8 Pertanyaan Wawancara Kerja Jebakan dan Cara Menjawabnya

pertanyaan wawancara kerja

Pertanyaan wawancara kerja kadang bikin kandidat geleng-geleng kepala. Ada yang sesuai dengan pekerjaan, tapi ada juga yang melenceng jauh bikin kita kebingungan.

Bahkan, ada juga lho pertanyaan yang sebenarnya pengin menjebak kandidatnya. Kalau salah jawab bisa-bisa malah ngebongkar keburukanmu. Jangan sampai hal ini terjadi saat kamu tengah wawancara kerja nih!

Kalau keburukanmu udah kebongkar, kesempatan mendapatkan posisi itu makin kecil deh. Karena semua pasti tahu dong, saat interview kerja penginnya dikenal sebagai orang baik-baik dan gak neko-neko, biar penilaian yang diberikan pewawancara juga baik.

Berikut ini contoh daftar pertanyaan wawancara kerja yang umum ditanyakan, tapi justru menjebak dan mengecoh jawabanmu, apa saja? 

Berikut tipsnya siapa tahu kamu besok atau minggu depan bakal ada interview kerjaan.

1. Bisakah kamu ceritakan tentang dirimu?

Tujuan dari pertanyaan wawancara kerja ini adalah buat mengetahui, seberapa cocoknya si kandidat dengan posisi yang tengah dilamarnya. Yang pengin didengar oleh pewawancara adalah bagaimana gaya berkomunikasi kamu serta keterampilan yang kamu miliki.

Apakah prestasi dan pengalaman yang kamu miliki berguna buat posisi tersebut atau tidak.

Nah, kebanyakan yang terjadi adalah kandidat justru menceritakan tentang kehidupan pribadinya. Ini biasa dilakukan oleh para pelamar kerja pemula.

Bukanya menceritakan pengalaman dan prestasi, mereka justru ngomongin soal keluarga, hobi dan lain-lain. Padahal si pewawancara gak kepengin tahu tentang kehidupanmu.

2. Sebutkan tiga kelebihan dan kelemahanmu

Sama dengan pertanyaan sebelumnya, pertanyaan ini juga ingin mencari tahu kecocokan kamu dengan posisi yang dilamar.

Pertanyaan ini akan menggali lebih dalam apa kelebihanmu bisa menjadi aset bagi perusahaan ke depannya, dan apakah kekuranganmu bisa membuat perusahaan justru mengalami penurunan performa.

Ketika menyebutkan soal kelemahan, biasanya kamu akan terlalu berlebihan mengumbarnya ke pewawancara. Nah, jangan sampai kayak gini ya, karena biasanya sih ketika ditanya bagaimana mengatasi kelemahan itu, kamu malah kebingungan sendiri.

3. Pertanyaan wawancara kerja mengenai kenapa kamu ingin bekerja di perusahaan ini?

Pewawancara penasaran sebenarnya apa sih motivasi kamu melamar di perusahaan ini. Dari pertanyaan ini juga mereka jadi tahu seberapa dalam kamu mencari tahu tentang perusahaan.

Kadang para kandidat sering terkecoh dan terlalu jujur buat menjawab beberapa alasan yang sebenarnya gak pengin didengar oleh pewawancara. Misalnya seperti, “Saya gak mendapatkan bayaran yang sesuai di kantor lama,” atau “Atasan saya galak di tempat saya bekerja,” atau jawaban lain yang menggambarkan keburukan kantor lama kamu.

Jawaban yang sebenarnya diharapkan oleh pewawancara adalah karena kecocokan kamu dengan perusahaan, atau sudah memahami industri perusahaan sehingga tertantang buat terlibat.

4.  Kenapa kamu lama menganggur? 

Pertanyaan wawancara kerja yang satu ini mungkin biasa dilontarkan buat kandidat yang sudah lama menganggur. Dari pertanyaan ini si pewawancara ingin tahu bagaimana kamu menghabiskan waktu saat menganggur, apakah diisi dengan hal-hal yang bermanfaat atau justru tidak.

Pertanyaan ini memang sedikit menyakitkan hati, tapi memiliki maksud buat mencocokkan dengan posisi yang dilamar.

Kadang, pertanyaan ini sangat menjebak buat mereka yang udah nganggur lama tapi gak ngapa-ngapain. Kandidat seperti itu pun akan bingung menjawab pertanyaan seperti apa. Untuk menjawab pertanyaan itu, cobalah sedikit diplomatis demi menaikkan kualitasmu, misal “Saya telah melakukan interview ke banyak perusahaan tapi belum ada yang cocok,” atau “Saya selama ini sibuk di organisasi dan mengembangkan soft skill dengan mengikuti kursus”.

5. Kenapa keluar dari perusahaan sebelumnya?

Dari pertanyaan wawancara kerja ini, pihak pewawancara atau perusahaan ingin mencari tahu pola kerjamu. Apakah kamu tipe orang yang bosenan, tipe orang yang sulit bekerja dengan orang lain, atau hal-hal negatif lainnya yang membuat kamu mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya.

Pertanyaan ini harus dijawab secara diplomatis, jangan terlalu jujur tentang lingkungan kerja yang sudah tidak kondusif, atau gaji yang tidak mumpuni. Kalau kamu jawab seperti itu, pewawancara bakal ragu menerima kamu sebagai karyawannya.

Jawaban yang diharapkan oleh pihak pewawancara adalah kamu tengah mencari pekerjaan yang lebih menantang. Bisa juga menjawab karena kamu ingin mendapatkan sesuatu yang baru yang bisa mengembangkan keahlianmu.

6. Bagaimana kamu melihat diri sendiri dalam 5 tahun ke depan?

Saat wawancara kerja, sebenarnya pihak HRD punya daftar pertanyaan mendasar yang selalu ditanyakan saat sesi ini. Hal ini berlaku di semua bidang pekerjaan. Pertanyaan yang sering ditanyakan tak jauh dari itu-itu saja.

Pertanyaan yang sering ditanyakan HRD saat interview adalah soal masa depanmu bersama perusahaan. Mereka tak ingin mendapatkan karyawan yang baru beberapa bulan bekerja sudah pindah ke tempat lain.

Karena itu, kamu harus hati-hati menjawab pertanyaan ini. Pastikan Anda memiliki visi brilian yang terkait langsung dengan pekerjaan ini dalam beberapa tahun ke depan.

7. Pertanyaan wawancara kerja mengenai berapa gaji yang diinginkan?

Nah, soal satu ini tentu cukup sulit untuk dijawab. Pasalnya, bisa jadi ketika kamu ditawarkan mengisi di posisi yang sama, tapi gaji yang diminta akan berbeda. Sehingga biasanya menentukan gaji membutuhkan pemikiran lebih.

Karena itu, kamu harus mengetahui lebih dahulu standar gaji di perusahaan yang akan dilamar. Perhitungkan faktor-faktor seperti pengalaman dan tingkat kesulitan pekerjaan.

Jelaskan ekspetasimu, namun pastikan masih di dalam standar perusahaan. Sehingga kamu dapat memperoleh nilai maksimal dari standar yang diterapkan perusahaan tujuanmu.

8. Kamu punya pertanyaan untuk saya?

Pertanyaan ini merupakan pamungkas dari sesi wawancara. Ketika pihak HRD menanyakan hal ini kepadamu, artinya mereka sudah tak memiliki lagi daftar pertanyaan untukmu.

Nah, ketika kamu mendapat pertanyaan tersebut, maka jawaban terbaik yang bisa dilontarkan ialah: “Ya, saya punya pertanyaan untuk Anda.”

Jika kamu menjawab: “Tidak, saya rasa sudah cukup. Terima kasih.” Maka itu merupakan jawaban yang jelek.

Jadi, pastikan saat Anda diberi kesempatan untuk bertanya, berikan pertanyaan kepada mereka. Jangan biarkan kesempatan ini lewat begitu saja.

Beberapa contoh pertanyaan yang bisa kamu ajukan ke pewawancara:

Seperti apa keseharian di perusahaan ini?

Apa yang menjadi tugas yang akan menjadi perhatian utama saya?

Mengapa Anda senang bekerja di sini?

Dapatkah Anda menceritakan sedikit saja soal tim yang akan bekerja bersama saya?

Kesempatan dan tantangan di posisi ini sangat menarik bagi saya. Dapatkah Anda ceritakan bagaimana Anda melihat jenjang karir dari posisi ini?

Pelatihan seperti apa yang bisa saya dapat nanti?

Apakah saya harus menyelesaikan progam pelatihan sebelum menduduki posisi ini?

Apakah ada semacam employee review yang dapat saya gunakan untuk mendapatkan hal-hal yang butuh ditingkatkan?

Dalam lima tahun, perusahaan ingin berada di mana?

Seperti apa budaya perusahaan yang ada di sini?

Apa tahap selanjutnya setelah sesi interview ini?

Itulah delapan pertanyaan wawancara kerja yang lumayan mengecoh dan menjebak kandidat pelamar. Untuk kamu yang tengah menunggu panggilan interview, biasanya delapan pertanyaan ini bakalan keluar. Supaya lebih mantap menjawabnya, persiapkan jawaban sehari sebelum interview.  

Jangan lupa untuk memproteksi keuanganmu dan keluarga dengan asuransi agar kamu tidak terbebani lagi dengan mahalnya tagihan berobat di klinik dan rumah sakit.

Kalau kamu punya pertanyaan terkait perencanaan keuangan lainnya sekaligus mendapatkan berbagai tips mengelola kebutuhan finansial, konsultasikan saja di Tanya Lifepal!

Pertanyaan seputar pertanyaan wawancara kerja  

Untuk menjawabnya, kamu harus mengetahui lebih dahulu standar gaji di perusahaan yang akan dilamar. Perhitungkan faktor-faktor seperti pengalaman dan tingkat kesulitan pekerjaan.

Jelaskan ekspetasimu, namun pastikan masih di dalam standar perusahaan. Sehingga kamu dapat memperoleh nilai maksimal dari standar yang diterapkan perusahaan tujuanmu. 

Selain itu, jangan lupa pelajari juga daftar pertanyaan wawancara kerja dan cara menjawabnya, termasuk soal gaji, agar kamu bisa siap menjawabnya dengan baik.

Perusahaan asuransi yang baik bagi tiap-tiap nasabah tentu saja berbeda-beda. Misal, untuk yang berusia lanjut, tentu asuransi kesehatan terbaik adalah yang menanggung hingga usia 100 tahun. Namun, untuk yang memiliki riwayat penyakit kritis dalam keluarga, maka asuransi kesehatan terbaik adalah yang menanggung risiko penyakit kritis sekaligus. Sama halnya dalam memilih asuransi jiwa dan asuransi mobil. Kembali lagi harus disesuaikan dengan profil nasabah. Jadi, jangan hanya berfokus pada premi murah saja.