Perkembangan Reksadana Syariah di Indonesia dan Keunggulannya

perkembangan reksadana syariah di indonesia

Reksadana syariah adalah instrumen investasi yang aman, cocok untuk pemula, serta halal karena menerapkan prinsip-prinsip syariah. 

Selama beberapa tahun terakhir, perkembangan reksadana syariah di Indonesia kian meningkat dan peminatnya pun semakin banyak. 

Kalau kamu belum kenal betul dengan dunia investasi serta menginginkan instrumen yang halal, maka kamu bisa memilih reksadana syariah sebagai instrumen investasi pertamamu.

Pengertian reksadana syariah dan dasar hukumnya

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pengertian reksadana syariah adalah instrumen investasi reksadana yang penerapannya dilakukan berdasarkan syariat Islam. Sekilas, cara kerja reksadana syariah serupa dengan reksadana biasa.

Investor bisa menanamkan sejumlah modal yang nantinya akan dikelola oleh manajer investasi. Manajer investasi akan mengalokasikan modal investasi tersebut ke berbagai portofolio efek. 

Bedanya dengan reksadana biasa, portofolio efek yang dipilih pada reksadana syariah hanyalah efek berbasis syariah. 

Jadi, kalau ditanamkan ke reksadana saham misalnya, efek yang dipilih adalah efek yang dalam pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.

Dengan semakin meningkatnya perkembangan reksadana syariah di Indonesia, maka ada dasar hukum yang mengatur reksadana jenis ini. 

Dasar hukumnya tertulis pada peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 19/POJK.04/2015 tentang penerbitan dan persyaratan reksadana syariah.

Konsep dan dasar hukum reksadana syariah tersebut juga telah disebutkan sebagai mubah (diperbolehkan) berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 20/DSN-MUI/IV/2001. 

Tidak perlu khawatir lagi dengan mahalnya biaya kesehatan di rumah sakit karena adanya pertanggungan finansial dari asuransi kesehatan syariah. Asuransi kesehatan syariah mengedepankan pengelolaan keuangan dengan tetap menaati syariat sesuai fatwa MUI.

Perkembangan reksadana syariah di Indonesia dalam 5 tahun terakhir

Dalam lima tahun terakhir, perkembangan reksadana syariah di Indonesia terus meningkat. Bahkan, peningkatannya tergolong cukup pesat. 

Per tahun 2016, hanya ada 136 produk investasi reksadana syariah yang tersedia. Total dana kelolaannya adalah Rp14,91 triliun. 

Akan tetapi, dalam 5 tahun, terjadi perkembangan pesat. Pada Februari 2021, jumlah produk investasi reksadana syariah yang tersedia meningkat hingga lebih dari dua kali lipat menjadi 295 produk. 

Dari seluruh produk tersebut, total dana kelolaan juga mengalami peningkatan menjadi Rp77,85 triliun. 

Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya di 2020, perkembangan reksadana syariah di Indonesia terlihat dari penambahan jumlah dana kelolaan dari 12,97 persen menjadi 13,62 persen dari total seluruh dana kelolaan industri reksadana. 

Dari angka-angka tersebut, dapat dilihat bahwa skema reksadana syariah kini semakin diminati dan terus mengalami peningkatan. 

Reksadana syariah terbaik dalam jangka waktu 5 tahun terakhir

Kalau kamu tertarik untuk mulai investasi di reksadana syariah, berikut ini beberapa rekomendasi reksadana syariah terbaik selama 5 tahun terakhir. 

Reksadana Syariah Mandiri

Reksadana Syariah Mandiri termasuk sebagai salah satu reksadana syariah terbaik selama 5 tahun terakhir. 

Sebanyak 100 persen modal investasi di reksadana syariah ini akan dimasukkan ke instrumen pasar uang. Untuk memulai, kamu bisa membeli mulai dari Rp100 ribu saja. 

MNC Dana Syariah

Perkembangan reksadana syariah di Indonesia berkontribusi dalam membuat MNC Dana Syariah menjadi salah satu reksadana syariah terbaik. 

Produk ini merupakan reksadana syariah hasi kelola PT MNC Asset Management dan PT Bank Negara Indonesia (Persero).

BNP Paribas Pesona Syariah

BNP Paribas Pesona Syariah juga menjadi salah satu produk reksadana syariah terbaik karena bisa memberikan keuntungan di atas 5 persen. 

Ketika memilih produk ini, modal investasimu akan ditanamkan di PT Astra International Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero), serta PT Unilever Indonesia Tbk.

Jenis reksadana syariah

Ada beberapa jenis produk reksadana syariah yang bisa dipilih ketika kamu akan memulai investasi. Berikut ini beberapa jenis-jenis reksadana syariah. 

Reksadana pasar uang syariah

Reksadana syariah jenis ini merupakan jenis reksadana yang memiliki risiko paling kecil. Namun, karena risikonya kecil, maka peluang imbal hasil yang akan didapat juga tidak terlalu besar. 

Modal investasi yang ditanamkan ke reksadana syariah pasar uang akan dialokasikan ke efek syariah seperti sukuk dan deposito syariah. 

Reksadana pendapatan tetap syariah

Berikutnya adalah reksadana pendapatan tetap syariah. Jenis reksadana ini akan dialokasikan ke portofolio efek yang bisa memberikan pendapatan tetap, seperti obligasi negara maupun swasta yang berbasis syariah. 

Imbal hasil dari reksadana jenis ini tergolong pasti atau tetap, walaupun imbal hasilnya tetap tidak lebih tinggi dari beberapa jenis reksadana syariah lainnya. 

Reksadana campuran syariah

Seiring dengan perkembangan reksadana syariah di Indonesia, kini ada juga jenis reksadana campuran syariah. Reksadana syariah jenis ini memiliki imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dua jenis sebelumnya, namun risikonya juga lebih tinggi. 

Modal investasi di reksadana campuran syariah akan dialokasikan ke lebih dari satu jenis portofolio efek, campuran antara saham syariah, obligasi syariah, dan pasar uang syariah. 

Investasi reksadana campuran syariah cocok untuk investor pemula yang belum berani memilih reksadana saham syariah, namun ingin mendapatkan imbal hasil yang lebih dibanding jenis lainnya.

Reksadana saham syariah

Sesuai namanya, sebagian besar alokasi modal investasi di reksadana syariah jenis ini akan ditanamkan di efek saham berbasis syariah hingga sekitar 80 persen. Sementara, 20 persen sisanya akan dialokasikan ke pasar uang syariah. 

Dibanding jenis reksadana syariah lainnya, reksadana saham syariah berpotensi memberikan imbal hasil paling tinggi, namun juga yang paling berisiko. 

Reksadana saham syariah ini lebih cocok apabila kamu ingin mencapai target keuangan dalam jangka panjang, misalnya 5 tahun ke atas. 

Cara daftar reksadana syariah online

Saat ini, seiring dengan perkembangan reksadana syariah di Indonesia, sudah banyak aplikasi untuk berinvestasi reksadana syariah secara online, seperti aplikasi Bareksa dan Bibit. 

Kamu bisa menggunakan aplikasi tersebut agar bisa beli reksadana syariah secara online

Cara ikut reksadana syariah sebenarnya tergantung pada aplikasi yang kamu pilih. Secara garis besar, caranya adalah sebagai berikut. 

  1. Unduh aplikasi investasi reksadana syariah di smartphone
  2. Buat akun untuk melakukan pendaftaran dengan email 
  3. Lampirkan data diri yang diminta, seperti KTP atau paspor atau NPWP, tergantung permintaan aplikasi
  4. Lengkapi data diri, termasuk alamat, pekerjaan, nomor HP, dan sebagainya
  5. Pilih profil risiko investasi
  6. Tunggu sampai proses verifikasi akun selesai dan akun sudah aktif

Kalau akunmu sudah aktif, pihak aplikasi pasti akan memberikan pemberitahuan, baik melalui SMS maupun email. Setelah itu, kamu bisa langsung melakukan pembelian reksadana syariah. 

Cara kerja reksadana syariah

Konsep reksadana syariah sebenarnya hampir serupa dengan reksadana biasa. Cara kerja reksadana syariah pun sama, yaitu dengan menghimpun dana dari masyarakat atau investor, kemudian dialokasikan ke sejumlah portofolio efek. 

Perbedaannya hanya ada pada jenis portofolio efek yang dipilih. Manajer investasi akan mengalokasikan dana investasimu ke efek yang berbasis prinsip syariah saja. 

Keunggulan dan kekurangan reksadana syariah

Setiap jenis investasi pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Hal ini juga berlaku bagi reksadana syariah. Berikut ini keuntungan investasi reksadana syariah.

Dijamin halal

Keuntungan reksadana syariah adalah penerapannya yang dijamin halal. Karena, dalam pelaksanaannya pun, kegiatan reksadana syariah sudah diatur berdasarkan dasar hukum yang jelas.

Jika suatu saat manajer investasi terpaksa melakukan transaksi pada instrumen non-syariah, pasti akan dilakukan cleansing melalui kegiatan amal. 

Minim risiko

Selain itu, keuntungan lainnya ada pada risiko yang cenderung lebih rendah dibanding instrumen investasi lainnya. Karena karakteristik reksana syariah ini, maka reksadana syariah juga cocok dipilih bagi pemula. 

Menerima investor dari agama apapun

Walaupun reksadana syariah dijalankan dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah, bukan berarti investasi ini hanya terbatas bagi umat muslim saja. Investor dari berbagai latar agama apapun diperbolehkan untuk berinvestasi dengan reksadana syariah.

Jadi, bagi investor pemula yang tidak ingin memilih instrumen dengan risiko tinggi, tetap bisa memilih reksadana syariah meskipun bukan beragama islam.

Tapi, perlu diperhatikan, walaupun perkembangan reksadana syariah di Indonesia memiliki banyak kelebihan, tetapi ada juga kekurangannya. Berikut beberapa kekurangan reksadana syariah.

Potensi imbal hasil rendah

Dalam investasi, dikenal istilah high risk high return. Artinya, instrumen yang berisiko rendah seperti reksadana syariah memiliki peluang imbal hasil yang rendah pula. 

Jika menginginkan investasi dengan imbal hasil besar, maka reksadana syariah tidak bisa dijadikan pilihan. 

Walaupun, instrumen ini tetap bisa memberikan imbal hasil lebih tinggi dibanding instrumen yang lebih konservatif seperti deposito.

Imbal hasil tidak pasti

Tidak seperti deposito, investasi di reksadana, termasuk reksadana syariah, tidak bisa mendapatkan kepastian imbal hasil. Karena, nilai dari reksadana yang dipilih akan berubah-ubah tergantung kondisi pasar. 

Karena reksadana syariah tidak terlalu stabil, maka hal ini bisa menjadi salah satu risiko atau kekurangan yang juga perlu diperhatikan sebelum memulai investasi. 

Simulasi keuntungan reksadana syariah

Jika kamu berminat untuk berinvestasi di produk reksadana syariah, berikut ini simulasi reksadana syariah yang bisa kamu pelajari.

Misalnya, saat ini Rini ingin memulai investasi reksadana syariah untuk pertama kalinya. Tujuan investasi untuk mengumpulkan biaya melanjutkan kuliah S2 empat tahun yang akan datang. Menurut perkiraan, biaya S2 yang perlu dikumpulkan sekitar Rp80 juta. 

Sebagai investor pemula, Rini memilih reksadana pasar uang syariah yang memberikan potensi keuntungan sekitar 5,5 persen per tahun. Artinya, dana yang perlu Rini alokasikan untuk reksadana setiap bulannya adalah Rp1,7 juta. 

Perhitungannya adalah sebagai berikut: 

  • Alokasi reksa dana per tahun: Rp1.700.000 x 12 bulan = Rp20.400.000
  • Bunga per tahun: 5.5% x Rp19.200.000 = Rp1.122.000
  • Total reksa dana ditambah bunga per tahun: Rp21.522.000
  • Total reksa dana ditambah bunga dalam 4 tahun: Rp86.088.000

Untuk bisa mencapai kebebasan finansial dengan berinvestasi, kamu bisa hitung di sini, ya!

Tips dari Lifepal! Untuk mencapai kebebasan finansial, salah satu cara yang harus dilakukan adalah investasi. Kamu bisa berinvestasi di instrumen apa saja sesuai dengan kondisi finansial dan keinginan kamu. 

Jika kamu ingin berinvestasi dengan produk halal dan aman, reksadana syariah tepat menjadi pilihannya.

Apalagi, perkembangan reksadana syariah di Indonesia berkembang cukup pesat. Banyak produk reksadana syariah di Indonesia yang menawarkan imbal hasil yang menggiurkan dan tentunya bebas riba. 

Selain investasi, jangan lupa juga untuk membeli asuransi sebagai proteksi finansial kamu dari risiko-risiko yang tak terduga, ya.

Untuk merencanakan masa depan, kamu bisa beli asuransi jiwa syariah di Lifepal dengan berbagai pilihan polis dan premi terjangkau. Konsultasi di Lifepal juga gratis, loh! 

FAQ seputar perkembangan reksadana syariah di Indonesia

Apakah perkembangan reksadana syariah di Indonesia menjanjikan?

Dalam lima tahun terakhir, tren investasi syariah kian meningkat. Ini juga sejalan dengan kondisi pandemi yang membuat semakin banyak masyarakat menyadari pentingnya berinvestasi. 

Sebagai negara Islam, perkembangan reksadana syariah di Indonesia sangat menjanjikan, karena investasinya menerapkan prinsip-prinsip syariah yang halal.

Selain investasi, apakah asuransi juga penting?

Investasi bisa membantu kamu untuk mengumpulkan dana bagi keperluan di masa mendatang. Selain investasi, asuransi juga sama pentingnya, karena sama-sama memberikan jaminan untuk masa depan. 

Asuransi bisa melindungi kamu dan menanggung biaya pengobatan bila suatu hari ada kejadian tak terduga yang dialami.

Dalam lima tahun terakhir, tren investasi syariah kian meningkat. Ini juga sejalan dengan kondisi pandemi yang membuat semakin banyak masyarakat menyadari pentingnya berinvestasi. 

Sebagai negara Islam, perkembangan reksadana syariah di Indonesia sangat menjanjikan, karena investasinya menerapkan prinsip-prinsip syariah yang halal.

Investasi bisa membantu kamu untuk mengumpulkan dana bagi keperluan di masa mendatang. Selain investasi, asuransi juga sama pentingnya, karena sama-sama memberikan jaminan untuk masa depan. 

Asuransi bisa melindungi kamu dan menanggung biaya pengobatan bila suatu hari ada kejadian tak terduga yang dialami.