10 Prospek Kerja Teknik Industri dan Kisaran Gajinya
Di Indonesia, prospek kerja Teknik Industri menawarkan banyak pekerjaan yang bisa dicoba lulusannya. Keahlian mengkalkulasi data serta mengoperasikan beragam software menjadi alasan utama kenapa prospek kerja Teknik Industri masih tinggi
Seperti program studi lainnya, ilmu Teknik Industri juga memiliki beberapa cabang yang bisa dipilih sesuai dengan yang diminati mahasiswa.
Beberapa cabang tersebut antara lain:
- Manajemen Industri
Peminatan ini lebih menekankan kepada pemanfaatan nilai sistem sebuah bisnis agar lebih efisien dan efektif beroperasi yang bertumpu pada manajemen sumber daya insani. Tujuannya agar bisa beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah setiap waktunya.
- Sistem Industri dan Tekno Ekonomi
Ilmu yang dipelajari dalam cabang ini lebih menekankan kepada logika program, riset operasional, statistika dan sistem basis data.
Sedangkan pembahasannya lebih cenderung mengenai penambahan mutu sistem integral yang terdiri dari teknologi, informasi, tenaga kerja, bahan baku yang berhubungan dengan masyarakat, pemerintah, dan pelaku usaha.
- Sistem Manufaktur
Sesuai dengan namanya, peminatan ini lebih mendorong kepada mahasiswa untuk memahami tentang proses produksi suatu barang atau produk yang bisa diukur melalui kuantitas. Tujuannya agar proses produksi bisa berjalan seefektif mungkin.
Itulah tiga peminatan umum yang ada di jurusan tersebut. Selanjutnya, yuk langsung saja kita simak 10 prospek kerja Teknik Industri beserta kisaran gajinya yang wajib kamu ketahui di sini:
1. Quality Control
Prospek kerja Teknik Industri pertama yang bisa kamu coba adalah menjadi staf Quality Control. Tugas utama yang diberikan adalah, untuk menjaga mutu produk yang diproduksi di sebuah pabrik atau tempat pembuatan.
Beberapa industri yang membutuhkan tenaga kerja ini adalah pembuatan kertas, minyak kelapa sawit, dan besi serta baja.
Gaji yang ditawarkan juga lumayan menarik mulai dari Rp 6 jutaan hingga Rp 10 jutaan untuk fresh graduate.
2. Operational Logistic
Bisnis logistik membutuhkan perhitungan dan skema operasional yang efisien agar usahanya bisa berjalan dengan sehat.
Karena itu, gak aneh para perusahaan besar seperti Fedex, JNE atau Tiki banyak mencari lulusan Teknik Industri di lini usahanya, salah satu posisinya adalah operational logistic.
Adapun upah yang bisa diperoleh dari bagian ini dimulai dari Rp 6 jutaan per bulan untuk pemula, dan Rp 25 jutaan untuk level manajer.
3. Cost and Budget Control
Selanjutnya, kamu juga bisa menjadi pegawai yang tugasnya mengatur pengeluaran. Tapi, bukan di posisi finansial, melainkan Cost and Budget Control.
Perbedaannya adalah, kalau di sini kamu lebih banyak menghitung tentang ongkos produksi sebuah komoditas yang biasanya dilakukan dalam sebuah pabrik.
Sedangkan untuk gajinya berkisar di angka Rp 7 jutaan hingga Rp 9 jutaan untuk yang baru lulus dari Perguruan Tinggi.
4. Project Analyst
Keempat, prospek kerja Teknik Industri yang tak kalah menggiurkan adalah menjadi Project Analyst.
Job desc utama kamu sebagai project analyst adalah menganalisis keuntungan dan kerugian dari sebuah proyek yang akan dilakukan perusahaan.
Setelah menganalisis, kamu harus mengolah data tersebut untuk dipertimbangkan kepada pihak manajemen perusahaan.
Project Analyst di Indonesia umumnya diberi gaji sekitar Rp 7 jutaan hingga Rp 12 jutaan per bulannya, tergantung level dan besar kecilnya suatu proyek.
5. Health, Safety dan Enviroment
Selain Project Analyst, kamu juga bisa bekerja di bagian yang identik dengan proyek, yaitu menjadi Health, Safety dan Enviroment.
Job desc utama kamu adalah menganalisis sebuah proyek dari sisi kesehatan, keamanan dan juga dampak lingkungan terhadap pekerja, juga masyarakat sekitar.
Untuk bayarannya berkisar di angka Rp 6 jutaan untuk pemula dan bisa mencapai Rp 30 jutaan lebih untuk level manajer.
6. Dosen
Menjadi seorang Dosen atau pengajar adalah prospek kerja Teknik Industri keenam yang bisa kamu coba.
Profesi ini cocok untuk kamu yang pengin terjun ke dunia akedemis karena bisa berkontribusi lebih di dunia pendidikan. Namun, sebelum menjadi dosen, kamu wajib mempunyai gelar S2 karena menjadi syarat utama yang ditetapkan pemerintah.
Karena perlu melanjutkan pendidikan di tingkat lanjut, gak aneh kalau menjadi dosen bisa dibayar Rp 8 jutaan hingga Rp 15 jutaan untuk tingkat pemula.
7. Digital Marketing
Meski gak memiliki korelasi langsung dengan dunia marketing, kamu lulusan Teknik Industri tetap bisa menjadi Digital Marketing kok.
Alasannya karena kamu mahir dalam menggunakan MS Excel, output-nya tentu hasil olahan data yang akan diberikan kepada manajemen.
Kisaran gaji seorang junior digital marketing berada di angka Rp 6 jutaan hingga Rp 9 jutaan per bulannya.
8. Supply Chain Management
Prospek kerja Teknik Industri selanjutnya adalah Supply Chain Management yang tugas pokoknya adalah mengatur distribusi sebuah produk mulai dari pabrik hingga sampai ke tangan penjual.
Di sini kamu wajib mencari cara untuk mengefisiensi rantai distribusi barang agar gak membebankan ongkos perjalanan.
Untuk level manajer atau ke atas, gaji yang bisa kamu dapatkan mulai dari Rp 20 jutaan per bulan.
9. Procurement
Pekerjaan selanjutnya yang bisa menjadi peluang adalah menjadi Procorement yang tugas utamanya adalah mengurusi kebutuhan pengadaan barang serta pemeliharaan aset yang dimiliki sebuah perusahaan.
Gaji seorang Procurement di Indonesia berkisar di angka Rp 5 jutaan hingga Rp 10 jutaan untuk fresh graduate per bulannya.
10. Management Trainee
Prospek kerja Teknik Industri terakhir yang populer di kalangan pencari kerja adalah Management Trainee.
Posisi ini dibuat untuk mengetahui potensi kemampuan kamu ada di posisi apa, jadi bisa dibilang MT itu adalah ajang seleksi mencari posisi yang cocok untuk kamu kerjakan di sebuah perusahaan. Proses pencariannya secara umum berlangsung selama kurang lebih 1 hingga 2 tahun.
Gaji seorang MT berada di angka Rp 5 jutaan sampai Rp 15 jutaan di beberapa perusahaan besar Tanah Air.
Itulah 10 prospek kerja Teknik Industri yang bisa kamu coba jalani. Semoga kamu bisa sukses mencari posisi yang tepat ya! (Editor: Chaerunnisa)