Mengintip Peluang Usaha Ternak Ayam yang Menjanjikan Untung Besar

ternak ayam

Peluang usaha ternak ayam petelur, kampung dan potong menjadi incaran banyak orang yang ingin mendirikan bisnis di sektor peternakan. Selain karena peminatnya yang tergolong banyak, usaha yang satu ini juga menjanjikan keuntungan yang lumayan besar.

Namun sebagian orang yang mau merintisnya kerap merasa bingung untuk memulainya dari mana. Sebab hampir semua peternakan ayam berdiri di wilayah luar perkotaan, sehingga sulit untuk mencari informasinya secara rinci.

Padahal, potensi pasarnya saat ini masih sangat besar luas untuk digarap lho! Itu bisa dilihat dari tingkat konsumsi ayam di Indonesia. Konsumsi daging ayam potong saat ini tergolong tinggi dibandingkan hewan lain seperti sapi atau kambing.

Langsung aja yuk kita simak cara memulai ternak ayam kampung, petelur hingga ayam potong berikut ini.

Ternak ayam kampung

Beternak ayam kampung dinilai lebih menguntungkan ketimbang ayam potong. Karena harga jualnya bisa dua kali lipat lebih tinggi di pasaran. 

Meski dagingnya sedikit dan lebih alot, tapi kandungan gizinya ayam kampung lebih sehat ketimbang ayam broiler. Kemudian yang menyebabkan ayam kampung lebih mahal adalah karena biaya perawatannya membutuhkan banyak waktu dan juga memerlukan banyak pakan. 

Jika ayam broiler masa panennya sekitar dua bulan, ayam kampung bisa mencapai lima bulanan. Yang memuaskan adalah saat masa panennya, kamu bisa mendapatkan keuntungan yang melimpah bila dibandingkan menjual ayam broiler. Jika ayam broiler dijual Rp35 ribu – Rp40 ribu, ayam kampung bisa Rp50 ribu – Rp 80 ribuan.

Ternak ayam petelur 

Hampir di setiap dapur atau kulkas di rumah-rumah sedia telur. Karena makanan olahan telur mengandung kandungan protein yang baik untuk kesehatan tubuh. 

Karena tingginya minat masyarakat terhadap telur, maka memilih beternak ayam petelur menjadi pilihan bisnis yang menjanjikan. Risiko mengalami kerugiannya bakalan minim, pasti ada saja yang bakal beli telur hasil ternakmu. 

Perkiraannya sih setiap 100 ekor ayam petelur, akan menghasilkan setidaknya 6 kilogram telur per harinya. Harga satu kilogramnya saja saat ini sekitar Rp24 ribu – 25 ribu, berarti per harinya kamu bisa mendapatkan Rp150 ribu dalam sebulan berarti menjadi Rp 4.500.000. 

Keuntungan lainnya adalah ketika ayam sudah tidak mampu memproduksi telur lagi, ayam tersebut bisa dijual untuk dimanfaatkan dagingnya. 

Sementara kerugiannya, kamu harus siap menghadapi harga telur di pasaran yang berubah-ubah. Kadang harganya tinggi, tapi kadangkala juga jatuh. 

Ternak ayam potong (Broiler)

Ayam potong atau broiler juga sama menggiurkannya dengan ayam petelur. Daging ayam menjadi sumber protein yang terjangkau bagi masyarakat ketimbang daging sapi. Segudang keuntungan juga bisa didapatkan oleh peternak. 

Keuntungan pertama adalah permintaan pasar bakal selalu ada. Beda seperti daging sapi atau kambing yang karena harganya mahal, dia lebih bersifat musiman.

Selain itu, perawatannya dinilai lebih simpel dan praktis. Cukup dikasih makan setiap hari, dibersihkan kandangnya, vaksin, sampai masa panennya tiba. Masa panen ayam dari bibit hingga siap dipanen biasanya memerlukan waktu sekitar 2 bulan atau sampai bobot ayam melebihi 1 kilogram. 

Kerugiannya, kamu harus menunggu waktu yang lama untuk dapat menikmati keuntungannya. Kemudian, harga pasar yang berubah-ubah juga bikin peternak was-was mengalami kerugian. 

Di poin selanjutnya kita akan melihat bagaimana cara memulai ternak ayam yang umum dilakukan.

Cara merintis ternak ayam 

Berikut ini adalah beberapa hal penting yang harus kamu persiapkan sebelum mendirikan bisnis ayam petelur, kampung maupun potong.

1. Beli lahan sesuai kebutuhan 

Pertama kali yang harus kamu persiapkan adalah lahan untuk beternak. Luas atau kecilnya lahan pun harus disesuaikan dengan jumlah ayam yang kamu ternak. Karena ayam juga butuh kenyamanan untuk hidup. 

Manusia aja kalau dikumpulkan berdesek-desekan di dalam salah satu area yang sempit kadang gak nyaman, begitu ayam juga begitu. 

Dampak negatifnya ketika ayam merasa gak nyaman, bisa stres terus paling parah bisa mati sendiri. Penjelasan ilmiahnya, lahan yang sempit bahkan sampai berdesak-desakan bikin kadar amonia di dalam ayam meningkat. Peningkatan amonia bikin ayam malas makan. 

Meski belum ada ukuran ideal untuk lahan, tapi ada yang menyebut setiap 1 m2 ideal untuk 8-12 ayam. 

Pastikan lahan yang kamu miliki jauh dari permukiman, dengan jarak ideal sekitar 200 meter. Tujuannya untuk mengurangi risiko penularan penyakit oleh unggas. Jadi ternak ayam rumahan sangat tidak dianjurkan oleh pemerintah. 

2. Dirikan kandang sesuai jenis ayam yang dipilih 

Setelah lahan, jangan lupa mempersiapkan kandangnya. Setidaknya ada tiga jenis kandang yang paling populer untuk ternak ayam. Pertama ada sistem REN, sistem postal, dan sistem baterai. 

Kandang REN ini berbentuk kandang terbuka tidak ada atapnya yang kemudian diberikan pagar. Tapi gak semuanya terbuka, ada sebagian yang diberikan atap untuk ayam berteduh. 

Kandang dengan jenis ini umumnya digunakan untuk ternak ayam kampung, karena ayam kampung sejatinya senang berjalan-jalan di tempat terbuka. 

Kemudian ada sistem postal, yaitu kandang tertutup tanpa sekat, tapi alasnya diberikan sekam padi. Sekam ini bertujuan untuk mengurangi bau yang diakibatkan oleh kotoran ayam. Bentuk kandang ini cocok untuk ternak ayam potong. 

Dan, terakhir kandang baterai, yang tidak memerlukan lahan yang begitu luas untuk membangunnya. 

Karena kandang jenis ini bentuknya bertingkat, bukan mendatar seperti kandang lainnya. Umumnya dibuat 3-4 tingkat, kemudian satu ayam mendapatkan satu tempat yang telah disekat.

Bentuk kandangnya dibikin miring ke depan yang tujuannya untuk mempermudah menggelindingkan telur yang ditetaskan oleh ayam. Biasanya digunakan untuk ayam-ayam petelur. 

Untuk materialnya, kandang ayam biasanya dibuat menggunakan kayu, bambu, dan juga alumunium. Tergantung dari budget yang kamu miliki. Rata-rata sih untuk biaya kandang bisa dibuat dengan harga Rp 5 juta sampai Rp 10 juta. 

3. Menggunakan bibit ayam yang berkualitas

Untuk menjadi juragan ternak ayam sesungguhnya, tentu kamu harus punya ayamnya dong. Nah, kalau kamu baru mulai beternak, lebih baik untuk membeli DOC yang berkualitas. 

DOC merupakan anakan ayam yang baru lahir dan umurnya di bawah 10 hari. Pilih DOC yang berasal dari indukan yang sehat dan terbebas penyakit. 

Karena kualitas indukan itu juga mempengaruhi kualitas anakan. Kalau bisa, DOC diberikan vaksin dahulu agar terbebas dari penyakit dan stres tentunya. 

DOC bisa diperoleh di industri-industri ayam yang terkenal seperti Japfa dan Charoen Pokphand. Harganya kalau dilihat di Tokopedia, dengan Rp900.000 kamu sudah bisa mendapatkan 100 ekor DOC. 

4. Pilih pakan ayam yang baik

Pakan ayam menjadi salah satu penentu keberhasilan ternak. Pakan yang berkualitas tentu bakal menghasilkan ayam yang sehat. Ada banyak pilihan pakan ayam yang bisa dijadikan referensi, mulai dari biji jagung, pelet, dedak, dan pur. 

Pakan-pakan tersebut bisa dengan mudah kamu dapatkan di toko-toko unggas, koperasi peternakan, atau di online shop. Harga pakan pur untuk satu kilogram di Tokopedia dijual seharga Rp9.500 aja, bahkan ada yang lebih murah. 

Tapi, jangan cuma dikasih makan, dikasih vitamin dan vaksin supaya terbebas dari penyakit. 

5. Hal lain yang penting diperhatikan

Terakhir, kamu harus mempersiapkan hal-hal pendukung lainnya, seperti misalnya listrik untuk menerangi kandang, air untuk minumnya dan lain-lain. Yang terpenting juga ketersediaan orang untuk mengurus ternakmu, seperti memberi pakan sampai membersihkan kandang. 

Kalau bisa mengurus sendiri mungkin bakal lebih hemat, tapi kalau kamu gak bisa mengurusnya dan membutuhkan bantuan orang, siap-siap rekrut pegawai yang berpengalaman tentunya.

Selain itu, kamu juga bisa menggunakan asuransi pertanian sebagai langkah preventif apabila sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi pada usaha kamu tersebut.

Jalur distribusi ternak ayam

Percuma kalau kamu udah mendirikan peternakan tetapi gak mendistribusikannya secara baik. Alhasil, yang ada nanti kamu malah rugi.

Ada beberapa jalur distribusi yang bisa kamu lakukan agar ayam hasil peternakan bisa dipasarkan hingga ke luar kota bahkan ke luar negeri.

Pertama, kamu bisa melakukan distribusi ternak dengan cara mempromosikannya dari mulut ke mulut. Seiring berjalannya waktu, peternakan yang kamu miliki akan dikenal oleh banyak orang dan kamu gak perlu lagi capek-capek mencari klien untuk membeli hasil ternak ayam.

Kedua, kamu bisa memasarkan hasil ternak dengan menawarkannya ke pasar tradisional atau supermarket terdekat. Kedua tempat itu bisa dikatakan menjadi pusat perbelanjaan komoditas ayam di Tanah Air.

Terakhir, kamu bisa mengolah ternak ini menjadi hasil olahan makanan yang sedap untuk dikonsumsi masyarakat. Bisa itu membuka restoran ayam goreng, ayam bakar maupun ayam geprek yang belakangan lagi mewabah di Indonesia.

Nah, itulah sedikit informasi tentang bagaimana cara merintis ternak ayam yang bisa kamu coba. Bisnis yang satu ini sangat cocok buat kamu yang ingin berinvestasi jangka panjang dan mendapatkan untung besar.