Reksadana Pendapatan Tetap Terbaik – Cara Hitung dan Keuntungannya

reksadana pendapatan tetap

Reksadana pendapatan tetap terbaik bisa memberikan keuntungan yang lumayan asal kamu rutin berinvestasi. Sebelum mencari tahu reksadana pendapatan tetap terbaik, kamu perlu memahami pengertian dari produk investasi yang juga dikenal sebagai fixed income fund.

Reksa dana pendapatan tetap adalah investasi yang dikelola manajer investasi dengan penempatan mayoritas (80 persen) pada obligasi atau sukuk berbasis utang. Sisanya (20 persen) diinvestasikan ke instrumen pasar uang lainnya.

Sebelum membahas reksadana pendapatan tetap terbaik, maka ketahui terlebih dulu bahwa reksadana adalah instrumen investasi yang digunakan masyarakat untuk menghimpun dana. 

Sederhananya, masyarakat melakukan urunan dana, dan setelah terkumpul dana tersebut akan dikelola sebagai bentuk investasi oleh manajer investasi ke dalam portofolio efek.

Setidaknya 80 persen dari portofolio yang dikelola dalam reksadana pendapatan tetap merupakan efek yang bersifat utang, terutama utang jangka panjang. Nah, bicara soal efek utang, maka tentunya efek itu enggak jauh-jauh dari obligasi, baik pemerintah maupun swasta.

Investasi di reksa dana enggak seribet kalau kamu menjadi investor saham. Sama halnya dengan investasi melalui asuransi jiwa unit link.

Penasaran apa saja reksadana pendapatan tetap terbaik? Simak ulasan lengkap berikut!

Pilihan reksadana pendapatan tetap terbaik

Kira-kira reksadana pendapatan tetap terbaik itu bisa menghasilkan imbal hasil berapa ya selama setahun?

Kita akan menggunakan data yang dihimpun dari Bareksa untuk melihat kinerja beberapa reksadana pendapatan tetap terbaik yang sanggup menghasilkan keuntungan besar dari Maret 2019 hingga 30 Maret 2020. 

Ingin tahu berapa persen keuntungannya? Yuk, cari tahu di sini!

Reksadana Pendapatan TetapManajer InvestasiYield per Bulan
Jasa Pendapatan Capital StabilJasa Capital Asset Management13,29%
Simas Income FundSinarmas Asset Management8,91%
Mandiri Investasi Obligasi NasionalMandiri Manajemen Investasi6,19%
Manulife Obligasi Unggulan Kelas AManulife Aset Manajemen Indonesia2,55%
Simas Pendapatan Tetap AndalanSinarmas Asset Management2,25%

Kurang lebih dalam setahun maksimal keuntungannya bisa mencapai 13 persenan. Namun perlu diingat, secara harian atau bulanan, nilai reksadana ini juga fluktuatif. 

Bisa jadi dalam hitungan bulanan minus, tetapi dalam hitungan tahunan baru dapat cuan

Itulah hal-hal yang harus kamu ketahui sebelum berinvestasi dengan membeli reksadana pendapatan tetap. Soal modal awal investasinya, reksadana ini sama saja dengan reksadana lain, bisa dimulai dengan uang Rp50-100 ribu saja.

Namun, patut diketahui bahwa produk ini jenisnya juga banyak. Sama seperti reksadana pasar uang, campuran, atau saham. Penting sekali untuk mengetahui siapa manajer investasi yang menerbitkan reksadana itu, dan obligasi apa saja yang ada di portofolio reksadananya.

Ketika obligasinya sebagian besar adalah obligasi pemerintah, tentu saja risikonya bakal lebih rendah. Karena ketika negara berutang kepada kita, maka negara pasti menjamin pembayarannya.

Namun, ketika obligasi di reksadananya adalah obligasi swasta, risiko gagal bayar atau bangkrutnya perusahaan penerbit obligasi itu juga tetap ada.

Keuntungan dan risiko reksadana pendapatan tetap

Sebelum kamu memutuskan untuk berinvestasi di reksadanan pendapatan tetap terbaik, sebaiknya kamu pertimbangkan keuntungan dan potensi risikonya.

1. Keuntungan fixed income fund

Risiko reksadana pendapatan tetap lebih tinggi daripada reksa dana pasar uang, tetapi lebih rendah daripada reksa dana saham. Investor akan memperoleh pendapatan tetap secara berkala dari instrumen investasi ini dalam bentuk kupon bunga pinjaman. 

Ada sejumlah keuntungan yang bisa dinikmati saat memiliki reksadana pendapatan tetap, yaitu:

  • Peningkatan diversifikasi dalam hal pengelolaan dana. Ini berarti bahwa dana yang ditanamkan investor disalurkan ke berbagai macam jenis instrumen investasi. Hal ini dapat mengurangi risiko yang ditanggung investor.
  • Penyaluran dana bersifat likuid dan waktu pencairan bersifat fleksibel. Pemegang reksa dana bisa menjual reksa dana dengan harga nilai aktiva bersih (NAB) pada hari sama saat reksa dana dibeli. 
  • Reksa dana dikelola oleh Manajer Investasi yang resmi terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
  • Kebijakan dan ketentuan dalam reksa dana diatur oleh pemerintah, sehingga uang yang diinvestasikan dijamin aman. 
  • Ada transparansi yang jelas. Semua perusahaan reksa dana wajib melaporkan informasi kepada semua investor. 
  • 2. Risiko fixed income fund

    Apabila melihat karakteristiknya, nilai reksadana ini memang terbilang fluktuatif alias naik turun. Meski demikian, fluktuasinya memang tidak seperti saham atau reksadana saham. Bisa dibilang, risiko dari reksadana pendapatan tetap ada di atas reksadana pasar uang, tetapi di bawah reksadana saham. Jadi, kesimpulannya adalah menengah.

    Meski disebut menengah, tidak sedikit pakar yang menyebutkan bahwa reksadana ini pas untuk investor dengan profil risiko konservatif yang cenderung ingin menghindari risiko dan tetap menginginkan imbal hasil yang lebih tinggi.

    Secara psikologis, investor-investor seperti ini akan merasa lebih nyaman ketika melihat modal awal investasinya enggak tergerus.

    Cara hitung dan simulasi fixed income fund

    Berikut adalah contoh sederhana untuk mengetahui keuntungan reksadana pendapatan tetap. Kamu juga bisa menghitung sendiri proyeksi imbal hasil yang bakal kamu dapat lewat contoh kasus berikut.

    1. Perhitungan dan simulasi reksa dana pendapatan tetap

    Andi membeli reksadana pendapatan tetap C dari manajer investasi senilai Rp10 juta. Pada hari pembelian, harga NAB/unit reksadana C adalah Rp5.000. Dengan uang yang diserahkan Andi, maka jumlah unit penyertaan yang diperoleh adalah sebagai berikut.

    Rp10 juta/Rp5.000 = 2.000

    Beberapa bulan kemudian, karena kecelakaan dan Andi tidak memiliki asuransi untuk membiayai perawatan di rumah sakit, dia menjual semua reksadana yang dibelinya.

    Pada hari itu, NAB/unit reksadana C adalah Rp5.500. Dengan demikian, Andi mendapatkan hasil penjualan reksadana adalah sebagai berikut:

    5.500 x 2.000 = Rp11 juta.

    Dari contoh sederhana tersebut, diketahui bahwa keuntungan investasi reksadana Andi adalah Rp1 juta atau 10% dari seluruh total investasi yang diperoleh.

    2. Contoh persentase fixed income fund

    PT Manulife Asset Management Indonesia memiliki salah satu produk reksadana pendapatan tetap yang bernama Manulife Obligasi Unggulan Kelas A. 

    Reksadana ini memiliki komposisi portofolio efek 36,98 persen obligasi Pemerintah RI dan 40,70 persen obligasi korporasi, dan 22,37 instrumen pasar uang. Nah kira-kira apa saja obligasi yang ada di reksadana ini? 

    ObligasiPenerbit
    BBRIIJ 6.65% 02/21/23PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
    INDOIS 5.9% 03/10/21

    (Sukuk negara dalam US$)

    Pemerintah RI
    INDORI 5.85% 10/15/20Pemerintah RI
    INDORI 8 1/4% 10/15/21Pemerintah RI
    PLNIJ 8.7% 11/03/32Perusahaan Listrik Negara (PLN)

    Jelas banget, manajer investasi penerbit reksadana ini memilih obligasi yang diterbitkan Pemerintah RI dan beberapa BUMN, yaitu Bank Rakyat Indonesia dan PLN.

    Karakteristik reksadana pendapatan tetap

    Secara umum, ada empat jenis reksadana, yaitu: 

  • Reksadana saham.
  • Reksadana pendapatan tetap atau yang disebut fixed income fund.
  • Reksadana pasar uang.
  • Reksadana campuran.
  • Perbedaan mendasar pada masing-masing jenis reksadana tersebut hanya terletak pada penempatan dana. Lalu, seperti apa karakteristik fixed income fund ini?

    Seperti halnya instrumen investasi saham, obligasi (surat utang), ataupun emas, masing-masing memiliki karakteristik. Hal tersebut tidak hanya berdasarkan imbal hasil yang diperoleh, tetapi berbagai elemen yang membedakan instrumen investasi yang satu dengan lainnya.

    Pun dengan fixed income fund ini, terdapat beberapa karakteristik yang hanya dimiliki reksadana pendapatan tetap. Lalu, apa karakteristik reksadana yang 80 persen penempatannya di surat utang?

    1. Bebas pajak obligasi

    Pasti kamu berpikir, jika 80 persen penempatan dana reksadana pendapatan tetap di obligasi, kenapa tidak langsung saja berinvestasi di obligasi atau sukuk yang dikeluarkan pemerintah dan perusahaan?

    Tentunya ada yang membedakan antara berinvestasi langsung di obligasi dan reksadana. Jawaban utama dari pertanyaan ini adalah tidak dikenakannya pajak untuk bunga obligasi. Sekadar informasi, besaran Pajak Penghasilan atas bunga obligasi mencapai 10 persen.

    Kalau kamu berinvestasi di reksadana pendapatan tetap, kamu tidak akan dikenakan pajak ini. Pasalnya, sebagai investor reksadana, bukan kamu yang langsung membeli obligasi tersebut secara langsung atau di pasar sekunder, melainkan Manajer Investasi yang mengelola dana investasi kamu.

    2. Pendapatan tetap bukan berarti hasilnya sama

    Salah satu alasan reksadana ini dinamai pendapatan tetap bukan karena imbal hasilnya tetap. Kalau seperti itu namanya deposito. Pendapatan tetap tersebut diperoleh dari penempatan dana yang mayoritas pada obligasi.

    Di obligasi, investor mendapatkan kupon bunga yang bakal diterima di akhir masa obligasi. Kupon ini berisi “janji” pembayaran bunga dari penerbit obligasi kepada investor yang telah membeli obligasi yang diterbitkan. Kupon tersebut telah mencantumkan persentase bunga yang akan diterima investor. Otomatis, investor sudah mengetahui imbal hasil yang akan diterima pada akhir masa periode.

    Atas dasar imbal hasil yang diketahui dengan pasti ini, maka reksadana tersebut dinamai pendapatan tetap. Namun, hasilnya tidak selalu tetap karena masih ada 20 persen penempatan dana di instrumen investasi lain.

    Alasan lain kenapa imbal hasilnya tidak tetap karena obligasi juga diperdagangkan di pasar sekunder. Oleh karena itu, harga obligasi bisa menurun jika ada perubahan kondisi ekonomi global maupun nasional.

    Terkadang, apabila tingkat suku bunga naik, maka nilai obligasi juga sering kali turun karena investor cenderung memburu instrumen pasar uang. Sebaliknya, jika suku bunga turun maka nilai obligasi umumnya naik.

    Belum lagi, jika ada aksi jual dari investor terhadap reksadana ini, maka nilainya pun akan mengalami penurunan.

    3. Pas untuk investasi jangka menengah

    Untuk tujuan investasi seperti apakah reksadana ini bisa membuahkan hasil maksimal? Jawabannya adalah untuk investasi jangka menengah alias untuk periode investasi satu hingga tiga tahun. 

    Pada dasarnya, para manajer investasi akan menempatkan dana investor di obligasi yang jatuh temponya satu hingga tiga tahunan, bahkan ada juga yang kurang dari satu tahun.

    Sebuah perusahaan atau negara merilis obligasi dengan berbagai tujuan, umumnya adalah untuk sebuah proyek pembangunan.

    Dalam jangka waktu satu hingga tiga tahun, nilai aktiva bersih (NAB) dari reksadana ini tergolong stabil. Apabila ada fluktuasi, tentu nilainya gak bakalan terlalu tinggi. Oleh karena itu, pas banget untuk investasi jangka menengah.

    Siapa yang cocok dengan fixed income fund?

    Semua orang dapat berinvestasi pada reksadana pendapatan tetap, terutama bagi yang ingin mencari keuntungan yang aman. Pada dasarnya, reksadana lebih minim risiko, sehingga cocok untuk investor pemula dan konservatif. 

    Pada umumnya, rentang waktu investasi jangka pendek hingga menengah adalah antara 1-5 tahun. Tujuan investasinya antara lain untuk biaya nikah, dana pendidikan, atau membeli properti. Pada jangka pendek dan menengah, nilai aktiva bersih (NAB) cenderung naik dan stabil atau tidak banyak mengalami fluktuasi.

    Pertanyaannya, apakah reksa dana ini cocok buat kamu? Biar enggak salah pilih, temukan investasi paling tepat sesuai dirimu dengan mengisi Kuis Profil Risiko Investasi dari Lifepal berikut:

    Perbedaan fixed income fund dengan deposito

    Perbedaan reksadana pendapatan tetap dengan deposito cukup besar. Namun, banyak masyarakat awam yang menganggap dua jenis investasi ini sama. Ada pula yang mengira bahwa reksadana pendapatan tetap adalah deposito.

    Biar engak salah memilihnya, berikut perbedaan masing-masing investasi yang dihadirkan Manajer Investasi vs produk perbankan.

    Faktor PembandingReksadana Pendapatan TetapDeposito
    Dana minimal investasiRata-rata minimal Rp100 ribuDitentukan bank (minimal jutaan rupiah)
    Jangka waktuBulanan-tahunan (bisa ditarik kapan saja)1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun
    RisikoSedangMinim (hampir nol persen risiko)
    Imbal hasilTergantung selisih Nilai Aktiva Bersih (NAB) atau tidak menentuDitentukan di awal menyimpan dana (mengikuti BI Rate)

    Tips memilih reksa dana pendapatan tetap terbaik

    Dari berbagai ulasan sebelumnya, untuk kamu yang tertarik dengan reksadana pendapatan, kamu tetap perlu mengetahui tips berikut agar tidak merugi di kemudian hari. Tentunya dalam berinvestasi kita menginginkan hasil yang maksimal.

    Berikut hal-hal yang perlu kamu terapkan dalam memilih reksa dana pendapatan tetap terbaik!

    1. Tentukan persentase investasi setiap bulan

    Beberapa perencana keuangan menetapkan 20 persen dari pendapatan bulanan adalah porsi tepat untuk investasi. Namun, ada pula yang mengatakan 30 persen. Semua itu kembali kepada kamu sendiri.

    Sebelum mulai berinvestasi, ada baiknya mulai menghitung pengeluaran rutin bulanan yang wajib, termasuk cicilan. Kemudian, tentukan nominal yang paling nyaman dan tidak memberatkan hidup kamu selama sebulan.

    Contoh, kamu yang berpenghasilan Rp5 juta per bulan, masih single, dan tinggal di rumah orang tua, mungkin 20 persen atau Rp1 juta per bulan tidak terlalu memberatkan. Beda halnya bagi mereka yang telah berkeluarga.

    2. Pilih produk yang sesuai profil risiko kamu

    Reksadana pendapatan tetap memang memiliki risiko sedang, tapi bagi kamu yang ingin berinvestasi jangka panjang dan imbal hasil besar, tidak ada salahnya memilih reksadana saham.

    Satu hal yang harus kamu tanamkan sebelum memulainya, investasi selalu memiliki risiko rugi. Entah itu risiko kecil, sedang, atau besar, pasti ada risiko rugi. Jadi, siapkan diri kamu untuk kemungkinan tersebut, ya!

    3. Pilih manajer investasi yang terdaftar dan berizin OJK

    Agar tidak tertipu, tentunya kamu harus memastikan manajer investasi yang bakal mengelola dana kamu sudah terdaftar dan berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Cek informasi daftar manajer investasi yang aman di situs resmi OJK.

    4. Tentukan tujuan investasi

    Tujuan investasi ini penting kamu tetapkan karena bakal membantu memotivasi kamu untuk konsisten menyisihkan penghasilan bulanan. Selain itu, dengan mengetahui tujuan investasi, kamu bisa menetapkan investasi yang lebih sesuai dan bakal memberikan hasil lebih besar.

    5. Konsisten

    Salah satu kunci sukses mendapatkan hasil maksimal dalam berinvestasi adalah konsisten atau rutin menyisihkan pendapatan. Instrumen investasi apapun tidak akan memberikan hasil maksimal jika kamu masih labil dalam menyisihkan uang untuk berinvestasi.

    6. Jangan lupa asuransi

    Kenapa harus punya asuransi? Seperti contoh sebelumnya dalam cara menghitung bunga reksadana, investasi yang sifatnya bisa dicairkan kapan saja ini bakal dicairkan jika risiko kehidupan terjadi. Tentunya kamu tidak menginginkan demikian.

    Misalnya kamu sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, kamu bisa menambah proteksi dengan membeli asuransi jiwa.

    Jika kamu punya pertanyaan seputar investasi, kamu bisa mengajukannya kepada tim ahli di Tanya Lifepal!

    Pertanyaan seputar fixed income fund

    Reksa dana yang penempatannya lebih besar (80 persen) di surat utang dan sisanya (20 persen) di instrumen pasar uang lainnya.
    Cara memilih fixed income fund terbaik adalah:

    • Menentukan persentase investasi setiap bulan
    • Pilih yang sesuai profil risiko
    • Pilih manajer investasi terdaftar dan berizin OJK.
    Reksa dana ini memberikan imbal hasil lebih besar dibandingkan deposito. Pada deposito, bunga yang diberikan statis atau selalu sama sesuai ketentuan di awal selama belum jatuh tempo.

    Selain itu, bunga deposito mengacu pada keputusan Bank Indonesia (BI) untuk suku bunga acuan (BI Rate). Ini berbeda dengan fixed income fund yang diinvestasikan ke surat utang 80 persen dan sisanya ke instrumen investasi pasar uang lainnya.

    Selain berinvestasi, kamu juga harus mendapatkan perlindungan finansial dari asuransi agar kamu tidak terbebani dengan pengeluaran mendadak yang pada akhirnya bisa menguras tabunganmu. Pilihan produk asuransi bervariasi sesuai kebutuhan keuanganmu, yaitu asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi mobil, asuransi motor, dan sebagainya. Untuk mendapatkan referensi produk asuransi terlengkap, cari tahu di Lifepal.