8 Cara Hemat Belanja Bulanan [Irit hingga Rp 10 Juta]
Baru saja dapat promosi dan menerima gaji besar, tapi rekening masih saja kebobolan? Itu tandanya kamu masih boros. Demi menyelamatkan keuangan, cara hemat belanja bulanan berikut ini bisa membantumu.
Gaji besar dapat memiliki banyak tabungan itu cuma asumsi. Nyatanya, gak sedikit orang yang kesulitan menabung. Bahkan, hingga beberapa tahun bekerja pun belum punya tabungan yang cukup.
Kebanyakan orang tentu saja punya niatan menabung. Itu awalan yang bagus. Namun, niatan cuma sebatas angan ketika uang mengalir untuk memenuhi gaya hidup.
Ujung-ujungnya, keinginan berhemat selalu tertunda dan tujuan keuangan memiliki tabungan jadi sia-sia.
Agar tidak sulit memiliki tabungan, coba terapkan cara hemat belanja bulanan di bawah ini:
Cara hemat belanja bulanan #1: Alokasikan 50 persen gaji untuk pemenuhan kebutuhan
Memiliki pekerjaan dengan gaji besar hingga Rp 20 juta emang menjadi impian banyak orang. Pasalnya, banyak orang beranggapan terima gaji besar, hidup bakal sejahtera.
Anggapan itu benar selama keuangan terencana dengan baik alias memiliki perencanaan keuangan. Tanpa adanya perencanaan keuangan, rasa-rasanya mustahil dapat berhemat.
Boro-boro berhemat, memiliki simpanan sebagai dana darurat aja kayaknya gak mungkin sama sekali. Lalu, harus mulai dari mana agar bisa memiliki perencanaan keuangan?
Mudah kok. Pertama-tama, alokasikan 50 persen dari gajimu khusus buat memenuhi kebutuhan.
Kalau setiap bulannya menerima gaji Rp 20 juta, itu berarti alokasikan Rp 10 juta. Memang Rp 10 juta cukup ya?
Cara hemat belanja bulanan #2: Ingat, dulu kebutuhan tercukupi saat gaji belum naik
Pertanyaan soal terpenuhi atau gaknya kebutuhan dengan menyisihkan 50 persen gaji sebenarnya terjawab mengingat dulunya bisa memenuhi kebutuhan saat gaji belum naik.
Rata-rata orang yang kesulitan menabung berpikir dengan naiknya gaji, pengeluaran pun akan menyesuaikan (ikut naik). Padahal, kenaikan gaji gak semestinya diikuti dengan kenaikan pengeluaran.
Boleh saja sekarang memperoleh gaji Rp 20 juta. Namun, sebelum mendapat gaji sebesar itu, semua kebutuhanmu dulu bisa tercukupi meski gaji kurang dari Rp 20 juta. Termasuk, memenuhi kebutuhan anak, istri, hingga bayar KPR.
Dengan begitu, kondisi ini dapat dipastikan hanya persoalan pola pikir (mindset) saja.
“Naiknya gaji bukan buat menaikkan pengeluaran”. “Naiknya gaji supaya bisa menaikkan nilai tabungan”.
Cara hemat belanja bulanan #3: Buat list belanja bulanan, masukkan kebutuhan pokok di urutan teratas
Pastikan 50 persen dari gajimu benar-benar dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk belanja kebutuhan. Lalu prioritaskan kebutuhan pokok sebagai hal yang dipenuhi terlebih dulu dengan menempatkannya di urutan teratas.
Apa saja kebutuhan pokok yang sebaiknya dipenuhi lebih dulu? Tentu saja dimulai dengan kebutuhan pemenuhan asupan (makanan) setiap harinya. Maksudnya pemenuhan asupan di sini adalah pembelian bahan-bahan makanan.
Usahakan belanja bahan-bahan makanan ini di pasar. Beli bahan makanan yang bisa disimpan selama mingguan. Sementara bahan makanan yang gak tahan lama bisa dibeli pedagang sayur keliling.
Cara hemat belanja bulanan #4: Bagi dua dengan pasangan yang punya penghasilan
Kamu bisa membagi belanja bulanan bersama pasangan juga. Dengan syarat, pasanganmu juga memiliki penghasilan sendiri.
Rumusnya, 50 persen belanja bulanan menjadi tanggung jawabmu, sedangkan sisanya yang 50 persen menjadi tanggung jawab pasanganmu.
Berbagi alokasi pengeluaran bulanan bersama pasangan selain dapat meringankan beban pengeluaran juga dapat meningkatkan dana yang disimpan sebagai tabungan. Dengan begitu, gak menutup kemungkinan kamu bisa irit hingga Rp 10 juta.
Cara hemat belanja #5: Belanja bulanan hemat dari tanggal 25 – 30
Lebih suka belanja barang-barang kebutuhan di supermarket? Jangan lupa berbelanja dari tanggal 25 – 30 di setiap bulannya ya!
Mengapa? Pasalnya, antara tanggal 25 dan 30, rata-rata supermarket di Indonesia selalu memberi promo belanja.
Belanja bulanan di supermarket pada tanggal-tanggal tersebut bisa membuat kamu berhemat. Bahkan, 50 persen gajimu belum tentu habis sepenuhnya karena adanya promo belanja.
Cara hemat belanja #6: Miliki katalog promosi dari setiap supermarket lalu bandingkan
Setiap supermarket menyediakan katalog belanja. Dalam katalog tersebut, kamu bisa menemukan informasi tentang produk-produk apa saja yang lagi dijual dengan harga promo.
Dengan mengumpulkan setiap katalog promosi dari setiap supermarket, kamu bisa membandingkan promo satu supermarket dengan supermarket lainnya.
Perbandingan tersebut dapat membantumu menemukan harga termurah sekaligus menjadi tips belanja bulanan.
Cara hemat belanja #7: Manfaatkan promo kartu kredit
Bank-bank penyedia kartu kredit kadang-kadang memberi promo belanja yang bisa dimanfaatkan penggunanya. Promo ini termasuk juga promo belanja di supermarket.
Umumnya, promo belanja kartu kredit yang ditawarkan berupa diskon, cashback belanja, hingga reward point. Buat kamu yang telah punya kartu kredit, pastikan dulu kalau promo-promo tersebut tersedia.
Sementara buat kamu yang tertarik dengan alat pembayaran cashless yang satu ini, kamu bisa temukan dan bandingkan kartu kredit terbaik yang cocok digunakan saat berbelanja di supermarket.
Biasanya bank-bank penerbit kartu kredit menawarkan kartu kredit yang mencantumkan nama supermarketnya secara jelas. Nah, kartu kredit itulah yang punya penawaran menarik kalau belanja di supermarket.
Cara hemat belanja #8: Pilih transportasi publik buat menunjang rutinitas kalau dirasa lebih hemat
Gak menjadi keharusan kalau bergaji besar mesti menggunakan mobil agar bisa berpergian ke mana-mana, termasuk pergi bekerja. Sayangnya, banyak yang susah menahan diri buat gak membeli mobil begitu udah memegang banyak uang.
Misalnya, kamu tinggal di Kota Bogor. Kamu dapat dengan mudah dan cepatnya mengakses fasilitas publik dari tempat tinggalmu semisal stasiun KRL ataupun terminal bus.
Kamu bekerja di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta selama lima hari dalam seminggu. Dengan hitung-hitungan sederhana, berikut ini perbandingannya.
Ongkos mobil per bulan
Biaya | Per hari atau minggu | Per bulan |
---|---|---|
BBM | Rp 200.000 (per minggu) | Rp 800.000 |
Tol | Rp 60.000 (per hari) | Rp 1.200.000 |
Parkir | Rp 30.000 (per hari) | Rp 600.000 |
TOTAL | Rp 2.600.000 |
Ongkos mobil di atas di luar biaya yang harus dibayar buat cicilan mobil (kalau belinya kredit), Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), dan servis rutin.
Ongkos transportasi publik per bulan
Biaya | Per hari atau minggu | Per bulan |
---|---|---|
Ojek online | Rp 20.000 (per hari) | Rp 400.000 |
Tarif KRL | Rp 8.000 (per hari) | Rp 160.000 |
Ojek online | Rp 30.000 (per hari) | Rp 600.000 |
TOTAL | Rp 1.160.000 |
Berdasarkan hitung-hitungan sederhana di atas, menggunakan transportasi publik sebagai transportasi kerja ternyata lebih hemat dibandingkan memakai mobil pribadi.
Perbedaan yang terasa saat beralih transportasi adalah kenyamanan yang didapat selama menggunakan mobil pribadi gak bakal didapat saat menggunakan transportasi publik.
Namun, poin positifnya adalah seenggaknya kamu bisa menghemat belanja bulanan dengan menekan pengeluaran ongkos transportasi.
Jadi, tinggal diterapkan saja cara-cara hemat belanja bulanan di atas. Rekening tabunganmu dijamin gak bakal kebobolan lagi. Bahkan, nilainya berlipat hingga Rp 10 juta tiap bulannya. (Editor: Chaerunnisa)