Deretan Obat Covid untuk Isolasi Mandiri Beserta Harganya

obat covid

Masuknya virus corona varian delta di Indonesia akhir-akhir ini cukup meresahkan. Pasalnya, varian ini memiliki penularan yang cukup cepat dibanding varian alpha dan beta. Sebagai bentuk pencegahan, sebaiknya segera siapkan obat covid beserta vitamin yang dianjurkan. 

Pemerintah pun kian waspada sebab hampir seluruh fasilitas kesehatan dan rumah sakit tidak memiliki ruang lagi untuk para pasien Covid-19. Hasilnya, banyak pasien yang melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah dengan menyiapkan beberapa obat Covid-19 dan vitamin yang dibutuhkan.

Meskipun kamu tidak memiliki gejala atau bergejala ringan, kamu tetap harus melakukan protokol kesehatan saat melakukan isolasi mandiri di rumah. 

Selain itu, siapkan pula beberapa obat covid dan vitamin yang dibutuhkan sebagai penunjang kesehatan agar virus corona segera pergi dari tubuhmu.

Obat covid untuk isolasi mandiri dan biayanya

Melihat tingginya kasus Covid-19 setiap harinya, tentu tenaga medis semakin kewalahan menghadapi para pasien. 

Ketersediaan ruang untuk isolasi mandiri pun semakin menipis. Mereka harus memilah-milah mana pasien yang dinyatakan prioritas untuk mendapatkan ruang isolasi mandiri di fasilitas kesehatan atau rumah sakit.

Tak apa untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. Selain menerapkan protokol kesehatan dan tidak keluar rumah, kamu juga harus menyediakan beberapa peralatan seperti obat-obatan dan vitamin selama isolasi mandiri. Obat dan vitamin ini juga dibutuhkan sebagai pendukung agar virus segera pergi.

Berikut ini daftar obat covid yang kamu butuhkan apabila akan menjalani isolasi mandiri.

Obat Covid

Menurut para ahli, belum ada obat covid yang benar-benar 100% ampuh untuk melawan Covid-19. 

Namun, para ahli sepakat untuk merekomendasikan beberapa obat covid, beberapa di antaranya merupakan obat yang digunakan saat mengatasi wabah SARS dan MERS.

Mengapa para ahli merekomendasikannya? Pasalnya, virus Covid-19 dan virus yang menyebabkan SARS atau MERS termasuk ke dalam keluarga virus yang sama. 

Jadi, diharapkan dengan mengonsumsi beberapa obat covid ini mampu membantu kita melawan Covid-19 di dalam tubuh.

  1. Dexamethasone

Dexamethasone termasuk ke dalam golongan kortikosteroid yang bersifat antiradang. Tujuan obat covid yang satu ini untuk mengatasi peradangan yang akan menimpa pasien Covid-19. 

Dexamethasone dinilai mampu mencegah kerusakan paru-paru yang mungkin saja akan dialami pasien. Bahkan, ditemukan kasus bahwa obat yang satu ini mampu menurunkan angka kematian pada pasien Covid-19 dengan gejala yang sangat parah.

Selain mengatasi peradangan, dexamethasone juga bisa dikonsumsi untuk penderita autoimun dan reaksi alergi tertentu. Obat ini juga digunakan oleh para pasien kemoterapi dalam mengatasi keluhan pasca kemoterapi.

Meskipun dexamethasone diindikasikan sebagai obat yang mampu menghadapi pasien Covid-19 dengan gejala paling parah, tetapi obat ini belum bisa dikatakan sebagai obat yang mampu membunuh virus Corona dari dalam tubuh.

Adapun harga obat yang satu ini tergolong murah, mulai dari Rp2 ribu per satu trip hingga Rp10 ribu per satu trip.

  1. Lopinavir-ritonavir

Lopinavir-ritonavir adalah salah satu obat covid yang bekerja paling ampuh dan signifikan dalam melawan virus SARS. 

Obat yang dikhususkan untuk pasien Hepatitis C dan HIV ini dinilai juga mampu mengatasi virus Corona sebab virus yang menyebabkan SARS dan Corona termasuk ke dalam kelompok virus yang sama. Jadi, harapan besar terhadap obat yang satu ini cukup tinggi.

Namun, sekali lagi lopinavir-ritonavir belum mampu mengatasi virus Corona dari dalam tubuh. Bahkan, obat ini juga belum memberikan manfaat yang baik bagi para penderita Covid-19.

Lopinavir-ritonavir juga dapat menimbulkan efek samping yang cukup banyak dibandingkan obat covid yang lainnya.

Obat lopinavir-ritonavir bisa kamu beli dengan harga yang lumayan fantastis mulai dari Rp1,8 juta per 200 mg.

  1. Heparin

Ditemukan pada beberapa kasus pasien Covid-19 dalam kondisi paling parah mereka akan mengalami pembekuan darah di dalam tubuhnya. 

Hal ini memiliki risiko yang besar karena penyumbatan pada pembuluh darah di paru-paru akan terjadi. Jika pembuluh ini tersumbat, maka pasien akan mengalami sesak napas karena kurangnya pasokan oksigen yang masuk ke dalam paru-paru.

Untuk mengatasinya, Heparin menjadi salah satu obat covid yang ampuh untuk mengobati dan mencegah penggumpalan darah pada paru-paru. 

Heparin juga dikenal sebagai obat pengencer darah atau antikoagulan. Sekalipun Heparin ampuh mengatasi pasien Covid-19 dengan gejala paling parah, tetapi untuk dinyatakan sebagai obat yang ampuh membunuh Covid-19 pun masih jauh. Para peneliti masih harus melanjutkan penelitiannya lebih jauh lagi.

Obat heparin paling murah dibanderol dengan harga Rp15.500 per 5 gram. Adapun dalam bentuk tabung, harga tabung lithium heparin dibanderol Rp130 ribu.

  1. Favipiravir

Sebagai obat antivirus, favipiravir dinilai menjadi salah satu obat covid yang ampuh melawan virus Covid-19. 

Awalnya, favipiravir dikonsumsi khusus pasien penderita virus influenza yang termasuk ke dalam jenis virus RNA. Untuk kamu ketahui bahwa virus influenza A ini menjadi penyebab flu burung dan flu babi.

Sistem kerja obat ini adalah dengan menghambat kerja enzim RNA polimerase dengan memperbanyak jumlah virus. Saat enzim dihambat, virus pun tidak jadi berkembang biak. Semakin lama jumlahnya akan berkurang di dalam tubuh.

Covid-19 dan virus SARS merupakan satu kelompok virus yang sama, seluruh para ahli berpendapat bila favipiravir mampu mengatasi virus SARS maka hal tersebut tentu akan berlaku pada pasien Covid-19.

Ternyata, sudah banyak ditemukan kasus bahwa obat antivirus favipiravir mampu mengontrol jumlah virus di dalam tubuh pasien Covid-19 yang menimbulkan kondisi paru-paru mereka kian membaik.

Obat antivirus yang satu ini yang paling direkomendasikan bahkan salah satu perusahaan farmasi di Rusia pun sudah memproduksi dan menjualnya dalam jumlah banyak. 

Obat favipiravir dibanderol mulai dari Rp440 ribu per 200 mg. Efek samping yang akan kamu rasakan juga tidak terlalu signifikan.

Akan tetapi, dalam penggunaanya tentu harus sesuai anjuran dokter yang memantau perkembangan kesehatanmu. Obat ini juga dilarang keras untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. 

Sekalipun tingkat akurasi melawan virus Covid-19 di dalam tubuh cukup tinggi dibandingkan yang lain, obat antivirus favipiravir masih harus melalui tahapan uji klinis yang panjang untuk secara resmi dinyatakan sebagai obat Covid-19 yang resmi.

Vitamin untuk isolasi mandiri

Tidak semua obat covid yang direkomendasikan bisa kamu dapatkan dengan mudah. Apalagi jika kamu termasuk ke dalam orang tanpa gejala atau orang bergejala ringan. 

Deretan obat covid hanya bisa didapatkan apabila sudah mendapatkan resep dari dokter. 

Sebagai tindakan antisipasi dan perlindungan diri, kamu sebaiknya menyiapkan sejumlah vitamin baik selama isolasi mandiri maupun saat dinyatakan negatif, di antaranya.

  1. Vitamin C

Sebagai antioksidan, vitamin C mampu meningkatkan daya imunitas tubuh, memperbarui sel-sel di dalam tubuh, dan membantu mengurangi peradangan. Adapun beberapa ketentuan atau dosis yang dianjurkan dalam mengonsumsi vitamin C, sebagai berikut:

Orang tanpa gejala, dianjurkan mengonsumsi vitamin C dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Tablet vitamin C non acidic 500 mg tiap 6-8 jam oral selama 14 hari.
  • Tablet isap vitamin C 500 mg tiap 12 jam oral selama 30 hari.
  • Multivitamin yang mengandung vitamin C, konsumsi sebanyak satu hingga dua tablet tiap 24 jam selama 30 hari.
  • Orang dengan gejala ringan, dianjurkan mengonsumsi vitamin C dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Tablet vitamin C non aicidic 500 mg tiap 6-8 jam oral selama 14 hari.
  • Tablet isap vitamin C 500 mg tiap 12 jam oral selama 30 hari.
  • Multivitamin yang mengandung vitamin C dikonsumsi sebanyak satu atau dua tablet tiap 24 jam selama 30 hari.
    1. Vitamin D

    Sebagai nutrisi yang mudah larut dalam lemak, vitamin D mampu meningkatkan jumlah sel darah putih yang memiliki peran penting dalam pertahanan imunitas tubuh. Selain itu, vitamin D juga bisa mengurangi peradangan dan membantu meningkatkan respons tubuh pasien hepatitis C dan HIV.

    Harga vitamin D mulai dari Rp100 ribuan untuk vitamin D3 dengan dosis 1000 IU. Harga termahal untuk vitamin D bisa mencapai Rp500 ribu untuk dosis 5000 IU. Adapun dosis yang dibutuhkan tubuh sebanyak 1000 hingga 4000 IU per hari.

    1. Vitamin B Kompleks

    Vitamin B6 dan B12 juga direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh para pasien Covid-19. Kamu bisa mendapatkannya dari beragam jenis makanan sehat seperti daging sapi, telur, sayur hijau, dan kacang-kacangan.

    Jika kamu enggan mengonsumsi makanan yang sudah disebutkan, kamu juga membeli vitamin B kompleks yang sudah banyak dijual baik di apotek maupun di marketplace. Harganya pun cukup terjangkau mulai dari Rp5 ribu hingga Rp200 untuk 100an tablet.

    1. Zinc

    Kurangnya nutrisi pada tubuh yang menjadi faktor penyebab turunnya kemampuan sistem kekebalan di dalam tubuh, dampak yang terbesar adalah risiko infeksi pneumonia. Oleh karena itu, mengonsumsi zinc bagi para pasien Covid-19 yang melakukan isoman juga dinilai penting.

    Dosis yang dianjurkan untuk mengonsumsi zinc sebesar 40 mg per hari. Jangan melebihi dosis bila kamu gak mau menerima efek samping seperti mengganggu fungsi penyerapan dan meningkatkan risiko infeksi di dalam tubuh. Akan tetapi, zinc masih sulit sekali didapatkan.

    Harga suplemen zinc di pasaran mulai dari Rp7 ribuan untuk dosis 20 mg hingga Rp400 ribuan untuk 100 kapsul dengan dosis 20 mg.

    1. Curcumin

    Curcumin berupa senyawa utama yang terkandung di dalam kunyit yang mampu meningkatkan imunitas tubuh akibat sifatnya yang antiinflamasi. 

    Vitamin curcumin sangat terkenal dalam metode pengobatan di Tiongkok sebagai analgesik atau anti nyeri dan antiseptik. Harga suplemen curcumin bervariasi mulai dari Rp100 ribu hingga Rp1 juta.

    1. Echinacea

    Vitamin ini mampu mengobati pilek dan gangguan saluran pernapasan. Dengan campuran daun sage, echinacea akan menjadi ramuan semprot tenggorokan yang mampu meredakan nyeri pada tenggorokan. Vitamin ini dibanderol mulai dari Rp50 ribu hingga Rp300 ribu.

    1. Selenium

    Selenium merupakan antioksidan yang kuat yang mampu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. 

    Para peneliti hewan menunjukkan bahwa suplemen yang satu ini mampu meningkatkan pertahanan antivirus terhadap strain influenza termasuk H1N1. Akan tetapi, bagi para penderita autoimun, selenium tidak direkomendasikan. Selenium dipasarkan mulai dari Rp250 ribu hingga Rp1 juta.

    Obat covid herbal

    Selain obat-obatan dan vitamin yang disebutkan, kamu juga bisa mengupayakan kesehatan tubuhmu dengan mengonsumsi beberapa ramuan herbal, di antaranya:

    Biji bunga matahari. Campurkan biji bunga matahari dengan salad yang akan kamu konsumsi di pagi hari. Pasalnya biji bunga matahari kaya akan vitamin E dan nutrisi.

    Kunyit. Olahan jamu kunyit juga bisa menjadi penangkal Covid-19 karena kandungan di dalam kunyit mampu meningkatkan daya tahan tubuh.

    Jahe. Jahe memiliki kandungan antimikrobakteri, antiinflamasi, dan antibiotik yang mampu meningkatkan imunitas di dalam tubuh. Konsumsi jahe dicampur dengan teh panas atau dalam bentuk olahan makanan.

    Bawang putih. Tambahkan juga bawang putih ke dalam masakan yang akan kamu konsumsi. Bawang putih mengandung antimikrobakteri, antibiotik, dan antiinflamasi sama seperti jahe yang mampu meningkatkan imunitas pada tubuh.

    Kayu manis. Sudah sejak ribuan tahun lalu para leluhur menggunakan kayu manis sebagai obat herbal untuk menjaga imunitas tubuh. Sebab, di dalam kayu manis terkandung antioksidan.

    Kapan seharusnya melakukan test PCR?

    Jika kamu merasakan beberapa gejala Covid-19, di antaranya demam dengan suhu tubuh di atas 38 derajat celcius, mengalami batuk kering dan sesak napas, kamus harus mewaspadainya dengan melakukan rapid test antigen. 

    Namun bila ternyata diikuti beberapa gejala yang lebih spesifik, seperti:

  • Seringnya bersin.
  • Hilang kemampuan mencium.
  • Hilang kemampuan mengecap rasa.
  • Sakit tenggorokan.
  • Sakit kepala.
  • Diare.
  • Mual atau muntah.
  • Nyeri otot dan dada.
  • Menggigil hingga mudah lelah.
  • Disarankankan banget untukmu segera melakukan Swab PCR Test. Kamu bisa segera mendatangi fasilitas kesehatan atau rumah sakit yang menyediakan layanan Swab PCR Test. Atau dengan mencoba layanan home care yang sudah banyak disediakan oleh para penyedia fasilitas kesehatan.

    Cara cepat sembuh dari covid

    Meskipun kamu melakukan perawatan di rumah atau di mana saja yang bukan merupakan fasilitas kesehatan atau rumah sakit, kamu tetap perlu mengupayakan diri agar virus Covid-19 cepat pergi dan kesehatanmu kembali pulih.

    Sekalipun sulit, cobalah untuk tetap berpikir positif. Hindari untuk berpikir hal-hal buruk seperti merasakan kondisi tubuh yang kian parah. 

    Yang paling penting untuk para pasien Covid-19 adalah selalu berpikir positif agar memberikan energi positif untuk tubuh. Bila energi positif diproduksi dalam jumlah banyak, maka dengan sendirinya imunitas tubuhmu kian meningkat.

    Rutin berjemur minimal 15 menit yang dimulai jam 9 pagi. Jika kamu melewatkan matahari pagi, kamu bisa berjemur di atas jam 3 sore. 

    Selain itu, jangan lupa untuk membuka ventilasi kamar agar perputaran udara terjadi. Hampir 100% kegiatan yang dilakukan para pasien di dalam kamar, untuk itu penting memperhatikan sirkulasi perputaran udara di dalam ruang isolasi.

    Gak bosan untuk mengingatkan konsumsi makanan bergizi seimbang. Kamu harus memenuhi beberapa vitamin seperti vitamin C, vitamin E, vitamin A, zinc, dan probiotik dalam tubuh agar virus cepat menghilang. Untuk itu perhatikan apa yang kamu konsumsi.

    Banyak minum air putih juga menjadi anjuran selanjutnya agar terhindar dari dehidrasi. Dan gak ketinggalan juga obat penunjang yang diresepkan oleh dokter.

    Tanda virus corona sudah hilang dari tubuh

    WHO menyatakan bahwa pasien Covid-19 yang sudah melakukan isolasi mandiri selama 14 hari sudah dapat dinyatakan sembuh tanpa melakukan Swab PCR Test lagi. 

    Akan tetapi, agar kondisi dan situasi semakin aman, di Indonesia sendiri ada beberapa kriteria yang untuk menyatakan bahwa pasien Covid-19 sudah sembuh, di antaranya:

    Orang tanpa gejala: Sudah melakukan isolasi mandiri minimal 10 hari.

    Orang bergejala ringan: Sudah melakukan isolasi mandiri minimal selama 10 hari dan ditambah 3 hari lagi untuk meyakinkan bahwa sudah tidak ada gejala Covid-19 di dalam tubuh.

    Orang bergejala berat: Sudah melakukan isolasi mandiri minimal selama 10 hari, ditambah 3 hari lagi untuk meyakinkan bahwa sudah tidak ada gejala Covid-19 di dalam tubuh. Dan di hari ke-14 pasien tersebut harus melakukan Swab PCR Test dengan hasil negatif.

    Bagaimana prosedur meminta rujukan untuk covid?

    Sebagai langkah awal, kamu bisa berkomunikasi terlebih dahulu dengan puskesmas kecamatan tempat kamu saat ini tinggal. Utarakan kondisi kesehatan yang sedang kamu rasakan dan permintaan rujukan ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan rujukan Covid-19.

    Mereka yang akan membawamu ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan rujukan Covid-19 menggunakan alat pelindung diri (APD). Sampai di tempat, para tenaga medis dari rumah sakit atau fasilitas kesehatan rujukan Covid-19 akan mengambil spesimen untuk segera diperiksa di laboratorium dan kamu akan dibawa ke ruang isolasi mandiri khusus.

    Apakah obat covid ditanggung BPJS?

    Apabila kamu termasuk ke dalam pasien yang direkomendasi untuk melakukan pelayanan penyembuhan Covid-19 di fasilitas kesehatan atau rumah sakit, maka seluruh biaya pengobatan termasuk obat dan vitamin seluruhnya akan ditanggung oleh pemerintah melalui BPJS Kesehatan.

    Bahkan, untuk menyatakan apakah kamu masih positif atau sudah negatif, tesnya akan menjadi tanggungan pemerintah melalui BPJS Kesehatan. Namun, ada beberapa obat yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan seperti Gammaraas, Actemra, dan IVIG.

    Apabila kamu memutuskan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah, biasanya obat covid ditanggung sendiri dan tidak ditanggung BPJS Kesehatan.

    Pentingnya asuransi covid 19

    Di situasi genting seperti ini, ada baiknya untuk mempersiapkan asuransi Covid-19 agar kesehatan kita terjamin sewaktu didiagnosis menderita Covid-19. Berikut ini adalah tips memilih asuransi Covid-19, seperti:

    Baca ketentuan polis dengan teliti

    Seringkali klaim nasabah ditolak karena tidak sesuai dengan perjanjian polis yang telah disetujui bersama. Karena itu, sebaiknya pelajari polis dengan teliti. Khususnya pada bagian risiko yang ditanggung serta nilai pertanggungan yang diberikan asuransi.

    Hitung limit asuransi

    Cari tahu biaya perawatan Covid-19, kemudian sesuaikan dengan limit asuransi yang dipilih. Pastikan limitnya lebih tinggi dibandingkan estimasi biaya perawatan Covid-19 saat ini. Cari tahu juga apakah asuransi memberikan manfaat unit link atau investasi sekaligus atau tidak. Sebab asuransi berbalutkan investasi sekaligus umumnya preminya lebih mahal.

    Cari tahu reputasi perusahaan

    Apakah perusahaan asuransi yang dipilih pernah terjerat kasus? Informasi ini bisa dengan mudah calon nasabah dapatkan dengan melakukan riset secara online. Atau cara praktisnya bisa manfaatkan layanan konsultasi dengan ahli asuransi secara gratis di Tanya Lifepal!

    FAQ seputar obat covid

    [accodion title=”Berapa harga obat covid?” schema_org=”true” h3=”true”]

    Harga obat covid cukup bervariasi. Hal ini bergantung dari kandungan dan fungsinya. Namun, tak perlu khawatir karena cukup terjangkau. Kamu bisa melihat harganya di sini![/accordion]

    Apakah obat covid ditanggung BPJS Kesehatan?

    Apabila kamu termasuk ke dalam pasien yang direkomendasi untuk melakukan pelayanan penyembuhan Covid-19 di fasilitas kesehatan atau rumah sakit, maka seluruh biaya pengobatan termasuk obat dan vitamin seluruhnya akan ditanggung oleh pemerintah melalui BPJS Kesehatan.

    Penting. Apalagi kini Indonesia sedang dilanda varian delta yang penularannya sangat cepat. Kamu bisa memilih produk AXA Mandiri yang akan memberikan perawatan rawat inap ICU karena covid-19, rawat jalan, pembedahan, dan manfaat kesehatan lainnya.

    Apabila kamu termasuk ke dalam pasien yang direkomendasi untuk melakukan pelayanan penyembuhan Covid-19 di fasilitas kesehatan atau rumah sakit, maka seluruh biaya pengobatan termasuk obat dan vitamin seluruhnya akan ditanggung oleh pemerintah melalui BPJS Kesehatan.