Modal di Bawah Rp 10 Juta, 3 Bisnis Kopi Ini Raup Ratusan Juta Per Bulan

Agus Wibowo (bakulmeracang.blogspot.com)

Bisnis kopi masih menjadi primadona hingga saat ini. Coba aja perhatikan di jalan-jalan perkotaan. Kamu pasti sesekali melihat kedai kopi atau coffee shop. Apalagi di Jakarta, jangan ditanya deh jumlahnya. Udah pasti banyak.

Wajar aja demikian. Soalnya menyeruput kopi kini menjadi bagian dari lifestyle banyak orang, termasuk generasi millenial. Gak heran, cukup banyak orang yang mencoba peruntungan lewat bisnis kopi. Hasilnya tentu aja boleh dibilang sangat menggiurkan. Bahkan, ada yang omzetnya hingga ratusan juta lho.

Nah, berikut ini cerita tiga orang yang sukses dalam menjalankan bisnis kopi. Berawal dari motivasi yang berbeda-beda, ketiganya berhasil meraup omzet puluhan hingga ratusan juta Rupiah per bulan. Penasaran siapa aja mereka? Yuk disimak.

1. Coffeezone, omzetnya hingga Rp 90 juta

Resign dari pekerjaan, Yayank S. Sahara memilih menjalankan bisnis kopi. Hasilnya, ia bisa meraup omzet hingga Rp 90 juta per bulan.

Ceritanya dimulai saat ia membuka kedai kopi ala kafe dengan modal Rp 6 juta. Suaminya pun turut membantu agar bisnis kopi yang diberi nama Coffeezone ini bisa berjalan.

Perlahan, tapi pasti, Coffeezone yang berlokasi di Gelanggang Olahraga Sidoarjo, Jawa Timur mendapatkan banyak pelanggan setia. Ini gak lepas dari usaha Yayank dalam menciptakan cita rasa kopi yang gak kalah dengan kafe-kafe dalam mal.

Begitu banyak yang tertarik dengan kedai kopinya hingga ada yang pengin jalin kemitraan. Yayank pun membuka peluang kemitraan waralaba. Dari situlah banyak orang yang tertarik dan berinvestasi agar memiliki kedai kopi Coffeezone.

Dengan modal Rp 50 juta hingga Rp 75 juta, kamu udah bisa menjalankan Coffeezone. Jika memang berminat, kamu bisa bertanya-tanya di nomor 0819 9900 0358.

2. Kopi Mak’e, omzetnya hingga Rp 200 juta

Dari bisnis kopi, Agus Wibowo bisa meraih omzet hingga Rp 200 juta per bulan. Agus mengaku terinspirasi melihat kebiasaan orang-orang meminum kopi. Dari situlah tercipta Kopi Mak’e.

Keinginannya buat terjun di dunia bisnis dimulai setelah ia resign dari pekerjaan. Merasa gajinya gak naik, padahal udah berkontribusi buat kemajuan perusahaan, pria asal Tuban ini pun memilih resign.

Bermula dari buka toko grosir kemudian sukses, Agus kemudian melirik bisnis kopi. Ya, tadi itu. Inspirasinya didapat gara-gara lihat kebiasaan orang minum kopi. Padahal, dia sendiri bukanlah orang yang gemar minum kopi.

Dengan modal Rp 250 ribu, mulailah pria kelahiran 1976 ini menjalankan bisnis kopi lewat meracik kopi sendiri. Ia memperoleh bahan baku biji kopi dari Temanggung dan Malang.

Kopi racikan yang dipasarkannya itu ternyata disukai para penikmat kopi. Pesanan pun mulai meningkat. Buat memenuhi banyaknya pesanan, Agus pun sampai meminjam dana segar dari bank. Celakanya, temannya yang menjadi mitra bisnisnya melarikan uang pinjamannya itu. Namun, utang itu akhirnya bisa dilunasi.

Untuk mengembangkan bisnis Kopi Mak’e miliknya, Agus mendatangkan kopi-kopi pilihan dari berbagai daerah, mulai dari Lampung, Medan, hingga Situbondo. Agus pun juga membuka kesempatan buat yang pengin jalin kemitraan waralaba Kopi Mak’e.

3. Cenghar Coffee, omzetnya hingga Rp 190 juta

Ridwan Sujatmiko bersama temannya Heru dan Hikmat memulai bisnis kopi yang diberi nama Cenghar Coffee pada tahun 2015. Dengan modal Rp 9 juta, Cenghar Coffee mampu meraih omzet hingga Rp 190 juta.

Mereka beralasan membuka buka coffee shop karena prihatin dengan kondisi perkopian di Indonesia. Lewat Cenghar Coffee, mereka berniat mensejahterakan hidup petani kopi. Sejak itulah Cenghar Coffee mendatangkan biji-biji kopi berkualitas dari petani-petani di Jawa Barat.

Coffee shop yang dirintis bersama-sama ini pun berkembang. Mulanya dari gerobak lalu pindah ke foodcourt hingga akhirnya memiliki tempat sendiri di Ciawitali, Kota Cimahi.

Ridwan pun mengaku, dalam sebulannya Cenghar Coffee bisa menghasilkan omzet hingga Rp 190 juta. Coffee shop ini memiliki sekitar 18 orang karyawan.

Itu tadi tiga bisnis kopi yang omzetnya gak tanggung-tanggung besarnya. Sebulan ada yang bisa mencapai Rp 190 juta. Jeli melihat peluang dan bisa memaksimalkan modal usaha yang kecil bisa mengubah bisnis yang awalnya kecil-kecilan jadi bisnis besar. Hebat ya!