Penyelesaian Masalah dengan Pendekatan Resolusi Konflik

resolusi konflik

Dalam perjalanan hidup, konflik telah menjadi sisi kehidupan seseorang. Tanpa konflik, hidup akan terasa hambar dan membosankan.

Meski kerap dihindari, konflik sebenarnya baik untuk mengetahui daya tahan seseorang saat menghadapi persoalan. Asalkan, kita tahu bagaimana cara menangani konflik sebagai bagian pembelajaran hidup.

Pendekatan resolusi konflik

Sebenarnya konflik merupakan sesuatu yang alamiah, namun terkadang menjadi rumit karena penyelesaian atau penanganannya tidak dilakukan secara terarah.

Kerap kali pemecahan sebuah konflik dilakukan dengan menggunakan kekuasaan atau kekerasan antarpihak yang berkonflik. Padahal ada pendekatan yang disebut dengan resolusi konflik untuk menyelesaikannya.

Pendekatan resolusi konflik adalah penggunaan cara-cara yang demokratis dan konstruktif dalam menyelesaikan konflik. Pendekatan ini memberikan kesempatan kepada pihak yang berkonflik untuk memecahkan masalah mereka sendiri dengan melibatkan pihak ketiga.

Pihak ketiga ditunjuk karena dinilai lebih netral, bijaksana, dan adil untuk membantu pihak-pihak yang berkonflik. Apa pun strategi atau proses yang digunakan, resolusi konflik berupaya untuk menyelesaikan konflik melalui sarana tanpa kekerasan.

Proses resolusi konflik

Inti dari resolusi konflik adalah pemecahan masalah. Konflik dinilai sebagai masalah sosial yang harus ditangani pada sumbernya dan perlu dipecahkan.

Resolusi konflik dengan pemecahan masalah biasanya dipilih karena antarpihak yang berkonflik tanpa ada paksaan dan interaktif ingin menyelesaikan masalah tersebut. Dalam proses resolusi konflik dengan pemecahan masalah akan terjadi tiga tahap.

1. Negosiasi

Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial antarpihak yang berusaha mencari kata sepakat.  Dalam interaksi tersebut terjadi perbedaan pendapat yang menghalangi antarpihak mencapai tujuannya.

Dalam proses tersebut terjadi tawar menawar untuk menghasilkan sesuatu. Hasilnya nanti adalah kesepakatan pihak yang berinteraksi dan menjadi dasar dibentuknya sebuah aturan baru atau baku.

2. Mediasi 

Mediasi adalah upaya penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga. Dalam penyelesaian konflik tersebut ada perundingan, kesepakatan lewat musyawarah.

Karena sifatnya dilandasi dengan musyawarah, maka tidak boleh ada paksaan hasil yang dicapai nanti. Kedua belah pihak merasakan win-win solution dari persoalan yang dihadapi.

3. Pengambilan keputusan berdasarkan konsensus

Kesepakatan sejumlah pihak atas sebuah hal yang dilakukan secara sadar, bersifat kolektif karena melibatkan banyak pihak. Sebelum terjadi pengambilan keputusan, biasanya terjadi perdebatan dan persoalan yang melandasinya sehingga diperlukan upaya bersama untuk mencapai kesepakatan.

Hal-hal yang dibutuhkan dalam resolusi konflik

Tidak mudah untuk menyelesaikan konflik yang terjadi. Meski juga bukan hal yang mustahil dapat diselesaikan dengan pendekatan resolusi konflik.

Agar berhasil menyelesaikan masalah lewat pendekatan resolusi konflik, ada baiknya pihak yang terlibat di dalam baik itu pihak yang langsung berkonflik atau orang ketiga memiliki sejumlah keterampilan.

Keterampilan ini penting untuk dapat membaca kondisi, memutuskan jalan keluar dan memediasi pihak-pihak yang berkonflik. Berikut sejumlah keterampilan yang ada baiknya dimiliki orang yang terlibat konflik.

  • Mau mendengarkan secara aktif.
  • Punya kemampuan untuk menangani eskalasi atau peningkatan konflik.
  • Mampu membaca dan memahami perasaan dan rasa marah.
  • Dapat memahami sudut pandang dan perspektif orang lain.
  • Dapat mengetahui kalau pemecahan masalah yang dilakukan bersama saling menguntungkan.
  • Memiliki kemampuan negosiasi dan mediasi.
  • Keuntungan dari penyelesaian lewat resolusi konflik

    Acap kali apabila terjadi sebuah persoalan atau konflik, penyelesaiannya dilakukan dengan menggunakan kekerasan untuk memecahkan masalahnya. Kekerasan kerap muncul dalam konflik karena tidak tahu bagaimana memecahkan masalah yang timbul.

    Sebenarnya dalam memecahkan konflik, resolusi konflik bisa menjadi program alternatif yang dapat mendidik pihak yang berada di dalamnya.

    Bahkan resolusi konflik amat bermanfaat untuk mengembalikan hubungan yang sebelumnya sempat renggang atau bermasalah menjadi hubungan sosial yang baik.

    Selain keuntungan tadi, resolusi konflik memiliki keuntungan lain apabila dipilih menjadi pendekatan penyelesaian masalah. Berikut rinciannya:

  • Pihak yang terlibat konflik berikut juga pihak ketiga dapat lebih mengendalikan emosi.
  • Memiliki keterampilan untuk memecahkan konflik secara konstruktif di masa mendatang.
  • Menciptakan iklim yang kondusif.
  • Lebih dapat menghargai perbedaan.
  • Rasa toleransi akan keragaman bakal bertambah.
  • Membangun kerjasama.
  • Menciptakan perasaan damai dalam hidup berdampingan.
  • Timbul rasa hormat, pengertian, perhatian, dan toleransi satu sama lain.
  • Langkah nyata penyelesaian konflik

    Satu hal yang harus disadari, menangani konflik sejak dini bakal lebih mudah ketimbang konflik yang telah mengakar. Sebab, apabila konflik dibiarkan berlarut tanpa penyelesaian, akan terjadi sikap saling memihak, dan emosi serta prasangka negatif menyelimuti.

    Maka, cara terbaik untuk mengatasi konflik pada tahap awal adalah lewat negosiasi. Berikut enam kiat menangani konflik dengan pendekatan resolusi konflik.

    1. Pastikan hubungan yang baik antarpihak adalah prioritas. Perlakukan orang lain dengan hormat, coba berusaha untuk berbuat yang terbaik, bersikap sopan, dan mendiskusikan hal-hal secara konstruktif.
    2. Pisahkan perasaan pribadi terhadap seseorang dari masalah tersebut. Apabila kita berhasil memisahkannya, maka kita dapat membina hubungan dengan baik ke depan tanpa harus merasa bertentangan di belakang.
    3. Dengarkan dengan cermat sejumlah harapan. Cara ini akan membuat kita memahami dengan baik posisi orang yang berlainan dan memahami sudut pandang mereka.
    4. Dengarkan dulu, bicara kemudian.  Ini adalah sikap yang harus kita pupuk yakni harus mendengarkan apa yang dikatakan orang lain, sebelum mempertahankan posisi kita sendiri. Ada kemungkinan apa yang dikatakan pihak lawan kita dapat mengubah pikiran kita.
    5. Tetap mengedepankan fakta. Putuskan bersama fakta-fakta yang bisa menjadi landasan dan mungkin memengaruhi keputusan kita bersama-sama.
    6. Bersikap terbuka terhadap gagasan. Lewat cara tersebut, kita akan mempunyai peluang mencapai sesuatu dengan baik secara bersama.

    Menerapkan landasan penyelesaian konflik di dalam kehidupan

    Setelah kita memahami soal resolusi konflik, kita bisa langsung menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tentu, ini akan sangat baik apabila diaplikasikan dari lingkup yang kecil hingga lingkup atau organisasi yang besar.

    Apalagi jika situasinya kita sedang mencoba menyelesaikan konflik antara anggota tim sendiri. Atau kita ingin membuat satu kelompok atau anggota setuju akan sesuatu tujuan.

    Berikut yang bisa dilakukan dengan pendekatan resolusi konflik:

  • Atur pertemuan antara pihak yang berkonflik. Terangkan pertemuan yang dilakukan untuk membahas sebuah persoalan.
  • Biarkan mereka tahu bahwa kita bekerja bersama untuk menemukan solusi.
  • Pastikan orang yang berkumpul fokus pada masalah, bukan orangnya.
  • Mintalah setiap orang yang ada untuk mendengarkan dengan cermat sudut pandang satu sama lain.
  • Jelaskan fakta-fakta dan kemudian tawarkan kerja sama untuk menyepakati suatu resolusi.
  • Berlatih untuk fokus pada konflik yang relatif ringan terlebih dahulu.
  • Demikian artikel tentang resolusi konflik. Semoga dapat membantu kita yang memang sedang berusaha untuk menyelesaikan sebuah persoalan, atau berencana untuk membangun sesuatu.

    Semoga sukses menerapkan resolusi konflik dalam kehidupan kita!

    Dapatkan solusi finansial melalui perlindungan finansial dari produk asuransi yang tepat hanya di Lifepal!