Beli Rumah Secara KPR Ternyata Bisa Pengaruhi Perjalanan Kariermu, Ini Buktinya

membeli rumah

Perlu kamu tahu, membeli rumah akan punya dampak tersendiri dalam kehidupan karier dan penghasilanmu lho. Hal ini bisa memberikan dampak baik atau malah sebaliknya.

Sejak kita kecil, orangtua kita tentu pernah mengatakan bahwa ada tiga kebutuhan pokok yang harus dipenuhi, yakni sandang, pangan, dan papan. Sandang alias pakaian sudah pasti punya, pangan atau makanan tiap hari juga cukup, lantas apa kabar dengan papan yang gak lain adalah rumah? 

Semua tentu tahu bahwa harga rumah atau tanah di Indonesia ini akan terus naik. KPR mungkin bisa jadi solusi untuk membeli aset properti ini, namun apa dengan punya rumah maka kehidupanmu dan kariermu bakal aman sentosa di masa depan? Belum tentu.

Membeli rumah bisa jadi membuatmu makmur, namun hal itu juga bisa menjadi sebaliknya. 

So, buat para karyawan kantoran, kenali dulu yuk beberapa hal yang bakal kamu alami dalam perjalanan karier jika kamu sudah membeli rumah dengan cara KPR.

Baca juga: Pilih KPR BTN, BCA, Mandiri, BRI, atau CIMB Niaga? Bandingkan Bunganya Berikut Ini

1. Mau pindah kerja, cari yang kantornya dekat rumah

membeli rumah
Jadi mikir dua kali buat terima tawaran kerja di kantor lain yang lebih jauh. (Pixabay)

Tawaran kerja yang lebih baik itu pasti ada. Walaupun gak dicari, tapi ketika sudah waktunya maka bisa saja tawaran itu muncul tiba-tiba.

Ketika kamu sudah membeli rumah dengan KPR, maka pertimbangan untuk menerima tawaran kerja itu akan semakin banyak. Jarak rumah antara kantor barumu akan sangat dipikirkan, termasuk akses jalanan dan lainnya.

Mustahil kan seandainya kamu menerima kerja di perusahaan yang kantornya lebih dari 30 km dari rumahmu. Mau digaji besar pun tentu capek, sementara itu mau ngekos di dekat kantor maka rumah barumu bakal terbengkalai.

Oleh karena itu, kamu tentunya bakal lebih memilih perusahaan yang kantornya gak terlalu jauh dari rumah baru. Paling gak yang dilalui oleh kendaraan umum atau kereta deh.

Pertanyaanya adalah, apakah perusahaan yang kantornya strategis itu pasti baik dan bisa menggajimu besar? 

Baca juga: Ini yang Terjadi dengan KPR yang Udah Dibayar Kalau Rumah Disita Bank

2. Mutasi kerja di luar kota bakal jadi mimpi buruk

membeli rumah
Kalau rumah ditinggal pindah ke luar kota, siapa yang nunggu? (Pixabay)

Lagi getol-getolnya kerja di perusahaan A, dapat kenaikan gaji, dan akhirnya beli rumah. Eh tahu-tahu direktur perusahaan malah memutasimu ke luar kota, tujuannya ya buat pengembangan kariermu.

Apa yang bakal dirasakan oleh karyawan yang baru saja membeli rumah lewat KPR jika menerima titah ini? Galau, bingung, frustrasi, atau malah senang? 

Buat yang sudah berkeluarga, mungkin gak jadi soal karena rumah itu tetap akan dihuni pasangan, anak, atau orangtua. 

Tapi buat yang masih lajang tentu bisa jadi masalah. Masa iya, rumah yang baru dibeli akan ditinggalkan gitu saja? Kalau sama sekali gak ditempati dan gak dirawat, yang ada malah jadi rumah hantu.

3. Cenderung betah di zona nyaman

membeli rumah
Udah terlalu lama di zona nyaman. (Pixabay)

Berhubung ada KPR, maka resign dari perusahaan tempatmu bekerja saat ini bakal jadi pertimbangan.

Seorang karyawan yang sudah lama bekerja di satu perusahaan menerima benefit yang lebih banyak ketimbang karyawan baru. Ketika mereka terkena PHK, mereka pun berhak dapat pesangon yang lebih besar. Selain itu, karyawan lama juga sudah paham soal seluk beluk perusahaan dan pekerjaannya.

Alhasil, itulah yang membuatmu akhirnya memilih untuk berada di zona nyaman dalam jangka waktu lama.

Ketika kamu menerima tawaran kerja baru, akan muncul banyak pertanyaan seputar bagaimana nasibmu di sana. Apakah kamu bakal bisa bekerja dengan baik dan lulus masa probation? Atau malah sebaliknya? Ingat lho, kamu punya cicilan rumah yang harus dibayar tiap bulan.

Itulah fakta yang menunjukkan kalau membeli rumah tentu bisa memunculkan dampak baru dalam perjalanan kariermu. 

Beberapa hal yang harus kamu ketahui soal rumah adalah, butuh komitmen yang ekstra kuat ketika kamu memutuskan untuk mengajukan KPR. Bayangkan saja, kamu bakal punya cicilan utang yang besar dalam jangka waktu lama lho. Apakah hal ini gak memberatkanmu?

Oleh karena itu, ketika kamu masih menjadi karyawan, usahakan deh besaran beban bunga KPR yang fluktuatif gak akan melebihi 30 persen dari penghasilanmu. Pastikan juga, kamu mendapat aset properti di lokasi yang tepat. 

Jika kamu memang ingin pindah kerja, pastikan kamu pindah ke perusahaan yang lebih “bonafit.” Mereka juga harus mau menggajimu dengan bayaran minimal 30 persen lebih tinggi dari gaji saat ini, dan lokasi kantornya jangan melebihi 20 km dari rumah. (Editor: Ruben Setiawan)