UNVR Stock Split, Ini Kondisi Saham dan Rekomendasinya [Terbaru]

PT Unilever

UNVR melakukan stock split. Sejak perdagangan awal tahun lalu, saham perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk ini jauh lebih murah.

Jika awalnya harga saham mencapai Rp43 ribuan, pada pembukaan perdagangan saham tahun lalu hanya bertengger di Rp8.600an.

Pertanyaannya, apa itu stock split? Apakah keputusan emiten “menjatuhkan” harga saham justru baik?

Mengapa Unilever memutuskan hal ini? Berapa sih harga wajar saham UNVR?

Nah, buat kamu yang berpredikat sebagai investor saham, terutama yang memiliki saham UNVR, yuk simak review lengkap tentang UNVR stock split berikut. Dari kondisi saham dan keuangan sebelum dipecah, hingga harga saham terbarunya saat ini.

 

Apa itu stock split?

Dalam ulasan tentang stock split, Investopedia menuliskan bahwa stock split adalah kegiatan emiten membagi saham menjadi beberapa saham baru. Intinya nih, stock split itu memecah saham menjadi nominal yang lebih kecil yang berdampak pada harga saham jadi lebih murah.

Emiten alias perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) gak bisa sembarangan melakukan aksi korporasi ini. Harus ada lampu hijau dari para pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Tujuan stock split ini apa? Sebagai contoh Unilever dengan kode saham UNVR yang melakukan stock split.

Salah satu tujuan memang membuat harga saham lebih murah dan terjangkau. Dengan begitu, saham emiten tersebut bakal lebih likuid di pasar saham.

Kondisi saham UNVR sebelum stock split

Unilever pada perdagangan bursa 2 Januari 2020 dibuka dengan harga baru setelah emiten kode UNVR stock split. Jika harga sahamnya bisa di atas Rp40 ribu, kali ini cuma Rp8 ribuan per lembar.

Sayangnya, setelah stock split justru saham perusahaan produsen sabun Lux ini justru terkoreksi. Pada 6 Januari, sahamnya turun Rp200an.

Sejatinya, peristiwa stock split ini meraih tanggapan yang cukup beragam di kalangan para pemburu cuan. Ada yang memutuskan untuk memborongnya mumpung murah, ada juga yang malah pesimistis melihat kinerja UNVR belakangan seperti ini.

Sebelum memutuskan beli saham UNVR saat ini, yuk simak kondisi saham UNVR sebelum stock split. Pasalnya, investasi saham ada untung dan risikonya.

1. Kuartal III 2019 laba bersih mereka turun

Saham Unvr
Tabel saham Unilever (Sumber: RTI)

Bisa dibilang, tahun 2019 memang bukanlah tahun yang baik bagi UNVR. Laba bersih perusahaan ini memang terlihat turun.

Silahkan perhatikan grafik yang ditampilkan oleh RTI. Bagan biru menunjukkan bahwa net income perusahaan ini memang turun di kuartal III tahun 2018 ke 2019, yaitu Rp5,51 triliun (Oktober 2019) dari tahun sebelumnya yang berjumlah Rp7,3 triliun (Oktober 2018).

Tapi tenang dulu ya, ini laporan keuangan di kuartal III lho. 

Kenapa kok beda laba mereka di kuarta III 2018 dan 2019 ini jauh banget? Usut punya usut, kuartal III tahun 2018, mereka mendapat “tambahan laba bersih” dari penjualan dari aset spread yang jumlahnya Rp 2,1 triliun. Hal itu diutarakan oleh pihak manajemen UNVR, seperti diberitakan Bisnis.com pada Oktober 2019 lalu.

Namun kalau bicara soal “penjualan,” penjualan UNVR di 2019 itu tercatat sebesar Rp32,4 triliun di September 2019, terdiri dari penjualan domestik Rp30,8 triliun dan ekspor Rp 1,6 triliun. Positifnya adalah, jika dibandingkan dengan kuartal III 2018, jumlah penjualan khusus domestik ini  sudah “naik 6,2 persen.”

2. Ada sentimen buruk di akhir 2019

Tepat pada Desember 2019, sentimen buruk melanda UNVR. Tersiar kabar di media yang menyebutkan bahwa, pertumbuhan perusahaan konsumer raksasa ini tersendat karena adanya perlambatan ekonomi Asia Selatan.

Nah, Asia Selatan itu adalah salah satu pasar terbesar dari UNVR. Negara-negara di kawasan ini yang perekonomiannya terhambat antara lain adalah Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, dan Nepal. 

Gak cuma di Asia Selatan, kerugian itu juga terjadi di Afrika Barat dan Amerika Utara. Alhasil, saham Unilever yang diperdagangkan di bursa London mengalami kerugian 6 persen.

Tanpa disadari, sentimen buruk ini berimbas ke harga saham UNVR di Indonesia juga karena gak sedikit investor yang menjual saham ini. Ditambah lagi dengan kabar menurunnya net income mereka di Indonesia.

Namun pihak Unilever tampaknya masih optimis dengan adanya pertumbuhan di India pada tahun ini, lebih tepatnya di semester II. Kita lihat aja nanti ya!

Keuangan Unilever sebelum stock split

Beberapa hal yang harus jadi perhatian adalah jumlah utang dari Unilever yang meningkat. Utang bisa dilihat dari bagan berwarna merah (liabilities). 

Terlihat jelas di tahun 2018, utang mereka memang menurun ketimbang 2017. Namun di tahun 2019 kembali naik, sementara itu ekuitasnya gak berbanding seimbang dengan utangnya.

Saham konsumer ini sempat mencatatkan rekor tertinggi di angka Rp50 ribuan sebelum stock split. Namun menjelang stock split, harga saham mereka justru berkisar di Rp42 ribuan saja. 

Apakah laporan mengenai utang inilah yang akhirnya membuat orang panik dan menjual saham UNVR?

Bagi kamu yang pengin tahu info lebih lanjut tentang saham, atau punya pertanyaan seputar topik investasi, kunjungi laman tim ahli di Tanya Lifepal!

Rekomendasi setelah UNVR stock split dan harga saham terkini

Jika melihat pada analisa teknikal, beberapa pakar menyebutkan bahwa sekarang ini UNVR memang sedang sideways alias gak naik dan turun. Namun sebagian lagi mengatakan bahwa ada kemungkinan saham ini bisa bullish. 

Namun setelah melihat beberapa ulasan di atas, seputar laba, utang, dan sentimen negatif, lantas harus gimana nih terhadap saham UNVR ini? Apakah ini saat yang tepat untuk beli atau jauhi dulu.

Patut diketahui, dengan adanya stock split maka saham UNVR memang makin murah, tapi yang beredar di pasar juga makin banyak. 

Dalam investasi saham, sering muncul istilah “in fundamental we trust.” Artinya ya, analisa fundamental-lah yang jadi kunci untuk menentukan pilihan.

Sekarang gini deh, seturun-turunnya laba UNVR, turunnya pun gak parah. Coba perhatikan lagi bagan di poin pertama. 

Selain itu, UNVR juga merupakan perusahaan dengan kapitalisasi pasar raksasa yaitu Rp323 triliun! Bukan saham kaleng-kaleng ini bos.

Lalu bagaimana saham UNVR hari ini?

Pada penutupan perdagangan siang, Jumat (23/4), saham UNVR tercatat bertengger di Rp6.075 per lembar atau turun 50 poin (0,82 persen) dari pembukaan pagi pada Rp6160 per lembar.

Sebagai investor, kamu gak perlu khawatir berlebihan. Secara, produk Unilever merupakan produk yang dibutuhkan sehari-hari seperti Kecap Bango, Pepsodent, Rexona, Sunsilk, Vaseline, Clear, Royco, Rinso, dan lainnya.

Belum lagi, berkaca pada meningkatnya penjualan domestik UNVR seperti di poin pertama. Angka ini juga masih bisa membaik seiring dengan meningkatnya UMP atau UMK DKI. Apakah kamu setuju?

Intinya, selama investasinya ditujukan untuk long term alias jangka panjang. Saham ini jelas masih layak koleksi, toh mereka adalah blue chip dan rajin bagi-bagi dividen pada pemegang sahamnya. Walaupun tahun lalu rugi, prospek bisnisnya gak meredup. 

Rekomendasi para analis mungkin ada benarnya tapi bisa jadi salah, begitu pula dengan pendapat kami di poin ketiga. Alangkah lebih baik kalau kamu bisa menganalisanya sendiri sebelum akhirnya membeli.

Apakah saham cocok buat investasimu?

Saham UNVR memang oke, tapi apa iya sudah sesuai tujuan investasi dan profil risiko investasi kamu?

Biar gak asal pilih investasi, kamu harus menetapkan tujuan investasi. Setelah itu, isi Kuis Profil Risiko Investasi berikut agar kamu mengetahui investasi yang paling tepat!

Pertanyaan seputar UNVR stock split

Stock split adalah kegiatan emiten membagi saham menjadi beberapa saham baru. Intinya nih, stock split itu memecah saham menjadi nominal yang lebih kecil yang berdampak pada harga saham jadi lebih murah.

Manajemen PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) telah menyampaikan rencana perusahaan melakukan perubahan nilai nominal saham (stock split) pada 2019 lalu. Dinukil CNBC Indonesia, aksi korporasi ini bertujuan menurunkan harga saham agar lebih terjangkau bagi investor ritel.

Berdasarkan pemberitaan Bisnis.com pada November 2020, PT Unilever Indonesia Tbk dengan kode emiten UNVR membagikan dividen Rp87 per lembar saham. Dividen ini diambil dari saldo laba periode 30 Juni 2020.

Pada penutupan perdagangan siang, Jumat (23/4), saham UNVR tercatat bertengger di Rp6.075 per lembar atau turun 50 poin (0,82 persen) dari pembukaan pagi pada Rp6160 per lembar. Pada awal stock split, saham UNVR berada di harga Rp8.600 per lembar.