Stakeholder adalah Pemangku Kepentingan, Inilah Perannya
Pemangku kepentingan atau stakeholder adalah semua individu, kelompok masyarakat, atau komunitas yang memiliki hubungan dan kepentingan terhadap organisasi atau perusahaan.
Dalam organisasi atau perusahaan, stakeholder berperan aktif dan pasif dalam upaya mencapai tujuan organisasi atau perusahaan tersebut.
Dalam kegiatan bisnis atau perusahaan, fungsi stakeholder adalah sebagai salah pihak yang mengembangkan bisnis atau perusahaan tersebut. Tipe-tipe pemangku kepentingan pun beragam, seperti pemegang saham, karyawan/karyawan/staf, distributor, dan konsumen.
Bahkan, ada anggapan beberapa stakeholder adalah pesaing bagi perusahaan lainnya karena memengaruhi stabilitas perusahaan lainnya.
Teori stakeholder
Teori stakeholder menjelaskan bahwa perusahaan tidak berdiri sendiri hanya untuk kepentingan perusahaan , tetapi juga memberi manfaat dan pemenuhan kebutuhan bagi pihak lain.
Kelompok stakeholder ini menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam memutuskan berbagai hal menyangkut pengembangan perusahaan.
Misalnya saja, informasi terkait rencana bisnis ke depan, apakah sebaiknya diinformasikan atau tidak.
Jika diinformasikan, ada potensi diketahui pihak kompetitor dan berisiko ditiru. Namun, jika tidak diinformasikan, konsumen dalam hal ini masyarakat tidak akan melihat perusahaan tersebut memiliki rencana ke depan.
Dalam hal itu, pihak perusahaan terbuka (Tbk) atau publik yang diwajibkan menginformasikan berbagai perencanaan bisnis kepada masyarakat sebagai pemegang saham.
Teori-teori stakeholder adalah sebagai berikut.
1. Instrumental
Teori ini menyebutkan bahwa salah satu strategi untuk meningkatkan kinerja perusahaan adalah memperhatikan kepentingan stakeholder. Semuanya harus menjalin hubungan yang saling menguntungkan.
Dengan adanya hubungan yang baik, pendapatan yang diterima akan terus meningkat.
Inilah salah satu yang membuat hubungan manajer, direksi, dan stakeholder terus diupayakan untuk bisa terjalin dengan baik sesuai tujuan perusahaan dan demi citra perusahaan.
2. Normatif
Seorang pemimpin perusahaan yang baik tidak hanya memikirkan keuntungan semata. Ada beberapa hal yang harus mereka pertimbangkan juga, seperti imbalan atau bonus yang pantas diberikan kepada karyawan atau pihak lain atas jasanya kepada perusahaan.
Begitupun jika terjadi kerugian dalam perusahaan. Merekalah yang bisa memengaruhi perusahaan untuk mengalihkan kepentingan ke pihak lain.
Dengan kata lain, pengaruh stakeholder adalah cukup besar terhadap sepak terjang sebuah perusahaan.
3. Deskriptif
Teori stakeholder yang ini akan memberikan gambaran pengelolaan tugas seorang manajer untuk kepentingan perusahaan dengan tujuan saling menguntungkan.
Apa pun kondisinya, pihak perusahaan dan manajer nyatanya saling membutuhkan.
Jika ada keberatan pada salah satu pihak, kerja sama tidak akan berjalan mulus dan kelangsungan perusahaan menjadi taruhannya.
Teori-teori di atas memberikan gambaran tentang tujuan kehadiran stakeholder. Dalam hal ini, tujuan stakeholder adalah meningkatkan penciptaan nilai dan meminimalkan risiko kerugian.
Namun, meskipun teori tersebut memperluas perspektif pengelolaan perusahaan dan lainnya, tetap ada kelemahan.
Kelemahannya adalah teori tersebut hanya berfokus pada cara-cara yang dipakai perusahaan untuk mengatur pihak pemangku kepentingan.
Sayangnya, perusahaan diarahkan untuk mengidentifikasi stakeholder yang dinilai bermanfaat bagi perusahaan saja.
Klasifikasi stakeholder
Secara umum, stakeholder atau pemangku kepentingan diklasifikasikan dalam tiga kelompok berdasarkan kekuatan, posisi, dan pengaruhnya.
Nantinya dari klasifikasi ini kita bisa menggolongkan berbagai jenis pemangku kepentingan.
Lebih jelasnya, klasifikasi stakeholder adalah sebagai berikut.
1. Pemangku kepentingan utama (primer)
Pemangku kepentingan kategori primer adalah semua yang berhubungan langsung dengan pengambilan keputusan, kebijakan, program, dan proyek perusahaan.
Mereka yang menjadi penentu utama dalam keputusan perusahaan adalah:
- Masyarakat dan tokoh masyarakat yang terdampak langsung atas keputusan, kebijakan, atau proyek yang dibuat perusahaan. Tokoh masyarakat dianggap sebagai sosok yang mewakili aspirasi publik untuk disampaikan kepada perwakilan perusahaan.
- Manajer publik adalah lembaga publik yang bertanggung jawab dalam mengambil keputusan dan mengimplementasikannya.
2. Pemangku kepentingan pendukung (sekunder)
Pemangku kepentingan kategori sekunder adalah semua pihak yang tidak berkaitan secara langsung dengan hasil keputusan, kebijakan, atau proyek suatu perusahaan.
Namun, mereka berandil dalam menyampaikan keprihatinan atau kepedulian.
Nah, andil mereka ini dinilai sebagai pendapat atau suara yang dapat memengaruhi keputusan stakeholder utama atau legalitas pemerintah dalam suatu proyek.
Yang termasuk dalam kategori ini adalah:
- Lembaga pemerintah dalam wilayah tertentu, tetapi tidak memiliki tanggung jawab langsung.
- Lembaga pemerintah yang terkait dengan permasalahan tertentu, tetapi tidak memiliki wewenang langsung dalam mengambil keputusan.
- Lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang yang berhubungan dengan dampak, manfaat, atau rencana terkait.
- Perguruan tinggi, yaitu kelompok akademisi yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan pemerintah.
- Pengusaha atau badan usaha yang terkait dengan keputusan, kebijakan, atau proyek yang akan dibuat.
3. Pemangku kepentingan kunci
Pemangku kepentingan kunci adalah mereka yang berada di unsur-unsur eksekutif. Contohnya adalah anggota legislatif dan instansi yang memiliki kewenangan secara legal untuk memutuskan suatu kebijakan, aturan, atau proyek.
Yang termasuk dalam kategori ini contohnya adalah pemerintah kabupaten, DPRD, dan dinas yang membawahi langsung suatu proyek yang sedang digarap.
Dalam dunia bisnis, stakeholder terbagi dua, yaitu internal dan eksternal. Kategori internal stakeholder adalah pemegang saham, manajemen dan para eksekutif, karyawan serta keluarga karyawan.
Sementara kategori eksternal stakeholder adalah konsumen, distributor, pemasok, bank, pemerintah, kompetitor, komunitas, dan pers.
Apa saja peran-peran stakeholder?
Peran atau fungsi utama pemangku kepentingan atau stakeholder adalah membantu membuat suatu kebijakan, aturan, atau proyek agar sesuai dan tercapai dengan arah pengembangan organisasi atau perusahaan.
Dalam perusahaan, peran mereka berbeda-beda, tetapi semua bertujuan mengembangkan bisnis perusahaan. Dalam perusahaan, peran tiap-tiap stakeholder adalah sebagai berikut.
- Pemegang sahamdan pemilik berperan sebagai penyedia modal dalam perusahaan agar operasional berjalan. Mereka sebagai stakeholder adalah pengawas yang mengamati kinerja bawahannya.
- Pegawai yang menjadi faktor penentu kinerja suatu perusahaan. Itu sebabnya mereka juga menjadi pemangku kepentingan perusahaan.
- Supplier atau pemasok turut memengaruhi kinerja perusahaan sehingga mereka juga turut menjadi pemangku kepentingan.
- Konsumen berperan juga sebagai pemangku kepentingan karena mereka yang menggunakan produk kita dan menilainya.
- Bank adalah individu atau perusahaan yang memberikan bantuan modal untuk operasional perusahaan.
- Pesaing atau kompetitor turut berperan dalam keputusan, kebijakan, dan proyek perusahaan. Cek saja perusahaan mobil Toyota dan Honda yang bersaing ketat di pasar Indonesia.
- Pemerintah adalah pihak yang juga jadi pemangku kepentingan sebuah perusahaan. Keputusan yang diambil pemerintah baik pusat maupun daerah turut memengaruhi kebijakan, keputusan, dan proyek yang akan dilaksanakan suatu perusahaan.
Secara umum, baik langsung maupun tidak langsung, peran stakeholder adalah pengaruh dalam pergerakan suatu organisasi atau perusahaan. Tanpa pemangku kepentingan ini, organisasi atau perusahaan tidak akan terarah untuk mencapai tujuannya.
Tanggung jawab sosial stakeholder
Dalam hal menyeimbangkan peran dan hubungan antara stakeholder, perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial atau yang biasa dikenal dengan istilah Corporate Social Responsibility (CSR).
Adapun beberapa contoh tanggung jawab para pemangku kepentingan atau stakeholder adalah sebagai berikut.
1. Tanggung jawab sosial kepada karyawan
Para pemilik perusahaan dapat memiliki tanggung jawab sosial pada karyawan, seperti memberikan fasilitas yang nyaman dan sesuai bagi karyawan mereka, memberikan gaji sesuai dengan perjanjian kerja yang tertulis, dan tidak melakukan diskriminasi dalam hal apa pun pada karyawan.
2. Tanggung jawab sosial kepada konsumen
Sekarang ini eranya konsumen adalah mitra sehingga perusahaan harus bisa menjadi rekan baik bagi para konsumen.
Lewat pendekatan Customers Relation Management (CRM), perusahaan berusaha memberikan manfaat yang baik dengan menjual produk maupun agar mereka kembali membeli produk perusahaan.
3. Tanggung jawab sosial kepada masyarakat
Saat ini seluruh perusahaan harus memiliki program CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat. Program CRS ini bisa berupa pemberian bantuan seperti sarana prasarana untuk pendidikan, kesehatan, infrastruktur, wadah usaha, atau hal lain yang dibutuhkan masyarakat.
Penting buat kamu para pengusaha ataupun calon pengusaha untuk mengetahui tentang para stakeholder dan bagaimana tanggung jawab sosial kepada para stakeholder agar terbangun kerja sama yang kuat antara keduanya demi mencapai visi, misi, dan tujuan perusahaan agar maksimal.
Buat kamu yang masih belum paham dan mau tahu lebih lanjut? Tanyakan langsung ke ahli di bidang bisnis melalui Tanya Lifepal.
Tanya jawab seputar stakeholder
Apa yang dimaksud dengan stakeholder?
Stakeholder adalah pemangku kepentingan yang punya peran dalam organisasi atau perusahaan. Yang termasuk stakeholder sebagai berikut.
- Pemegang saham
- Regulator
- Pemerintah
- Masyarakat
- Pelanggan/konsumen
- Lembaga swadaya masyarakat
- Media massa
- Asosiasi industri
- Pesaing
- Mitra kerja
- Karyawan
- Supplier
- Bank
Apa itu stakeholder dan contohnya?
Karena stakeholder adalah pihak yang punya kepentingan dan peran dalam organisasi, berikut ini contoh-contohnya.
- Pemilik perusahaan
- Karyawan
- Konsumen
- Bank
- Pesaing
- Pemerintah