Siapa Bilang Usia 50 Tahun Gak Boleh Nabung Saham? Ini Manfaatnya!

lansia bahagia karena banyak uang

Apakah masih baik untuk nabung saham saat usia kita sudah menginjak kepala lima alias 50 tahunan? Pada dasarnya, hal itu oke-oke saja sih, gak ada yang salah kok untuk hal yang satu ini.

Istilah “high risk high returns” tentu melekat erat dengan investasi saham. Sementara itu, gak sedikit pakar yang mengatakan bahwa investasi saham memang kurang cocok untuk mereka yang berusia senja. Hal itu disebabkan karena usia kita yang sudah lebih dari 50 tahun dinilai gak produktif lagi dalam bekerja. 

Memangnya, adakah hubungan antara usia dan layak-tidaknya seseorang berinvestasi? Ada! Hubungannya tentu berkaitan dengan kerugian investasi vs penghasilan. Sebut saja jika pasar tiba-tiba hancur dan membuat dana kita minus, kita mungkin gak akan “selincah” dahulu kala dalam urusan mencari uang. 

Namun terlepas dari masalah ini, sejatinya boleh boleh saja kok untuk nabung saham di usia 50 tahunan ke atas. Karena ada beberapa manfaat yang bisa kamu nikmati, mau tahu apa saja? Cek di bawah sini.

1. Saham jadi warisan

seorang kakek bersama cucunya
Saham juga bisa diwariskan lho. (Pixabay)

Gak usah khawatirkan akan diapakan saham yang sudah kita beli kalau kita sudah tutup usia. Masih ingat Steve Jobs? 

Janda Steve Jobs, Laurene Powell Jobs menjadi perempuan terkaya karena mendapatkan warisan harta sepeninggal sang suaminya. Laurene Powell Jobs sendiri telah mewarisi saham Apple yang nilainya mencapai US$ 560 juta di tahun 2016. Yang namanya ahli waris tentu saja bisa anak, istri, atau kerabat lain. 

Bila memang saham yang kamu wariskan adalah blue chip yang punya fundamental baik, maka dalam jangka waktu yang lama, ahli waris akan mendapatkan keuntungan dari capital gain saham tersebut.

Gimana, cukup bermanfaat kan? Oleh karena itu, mulai nabung saham dari sekarang dong untuk bekal anak cucu kita. 

2. Oh ya, ahli waris juga bisa nikmati dividen

Seorang pria membagi bilah puzzle yang menggambarkan pembagian uang
Ahli waris juga bisa menikmati dividen dari saham yang diwariskan. (Shutterstock)

Seperti yang dijelaskan di atas, bukan cuma capital gain yang bisa didapatkan oleh ahli waris yang kita tinggalkan nanti, melainkan juga dividen.

Salah satu manfaat nabung saham blue chip adalah mendapatkan dividen yang rutin dibagikan per tahun. Namun dividen dan besarannya tentu saja bergantung dengan kinerja dan kebijakan perusahaan lho ya.

Dividen yang didapat akan dihitung berdasarkan jumlah kepemilikan saham yang kita pegang. Nah, bayangkan jika setiap bulan dari sekarang kita sudah rutin membeli satu lot saham tersebut. 

Tentunya, dengan kepemilikan yang besar, besar pula dividen yang kita dapat. Bila saham itu kita wariskan, maka penghasilan ini bisa jadi bekal bagi orang yang kita tinggalkan.

3. Saham adalah investasi yang likuid

orang menghitung uang rp 50 ribu
Saham tergolong mudah dicairkan. (Shutterstock)

Mungkin sebagian dari kamu berpikir bahwa, rumah atau properti adalah satu-satunya investasi yang menguntungkan di masa depan. Hal itu disebabkan karena nilainya yang naik terus tanpa adanya depresiasi.

Pas dong untuk dijadikan warisan bagi anak cucu? Betul sekali, aset properti memang pas.

Hanya saja, properti tentu gak selikuid saham yang ketika dijual bisa langsung laris pada saat itu juga.

Jika memang ada keperluan mendesak yang dibutuhkan anggota keluarga, maka aset yang satu ini bisa kamu jual saat itu juga. Tentu lebih cepat daripada jual rumah bukan?

Itulah tiga keuntungan nabung saham di usia tua. Walaupun terlihat menguntungkan, tapi perlu diingat bahwasannya investasi ini tinggi risiko.

Mengingat kita sudah gak lagi muda, maka porsinya saja yang dibatasi. 
Perbanyaklah investasi yang sifatnya rendah risiko seperti reksadana pasar uang, surat utang negara, emas, atau deposito. Jika ada sisa dana, alokasikanlah dana untuk membeli saham blue chip. (Editor: Ruben Setiawan)