Dicurigai dan Dituduh Pencetak Uang, 4 Hal Tentang The Fed Ini Mitos atau Fakta?

The Fed

Apapun keputusan yang bakal dikeluarkan The Fed pasti selalu dinanti kabarnya. Pasalnya, keputusan yang diambil bank sentral Amerika Serikat ini gak cuma berpengaruh terhadap perekonomian Amerika Serikat, tapi kondisi ekonomi secara global.

Seperti yang terjadi belakangan ini, isu penurunan suku bunga acuan oleh The Fed ternyata gak terjadi pada bulan Juni ini. Padahal, belakangan ini harga emas cenderung naik karena isu turunnya suku bunga acuan Amerika Serikat.

Alhasil, keputusan bank sentral Amerika yang menahan suku bunga acuan bikin harga emas melemah.

Udah gitu, prediksi suku bunga acuan bakal dipangkas 50 basis poin ternyata dibantah bank sentral Amerika Serikat itu yang menyatakan penurunannya cuma 25 basis poin.

Sekadar diketahui, penurunan suku bunga acuan bikin dolar jadi gak menarik buat investor. Itulah yang kemudian membuat investor menjual dolarnya dan membeli emas. Dampaknya udah ketebak, nilai dolar turun dan nilai emas naik.

Dengan pengaruh yang sedemikian besar, banyak asumsi beredar tentang The Fed yang ternyata cuma mitos. 

MoneySmart mau membahas mitos-mitos tentang The Fed. Berikut, ulasannya seperti yang dikutip dari Federal Reserve Bank of St. Louis:

1. Mitos: The Fed gak diaudit

Faktanya, bank sentral Amerika Serikat jelas diaudit. Pasalnya, status bank sentral yang independen, wajar aja kalau bank ini mengalami audit. 

Ditambah lagi, bank sentral Amerika Serikat perlu menjaga transparansi dan akuntabilitas untuk menjaga kepercayaan. Dengan begitu, gak ada kecurigaan terhadap bank sentral, apalagi sampai dituduhkan gak melakukan audit.

Baca juga: Lebih dari 6 Persen, Ini 10 Bank di Indonesia yang Kasih Bunga Deposito Tertinggi

2. Mitos: The Fed dikontrol Pemerintah atau Wall Street

The Fed
Mitos: The Fed dikontrol pemerintah atau Wall Street (federealserve.gov)

Seperti yang udah disebutkan di atas, The Fed sebagai bank sentral berstatus independen dan seharusnya emang begitu. 

Bank sentral ini mempertanggungjawabkan semua kebijakannya kepada masyarakat Amerika Serikat, bukan pemerintah.

The Fed mendapat otoritas penuh sejak dikeluarkannya Undang-Undang Federal Reserve tahun 1913. 

Bank sentral bisa dibilang dijalankan layaknya korporasi, tapi tetap mengutamakan kepentingan publik Amerika Serikat.

3. Mitos: The Fed memiliki dan menimbun banyak emas

The Fed
Mitos: The Fed menimbun banyak emas

Kebenarannya adalah, The Fed gak menyimpan emas, apalagi menimbunnya. Kenapa begitu? 

Pasalnya, sejak keluarnya undang-undang cadangan emas tahun 1934 (The Gold Reserve Act of 1934), bank sentral ini harus setor semua emasnya ke Departemen Keuangan Amerika Serikat (Department of the Treasury).

Menurut laporan resmi, Departemen Keuangan Amerika Serikat diperkirakan menyimpan cadangan emas sebanyak US$ 11 miliar atau setara Rp 155 triliun.

Malahan dalam artikelnya, Forbes menempatkan Amerika Serikat sebagai negara penyimpan emas terbesar.

4. Mitos: Di dalam The Fed, karyawannya sibuk mencetak uang

The Fed
Mitos: dalam The Fed karyawannya sibuk mencetak uang (federalserve.gov)

 

Asumsi ini jelas mitos. The Fed sama sekali gak mencetak uang, baik koin maupun kertas. Pencetakan koin merupakan tanggung jawab dari United States Mint.

United States Mint adalah unit dalam Departemen Keuangan Amerika Serikat yang memproduksi koin dan melakukan kontrol terhadap pergerakan harga emas. 

Sementara uang kertas dicetak Treasury’s Bureau of Engraving and Printing yang juga bagian dari Departemen Keuangan.

Peran bank sentral Amerika Serikat sendiri adalah mendistribusikan uang ke bank-bank. Bank sentral juga ikut andil mengawasi peredaran uang palsu.

Gak ketinggalan, The Fed punya pengaruh dalam mengubah pasokan uang sebagai kebijakan moneter yang dibuatnya. Tentu saja, kebijakan moneter bank sentral berdampak pada ekonomi nantinya.

Itulah beberapa mitos yang berembus mengenai bank sentral Amerika Serikat, The Fed. Semoga informasi di atas bermanfaat ya!