memperkenalkan uang berbentuk koin kepada bangsa Jepang. Hingga abad ke-8, Jepang terus mengimpor koin serupa dari China untuk dipakai sebagai mata uang resmi mereka.

Mulai tahun 708, Jepang mulai mencetak koin tembaga dan peraknya sendiri sebagai mata uang. Koin ini diberi nama Wado Kaichin atau Wado Kaiho. Koin ini meniru koin Kai Yuan Tong Bao dari China, mulai dari bentuk, ukuran, hingga beratnya.

250 tahun kemudian, Jepang kembali mengimpor mata uang dari China karena mengalami kemunduran ekonomi. Akibatnya, mereka tak sanggup mencetak mata uangnya sendiri.

Beberapa abad kemudian, perekonomian Jepang mulai tumbuh pesat. China mulai kewalahan memenuhi permintaan mata uang dari Jepang.

Jepang pun mulai memproduksi koin sendiri bernama toraisen dan shicusen untuk menutupi kekurangan mata uang koin dari China.

Pada periode Muromachi, mulai tahun 1336 hingga 1870, Jepang menggunakan mata uang mon. Namun mata uang ini tidak stabil tidak memiliki standar nilai tukar terhadap mata uang asing. Akhirnya pada masa pemerintahan Meiji, Yen diperkenalkan.

Pada tahun 1870, Jepang meminta bantuan perusahaan Jerman untuk mencetak mata uang baru yang dikenal dengan sebutan German Note.

Mata uang itu dicetak dengan metode yang sama dengan mata uang Jerman. Mata uang ini resmi beredar pada tahun 1872.

Selanjutnya, bank nasional mulai meminta perusahaan Amerika Serikat untuk memproduksi mata uang yang diterbitkan pada tahun 1873. Bank nasional pun mulai memproduksi mata uang pertama dengan gaya mata uang barat.

Jepang kemudian mengganti model mata uang kertasnya dengan potret wajah. Empress Jingu menjadi menjadi perempuan pertama yang potretnya digunakan dalam Yen.

Denominasi mata uang Jepang

Yen dibagi menjadi dua bentuk, yaitu kertas dan logam. Pencetakan, penerbitan, pengedaran, dan pencabutan mata uang ini diatur Bank of Japan sebagai bank sentral.

  • Pecahan uang kertas Yen Jepang terdiri dari ¥1.000, ¥2.000, ¥5.000, dan ¥10.000.
  • Pecahan uang logam Yen Jepang terdiri dari ¥1, ¥5, ¥10, ¥50, ¥100, dan ¥500.
  • Sebenarnya ada pecahan/satuan lain yang lebih kecil dari Yen, yaitu send an rin.

  • 1 Yen = 100 sen
  • 1 Yen = 1.000 rin.
  • Namun keduanya kini sudah tidak dipakai lagi meskipun sesuai undang-undang mata uang ini masih sah. Hal ini dikarenakan nilainya sangat kecil sehingga hanya dipakai dalam bursa saham atau kurs valuta asing.

    Nilai tukar mata uang Jepang

  • 1 JPY = 131,08900 IDR
  • 1 JPY = 0,00905 USD
  • Keunikan mata uang Jepang

    Tahukah kamu? Yen dilengkapi dengan blind code untuk mempermudah para tuna netra bertransaksi.

    Empat pecahan uang kertas Jepang memiliki blind code yang berbeda. Pecahan 1.000 Yen dilengkapi dengan tanda garis, tiga bulatan untuk 2.000 Yen, satu bulatan untuk 5.000 Yen, dan garis siku untuk pecahan 10.000 Yen.

    Selain itu, masih ada fakta menarik lain tentang mata uang Yen. Ini rangkumannya.

    1. Mudah dikenali

    Selain memiliki blind code, mata uang koin Jepang juga sangat mudah dikenali karena memiliki ukuran, berat, warna, dan bentuk yang berbeda.

  • Pecahan 500 Yen merupakan koin terbesar dan terberat, berwarna kuning, dan berbahan nikel.
  • Pecahan 100 Yen merupakan koin teringan, berbahan aluminium, dan berwarna perak.
  • Pecahan 1 Yen merupakan koin paling kecil, berbahan aluminium, dan berwarna perak.
  • Pecahan 50 Yen memiliki lubang di bagian tengah dan lebih berat.
  • Pecahan 5 Yen juga berlubang di tengah tetapi lebih ringan.
  • 2. Memiliki desain dan warna yang sama

    Tidak seperti rupiah yang sering berganti desain, Yen jarang memiliki model baru. Uang yang sekarang beredar nyaris sama sepanjang tahun.

    Bahkan, uang yang berlaku saat ini adalah seri tahun 2004, kecuali pecahan 2.000 Yen yang merupakan seri tahun 2000.

    Jika ada desain baru, polanya pun hampir seragam berupa bulatan putih di tengah yang berisi gambar transparan atau gambar air dan gambar tokoh yang terletak di kanan.

    3. Sulit dipalsukan

    Yen diamankan dengan teknologi canggih dengan adanya stiker bulat berwarna perak yang akan berubah menjadi bulatan hitam saat digandakan. Bahkan mesin fotocopy yang canggih pun tidak akan mampu menggandakan uang ini.

    4. Jarang ada uang rusak

    Kamu tidak akan menemukan uang Yen yang lecek dan kotor. Hal itu dikarenakan adanya clean money policy yang diterbitkan oleh bank sentral Jepang. Yen juga menggunakan bahan kertas Washi yang terkenal kualitasnya.

    5. Gambar uang yang unik

    Dalam mata uang Yen, gambar yang ditampilkan adalah tokoh pendidikan, peneliti, bahkan penulis novel. Bukan pahlawan ataupun bukan potret kaisar atau keluarganya.

    Satu hal unik lain adalah saat berbelanja di Jepang, kamu pasti akan mendapatkan uang kembalian yang pas dan lengkap.

    Pasalnya, pedagang akan dianggap tidak serius dalam berbisnis kalau mereka menolak pecahan uang besar dan tidak bisa menyediakan uang receh untuk kembalian.

    Itu tadi beberapa hal tentang mata uang Jepang yang menarik untuk diketahui. Buat kamu yang mau tahu lebih banyak tentang mata uang atau asuransi? Lihat pertanyaan populer seputar topik-topik tersebut di Tanya Lifepal.

    Tanya jawab seputar mata uang Jepang

    Saat artikel ini diterbitkan, 1 Yen senilai Rp131,80.

    Yen Jepang bukanlah mata uang yang paling tinggi, melainkan Dinar Kuwait lah yang tertinggi.