Bisa Untung Belasan Juta, Ini Hitungan Modal, Keuntungan dan Tips Bangun Bisnis Mie Ayam
Bisnis mie ayam masih menjadi salah satu pilihan usaha kuliner favorit bagi banyak orang di Tanah Air. Menu yang satu ini tentunya udah sangat familiar dengan seluruh rakyat Indonesia.
Dibandingkan bisnis yang lainnya, usaha kuliner relatif lebih aman dari segala pergerakan ekonomi suatu negara. Penyebabnya, karena hampir semua orang membutuhkan makanan sebagai kebutuhan primer.
Meskipun demikian, bisnis ini bukan tanpa saingan. Dengan semakin banyaknya persaingan di dunia bisnis kuliner mie ayam, kamu perlu mempersiapkan berbagai macam hal dari rencana hingga eksekusi agar gak berujung kerugian.
Pengin mulai bisnis lainnya? Kamu bisa gabung dengan agen Lifepal dan dapatkan penghasilan hingga Rp30 juta per bulan.
Jika kamu punya pertanyaan seputar bisnis, ajukan kepada tim ahli di Tanya Lifepal!
Yuk langsung saja simak bagaimana memulai bisnis mie ayam berikut ini mulai dari hitung-hitungan modal, keuntungan serta tips memulainya!
Modal awal bisnis mie ayam
Untuk memulai sebuah bisnis, kamu tentunya memerlukan modal utama. Untuk bisnis mie ayam, sudah pasti modal utamanya adalah peralatan masak.
Perlengkapan jualan mie ayam | Kuantitas | Harga total |
---|---|---|
Gerobak | 1 unit | Rp 3.500.000 |
Panci | 1 unit | Rp 250.000 |
Sendok | 60 unit (@ Rp 2.000) | Rp 50.000 |
Garpu | 60 unit (@ Rp 2.000) | Rp 50.000 |
Sumpit plastik | 75 pasang (@ Rp 2.500) | Rp 187.500 |
Mangkok | 50 unit (@ Rp 14.000) | Rp 700.000 |
Gas elpiji 12 Kg | 2 unit (@ Rp 550.000) | Rp 1.100.000 |
Meja | 10 unit (@ Rp 350.000) | Rp 3.500.000 |
Kursi | 50 unit (@ Rp 20.000) | Rp 1.000.000 |
Gelas | 60 unit (@ Rp 7.000) | Rp 420.000 |
Jumlah | Rp 10.757.500 |
Belum selesai nih, selain modal utama berupa peralatan dan perlengkapan di atas, terdapat bahan baku untuk menjalankan bisnis mie ayam dengan rincian sebagai berikut:
Nama bahan | Kuantitas | Harga total |
Mie | 5 Kg | Rp 100.000 |
Daging ayam | 2 Kg | Rp 90.000 |
Minyak goreng | 1 Liter | Rp 12.000 |
Kecap | 1 Kg | Rp 50.000 |
Penyedap rasa | 100 gram | Rp 10.000 |
Daun bawang | 10 ikat | Rp 50.000 |
Sawi | 10 ikat | Rp 75.000 |
Pangsit goreng | 1 bungkus | Rp 70.000 |
Bakso | 250 buah | Rp 150.000 |
Sambal | 1 botol | Rp 100.000 |
Isi ulang gas | 4 kali | Rp 600.000 |
Sewa tempat | 1 bulan | Rp 2.500.000 |
Listrik | 1 bulan | Rp 500.000 |
Karyawan | 1 bulan | Rp 3.000.000 |
Jumlah | Rp 7.307.000 |
Perhitungan di atas berdasarkan pada asumsi bahwa setiap 1 kilogram mie bisa menghasilkan 12 porsi mie ayam. Jadi, dalam sehari kamu bisa membuat hingga 60 porsi. Itu juga udah termasuk dengan berbagai bahan lainnya seperti daging ayam, minyak, kecap hingga pangsit untuk memenuhi kebutuhan membuat 1 porsi mie ayam.
Berapa potensi keuntungan bisnis mie ayam?
Jika berasumsi kamu menjual 1 porsi mie ayam bakso seharga Rp 15.000, maka omzet maksimal yang bisa kamu dapatkan dalam sebulan adalah:
Rp 15.000 x 60 porsi x 26 hari (hari buka per bulan)= Rp 23.400.000.
Sedangkan untuk laba bersih yang bisa kamu dapatkan adalah:
Rp 23.400.000 (pemasukan) – Rp 7.307.000 (biaya operasional) = Rp 16.093.000
Lumayan besar, bukan? Bahkan kamu udah bisa langsung balik modal guna menutupi ongkos membeli perlengkapan dan peralatan di bulan pertama. Namun untuk mencapai penjualan maksimal 60 porsi sehari merupakan tantangan lainnya yang harus dicapai.
Yuk simak tips supaya bisnis mie ayam kamu bisa laku berikut ini:
Sekarang ini banyak contoh usaha kuliner yang sukses karena penggunaan gadget yang memudahkan. Oleh karena itu kamu gak boleh ketinggalan memasang tempat makan kamu di aplikasi GoFood maupun GrabFood nih. Karena potensi pasarnya sangat luas dan sekaligus untuk jadi ajang promosi dagangan kamu nih. Setelah melakukan promosi, kamu juga perlu memilih lokasi yang tepat agar lebih mudah dijangkau dengan masyarakat. Coba cari tempat yang sering dilalui oleh masyarakat dan juga dekat dengan perkantoran, karena banyak pegawai yang malas panas-panasan cari makan keluar dan milih order lewat aplikasi. Pusat jajanan serba ada alias food court yang biasanya dibangun di sekitar kawasan perkantoran juga bisa jadi pilihan. Kamu bisa mencari lapak yang kosong untuk menaruh gerobak mie ayamnya. Kalau di food court, kamu gak perlu repot-repot cari pembeli karena mereka pastinya udah datang sendiri tiap jam makan. Lokasi yang kamu pilih juga akan menentukan pengeluaran bulananmu. Cari lokasi ini gampang-gampang susah. Biasanya, semakin strategis lokasinya, semakin tinggi biaya sewanya. Ini tentunya jadi tantangan tersendiri buat kamu. Pastikan saja, kamu masih dapat target keuntungan yang kamu inginkan setelah mengurangi pengeluaran untuk biaya operasional ditambah biaya sewa tempat tersebut. Kamu bisa membuat inovasi baru dengan menu makanan yang kamu pilih. Bisa meracik bumbu makanan yang unik atau menggunakan bahan makanan yang sebelumnya belum pernah dipakai oleh mereka yang sudah duluan bisnis mie ayam. Terakhir, fokus ke keuntungan boleh, tapi jangan lupakan resiko. Kalau kamu sakit, siapa yang mau bayar biaya rumah sakit? Kalau mobil yang dipakai untuk bisnis kamu rusak, siapa yang bayar untuk perbaikan? Kalau toko kamu dirampok atau kemasukan pencuri, siapa yang rugi? Kamu sendiri. Semua kerugian ini bisa dihindari kalau kamu siapkan diri sebelum berbisnis dengan memiliki asuransi yang lengkap. Nah itulah sedikit informasi tentang hitung-hitungan modal, keuntungan dan tips membuat bisnis mie ayam. Semoga sukses! (Editor: Ruben Setiawan)1. Lakukan promosi bisnis mie ayam di media sosial dan aplikasi pesan antar online
2. Pilih lokasi yang tepat
3. Buat inovasi yang baru
4. Proteksi keuangan bisnismu dengan asuransi