Portofolio Investasi: Pengertian, Tujuan, Contoh, Tips, dll

portofolio investasi

Portofolio investasi menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk menilai instrumen investasi yang kamu miliki. Isinya berupa kumpulan saham, obligasi, reksa dana, dan instrumen keuangan lainnya. 

Sedangkan investasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yakni penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.

Nah, bagi kamu para investor mungkin mendengar ini sudah hal yang biasa. Namun bagi sebagian orang pastinya akan bertanya-tanya.

Daripada berlama-lama, mari simak pengertian, tujuan portofolio investasi, tips membuat portofolio investasi, hingga contoh dari portofolio investasi di bawah ini.

Apa itu portofolio investasi?

Apa itu portofolio investasi? Portofolio investasi adalah sekumpulan aset investasi yang dimiliki baik oleh perorangan, institusi, lembaga keuangan, perusahaan, ataupun manajer investasi.

Bentuknya pun beragam, seperti properti, saham, obligasi, reksa dana, maupun instrumen investasi lainnya.

Adapun aset yang tersimpan bisa berupa karya seni, perhiasan, real estate, atau penanaman modal yang bisa jadi menguntungkan di masa depan.

Dalam portofolionya, seorang investor bisa melakukan diversifikasi pada produk investasi untuk menghasilkan return maksimal dan risiko yang minimal.

Pada dasarnya investasi yang beragam bisa meminimalisir kerugian. Risiko yang ditanggung dalam sebuah investasi akan berkurang karena semua uang tidak dimasukkan ke dalam salah satu investasi saja.

Tujuan portofolio investasi

Tujuan portofolio investasi agar investor memiliki kesempatan untuk melakukan diversifikasi sehingga resiko mengalami kerugian semakin kecil.

Pasalnya, kamu bisa membuat portofolio di dalam portofolio investasi yang kamu miliki. Jadi, kamu bisa memiliki beberapa jenis saham dalam satu portofolio investasi.

Perlu diketahui, diversifikasi aset merupakan strategi untuk meracik portofolio sehingga kamu bisa menempatkan berbagai sektor dan saham yang tepat dan berimbang.

Sebagai contoh, jika kamu seorang investor, kamu bisa membeli saham dari sektor perbankan. Kemudian, kamu juga bisa membeli saham lain dari sektor konsumer secara bersamaan.

Hal ini guna memastikan, jika saham kamu pada satu sektor menurun maka saham lain tetap stabil.

Manajemen investasi dan portofolio

Manajemen portofolio merupakan proses terintegrasi untuk mengelola portofolio atau aset secara tersusun untuk tujuan tertentu dari seseorang atau investor.

Untuk menghasilkan manajemen portofolio investasi yang baik maka diperlukan adanya perpaduan atau ragam aset investasi yang tepat.

Berikut ini jenis-jenis manajemen portofolio:

1. Manajemen portofolio aktif

Pada manajemen portofolio aktif, kamu biasanya akan melakukan aktivitas jual beli atau trading yang intens agar bisa mengungguli pasar.

Meski demikian, perlakuan aktif ini selain mendapatkan return yang jauh lebih tinggi, risiko yang ditanggung pun juga relatif lebih besar.

Untuk menjadi aktif, kamu harus secara aktif mengikuti berita terkini seputar tren pasar, perubahan ekonomi, dunia politik, dan faktor pemengaruh lainnya dalam finansial dan saham. 

2. Manajemen portofolio pasif

Manajemen portofolio pasif biasanya disebut manajemen reksa dana indeks. Kamu bisa menghasilkan keuntungan yang sama dengan indeks tertentu sebagai acuan.

Biasanya, strategi pasif ini tidak memerlukan tim khusus dalam proses pengambilan keputusan.

Kamu sebagai investor bisa memegang alih secara penuh untuk mengelola portofolio investasi ini sebab kamu akan menerima imbal dan hasil investasi yang stabil tanpa mengambil risiko yang tinggi. 

3. Manajemen portofolio diskresi (discretionary portfolio management)

Manajemen jenis ini merupakan bentuk manajemen portofolio ketika investor sebagai pemilik dana memberikan kepercayaan dan kuasa penuh kepada manajer investasi.

Selanjutnya, manajer investasi akan melakukan investasi sesuai dengan instruksi dan tujuan investor. Dalam hal ini, manajer portofolio akan mengurus seluruh aspek termasuk kebutuhan investasi, dokumentasi, dan lain sebagainya.

4. Manajemen portofolio nondiskresi (Non-discretionary portfolio management)

Untuk manajemen portofolio nondiskresi, manajer investasi bertugas memberikan saran kepada klien atau investor sehubungan dengan portfolio investasi mereka.

Namun demikian, manajer investasi tidak memiliki kuasa penuh atas hasil akhir. Keputusan akhir tetap berada di tangan kamu sebagai investor.

Tips membuat portofolio investasi

Untuk menghasilkan portfolio investasi yang menarik diperlukan strategi khusus untuk meminimalisir resiko dan meningkatkan keuntungan.

Berikut ini tips untuk kamu yang ingin membuat portfolio investasi yang menarik. 

1. Diversifikasi portofolio investasi

Diversifikasi merupakan strategi yang bisa kamu lakukan untuk menghasilkan return besar. Selain itu, cara ini juga bisa meminimalisir resiko atau kerugian.

Kamu bisa menempatkan investasi pada beberapa instrumen investasi baik saham maupun nonsaham.

Untuk diversifikasi portofolio, sebaiknya kamu menggunakan produk investasi yang likuid, seperti pasar uang, deposito, reksadana, atau emas. Hal ini bertujuan agar kamu mudah untuk melakukan likuidasi.

2. Tujuan dan jangka waktu investasi

Membuat portfolio investasi harus detail dan secara sadar. Maka dari itu, sebaiknya kamu memastikan tujuan portofolio investasi yang kamu lakukan.

Misal, untuk biaya pendidikan anak. Dengan demikian kamu bisa menentukan jangka waktu yang diperlukan.

Pastikan kamu menentukan dua hal ini:

  • Keperluan investasi
  • Jangka waktu investasi

Setelah dua unsur itu bisa kamu penuhi maka kamu akan lebih mudah menentukan produk investasi yang tepat.

3. Menyesuaikan profil risiko

Setelah menentukan tujuan investasi, kamu perlu mengukur sejauh mana kemampuan kamu sebagai investor dalam menanggung resiko.

Ada 3 jenis profil risiko sebagaimana berikut:

  1. Konservatif. Jenis ini cenderung mencari produk dengan resiko terkecil
  2. Moderat. Jenis profil risiko ini bisa mentoleransi risiko sedang dan harga yang lebih fluktuatif
  3. Agresif. Profil risiko ini biasanya memiliki toleransi lebih tinggi akan risiko sehingga dia akan berorientasi pada return yang besar namun dengan risiko yang lebih tinggi.

4. Menyesuaikan modal

Ini faktor terpenting dalam investasi, yakni modal. Kamu harus mengalokasikan modal secara hati-hati. Apalagi jika kamu seorang investor pemula yang masih memerlukan banyak adaptasi.

Sebaiknya, kamu mencari tahu semua sumber informasi terkait dengan investasi. Selain itu pastikan kamu menyesuaikan nilai serta instrumen investasi dengan modal yang kamu miliki.

5. Menentukan komposisi

Pastikan kamu mengetahui profil risiko untuk memiliki portofolio yang tepat. Jika kamu seorang investor dengan profil risiko konservatif, sebaiknya kamu melakukan pembagian 50:50, yakni 50% untuk income portfolio dan 50% growth portfolio.

Namun jika kamu memiliki profil risiko moderat, sebaiknya menggunakan komposisi 50% value portfolio dan 50% growth portfolio. Sementara investor dengan profil risiko agresif lebih cocok menggunakan komposisis 80%:20%, yakni 80% value portfolio dan 20% growth portfolio.

6. Risiko dan return harus seimbang

Menyeimbangkan antara risiko dan return sangat perlu kamu lakukan. Apabila kamu memiliki beberapa instrumen saham maka kamu harus menggabungkan saham yang memiliki harga stabil dengan saham yang harganya berpotensi terus naik.

Dengan demikian, cara ini bisa kamu lakukan untuk menutupi kerugian yang terjadi pada instrumen saham lainnya yang kurang berjalan mulus.

Contoh portofolio investasi

Portfolio investasi ada 2 macam, yakni portofolio dengan berbagai macam produk investasi dan portofolio hanya dengan 1 macam produk investasi. Namun demikian keduanya memiliki jenis berbeda.

Portofolio investasi dengan diversifikasi produk

Pada investasi jenis ini, kamu bisa melakukan investasi kepada beberapa jenis produk investasi baik saham, reksadana, obligasi, dan instrumen lainnya dalam investasi. Sebagaimana contoh berikut.

Portofolio Investasi PT ABCD Tahun 2021

NoUraian Nominal Persentase
Pendapatan Tetap

Deposito

Obligasi

Rp. 50.000.000Rp. 70.000.00012,517,5
Sub Total ARp. 120.000.00030
B.

1.

2.

3.

Non Pendapatan tetap

Saham

Reksadana

Penyertaan

Rp. 180.000.000Rp. 80.000.000

Rp. 50.000.000

37,520

12,5

Sub Total BRp. 280.000.00070
Total A+BRp. 400.000.000100

Portofolio investasi dengan satu produk yang berbeda jenis

Sedangkan jenis portofolio ini menunjukan jika perusahaan melakukan investasi pada beberapa jenis perusahan namun dalam satu produk yakni saham.

Portofolio saham PT AIUEO Tahun 2021

NoSaham KarakterBetaInvestasi (Rp)Harga (Rp)Lot
1.PTPPModerat0,610.000.000500050
2.WSKTModerat0,520.000.000600050
3.LPPFModerat0,720.000.000700050
4.PTBAAgresif2,425.000.00010000100
5.BRPTAgresif2,225.000.00010000100
*Beta dan harga adalah rata-rata1,28*100.000.0007600*350

Tips dari Lifepal! Tentukan tujuan investasi kamu dan jangka waktu yang diperlukan. Setelah itu pilih instrumen investasi yang tepat sebelum membuat portfolio investasi.

Pastikan kamu juga mencari semua sumber informasi penting terkait dengan investasi yang kamu lakukan.

Kamu juga bisa lho menghitung estimasi hasil investasi yang dilakukan apabila kamu mengalokasikan dana investasi rutin setiap bulannya.

Coba hitung dengan kalkulator berikut ini:

Jadi sudah siap untuk mulai investasi? Pada dasarnya investasi tidak harus langsung dalam jumlah besar, yang penting kamu melakukannya secara berkelanjutan. Yuk buat portfolio investasi terbaikmu biar dapat cuan!

Pertanyaan seputar portofolio investasi

Portofolio investasi di pasar modal bentuknya beragam, seperti obligasi, reksa dana, properti, saham, dan instrumen investasi lainnya.
Menentukan tujuan investasi sangat penting untuk dapat memilih instumen investasi yang paling sesuai dengan kamu. Butuh informasi lainnya tentang investasi, perencanaan keuangan, hingga asuransi? Yuk cek selengkapnya di Lifepal!