Reksadana BNI dan Cara Beli [Plus Bank Penjual Reksadana]

reksadana bni

Reksadana BNI adalah wadah pengelolaan dana yang digunakan masyarakat untuk berinvestasi di instrumen pasar uang dan pasar modal. 

Dikenal sebagai salah satu bank BUMN, BNI gak cuma menawarkan layanan perbankan, seperti tabungan dan deposito. Namun, BNI juga menyediakan layanan investasi.

Jenis reksadana yang dimiliki BNI merupakan hasil kerja sama delapan manajer investasi terkemuka di Indonesia.

Jadi, reksadana grup bank pelat merah ini merupakan produk dari BNI Asset Management (BNI-AM). 

BNI menawarkan beragam produk reksadana, termasuk alternatif lain, seperti RDPT dan KIK EBA yang disesuaikan dengan kebutuhan kamu.

Simak ulasan reksadana BNI berikut hingga tuntas biar bisa membandingkan dengan reksadana di perbankan lainnya!

Jenis reksadana BNI

Kategori reksadana di BNI terdiri atas empat jenis, yaitu pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham. 

Namun, terdapat pilihan syariah untuk kategori reksadana pendapatan tetap dan saham. Yuk, simak ulasannya di sini!

1. Reksadana pasar uang (money market funds)

Investasi reksadana pasar uang ditempatkan 100 persen pada instrumen pasar uang, antara lain obligasi yang jatuh tempo kurang dari satu tahun, deposito, dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

Jenis investasi ini bertujuan memberikan keuntungan yang menarik melalui investasi pada instrumen pasar uang. 

Reksadana pasar uang merupakan investasi jangka pendek paling menguntungkan dan investasi paling aman dibandingkan jenis investasi reksadana lainnya.

Penempatan instrumen pasar uang yang dipilih secara selektif akan menurunkan tingkat risikonya. 

Secara umum, reksadana pasar uang bisa memberikan return sekitar 6 – 8 persen setahun.  

Selain itu, reksadana pasar uang juga bertujuan memberikan tingkat likuiditas yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan dana tunai dalam waktu yang singkat karena tidak harus menunggu hingga jatuh tempo. Sebab danamu bisa ditarik kapan saja.  

Keunggulan lainnya, reksadana pasar uang tidak memungut biaya pembelian dan penjualan kembali. 

Risikonya lebih rendah sehingga bagi kamu yang baru belajar investasi atau belum punya pendapatan tetap bisa menjadikan reksadana pasar uang sebagai salah satu sarana investasi.

2. Reksadana pendapatan tetap (fixed income funds)

Alokasi investasi reksadana pendapatan tetap ditempatkan pada surat utang (obligasi). Reksadana jenis ini bertujuan untuk memberikan suatu tingkat pengembalian yang menarik dengan penekanan pada stabilitas modal.

Ketika kamu membeli reksadana obligasi, sebagian besar dana masyarakat yang terkumpul akan dibelikan surat utang jangka panjang (obligasi) oleh manajer investasi reksadana.

Kinerja reksadana pendapatan tetap didorong perubahan suku bunga acuan Bank Indonesia. 

Penurunan BI rate akan mendorong kenaikan harga obligasi yang merupakan instrumen penempatan dana.

Risiko reksadana pendapatan tetap bisa mencapai 5 – 10 persen setahun. Artinya, lebih rendah jika dibandingkan dengan reksadana campuran dan saham.

Namun, jenis reksadana punya risiko yang lebih kecil selama suku bunga tidak naik, harga obligasi akan stabil.

3. Reksadana saham (equity funds)

Jenis reksadana ini sebagian besar alokasi investasinya ditempatkan pada saham. Biasanya dana investasi dialokasikan 80% di saham dan sisanya bisa 20% surat utang atau maksimal 20% pasar uang.

Perolehan keuntungan reksadana saham terhitung paling besar di antara jenis reksadana lainnya. Namun, risikonya juga tinggi karena fluktuasi harga saham yang tajam, apalagi jika dilakukan dalam jangka pendek.

Tetapi, kita dapat melihat bahwa pergerakan saham dalam jangka panjang akan tetap positif. Karena itu, evaluasi reksadana saham terbaik sebaiknya dilakukan dalam jangka panjang, yaitu di atas 5 tahun. 

Dalam reksadana jenis ini, manajer investasi akan menempatkan dana investor ke instrumen saham untuk memberikan tingkat keuntungan yang menarik dalam jangka panjang dengan cara mengapitalisasi pasar modal Indonesia.   

Secara umum, return reksadana saham dalam jangka panjang diharapkan di atas 10 – 20 persen setahun. Namun, realisasi return reksadana saham akan sangat fluktuatif setiap tahun tergantung kinerja IHSG.

4. Reksadana campuran (discretionary funds)

Seperti namanya, reksadana ini menawarkan kombinasi investasi gabungan antara saham dan utang, obligasi, pasar uang, serta lain-lain.

Tujuannya tidak lain untuk memperoleh keuntungan dalam jangka panjang dengan risiko yang lebih rendah. 

Namun, jika dibandingkan reksadana saham, keuntungan reksadana campuran tidak setinggi reksadana saham. 

Keunggulan jika kamu memilih investasi reksadana campuran adalah komposisi portfolio bisa lebih fleksibel. 

Manajer investasi bisa meraciknya dengan berbagai instrumen. Bandingkan dengan reksadana saham yang hanya fokus di satu instrumen.  

Adapun return reksadana campuran di kisaran 10 – 12 persen, berada di bawah reksadana saham, tetapi di atas reksadana pendapatan tetap.

Namun, karena ada unsur sahamnya, kinerja reksadana campuran bisa ikut fluktuatif mengikuti kinerja IHSG, kecuali jika kamu memilih reksadana campuran yang porsi sahamnya kecil.

Mengingat imbal hasil reksadana campuran yang menjanjikan jika dijadikan investasi jangka panjang dan agar terhindar risiko jangka panjang yang lebih besar pada saat pasar saham dan obligasi naik turun tanpa kepastian, kamu bisa memilih instrumen reksadana campuran sebagai bentuk investasi.

Diversifikasi portofolio antara saham dan obligasi membuat reksadana campuran bisa meminimalkan risiko sistematis, seperti indeks saham anjlok.

Cara beli reksadana BNI

Investasi di Bank BNI menawarkan Supermarket Reksadana di cabang mereka. Selain produk dari BNI-AM, terdapat produk reksadana dari delapan manajer investasi lain yang bisa kamu pilih, yaitu:

  • PT Schroder Investment Management Indonesia.
  • PT Danareksa Investment Management.
  • PT Manulife Aset Manajemen Indonesia.
  • PT BNI Securities.
  • PT BNP Paribas Investment Partners.
  • PT Bahana TCW Investment Management.
  • PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen.
  • PT Trimegah Asset Management.
  • Sebelum membeli, kamu harus memilih reksadana yang ingin kamu beli. Kalau duitmu lebih, bisa berinvestasi di semua jenis instrumen yang ada yaitu:

  • Reksadana pasar uang
  • Reksadana pendapatan tetap
  • Reksadana saham
  • Reksadana campuran
  • Reksadana terproteksi.
  • Sekadar informasi, ada beberapa persyaratan yang wajib kamu penuhi untuk membeli reksadana di BNI. 

    Untuk nominal pembelian, dalam prospektus BNI-AM Dana Likuid dijelaskan bahwa minimum pembelian awal dan selanjutnya unit penyertaan ini bagi setiap investor adalah Rp10 ribu.

    Syarat lainnya hampir sama dengan perbankan lain yaitu menjadi nasabah BNI, membaca dan memahami prospektus reksadana, mengisi dan menandatangani formulir di kantor cabang, melampirkan fotokopi identitas diri (KTP/SIM), dan menyetor atau transfer dana sesuai ketentuan sebelum pukul 11.30 WIB.

    Setelah itu semua kamu selesaikan, maka kamu sudah resmi menjadi investor reksadana BNI.

    Pastikan investasi kamu sesuai dengan profil risiko investasi. Isi Kuis Lifepal berikut untuk mengetahuinya:

    Keuntungan membeli reksadana di BNI

    Salah satu keuntungan berinvestasi reksadana adalah diversifikasi investasi. Selain itu, keuntungan lain membeli reksadana BNI adalah sebagai berikut.

    1. Dikelola profesional

    Pengelolaan portofolio investasi di BNI meliputi pemilihan instrumen, pemilihan pihak-pihak terkait, serta administrasi investasinya memerlukan analisis yang sistematis, monitoring yang terus-menerus, serta keputusan investasi yang tepat. 

    Di samping itu, diperlukan keahlian khusus serta hubungan dengan berbagai pihak untuk dapat melakukan pengelolaan suatu portofolio investasi.

    Di BNI, kamu akan memperoleh kemudahan karena terbebas dari pekerjaan tersebut di atas dan mempercayakan pekerjaan tersebut kepada manajer investasi yang profesional di bidangnya.

    2. Manfaat skala ekonomis

    Akumulasi dana dari pemodal (investor), membuat BNI-AM punya kekuatan dalam hal penawaran, memperoleh tingkat hasil investasi yang lebih tinggi, biaya investasi yang lebih rendah, dan akses kepada instrumen investasi yang sulit jika dilakukan secara individual.

    Hal ini memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh pemegang unit penyertaan untuk memperoleh hasil investasi yang relatif baik sesuai dengan tingkat risikonya.

    3. Menikmati pertumbuhan nilai investasi

    Lewat investasi reksadana di BNI-AM, kamu yang menjadi pemegang unit penyertaan punya kesempatan besar mendapatkan hasil investasi kompetitif. 

    Alasanya, balik lagi ke poin dua karena BNI punya kekuatan dana dalam membeli portofolio investasi untuk menghasilkan keuntungan bagi nasabahnya.

    4. Kemudahan pencairan investasi

    Pembelian di BNI-AM juga memudahkan kamu dalam hal pencairan untuk mendapatkan dana tunai hasil investasi. 

    Setiap hari, kamu bisa mencairkan investasi reksadana kamu. BNI menjamin tingkat likuiditas tinggi atas reksadana yang dibeli nasabahnya.

    Ini 9 bank lain yang menjadi agen penjual reksadana

    Selain BRI, masih ada beberapa bank nasional di Indonesia yang menawarkan produk reksadana selain produk perbankan. Kalau kamu mau membandingkan BRI dan perbankan lainnya, simak di sini ya!

    1. Bank Mandiri

    Tertarik berinvestasi reksadana di bank pelat merah lain? Mandiri salah satu pilihannya. Bank hasil peleburan empat perbankan ini menawarkan investasi reksadana mulai Rp100 ribu.

    Gak cuma murah, Bank Mandiri sama halnya BRI hanya menjadi penjual efek yang telah memiliki izin Wakil Manajer Investasi (WMI) dari OJK.

    Bank Mandiri sudah bekerja sama dengan sembilan manajer investasi, yaitu:

  • PT Bahana TCW Investment Management
  • PT Batavia Prosperindo Aset ManajemeN
  • PT Danareksa Investment Management
  • PT BNP Paribas Investment Partners
  • PT Mandiri Manajemen Investasi
  • PT Manulife Aset Manajemen Indonesia
  • PT Schroder Investment Management Indonesia
  • PT Ashmore Asset Management Indonesia
  • PT Kresna Asset Management.
  • Ada pun jenis reksadana konvensional yang tersedia di Bank Mandiri adalah reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, reksadana campuran, reksadana pasar uang, dan reksadana indeks. 

    Mandiri juga menjual reksadana terproteksi (RDT) dan reksadana penyertaan terbatas (RDPT).

    Cara beli reksadana di Bank Mandiri

    1. Kunjungi cabang Bank Mandiri yang melayani transaksi reksadana.
    2. Membawa KTP dan buku tabungan.
    3. Gunakan fasilitas installment plan reksadana untuk menyetor dana investasi reksadana secara rutin tanpa perlu ke kantor cabang.

    2. Bank Danamon

    Bank Danamon menjadi pilihan lain untuk berinvestasi reksadana pendapatan tetap, saham, campuran, dan pasar uang. 

    Modal yang perlu kamu kucurkan agak lebih mahal yaitu Rp5 juta. Kamu bisa memilih investasi dalam dolar AS atau rupiah.

    Adapun 6 manajer investasi yang dirangkul Bank Danamon yaitu:

  • PT Bahana TCW Investment Management
  • PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen
  • PT BNP Paribas Investment Partners
  • PT Danareksa Investment Management
  • PT Manulife Asset Management Indonesia
  • PT Schroder Investment Management Indonesia.
  • Cara beli reksadana di Bank Danamon

    1. Kunjungi situs Bank Danamon
    2. Di bagian bawah, klik “Ajukan Sekarang”
    3. Lalu isi dengan lengkap nama, nomor hp, dan alamat email
    4. Klik di bagian kotak kecil bawah
    5. Klik “Kirim Sekarang”.

    3. Bank Permata

    Untuk berinvestasi di bank grupnya Astra International ini kamu perlu merogoh kocek awal Rp250 ribu. 

    Nominal ini buat investasi di reksadana berkala. Kalau kamu mau reksadana biasa, maka harus mengucurkan dana minimal Rp10 juta.

    Produk reksadana yang dijual bank ini, adalah reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, saham, dan reksadana indeks. Untuk tahu cara investasi di Bank Permata, kunjungi aja laman resminya.

    4. Commonwealth Bank

    Commonwealth Bank menjadi perbankan swasta nasional yang fokus di empat jenis reksadana. Untuk “jajan” reksadana di bank asal Australia ini, kamu bisa mulai dengan Rp100 ribu.

    Sudah berizin OJK, bank dengan dominasi kuning dari Negeri Kanguru ini sudah menggandeng 10 manajer investasi, yaitu:

  • PT Ashmore Asset Management Indonesia
  • PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen
  • PT BNP Paribas Investment Partners
  • PT CIMB-Principal Asset Management
  • PT Danareksa Investment Management
  • PT Eastspring Investments Indonesia
  • PT First State Investment Indonesia
  • PT Mandiri Manajemen Investasi
  • PT Manulife Aset Manajemen Indonesia
  • PT Schroder Investment Management Indonesia.
  • Cara dan syarat beli reksadana di Commonwealth Bank

    1. Berusia antara 21-60 tahun atau sudah menikah
    2. Memiliki rekening di Commonwealth Bank
    3. Mengisi formulir pembelian dan kuesioner profil risiko
    4. Telah membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet.
    5. Untuk membeli reksadana, hubungi Call CommBank 24 jam atau (kode area) 1500-30 dari ponsel atau kunjungi cabang terdekat Commonwealth Bank.

    5. Bank BRI

    BRI sebagai salah satu bank terbesar dan jaringan terluas menawarkan Reksadana BRI. Perlu diingat bahwa fungsi BRI adalah sebagai agen penjual efek reksadana yang tidak bertanggung jawab atas segala tuntutan dan risiko atas pengelolaan portofolio reksadana.

    Beberapa reksadana yang tersedia di BRI adalah produk reksadana dari beberapa perusahaan manajer investasi yaitu:

  • PT Schroders Investment Management Indonesia
  • PT BNP Paribas Investment Partners
  • PT Manulife Aset Manajemen Indonesia
  • PT Danareksa Investment Management
  • PT Bahana TCW Investment
  • PT Trimegah Asset Management
  • PT Kresna Asset Management
  • PT Henan Putihrai Asset Management.
  • Cara membeli reksadana BRI

    Kamu yang pengin berinvestasi di BRI dengan produk reksadana bisa mengikuti prosedur berikut ini.

    1. Mendatangi unit kerja BRI yang telah memiliki izin APERD.
    2. Kamu harus sudah membawa fotokopi identitas diri (KTP/SIM), NPWP, dan buku tabungan.
    3. Mengisi sejumlah formulir yaitu aplikasi reksadana, profil risiko nasabah, dan surat pernyataan pemahaman risiko produk investasi.
    4. Pengisian formulir ini dilakukan secara tatap muka atau bertemu langsung tenaga pemasar yang telah memiliki izin sebagai wakil Agen Penjual Efek Reksadana (WAPERD).
    5. Setelah itu kamu wajib membaca dan memahami prospektus reksadana yang menjadi tujuan investasi.
    6. Pilih produk reksadana yang ingin dibeli.
    7. Isi formulir Transaksi Layanan Investasi.
    8. Selanjutnya, pihak Bank BRI akan memproses pembelian reksadana kamu.
    9. Kamu bakal menerima Surat Konfirmasi Transaksi dan Bukti Kepemilikan Unit Penyertaan yang diterbitkan oleh Bank Kustodian.

    6. Bank CIMB Niaga

    Bank CIMB Niaga merupakan agen penjual efek reksadana yang mendistribusikan 69 produk reksadana. Adapun jenis reksadana yang tersedia adalah pasar uang, pendapatan tetap, campuran, terproteksi, saham, dan reksadana index.

    Modal yang dikeluarkan untuk investasi reksadana di CIMB Niaga mulai Rp100 ribu.

    CIMB Niaga telah bekerja sama dengan 11 manajer investasi terkemuka yaitu:

  • PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen
  • PT Ashmore Asset Management Indonesia
  • PT Trimegah Asset Management.
  • PT Schroder Investment Management Indonesia
  • PT Manulife Aset Manajemen Indonesia
  • Mandiri Investasi
  • First State Investments
  • PT Danareksa Investment Management
  • PT BNP Paribas Investment Partners
  • PT Bahana TCW Investment Management
  • PT CIMB Principal Asset Management.
  • 7. Bank HSBC Indonesia

    Minimum pembelian reksadana di cabang HSBC sebesar Rp500 ribu. Tersedia produk reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan reksadana saham

    Cara beli reksadana di HSBC Indonesia

    1. Kunjungi cabang HSBC terdekat dan temui Relationship Manager untuk mengetahui limit risiko dan preferensi investasi kamu. Ini wajib dilakukan sebelum mendaftar reksadana
    2. Tinjau dan pilih reksadana yang sesuai kebutuhan, profil risiko, preferensi, dan pasar yang diinginkan
    3. Beli reksadana di cabang HSBC terdekat, dan transaksi selanjutnya dapat dilakukan lewat internet banking HSBC
    4. Lihat dan kelola portofolio secara teratur melalui fitur wealth dashboard di internet banking HSBC. Diskusikan portofolio dengan menghubungi HSBC.

    8. Maybank Indonesia

    Buat kamu yang pengin berinvestasi di bank asal Malaysia ini bisa memulai dengan Rp500 ribu. Pilihan reksadananya lengkap yaitu pasar uang, pendapatan tetap, campuran, saham, dan terproteksi.

    Maybank telah menggandeng 7 manajer investasi yaitu:

  • PT Ashmore Asset Management Indonesia
  • PT BNP Paribas Investment Partners
  • PT Danareksa Investment Management
  • PT Manulife Aset Manajemen Indonesia
  • PT Maybank GMT Asset Management
  • PT RHB OSK Nusadana Asset Management
  • PT Schroder Investment Management Indonesia.
  • Untuk pembelian, hubungi call center 1500611 atau datang langsung ke cabang Maybank terdekat.

    9. Bank BCA

    Ada 173 kantor cabang Bank BCA di seluruh Indonesia yang menjual reksadana. Minimum pembelian reksadana di BCA mulai Rp200 ribu dan selanjutnya Rp100 ribu. Besarannya berbeda-beda tergantung jenis reksadana yang dijual.

    BCA menggandeng 9 manajer investasi yaitu:

  • PT Ashmore Asset Management Indonesia
  • PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen
  • PT Danareksa Investment Management
  • PT BNP Paribas Investment Partners
  • PT Bahana TCW Investment Management
  • PT Eastspring Investments Indonesia
  • PT Schroder Investment Management Indonesia.
  • PT Panin Asset Management.
  • Cari tahu informasi lebih lanjut tentang investasi di laman tim ahli kami, Tanya Lifepal!

    Perbedaan investasi reksadana dan unit link

    Salah satu perbedaan terbesar antara berinvestasi pada reksadana dan unit link adalah keberadaan proteksi jiwa pada unit link. 

    Sekadar informasi, unit link secara sederhana diartikan sebagai asuransi jiwa dengan manfaat proteksi dan investasi.

    Selain itu, pembayaran premi unit link itu berkala atau sekaligus (single premi). Untuk berkala, minimal kamu membayarnya sebulan sekali. 

    Nah, pada reksadana tidak ada aturan yang mengikat untuk melakukan top up bulanan seperti itu.

    Itulah kenapa reksadana menjadi salah satu pilihan paling cocok bagi investor pemula. Untuk melengkapi investasimu, kamu membutuhkan proteksi income yang berwujud asuransi.

    Tanya jawab seputar reksadana BNI

    Asuransi apa yang sesuai untuk investor reksadana?

    Bagi investor pemula dengan bujet terbatas, sebaiknya melengkapi manfaat BPJS Kesehatan dengan asuransi penyakit kritis yang memberikan jaminan atas biaya perawatan penyakit kritis hingga ke luar negeri.

    Apa itu reksadana?

    Reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal, untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

    Salah satu pilihan tepercaya buat beli reksadana adalah BNI. Bank pelat merah ini setidaknya telah bekerja sama delapan manajer investasi besar di Indonesia.

    Bagaimana cara top up reksadana BNI mobile banking?

    Untuk melakukan top up reksadana lewat BNI Mobile Banking, kamu harus mengunduh terlebih dahulu BNI Mobile Banking di Google Play atau App Store. Selanjutnya, ikuti prosedur berikut:

    • Buka aplikasi mobile banking
    • Pilih BNI Mobile
    • Input UserID dan MPIN anda
    • Pilih menu Produk & Jasa lainnya
    • Pilih menu Reksadana
    • Baca Surat Pernyataan Nasabah
    • Centang pada kotak di samping kalimat “Saya setuju dengan syarat dan ketentuan diatas”, dan klik lanjut
    • Lakukan Top Up pembelian pada produk Reksadana yang diinginkan, dan klik lanjut
    • Masukkan nominal yang ingin ditambahkan, isi password transaksi kamu, dan klik lanjut
    • Kamu akan mendapatkan notif “Transaksi sedang diproses” dan hanya perlu menunggu transaksi selesai.