Resesi Ekonomi – Pengertian, Ciri-Ciri, dan Dampaknya

pengertian resesi ekonomi

Resesi ekonomi adalah sebuah kondisi saat kegiatan dagang, industri, dan kegiatan ekonomi lainnya mengalami kelesuan, kemunduran, penurunan, bahkan terhenti untuk sementara. Kondisi ini tentu saja pertanda buruk bagi setiap negara yang mengalaminya.

Namun, bukan berarti apabila ada penurunan sudah pasti resesi. Kata resesi biasanya bisa digunakan bila penurunan aktivitas ekonomi tersebut terjadi selama lebih dari dua kuartal sampai satu tahun.

Secara umum masyarakat bisa melihat tanda-tanda resesi dari kenaikan harga barang, pemecatan besar-besaran, berita tentang penurunan pendapatan negara, dan banyaknya industri yang gulung tikar selama berbulan-bulan.

Ciri-ciri resesi ekonomi

Secara umum, resesi bisa terjadi akibat ketidakjelasan aktivitas ekonomi di suatu negara atau dunia. Namun, ada beberapa ciri resesi ekonomi, yaitu:

1. Inflasi turun

Inflasi turun menandai daya beli masyarakat pun mengalami penurunan akibat berkurang atau hilangnya penghasilan. Pasar kehilangan pangsanya dan masyarakat hanya sanggup memenuhi kebetuhan esensial.

2. Suku bunga turun

Suku bunga bank, baik suku bunga simpanan maupun pinjaman, tergantung dari suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Resesi ekonomi ditandai dengan diturunkannya suku bunga acuan oleh BI sebagai bank sentral agar penyaluran kredit tetap terjaga. Turunnya suku bunga acuan berarti turunnya suku bunga simpanan dan pinjaman.

3. Pengurangan upah riil

Daya beli konsumen menurun diiringi dengan daya jual produsen yang menurun. Penurunan daya jual berdampak pada pemasukan produsen.

Agar bisnis bisa bertahan, pemilik usaha mau tidak mau melakukan efisiensi dalam bentuk kebijakan pengurangan upah atuapun pemutusan hubungan kerja (PHK).

4. Tingkat pengangguran tinggi

Pekerja adalah orang yang paling berjasa dalam sektor perekonomian sebuah negara. Mereka sangat menentukan pemasukan negara dalam bentuk pajak, dan pemenuhan pasokan dalam bentuk barang.

Jika tingkat pengangguran tinggi, aktivitas ekonomi tersebut bisa tidak berjalan dengan lancar. Belum lagi ditambah dampak negatif dari pengangguran, yaitu memicu meningkatnya tindakan kriminal.

Dampak resesi ekonomi

Setelah kamu mengetahui penyebab dan ciri-ciri resesi, kamu bisa melihat bahwa resesi ini tidak hanya menjadi masalah bagi negara saja, tetapi bagi dunia usaha dan kita sebagai masyarakat juga.

Dampak yang paling nyata bakal terjadi adalah kerugian besar-besaran di dunia usaha. Pemilik modal terpaksa memangkas biaya produksi mereka untuk bisa bertahan hidup di tengah resesi. Salah satu langkah yang biasa diambil para pengusaha adalah dengan melakukan PHK atau pemecatan.

Jika gelombang PHK dilakukan secara besar-besaran, sudah bisa dipastikan daya beli masyarakat akan mengalami penurunan. Mereka menjadi sulit memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari di tengah masa resesi.

Cara negara mengatasi resesi

Meskipun sulit untuk mengatasinya, resesi harus perlu diminimalkan sedini mungkin. Pemerintah selaku pihak yang berwenang mengatur perekonomian negara patut mengeluarkan kebijakan demi mendongkrak perekonomian kembali di tengah kelesuan.

Berikut ini beberapa contoh kebijakan yang diyakini bisa mendongkrak perekonomian di tengah ancaman resesi.

  • Memberikan bantuan sosial ke masyarakat kelas bawah untuk meningkatkan daya beli mereka.
  • Menggenjot pasar ekspor daripada impor.
  • Memberikan subsidi kepada industri dalam negeri.
  • Menaikkan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
  • Meringankan pungutan pajak bagi masyarakat untuk kembali meningkatkan daya beli.
  • Cara masyarakat untuk bertahan di tengah resesi ekonomi

    Masyarakat juga perlu waspada terhadap ancaman resesi. Sebab dampaknya akan dirasakan oleh banyak orang. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat untuk bisa bertahan hidup di tengah resesi,

  • Cukupkan dana darurat, minimal tiga kali pemasukan tiap bulan. Kalau bisa, sebanyak mungkin menyimpan dana darurat.
  • Pastikan keanggotaan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan masih aktif.
  • Berhemat pengeluaran rutin, seperti paket internet, bahan bakar, listrik, ataupun air.
  • Pindahkan dana yang sebelumnya di deposito ke reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, ataupun obligasi negara yang memberi return lebih tinggi.
  • Selain empat cara di atas, cara lainnya adalah memproteksi diri dengan asuransi kesehatan maupun asuransi jiwa. Pasalnya, kamu tidak akan tahu apa yang akan terjadi pada kesehatanmu saat masa resesi nanti.

    Misalnya kamu terkena musibah sakit, lalu membutuhkan biaya pengobatan yang besar, sementara pendapatan tidak ada, asuransi bisa membantumu di masa sulit tersebut.

    Nah, buat kamu mau tahu lebih banyak tentang ekonomi ataupun asuransi? Lihat pertanyaan populer seputar topik tersebut di Tanya Lifepal.

    Tanya jawab seputar resesi ekonomi

    Resesi ekonomi adalah periode lesunya kegiatan ekonomi yang ditandainya dengan menurunnya pertumbuhan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut. Di Indonesia resesi terjadi akibat pandemi Covid-19 yang membatasi kegiatan masyarakat.

    Dampak resesi ekonomi adalah turunnya pendapatan masyarakat menengah dan bawah. Menurunnya pendapatan berakibat pada penurunan daya jual masyarakat.