Rekonsiliasi Bank – Pengertian, Tujuan, dan Cara Melakukannya

Rekonsiliasi bank

Bagi kamu yang bekerja di bidang keuangan sebuah perusahaan atau bekerja di perusahaan perbankan pasti tahu dengan istilah rekonsiliasi bank. Istilah ini masih sangat awam di masyarakat, apalagi bagi mereka yang tidak terlibat dalam bidang keuangan. 

Ini bisa dibilang sebagai sebuah kegiatan untuk mencocokan kas antara perusahaan dengan pihak perbankan. Pihak yang terlibat dalam aksi ini adalah akuntan dari perusahaan dan bank sebagai tempat yang dipercaya perusahaan untuk menaruh kas mereka. 

Untuk lebih jelasnya, coba simak ulasan Lifepal berikut ini tentang pengertian, tujuan, dan prosedur dari rekonsiliasi bank. 

Pengertian rekonsiliasi bank

Rekonsiliasi bank adalah aktivitas membandingkan saldo kas perusahaan dengan jumlah kas yang ada pada laporan bank. Rekonsiliasi ini nantinya akan termuat di dalam dokumen yang diberi nama rekonsiliasi bank. 

Laporan ini dibuat dengan maksud untuk mengidentifikasikan apakah ada perubahan akuntansi yang dibutuhkan.

Dengan melakukan perbadandingan tersebut, perusahaan juga bisa mengetahui apakah ada penipuan atau manipulasi keuangan di dalam perusahaan. 

Perbandingan ini bisa dituangkan ke dalam jurnal akuntansi yang memuat catatan keuangan perusahaan dan data dari rekening koran bank. Nanti kita akan memberi contoh tabel rekonsiliasi pada bahasan selanjutnya.

Tujuan rekonsiliasi bank

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tujuan utama dari perbandingan ini adalah untuk memastikan bahwa saldo atau kas yang dicatat perusahaan sesuai dengan laporan keuangan yang tercatat di bank tempat penyimpanan kas tersebut. 

Apabila hal ini dilakukan, tentu perusahaan bisa dengan mudah mengelola dan memantau arus kasnya. Berikut ini beberapa alasan mengapa perusahaan perlu melakukan rekonsiliasi terhadap arus kasnya.

1. Mengidentifikasi penipuan

Penipuan atau kecurangan terhadap arus kas bisa dipantau dengan perbandingan ini. Misalnya, ada tindakan korupsi pihak karyawan atau tiba-tiba ada cek yang keluar tanpa ada pemberitahuan oleh atasan. Semua bisa terlihat dengan jelas bila perusahaan membandingkan kasnya dengan rekening koran bank. 

2. Memvalidasi data

Kadang bagian pencatatan keuangan atau akuntan di perusahaan bisa saja salah dalam menginput angka di jurnal. Kesalahan itu bisa diketahui bila kita melihat laporan keuangan atau rekening koran bank

Dengan cara tersebut, data yang telah diinput perusahaan bisa dikoreksi kembali apakah ada salah input, duplikat, atau ketidakberesan lainnya. 

3. Memperkuat laporan keuangan

Laporan keuangan perusahaan perlu dipertanggungjawabkan secara serius. Oleh sebab itu, perlu memperkuat data-data dalam laporan tersebut melalui laporan perbandingan. 

4. Pelaporan pajak yang akurat

Untuk mendapatkan angka atau besaran pajak yang dibayarkan secara tepat, perusahaan juga perlu melakukan perbandingan laporan keuangan perusahaan dengan laporan keuangan bank. 

Itulah empat alasan mengapa perusahaan perlu membandingkan laporan keuangan. Secara umum, aktivitas ini bertujuan untuk mengidentifikasi transaksi yang tidak biasa dan mungkin saja disebabkan karena penipuan atau kesalahan dalam pencatatan akuntansi. 

Prosedur dan cara melakukan rekonsiliasi bank

Sebenarnya, ada berbagai macam cara atau prosedur untuk melakukan rekonsiliasi laporan keuangan perusahaan dengan rekening koran bank. Namun, semua kembali tergantung dari perusahaan masing-masing. Prosedur dan cara yang paling umum, yaitu: 

  1. Membandingkan daftar laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan pada laporan mutasi (rekening koran) bank. Identifikasikan apakah ada perbedaan atau ada cek dan setoran yang tidak sesuai dengan catatan perusahaan. 
  2. Cek kembali saldo kas yang ada pada mutasi bank (rekening koran) dan tambahkan dengan semua pemasukan. Setelah itu, kurangi dengan cek atau pengeluaran yang selama ini dikeluarkan. 
  3. Setelah itu, akan terlihat saldo kas bank yang telah disesuaikan dengan aktivitas keuangan perusahaan. 
  4. Selanjutnya, lihat ke kas akhir sesuai catatan keuangan perusahaan yang telah ditambahkan dengan segala bunga, pendapatan, dan pengeluaran perusahaan. 
  5. Bandingkan kedua saldo tersebut apakah sudah sesuai atau belum. 
  6. Jika belum sesuai, akan ada aktivitas akuntansi yang akan dilakukan terhadap laporan keuangan perusahaan ataupun laporan keuangan bank. 

Prosedur dan cara rekonsiliasi tersebut terbilang rumit dan memakan waktu. Kini banyak perusahaan yang telah menggunakan aplikasi akuntansi atau software akuntansi yang bisa melakukan perbandingan bank secara otomatis. 

Penyebab rekonsiliasi bank

Perbedaan antara laporan keuangan perusahaan dan rekening koran bank bisa terjadi karena beberapa hal. 

1. Deposit in transit

Deposit in transit atau biasa disebut setoran dalam perjalanan menjadi salah satu penyebab perbedaan kas yang paling sering terjadi.

Setoran dalam perjalanan ini terjadi bila ada setoran dana di akhir bulan. Perusahaan mencatatnya di bulan tersebut. Sementara bank mencatatnya di bulan berikutnya. 

2. Beban dan pendapatan bank

Beban bank bisa berupa beban administrasi, biaya layanan, dan bunga bank. Biasanya hal-hal ini sering luput dari pencatatan keuangan perusahaan sehingga menimbulkan perbedaan kas. 

3. Cek yang masih beredar

Cek yang masih beredar atau disebutnya outstanding check bisa menyebabkan perbedaan laporan keuangan perusahaan dan bank.

Cek yang telah dikeluarkan perusahaan ada beberapa yang belum tercatat oleh bank. Penyebabnya karena cek tersebut belum dicairkan penerima. 

4. Kesalahan pencatatan

Penyebab terakhir yang paling sering terjadi adalah kesalahan pencatatan oleh pihak perusahaan maupun pihak perbankan.

Contohnya nominal yang dituliskan bisa berbeda. Hal ini tentu saja sangat fatal dalam laporan keuangan, jadi harus teliti dalam menuliskan laporan. 

Tabel rekonsiliasi bank

Perbandingan bank berbentuk dokumen akuntansi atau jurnal dengan berbagai macam jenis tabel. Setidaknya, ada empat tabel yang umum digunakan, yaitu tabel staffel, skontro, 4 kolom, dan 8 kolom. 

Apa pun bentuk tabelnya, tapi isi yang terdapat di dalamnya sama, berupa perbandingan laporan keuangan kas perusahaan dengan rekening koran. 

Tabel Staffel

Tabel Staffel Rekonsiliasi Bank

Tabel Skontro

Tabel Skontro Rekonsiliasi Bank

Tabel 4 kolom

Tabel 4 Kolom Rekonsiliasi Bank

Tabel 8 kolom

Tabel 8 Kolom

Itu tadi informasi mengenai rekonsiliasi bank. Buat kamu yang mau tahu lebih banyak tentang perbankan atau asuransi? Lihat pertanyaan populer seputar topik-topik tersebut di Tanya Lifepal.

Tanya jawab seputar rekonsiliasi bank

Rekonsiliasi bank adalah rangkaian dokumen informasi berisi catatan keuangan yang menjabarkan perbedaan-perbedaan catatan kas perusahaan dengan rekening koran bank tempat perusahaan menyimpan kasnya.

Rekonsiliasi bisa dilakukan dengan empat cara mudah. Pertama, membandingkan antara saldo kas perusahaan dan rekening koran bank. Kedua, catat transaksi yang dilakukan pihak bank. Ketiga, menelusuri setiap transaksi yang masih dalam proses. Terakhir, membuat lembar jurnal rekonsiliasi untuk menghitung selisihnya.

Rekonsiliasi bisa dilakukan kapan saja, tergantung dari kebijakan perusahaan. Idealnya, rekonsiliasi dilakukan paling tidak sebulan sekali pada akhir bulan.

Bahkan, beberapa perusahaan besar dengan jumlah penjualan yang tinggi, disarankan untuk melakukan rekonsiliasi setiap hari.

Rekonsiliasi diperlukan untuk melihat perbedaan antara laporan keuangan perusahaan dan rekening koran tempat perusahaan tersebut menaruh kasnya. Setelah perbedaan itu diketahui, perusahaan bisa mengidentifikasikan apa penyebab perbedaan itu.