Stres Tanggung Orangtua dan Anak? Begini Solusinya!

Sandwich Generation (goodlifefamilymag.com)

Udah pernah dengar atau tahu tentang sandwich generation?

Jika belum, mari cari tahu dengan menjawab beberapa pertanyaan ini terlebih dulu: apakah saat ini kamu udah membantu keuangan orangtua? Di saat yang sama, kamu pun udah harus menabung buat dana pendidikan anak? Selain bayar cicilan KPR, kamu juga harus sisihkan gaji buat renovasi rumah orangtua? Semua itu bikin kamu stres dan kelimpungan membagi penghasilan tiap bulannya?

Jika jawabanmu adalah “ya” pada beberapa atau semua kondisi, maka selamat bergabung dalam sandwich generation alias generasi sandwich.

Generasi sandwich adalah mereka yang memiliki beban finansial dalam mengurus orangtua atau anggota keluarga lain sekaligus membesarkan anak sendiri.

Bagai roti sandwich, generasi ini “terhimpit” oleh dua kewajiban tersebut.

Di Indonesia, kondisi tersebut sebetulnya bukan hal yang aneh, apalagi mayoritas masyarakat meyakini bahwa menyokong hidup orangtua adalah kewajiban tiap anak ketika dewasa.

Kalau sebagai sandwich generation kamu gak merasa kesulitan mengatur finansialmu, tentu gak jadi soal. Tapi, gimana jika hal tersebut bikin keuanganmu jadi carut marut?

Dilansir dari Vemale, menurut Psikolog Nadya Pramesrani, M. Psi, Psi, generasi sandwich juga rentan banget mengalami stres. Di sisi lain, dampaknya gak cuma terjadi pada mereka, tapi juga pada orangtua atau keluarga.

Jadi, gimana biar terhindar jadi generasi sandwich? Yuk kita cari tahu.

Siapkan keuangan orangtua

Sebagai anak, kita tentu gak bisa mengabaikan orangtua. Sandwich generation, dalam hal ini, adalah mereka yang gak mampu melakukan itu, terutama untuk urusan finansial.

Solusinya, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membicarakan sekaligus merencanakan alokasi dana buat mereka. Sediakan waktu khusus buat mendiskusikan masalah keuangan bersama orangtua dan pasangan secara terperinci.

Pertama, pelajari jumlah tabungan, aset, hingga asuransi yang dimiliki. Lalu beranjaklah pada utang mereka yang belum terlunasi. Selanjutnya, bicarakan juga kebutuhan mereka, meliputi fasilitas kesehatan hingga kebutuhan sehari-sehari.

Percakapan mengenai hal ini emang bukanlah hal yang mudah dan mungkin banget bikin situasi jadi kurang nyaman. Tapi, dengan gini kamu jadi benar-benar tahu rencana keuangan yang perlu disiapkan.

Minta bantuan saudara atau kerabat

Jika kamu bukan anak tunggal, jangan segan meminta bantuan saudara atau kerabat. Hal ini gak cuma berlaku buat pembagian tanggung jawab finansial, tapi juga kebutuhan lainnya.

Contohnya bikin pembagian jadwal menemani orangtua periksa ke dokter atau sekadar menemani mereka berbincang-bincang di rumah biar gak kesepian.

Melakukan life cycle investment

Buat menyiapkan dana yang memadai, kamu bisa melakukan life cycle investment. Life cycle investment adalah investasi yang dilakukan berdasarkan fase hidup, terdiri dari masa muda, menjelang pensiun, dan masa pensiun. Tiap fase memiliki potensi investasi yang berbeda, yang secara berurutan meliputi, growth, protection, dan distribution.

Pada masa muda alias fase growth, kamu disarankan berinvestasi dalam saham. Jelang masa pensiun alias fase protection, alokasikan dana investasi pada obligasi negara yang risikonya cenderung lebih rendah. Terakhir, masa pensiun alias fase distribution adalah ketika kamu mulai mengumpulkan sekaligus menikmati hasil investasi secara berkala.

Langkah ini bukan cuma bakal menyelamatkanmu saat tua nanti, tapi juga menyelamatkan anak atau generasi selanjutnya dari tekanan sandwich generation.

Lindungi diri dan orangtua dengan asuransi

Orangtua mungkin udah punya tabungan pensiun yang cukup memadai, tapi tanpa asuransi bukan gak mungkin dana tersebut ludes seketika. Soalnya, usia yang gak lagi muda rentan banget terkena penyakit. Bolak balik rumah sakit tentu menguras dompet.

Oleh sebab itu, punya asuransi kesehatan jadi wajib hukumnya. Sediakan dana ini buat orangtua.

Sebagai tulang punggung keluarga, kamu juga perlu melindungi diri kamu sendiri dengan asuransi jiwa. Bila kelak terjadi hal gak terduga yang mengancam keselamatanmu, kebutuhan  keluarga tetap dapat terpenuhi dengan dana asuransi jiwa tersebut.

Rencanakan dana pendidikan anak

Ada banyak cara menyiapkan dana pendidikan anak, mulai dari tabungan berjangka hingga berbagai produk investasi. Meski gitu, perlu diingat bahwa bukan seberapa besar dana yang kamu investasikan, tapi seberapa cepat kamu memulainya.

Oleh sebab itu, rencanakanlah dana pendidikan sedini mungkin. Buat tahu produk keuangan yang cocok buat persiapan dana pendidikan, cari tahu di sini.

Itulah beberapa langkah yang bisa ditempuh agar terhindar jadi sandwich generation.

Wajar kok jika terkadang urusan ini bikin kamu stres. Tapi, sebelum jadi masalah besar, hadapi dan atasi dengan beberapa tips di atas.

Jika dalam prosesnya stres masih melanda, jangan ragu buat membicarakan hal ini bersama orangtua, pasangan, bahkan anak yang telah beranjak dewasa. Jika masih merasa “terhimpit” bagai isian sandwich, pastikan buat melaluinya bersama-sama keluarga tercinta. Seenggaknya kamu gak pusing sendiri dan ada tempat buat berbagi.

Setelah baca artikel ini, jangan sampai kamu jadi sandwich generation dan gak tahu mesti gimana buat menyelesaikannya. Selamat mencoba!