12 Perbedaan Saham dan Obligasi [Plus Persamaannya]

Perbedaan saham dan obligasi

Pertanyaan mengenai apa perbedaan saham dan obligasi masih ada dalam benak banyak orang, terutama para pemula dalam dunia investasi. Meskipun sama-sama masuk ke dalam instrumen investasi di pasar modal, tapi keduanya adalah instrumen yang berbeda lho.

Karena itu, kali ini Lifepal ingin memberikan ulasan lengkap mengenai perbedaan saham dan obligasi, khususnya buat kamu yang baru mulai berinvestasi atau baru hendak berinvestasi.

Tujuannya sih agar kamu bisa menghasilkan cuan alias keuntungan yang maksimal, baik dengan berinvestasi di saham maupun di obligasi. Selain itu, penjelasan ini juga diberikan agar kamu memilih instrumen yang sesuai dengan tujuan investasi kamu.

Pasalnya, salah satu kunci sukses investasi adalah pemilihan instrumen investasinya sesuai dengan tujuan. Untuk itu, penting banget bagi kamu memilih jenis instrumen investasi yang tepat.

Gak usah berlama-lama, mending langsung aja yuk simak perbedaan saham dan obligasi, persamaan masing-masing investasi ini, dan jenisnya.

Perbedaan saham dan obligasi

Secara umum, saham dan obligasi memiliki tujuan yang hampir sama, yaitu sebagai sarana mendapatkan modal atau dana untuk kepentingan perusahaan.

Namun, perbedaan dua instrumen investasi tersebut adalah saat perusahaan menerbitkan saham berarti mereka menjual sebagian kepemilikannya kepada pihak lain.

Nah, bedanya dengan obligasi adalah saat perusahaan mengeluarkan obligasi, itu berarti mereka menerbitkan surat utang yang bisa dibeli.

Kamu yang memiliki obligasi berhak mendapatkan pembayaran dari pokok utang ditambah dengan bunga.

Jadi, saham adalah bentuk kepemilikan suatu perusahaan dan pemilik saham berhak mendapat keuntungan perusahaan atau yang kerap disebut dengan dividen.

Sementara obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan perusahaan ataupun instansi pemerintah sebagai bentuk peminjaman uang yang kemudian akan dibayarkan kembali sebesar harga pokok utang beserta bunga atau istilahnya disebut kupon.

Tabel perbedaan saham dan obligasi

Di bawah ini perbedaan saham dan obligasi dalam tabel.

 SahamObligasi
Deskripsi singkatSurat kepemilikan perusahaanSurat utang
Badan yang dapat mengeluarkanPerusahaan terbuka (Tbk.)Perusahaan dan pemerintah
Pembagian keuntunganDividen, diambil dari keuntungan bersih perusahaanharga pokok dan bunga
Jangka waktuTidak terbatas, selama perusahaan itu masih adaTerbatas, jangka waktu pembayaran telah ditentukan
Kewajiban badan untuk membayarHanya jika perusahaan untungSangat wajib untuk dibayar
Risiko investasiBesar, karena perusahaan bisa merugi maupun bangkrutKecil, karena perusahaan wajib membayar, tidak memperdulikan keuntungan perusahaan
Keuntungan investasiHigh risk, high reward.

Jika untung, dapat menghasilkan uang dalam jumlah besar, lebih besar daripada obligasi.

Low risk, low reward.

Pemegang obligasi pasti mendapatkan sejumlah keuntungan setiap tahunnya.

Apa yang terjadi jika perusahaan bangkrut (likuidasi)Saham menjadi tidak berharga. Perusahaan membayar laba terakhir, jika ada.Pemegang obligasi diprioritaskan untuk dibayar. Aset perusahaan yang tersisa bisa digunakan untuk membayar pemegang obligasi.
Sisi perpajakanDividen adalah bagian laba perusahaan setelah dikenai pajakBunga obligasi terlebih dahulu dikeluarkan sebagai biaya (tidak kena pajak)
Fluktuasi hargaHarga saham fluktuatif dan sensitif terhadap kondisi ekonomi makro dan mikroHarga obligasi relatif stabil dan sensitif terhadap tingkat bunga dan inflasi
Hak suara atas perusahaanPemegang saham punya hak suara atas kebijakan perusahaanPemegang obligasi tidak punya hak suara atas kebijakan perusahaan
ContohSaham PT Sampoerna Tbk

Saham Bank Central Asia (BCA)

Surat Utang Negara (SUN)

Obligasi Ritel Indonesia (ORI)

Lebih baik mana, investasi saham atau obligasi?

Bagaimana? Sekarang sudah tahu kan perbedaan saham dan obligasi? Meski sama-sama dapat memberikan keuntungan banyak, kedua instrumen itu memiliki perbedaan cukup mencolok.

Selanjutnya, jenis investasi mana yang sebaiknya dipilih, saham atau obligasi?

Kalau bertanya seperti itu, jawabannya sudah pasti balik ke profil risiko kamu. Apa maksudnya? Ya, jadi kamu perlu mengetahui seberapa besar risiko yang berani kamu tanggung.

Kamu bisa cek lewat Kuis Profil Risiko Investasi berikut ini:

Kalau kamu termasuk dalam kategori yang siap menanggung risiko tinggi alias investor agresif, investasi saham bisa menjadi pilihan terbaik, apalagi jika usiamu masih muda.

Pasalnya, saham itu termasuk jenis investasi jangka panjang. Jadi, kamu bisa menikmati imbal hasil yang maksimal di atas waktu 10 tahun.

Sementara itu, kalau kamu termasuk ke dalam investor yang konservatif alias tidak bisa menanggung risiko tinggi, berinvestasilah di obligasi.

Selain aman, obligasi juga menjadi pilihan yang tepat buat kamu yang mulai memasuki masa pensiun.

Perbedaan cara beli saham dan obligasi

Setelah mengetahui apa perbedaan antara kedua instrumen investasi yang kita bahas, pertanyaan yang mungkin muncul selanjutnya adalah bagaimana cara membelinya. Ya, kalau kamu sudah memutuskan satu di antara dua instrumen, baik saham maupun obligasi, tentu hal selanjutnya yang perlu diketahui adalah bagaimana cara mendapatkannya.

Bukan hanya itu, tempat atau institusi keuangan tempat membeli saham dan obligasi pun harus kamu ketahui. Simak penjelasannya berikut ini.

Membeli saham

Kamu bisa membeli saham-saham perusahaan terbuka (Tbk) yang memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan perantaraan perusahaan sekuritas. Sekuritas ini adalah broker yang memiliki legalitas untuk menjadi mediatormu dalam membeli saham maupun menjual saham yang kamu inginkan.

Untuk membeli saham di BEI, terlebih dahulu kamu harus melakukan registrasi di sekuritas-sekuritas tersebut. Sekuritas di Indonesia banyak jumlahnya. Masing-masing memiliki kelebihan dan keunggulannya masing-masing. Biasanya, yang menjadi sorotan para investor saham adalah keunggulan dalam kemudahan bertransaksi saham menggunakan aplikasi online. Selain itu, besar kecilnya biaya transaksi (biaya yang dikenakan sekuritas pada saat kita membeli atau menjual saham) juga jadi pertimbangan para investor saham.

Membeli obligasi

Untuk membeli obligasi, kamu bisa melakukannya melalui pasar perdana, yakni melalui perusahaan efek ketika obligasi tersebut pertama kali ditawarkan ke masyarakat. Selain itu, kamu juga bisa membelinya di pasar sekunder, yakni di lembaga-lembaga keuangan perbankan.

Persamaan saham dan obligasi

Seperti yang sudah dijelaskan di atas kalau saham dan obligasi itu merupakan instrumen investasi yang sangat menguntungkan dan bisa menghasilkan banyak keuntungan. Jadi, selain perbedaan-perbedaan yang dimiliki keduanya, berikut ini tiga persamaan saham dan obligasi:

1. Memiliki klaim atas laba dan aktiva

Para pemilik saham dan obligasi memiliki klaim atas laba dan aktiva. Pasalnya, kedua instrumen investasi ini menjanjikan kepada para pemiliknya pendapatan yang berupa aset, yaitu uang dan aset-aset lainnya.

Nah, klaim itu terjadi pada tanggal transaksi atau saat pembelian saham dan penandatanganan obligasi yang kemudian dapat dieksekusi saat jatuh tempo.

Jadi, intinya saham dan obligasi itu menjanjikan pendapatan bagi para pemiliknya.

2. Memiliki hak tebus

Para pemilik saham dan obligasi juga memiliki hak tebus, yaitu pilihan untuk menukar saham dan obligasi dengan uang.

3. Surat berharga

Persamaan lain antara saham dan obligasi adalah sebagai surat berharga. Jadi, keduanya merupakan bentuk perjanjian hitam di atas putih yang berupa perjanjian dan telah disetujui oleh kedua belah pihak.

Nah, surat berharga tersebut sama-sama dapat diperjualbelikan di bursa efek maupun pasar modal.

Jenis saham dan obligasi

Sebelum terjun mengalokasikan dana ke salah satu instrumen investasi tersebut, ada beberapa jenis saham dan obligasi yang perlu kamu ketahui, seperti:

Jenis saham:

  • Saham biasa (common stocks) memiliki klaim pada pendapatan dan aset perusahaan. Namun, kewajibannya pun terbatas yang berarti saat perusahaan bangkrut, kerugian yang ditanggung pemegang saham adalah sebesar investasinya saja.
  • Saham preferen (preferred stock) memiliki karakteristik saham biasa dan obligasi. Jadi, pendapatan yang diperoleh adalah dividen yang rate-nya bersifat tetap layaknya bunga obligasi. Bahkan, para pemilik saham preferen akan memperoleh hak utama dari dividen saat perusahaan dilikuidasi.
  • Jenis obligasi:

  • Obligasi dengan jaminan (secured bonds), adalah jenis obligasi yang dijamin dengan jaminan tertentu. Jenis obligasi ini berupa, obligasi dengan garansi (guaranteed bonds), obligasi dengan jaminan harta (mortgage bonds), obligasi dengan jaminan efek (collateral bonds) dan obligasi dengan jaminan peralatan (equipment bonds).
  • Obligasi tanpa jaminan (unsecured bonds), adalah bentuk obligasi yang diberikan hanya dalam bentuk kepercayaan semata, seperti debenture bonds yakni obligasi yang diterbitkan pemerintah dan subordinate bonds.
  • Apa yang terjadi saat perusahaan bangkrut?

    Selain sumber keuntungannya yang berbeda, ada perbedaan obligasi dan saham yang paling menonjol, yaitu saat perusahaan pailit alias bangkrut.

    Para investor saham akan menjadi pihak yang paling terakhir mendapatkan dana balik saat perusahaan mengalami kebangkrutan.

    Sementara para pemegang obligasi akan menjadi pihak yang didahulukan untuk mendapatkan hak saat perusahaan pailit.

    Jadi, saat pemilik obligasi sudah mendapatkan hak mereka, barulah sisa uangnya dibagikan kepada para pemegang saham.

    Bahkan, dalam kondisi terburuk, para pemilik saham bisa tidak mendapatkan apa pun saat perusahaan bangkrut.

    Itulah tadi ulasan lengkap mengenai perbedaan  maupun persamaan dari dua instrumen investasi yang bisa jadi pertimbanganmu. 

    Nah, sebagai informasi tambahan, kamu bisa lho menggabungkan manfaat asuransi dengan investasi sekaligus. 

    Manfaat ini dikenal juga dengan sebutan asuransi unit link. Namun ingat, apa pun pilihan investasinya, pastikan kalau sesuai dengan tujuanmu ya.

    Buat kamu yang mau tahu lebih banyak tentang investasi? Lihat pertanyaan populer seputar investasi serta jawabannya di Tanya Lifepal.

    Tanya jawab seputar perbedaan saham dan obligasi

    Saham adalah tanda penyertaan modal dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

    Dalam lingkup investasi, saham tergolong sebagai instrumen pasar modal yang lembarannya dapat dimiliki masyarakat umum. Pemegang saham sama dengan bagian dari pemilik perusahaan.

    Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan perusahaan ataupun negara dengan tujuan mendapatkan modal untuk mengembangkan bisnis atau pembangunan. Berdasarkan penerbitnya, obligasi terbagi menjadi obligasi negara dan obligasi korporasi.

    Perbedaan saham dan obligasi dapat dilihat dari jangka waktu kepemilikannya. Saham dapat dimiliki atau dibeli kapan saja dan dijual kapan pun.

    Sementara obligasi dapat dibeli berdasarkan periode pembeliannya dan bisa dijual ketika jatuh tempo.

    Perbedaan obligasi dan saham lainnya adalah keuntungannya. Keuntungan obligasi berasal dari bunga atau kupon. Sementara keuntungan saham berasal dari selisih harga (capital gain) dan dividen.