Mengenal Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dan Penerapannya

Sistem pendukung

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau  decision support systems (DSS) merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk berbasis pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Dikutip dari Wikipedia, SPK juga bisa dibilang sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi dalam mengambil keputusan atas masalah semi-terstruktur yang spesifik.

Menurut Moore and Chang, SPK ini dapat digambarkan sebagai sistem yang memiliki kemampuan dalam mendukung analisis ad hoc data dan pemodelan keputusan yang berorientasi kepada perencanaan masa depan.

Menurut situs Kajianpustaka, SPK bertujuan menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi, serta mengarahkan opsi solusi kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik.

Secara sederhana, SPK adalah pengaplikasian berbagai teori pengambilan keputusan yang sudah lebih dulu kita tahu, seperti riset operasi dan manajemen sains.

Perbedaannya, apabila dulu perumusan masalah dan pencarian solusi dilakukan dengan penghitungan literasi secara manual melalui penentuan nilai minimum, maksimum, dan optimus, maka saat ini sistem komputer sudah dengan pandai menawarkan solusi atas penyelesaian masalah yang diajukan hanya dalam hitungan singkat.

SPK memiliki lima karakter pokok (Sprague, et al, 1993), antara lain:

  1. Dilakukan oleh sistem berbasis komputer.
  2. Digunakan untuk membantu pengambilan keputusan.
  3. Digunakan untuk memecahkan masalah rumit yang mustahil dilakukan dengan kalkulasi manual atau riset literasi yang sederhana.
  4. Melalui cara simulasi yang interaktif.
  5. Data dan model analisis sebagai komponen utama.

Komponen di Dalam Sistem Pendukung Keputusan

Dalam pemanfaatan SPK sebagai tools bantuan pemecahan masalah, ada tiga komponen utama, yakni Manajemen Basis Data, Basis Model, dan Sistem Perangkat Lunak.

Mari kita bedah satu-persatu untuk tiga komponen utama ini.

1. Manajemen Basis Data

Komponen ini adalah subsistem yang terorganisasi dalam sebuah wadah besar basis data. Dalam sistem komputer yang digunakan oleh organisasi atau perusahaan, keberadaan basis data sebagai pendukung sistem pemecahan masalah bisa berasal dari eksternal atau internal ekosistem.

Nah, menjalankan SPK memerlukan data-data yang melengkapi dan relevan dengan permasalahan yang akan dipecahkan melalui simulasi.

2. Basis Model

Dari berbagai macam data yang dikumpulkan melalui manajemen basis data, sistem komputer akan membuat sebuah basis model yang menggambarkan permasalahan yang ingin dipecahkan.

Model yang dibentuk berupa format kuantitatif, misalnya sebuah model matematis, sebagai dasar simulasi lanjutan dalam pengambilan keputusan. Komponen-komponen yang terlibat dalam pembuatan basis model ini termasuk batasan (constraint), dan hal terkait lainnya.

Basis Model kemudian dimungkinkan dalam membuat analisis menyeluruh untuk membandingkan seluruh alternatif solusi yang disajikan.

3. Sistem Perangkat Lunak (user interface)

Dalam komponen ini, seluruh pembuatan Basis Model dikombinasikan ulang dengan seluruh komponen yang disediakan manajemen data. Keduanya kemudian dipresentasikan melalui model yang ramah terhadap pengguna melalui sistem perangkat lunak. Keluaran dari user interface inilah yang nanti akan diberikan kepada pengguna.

Manfaat Menggunakan Sistem Pendukung Keputusan

Penggunaan SPK barangkali sudah jamak diterapkan di lingkungan kerja, namun ada bentuk aplikasi SPK yang seharusnya lebih didorong untuk digunakan masyarakat. Contoh, aplikasi SPK untuk menentukan siswa berprestasi di sekolah.

Dengan memasukkan seluruh variabel yang diyakini sebagai penunjang prestasi, maka aplikasi SPK bisa memberi opsi-opsi siswa mana saja yang berpotensi mendapat julukan siswa berprestasi.

Di dalam perusahaan, sistem pendukung keputusan ini juga bisa diterapkan untuk memantau perkembangan karyawan. Misalnya, dalam memilih karyawan yang sesuai kriteria atau keterampilan yang sedang dibutuhkan perusahaan.

Bentuk profile-matching ini bisa diterapkan untuk meningkatkan efisiensi kerja perusahaan. Dari berbagai variabel yang dimasukkan, SPK bisa membantu memutuskan karyawan mana yang pantas mendapat kenaikan jabatan atau menentukan perencanaan karier yang terukur.

Atau, SPK bisa juga memberi rekomendasi atas pengisian jabatan atau posisi pekerjaan yang kosong. Meski tidak memberikan solusi final, namun SPK mampu memudahkan kinerja direksi perusahaan.

Secara umum manfaat SPK adalah memperluas kemampuan pengambilan keputusan dalam memproses data dan informasi bagi pemakainya. SPK juga bisa membantu mengambil keputusan dalam memecahkan permasalahan yang terstruktur atau tidak terstruktur.

Sebagaimana memanfaatkan sistem komputer, tentu saja sistem ini akan mampu menyajikan opsi solusi dengan lebih cepat. Terakhir, meski SPK tidak sepenuhnya menjadi jawaban atas seluruh masalah, namun Sistem Pendukung Keputusan bisa menstimulasi pengambilan keputusan untuk menemukan solusi atas masalahnya.

Yuk cari tahu lebih banyak tentang administrasi perusahaan hingga anggaran di Tanya Lifepal!