Revenue Berbeda dengan Profit. Pahami di Sini
Revenue adalah pendapatan yang memiliki perbedaan makna dengan profit. Anda yang baru memulai bisnis perlu memahami perbedaannya agar target tercapai.
Lebih mendetail lagi, revenue adalah sejumlah uang yang diterima perusahaan dari penjualan produk atau jasa dan tidak termasuk dari penanaman modal.
Perbedaan Revenue dan Profit
Sering kali, masyarakat menyamakan makna revenue dan profit dengan menganggapnya sebagai keuntungan. Benarkah seperti itu? Sama sekali tidak.
Pada segi pengertian harfiah, revenue adalah pendapatan dan profit adalah keuntungan. Selain itu, cara menghitungnya pun berbeda. Berikut sejumlah poin yang membedakan revenue dan profit.
1. Berdasarkan sumber
Revenue tidak hanya tergantung pada penjualan, namun bisa juga dari bunga atau imbal hasil investasi dan deposito perusahaan. Sementara profit bersumber dari hasil penjualan barang atau jasa.
2. Berdasarkan cara hitung
Revenue tidak menghitung komponen biaya alias hanya menjumlah komponen penerimaan. Nah, namun pada profit ada hitungannya lagi, yaitu:
- Gross profit, yaitu pendapatan dikurangi harga pokok penjualan atau HPP. HPP ini terkait langsung dengan semua biaya untuk memproduksi barang/jasa.
- Net profit, yaitu gross profit dikurangi biaya yang tidak langsung terkait produksi, namun biaya ini harus tetap dikeluarkan agar barang/jasa sampai ke tangan pembeli, seperti pajak dan biaya promosi.
Cara Menghitung Revenue dan Profit
Beda pengertian, tentu beda cara menghitungnya. Berikut cara menghitung revenue dan profit yang masing-masing terdiri atas beberapa rumus.
Rumus revenue
Dalam menghitung pendapatan terdapat tiga rumus untuk mengetahui total pendapatan, pendapatan rata-rata, dan pendapatan marginal. Berikut ulasannya.
1. Total pendapatan (TR)
Untuk menghitung total pendapatan, Anda perlu menjumlahkan seluruh pendapatan perusahaan dari penjualan barang/jasa. Cara menghitungnya adalah mengalikan jumlah produk dengan harga jual produk per unit.
TR = P x Q |
Keterangan:
P: harga jual per unit
Q: jumlah produk yang dihasilkan
2. Pendapatan rata-rata (AR)
Pendapatan rata-rata diperoleh dari penjualan per unit. Untuk menghitungnya, Anda harus membagi total penerimaan dengan jumlah barang yang terjual.
AR = TR : Q |
Keterangan:
Q: jumlah barang yang dihasilkan atau dijual karena biasanya pendapatan rata-rata nilainya sama dengan harga per unit.
3. Pendapatan marginal (MR)
Pendapatan tambahan yang dihasilkan dari tambahan per unit barang yang terjual. Cara menghitungnya adalah membagi tambahan pendapatan total dengan tambahan jumlah produk yang terjual.
MR = ∆TR : ∆Q |
Keterangan:
∆TR: tambahan penerimaan total
∆Q: tambahan jumlah produk yang dihasilkan
Rumus profit
Profit terdiri atas dua jenis, yaitu gross profit dan net profit. Nah, beda jenisnya, maka beda pula cara hitungnya.
1. Gross profit (GP)
Rumus menghitung keuntungan kotor cukup mudah, yaitu semua biaya yang terkait langsung dengan produksi dibagi total penjualan/pendapatan.
GP = Total laba bruto : total penjualan (pendapatan) |
2. Net Profit (NP)
Rumus untuk mencari keuntungan bersih juga sederhana. Anda hanya membagi total laba bersih dengan total penjualan (pendapatan).
NP = Total laba Bersih : total penjualan (pendapatan) |
Dalam bisnis, revenue menjadi tolok ukur keberhasilan. Agar revenue Anda tidak “tiarap”, ada baiknya memperhatikan tiga hal berikut. Penetapan harga menjadi dasar pertama dalam manajemen revenue. Untuk menentukan harga jual yang pas, Anda bisa mempertimbangkan beberapa hal berikut. Poin ini hampir sama dengan revenue manajemen. Bedanya, revenue fokus kepada “gambaran besar”, sedangkan yield fokus pada optimasinya. Selain itu, revenue hanya melihat harga jual secara umum, tetapi yield mempertimbangkan berbagai aspek lain yang meliputi harga khusus jika misalnya konsumen membeli tiga barang sekaligus. Agar meraup revenue yang diharapkan, promosi menjadi bagian yang penting. Kesuksesan promosi dan marketing akan mendongkrak pendapatan perusahaan. Setiap orang yang menjalani bisnis tentu mau pendapatan dan labanya terus menanjak. Anda bisa menyiasatinya, lho! Selain menerapkan manajemen revenue yang baik berdasarkan tiga poin di atas, Anda perlu memperhatikan keseimbangan antara revenue dan profit. Demi meraih keseimbangan tersebut, beberapa hal ini perlu diperhatikan. Apakah bisnis Anda berskala usaha kecil menengah atau usaha menengah besar, tidak ada salahnya untuk mencoba menerapkan metode di atas. Selama terdapat balance antara revenue dan profit, maka peluang bisnis Anda untuk bisa terus berkembang pun akan meningkat. Semoga sukses!Manajemen Revenue untuk Kelancaran Bisnis
1. Penentuan harga
2. Yield management
3. Promosi (marketing)
Tips-tips agar Revenue Terdongkrak