Jangan Lupa 5 Hal Ini Sebelum Resign Kalau Gak Mau Rugi Materi
Entah apapun alasan kita resign, ternyata ada beberapa proses yang harus dilakukan sebelum menyatakan benar-benar berhenti kerja. Terlewat satu proses, malah kita yang rugi. Termasuk rugi secara materi.
Kok, gitu?
Dalam dunia kerja, proses resign hampir sama dengan proses saat melamar pekerjaan. Ibaratnya, kita datang ketuk pintu, tentu saat pulang harus pamitan. Nah, begitu juga dengan resign. Ada beberapa prosedur dan tata krama tertentu yang perlu kita lakukan.
Nah, agar proses resign kita berjalan mulus dan bahkan menguntungkan secara materi, perhatikan baik-baik lima hal berikut. Pasalnya, lima hal berikut akan menentukan reputasi dan materi kita di masa depan.
1. Surat Pengunduran Diri
Salah satu prosedur resign yang telah sempat disinggung sebelumnya adalah membuat surat pengunduran diri. Surat pengunduran diri ini seperti “sungkeman”. Biasanya berisi ucapan terima kasih atas kerja sama selama ini di perusahaan tersebut. Kemudian, pemberitahuan bahwa kita akan berhenti kerja.
Yang pasti, surat pengunduran diri merupakan dianggap sebagai pernyataan resmi. Sebab, pemberitahuan dilakukan secara tertulis, bukan lisan.
Jangan sampai pergi tanpa pesan deh. Kasihan HRD-nya tidak punya kejelasan mengenai status kita. Tak hanya itu saja, HRD pun tidak akan bisa memproses hal-hal penting berikut yang kemungkinan besar akan sangat kita perlukan di masa mendatang.
2. Nomor dan Kartu BPJS Ketenagakerjaan/Kesehatan
Kalau sudah ajukan surat pengunduran diri, kita pun bisa meminta nomor BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan kita kepada HRD. Hal ini khususnya dilakukan apabila tidak hafal nomor kartu BPJS kita.
Kalau berencana untuk mencairkan dana Jaminan Hari Tua (JHT) BPJS Ketenagakerjaan maka ingatkan HRD untuk menonaktifkan keanggotaan kita.
3. Surat Paklaring
Yang pasti, surat paklaring adalah salah satu dokumen paling penting yang harus diminta saat resign. Sebagai informasi, paklaring adalah surat keterangan pernah bekerja di suatu perusahaan.
Format surat paklaring terdiri dari nama lengkap, nomor induk karyawan, jabatan, lokasi pekerjaan, dan masa kerja.
Kan, bangga ya, kalau misalnya kita pernah bekerja di perusahaan ternama. Jadi ada buktinya. Nah, selain prestise, sebenarnya paklaring memiliki kegunaan yang lebih daripada itu. Surat paklaring layaknya “nyawa” yang bisa bantu kita untuk mendapatkan kebebasan finansial di hari tua.
Berikut beberapa manfaat paklaring yang mesti diketahui:
-
- Mencairkan dana JHT BPJS Ketenagakerjaan
Salah satu syarat pencairan JHT adalah surat paklaring dari masing-masing perusahaan tempat kita pernah bekerja. Jadi, kalau kita pernah bekerja di lima perusahaan maka siapkan lima paklaring. Kalau tidak, dana JHT tidak bisa cair, lho!
- Melamar pekerjaan berikutnya
Sebagian besar mensyaratkan surat paklaring sebagai bukti valid bahwa kita pernah bekerja di satu perusahaan. Memang sih tidak semua perusahaan akan meminta surat paklaring tersebut. Namun, tak ada salahnya untuk jaga-jaga. - Mendapatkan beasiswa
Beberapa beasiswa yang ditawarkan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta akan meminta kita untuk melampirkan paklaring. Biasanya untuk melanjutkan S2 atau doktoral. Surat paklaring ini ibarat referensi dari perusahaan sebelumnya.
- Mencairkan dana JHT BPJS Ketenagakerjaan
4. Dana Darurat
Jika kita memutuskan resign dari pekerjaan namun belum dapat yang baru maka ada baiknya sudah siapkan dana darurat. Karena kita belum tahu kapan akan mendapatkan pekerjaan baru. Sementara kebutuhan hidup terus berjalan.
Idelanya, minimal dana darurat yang perlu disiapkan adalah tiga sampai enam kali pengeluaran bulanan. Sehingga dalam waktu tiga sampai enam bulan, kita masih bisa bertahan hidup.
Sebenarnya kalau memang belum mendapatkan pekerjaan baru, lebih bijaksana jangan resign dulu sih kalau memang tidak urgen.
5. Kembalikan Aset Kantor
Ini dia yang tak kalah penting! Sebelum benar-benar tidak masuk ke kantor saat ini, jangan lupa kembalikan semua aset kantor ya. Mulai dari aset berupa perangkat laptop dan bahkan aset digital. Contoh, password media sosial perusahaan ataupun data-data tertentu.
Bukan hanya reputasi kita yang jelek kalau tidak mengembalikan aset kantor tetapi juga bisa berurusan dengan hukum, lho. Sayang, kan, harga laptop Rp20 juta sekalipun tidak akan sebanding dengan selangkah lagi menuju karier dan finansial lebih baik.
Jadi, jangan lupa checklist di atas ya saat memutuskan resign dari pekerjaan. Agar urusan selanjutnya lancar dan tidak perlu bolak-balik ke kantor lama untuk meminta dokumen yang kurang.