Sertifikat Bank Indonesia – Pengertian, Manfaat, dan Jenisnya

Sertifikat Bank Indonesia

Setiap orang, dianjurkan untuk memiliki paling tidak satu instrumen investasi untuk menjamin masa depannya. Ada banyak instrumen yang bisa dipilih, mulai dari saham, emas, reksa dana, hingga surat berharga semisal Sertifikat Bank Indonesia.

Berinvestasi membuat nilai uang yang kita miliki menjadi berkembang di kemudian harinya. Artinya, masa depanmu menjadi lebih terjamin, misalnya untuk membeli rumah, untuk membiayai pendidikan anak, atau untuk membangun sebuah bisnis. 

Kalau saham, emas, dan reksa dana sih mungkin kamu sudah familier. Namun, apakah kamu sudah mengerti apa itu Sertifikat Bank Indonesia? Apa keuntungannya membeli surat berharga tersebut? 

Pengertian Sertifikat Bank Indonesia

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga dalam mata uang rupiah yang dikeluarkan Bank Indonesia sebagai bentuk pengakuan utang jangka pendek dengan sistem bunga atau diskonto. 

SBI memiliki jangka waktu atau jatuh tempo untuk pencairannya. Artinya, apabila waktu jatuh tempo tiba, pembeli bisa menjualnya kembali ke Bank Indonesia.

Waktu jatuh tempo ini biasanya 1-12 bulan sejak diterbitkan. Dengan kata lain, jika dijadikan instrumen investasi, SBI termasuk investasi jangka pendek. 

Sertifikat ini bisa dibeli siapa saja, baik instansi maupun individu, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing di pasar sekunder. Penjualannya sendiri dilakukan Bank Indonesia dan bank-bank anggota operasi moneter. 

Namun, kamu gak bisa beli dalam jumlah kecil. Sebab biasanya ada minimal pembelian mulai dari Rp100 juta dengan kelipatan Rp50 juta. Jadi, kamu bisa beli di Rp100 juta, Rp150 juta, Rp200 juta, dan seterusnya. 

Bagi masyarakat umum, pembelian ini juga tidak bisa dilakukan secara langsung, tetapi harus melalui pialang atau bank yang terpercaya dan telah ditunjuk Bank Indonesia

Sampai saat ini, masih jarang masyarakat yang membeli SBI, pembelinya biasanya adalah pihak perusahaan perbankan yang memegang uang tunai dalam jumlah besar dan perlu mengelolanya demi mendapatkan keuntungan. 

Tujuan diterbitkannya Sertifikat Bank Indonesia

Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga kestabilan mata uang rupiah atas barang, jasa, dan nilai mata uang asing. Untuk menjaga kestabilan tersebut, BI memiliki berhak menetapkan dan menjalankan kebijakan moneter

Salah satu kebijakan moneter yaitu menarik peredaran mata uang rupiah yang beredar di masyarakat. Bagaimana cara menariknya? Salah satu caranya adalah dengan menjual Sertifikat Bank Indonesia. 

Penjualan ini dilakukan dengan tujuan agar masyarakat membelinya. Dengan begitu, jumlah uang yang beredar akan berkurang. Laju inflasi pun bisa ditekan dan dikendalikan sehingga nilai mata uang rupiah menjadi stabil. 

Manfaat Sertifikat Bank Indonesia

Penerbitan SBI tentu memiliki manfaat bagi negara dan masyarakat. Baik negara selaku pihak yang menjual dan masyarakat maupun perusahaan perbankan selaku pembeli, kedua belah pihak akan mendapatkan keuntungan dari transaksi ini. 

1. Manfaat bagi negara, inflasi terkendali

SBI ini merupakan alat Operasi Pasar Terbuka yang dilakukan Bank Indonesia. Tujuannya adalah untuk menyerap kelebihan uang yang beredar di masyarakat, khususnya di dunia perbankan. 

Jika uang yang beredar telah diserap dan berhasil dikendalikan, negara juga mendapatkan manfaat inflasi lebih terkendali lagi. Risiko jatuhnya nilai tukar rupiah bisa seketika teratasi. 

2. Manfaat bagi masyarakat, mendapatkan bunga

Sementara dari sisi masyarakat atau perusahaan yang membeli SBI, mereka akan mendapatkan keuntungan dalam bentuk bunga atau diskonto. Bunga tersebut akan dibayarkan di awal saat membeli SBI. 

Jadi, saat tenggat waktu pencairan SBI tersebut, BI akan mengembalikan uang pokok saja. Misalnya, membeli sebesar Rp100 juta maka saat jatuh tempo. Pembeli akan mendapatkan uang pokok Rp100 juta, karena bunganya telah dibayarkan di awal. 

Sementara besaran bunganya mengikuti peraturan suku bunga Bank Indonesia atau BI Rate. Selain mendapatkan bunga, masyarakat selaku pembeli juga turut berkontribusi dalam mengatasi masalah perekonomian negara. 

Jenis-jenis Sertifikat Bank Indonesia

Untuk jenisnya, SBI dibagi menjadi dua, yaitu sertifikat berharga yang umum dan ada juga yang syariah. Sertifikat Bank Indonesia Syariah merupakan surat berharga yang dikeluarkan berdasarkan prinsip syariah. Mengenai jangka waktunya sama seperti yang umum, berkisar antara 1-12 bulan.

BI menerbitkan sertifikat ini guna mewadahi perusahaan-perusahaan perbankan syariah yang ingin membeli instrumen SBI tapi berbasis syariah. Sebab selama ini SBI yang umum hanya diborong perbankan umum konvensional saja.

Adapun karakteristik dari SBI Syariah, yaitu: 

  • Menggunakan satuan unit sebesar Rp1 juta.
  • Jangka waktu 1-12 bulan.
  • Dapat diagunkan ke Bank Indonesia.
  • Tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder. 
  • Menggunakan akad ju’alah.
  • Diterbitkan tanpa warkat. 
  • Perbedaan Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Utang Negara

    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, SBI adalah surat pengakuan utang. Lalu, apa bedanya dengan Surat Utang Negara? Keduanya memang sama-sama surat berharga pengakuan utang. 

    Keduanya juga menjadi alternatif investasi jangka pendek yang bisa menguntungkan. Namun, ada perbedaan yang fundamental dalam segi tujuan penerbitan dan penjualan. 

    Aspek 

    Sertifikat Bank Indonesia

    Surat Utang Negara

    PenjualBank IndonesiaPemerintah Indonesia
    PembeliUmum, tapi diprioritaskan untuk perusahaan perbankanMasyarakat umum
    Tujuan diterbitkanMengendalikan peredaran uang dan menstabilkan nilai rupiahSuntikan dana demi pembangunan negara
    Sistem penjualanLelang lewat pialang atau bank yang ditunjuk Lelang dan penjualan langsung lewat pialang atau bank. 

    Cara membeli Sertifikat Bank Indonesia

    Pembelian SBI ini memang dikhususkan untuk perusahaan perbankan. Akan tetapi, masyarakat bisa mengikuti lelangnya ke bank-bank yang tergabung dalam operasi moneter yang ditunjuk Bank Indonesia.

    Pembelian bisa dilakukan setiap hari Rabu, masyarakat bisa mengunjungi bank atau pialang yang telah ditunjuk secara resmi oleh pemerintah dan Bank Indonesia. 

    Setelah membeli sertifikat tersebut, masyarakat atau pemilik bisa menjualnya lagi ke pihak lain tanpa harus melakukan proses balik nama. Selama belum berlaku jatuh tempo, sertifikat bisa diperjualbelikan.

    Buat kamu yang mau tahu lebih banyak tentang perbankan atau asuransi? Lihat pertanyaan populer seputar topik-topik tersebut di Tanya Lifepal.

    Jangan cuma investasi, lengkapi diri dengan asuransi 

    Kamu mungkin sudah punya tujuan finansial yang ingin dicapai, bukan? Untuk mencapainya, kamu mulai menabung dan berinvestasi. 

    Tapi tahukah kamu, menabung saja tidaklah cukup, lho. Kamu perlu melengkapi perencanaan keuangan kamu dengan memiliki asuransi, khususnya asuransi kesehatan. 

    Asuransi kesehatan dapat mengcover biaya pengobatan dan perawatan medis di fasilitas kesehatan jika tertanggung mengalami sakit. Adapun biaya yang dicover oleh perusahaan asuransi meliputi biaya rawat inap, biaya rawat jalan sampai pembedahan. 

    Sebagai platform asuransi online, Lifepal dapat membantu kamu menemukan beragam produk asuransi terbaik dengan cara membandingkan tiap produk dan mencari sesuai dengan kebutuhan kamu.

    Tanya jawab seputar Sertifikat Bank Indonesia

    SBI adalah surat berharga dalam mata uang rupiah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang jangka pendek. SBI ini bisa diperdagangkan antar bank atau masyarakat luas, namun umumnya dikhususkan bagi bank.

    Asuransi kesehatan menawarkan penggantian biaya pengobatan di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya sehingga penggunanya tidak perlu mengeluarkan uang untuk berobat. 

    Salah satu jenisnya adalah asuransi kesehatan cashless yang memungkinkan pengguna berobat ke faskes hanya dengan menunjukkan kartu asuransi yang dimiliki.