Jangan Coba-coba Lontarkan 6 Pertanyaan Ini Saat Interview Kerja!

Jangan Coba-coba Lontarkan 6 Pertanyaan Ini Saat Interview Kerja!

Buat mendapatkan sebuah pekerjaan, kita mesti melalui beberapa tahapan. Mulai dari tahapan administrasi, apakah kita sesuai dengan posisi yang ditawarkan, hingga tahapan interview. Interview kerja ini yang terkadang bikin kita was-was, apalagi saat bertemu sang pewawancara.

Banyak sebagian, terutama kamu yang fresh graduate, pasti takut sama yang namanya interview. Takut gak bisa jawab, takut gak pede dengan kemampuan sendiri, atau bahkan takut kalau interview-nya pakai bahasa Inggris. Meskipun takut, mau gak mau kamu mesti menghadapinya dengan yakin.

Jangan takut bertanya ke pada pihak perusahaan dalam sesi interview. Tapi, kamu mesti perhatikan juga seperti apa nilai dan bobot pertanyaanmu. Beberapa HRD juga memerhatikan bobot pertanyaan yang kamu lontarkan. Jangan sampai hal tersebut justru jadi faktor yang membuat kamu ditolak kerja.

Biar kamu gak terjebak di situasi tersebut, berikut ini ada beberapa pertanyaan yang gak boleh kamu tanyakan saat interview kerja.

Baca juga: Tidak Pernah Dipanggil Interview Kerja, Coba Cek Lagi CV Kamu

1. “Perusahaan ini bergerak di bidang apa?”

Jangan pernah menanyakan pertanyaan ini saat tengah interview kerja ya, (Ilustrasi/Shutterstock).

Pertanyaan seperti ini, bikin kamu seolah menunjukkan gak niat buat mengisi perkejaan tersebut, atau kamu bakalan dinilai hanya iseng-iseng aja mendatangi interview. Kamu jadi terlihat tidak siap menghadapi interview.

Pada dasarnya sih, sebelum memasukan lamaran kerja ke suatu perusahaan atau sebelum interview, ada baiknya kamu mengenal secara umum tentang perusahaan tersebut.

Jadi, jangan tanyakan pertanyaan yang bisa dijawab dengan Mbah Google. Alangkah baiknya kalau kamu mengganti pertanyaan tersebut dengan, “Bagaimana tentang budaya kerja di sini?” atau “Siapakah kompetitor perusahaan ini, dan bagaimana cara perusahaan menjadi lebih baik?”

Dengan pertanyaan seperti itu, kamu secara gak langsung menunjukkan keseriusan buat bergabung dan bahkan siap membawa perusahaan tersebut memenangkan persaingan dengan kompetitor.

Baca juga: Interview Kerja Ditanya “Berapa Gaji Sekarang?” Ini Jawaban yang Paling Elegan

2. “Berapa gaji saya?”

Jangan pernah menanyakan soal gaji saat pertama kali interview kerja, (Ilustrasi/Shutterstock).

Menurut Jesse Siegal, direktur senior perusahaan konsultan karyawan dikutip dari Businessinsider, ada baiknya kamu gak perlu menanyakan soal gaji terlebih dulu saat interview kerja. Karena dalam tahap ini, seharusnya kamu gunakan buat mengenal perusahaan lebih jauh lagi, “Calon harus mengumpulkan informasi yang mereka butuhkan tentang perusahaan dan dengan asumsi mereka akan mendapatkan posisi itu,” kata Jesse.

Tapi, kalau pihak pewawancara atau perusahaan yang membahas masalah itu terlebih dulu, ya silakan saja dibicarakan, intinya kamu jangan memulainya terlebih dulu. Lebih baik kamu menanyakan tentang tahapan apa lagi yang akan dihadapi hingga proses penawaran nanti.

Baca juga: Para Introvert! 5 Tips Sukses Interview Kerja Ini Patut Dicoba

3. “Bagaimana dengan jam kerja?”

Saat interview kerja sebisa mungkin hindarkan pertanyaan perihal jam kerja, (Ilustrasi/Shutterstock).

Pasti sering deh kamu menanyakan hak dan kewajiban kamu saat interview kerja, terutama soal jam kerja. Sebetulnya pertanyaan semacam ini gak dilarang, tapi hal ini menunjukkan lemahnya mental kamu.

Kamu bisa mengetahui hal ini dengan pertanyaan yang lebih halus tapi gak menjurus tentang jam kerja. Misalnya, “Bagaimana perusahaan menjaga keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi karyawan?”

4. “Kapan saya bisa mengambil cuti?”

Jangan pernah menanyakan “Kapan Bisa Cuti?” saat tengah menjalani interview pekerjaan, (Ilustrasi/Shutterstock).

Pertanyaan seperti ini juga biasanya sering ditanyakan oleh pelamar saat interview kerja. Dikutip dari Businessinsider pertanyaan seperti ini justru meunjukkan kamu gak serius buat kerja, dan hanya memikirkan buat liburan. Lebih baik simpan pertanyaan ini saat udah keterima kerja atau saat tahap offering.

Biar keseriusanmu dalam mendapatkan posisi tersebut diperhitungkan, sebaiknya tanya soal tugas terpenting apa yang harus dilakukan jika seandainya kamu diterima kerja.

5. “Kapan waktunya kenaikan gaji?”

Jangan pernah menanyakan kapan naik gaji ketika interview kerja, (Ilustrasi/Shuttterstock).

Duh, kamu bahkan belum tentu diterima tapi udah nanya kenaikan gaji aja. Kalau kamu beneran bertanya tentang hal ini, yang ada kamu bakal dinilai hanya mementingkan uang saja. Sementara sebuah perusahaan kan menginginkan karyawan yang mampu memberikan kontribusi besar.

Lebih baik tanyakan soal kualitas karyawan seperti apa yang dibutuhkan buat memajukan perusahaan tersebut. Dengan ini, kamu bakal dinilai peduli terhadap masa karier kamu dan juga perusahaan. Potensi kamu buat lolos tahap interview kerja akan semakin besar ketimbang mereka yang bertanya kenaikan gaji ketika sesi pertanyaan interview.

6. “Seberapa cepat saya bisa naik jabatan?”

Jangan sekali-sekali menanyakan “kapan naik jabatan?” saat interview kerja, (Ilustrasi/Shutterstock).

Perlu diingat, ini masih tahap interview kerja, jadi kurang pas kalau kamu bertanya kapan waktu paling cepat buat naik pangkat alias jabatan. Ada baiknya kamu meyakinkan perusahaan bahwa kamu bisa fokus dan menyelesaikan tugas-tugas yang akan dihadapi dengan sangat baik jika keterima nanti.

Coba tanyakan “Apa yang telah dilakukan karyawan sebelumnya untuk berhasil di posisi ini?” Pertanyaan ini bisa meyakinkan pihak pewawancara atau HRD, kalau kamu orangnya sangat tertarik dan bersungguh-sungguh untuk mengisi posisi ini. Secara gak langsung kamu akan dinilai sebagai orang yang visioner.

Itu tadi 6 pertanyaan yang sebaiknya tidak kamu tanyakan ke HRD atau pihak perusahaan saat interview kerja. Intinya kamu harus siap menghadapi tahapan krusial buat mendapatkan pekerjaan. Berpakaian rapih sesuai dengan profil perusahaan, tunjukkan ekspresi antusias dan kurangi sikap gugup. Tak lupa juga mempersiapkan kata-kata perkenalan yang menarik. (Editor: Mahardian Prawira Bhisma).