Anti-mainstream Banget! Pria Ini Dirikan Startup di Sektor Energi Terbarukan

energi terbarukan

Apa sih energi terbarukan itu? Intinya, energi tersebut merupakan energi dari proses alam yang berkelanjutan dan gak bakalan habis, sebut saja seperti tenaga surya, tenaga angin, arus air proses biologi, dan panas bumi.

“Kira-kira bisa gak sih energi itu dibisniskan?” Jawabannya ya jelas bisa banget.

Dan kabar baiknya, bisnis energi yang satu ini ternyata bisa dirintis kecil-kecilan. Modalnya jelas jauh lebih kecil ketimbang harus bangun pembangkit listrik yang sampai miliaran Rupiah.

Adalah Amarangga Lubis, pria jebolan New York University yang kini merintis sebuah startup berbasis teknologi yang juga bergerak di bidang energi terbarukan. Namanya SolarKita.

Di akhir Maret 2019, pria yang akrab disapa Rangga ini bertandang ke kantor MoneySmart. Rangga pun bercerita tentang awal mula dirinya berbisnis di sektor ini.

Gimana cerita pria 32 tahun lulusan jurusan Bisnis Manajemen ITB ini dalam merintis usahanya? Berikut kutipan wawancara MoneySmart dengan sang founder sekaligus CEO SolarKita.

Baca juga: Cuma Lulusan SD, Ini Kisah Sukses Pendiri Warteg Kharisma Bahari

Apa yang mendasari Anda memulai bisnis di bidang energi terbarukan ini?

energi terbarukan
Amarangga Lubis, CEO Solarkita. (MoneySmart)

Dulu, saya sempat diajak ayah saya untuk melihat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Lombok. Saya pun mendadak tertarik menekuni bisnis ini.

Di samping itu, saya ingat pidato Presiden Joko Widodo di KTT Perubahan Iklim Paris, Indonesia sendiri juga sudah berkomitmen untuk mengurangi emisi 29 persen di tahun 2030. Itu artinya, sektor energi terbarukan bisa makin dilirik.

Namun membangun PLTS tentu butuh modal besar, dan otomatis klien kita adalah PLN (PT Perusahaan Listrik Negara). Akan tetapi karena persyaratannya sangat rumit, maka saya putuskan untuk mendirikan usaha di bidang energi terbarukan berskala mikro.

Baca juga: Cuma Modal Rp 10 Juta, Sarjana IT Ini Jualan Kopi Beromzet Rp 1 Miliar!

Apakah ini bisnis pertama Anda?

energi terbarukan
Amarangga Lubis, CEO Solarkita. (MoneySmart)

Bukan, dulu sebenarnya saya pernah kerja di Bakrieland setahun lalu pindah ke Telkomsel dua tahun, sebagai Commercial Support di divisi Corporate Account Management. Lalu setelah itu saya melanjutkan studi S2 di Amerika Serikat (New York University).

Sepulangnya dari Amerika Serikat saya mendirikan usaha berupa pembuatan merchandise untuk kampus dan sekolah. Salah satu kliennya saya saat itu adalah SMA saya sendiri Al-Izhar.

Saya cukup terinspirasi menjalani bisnis ini karena melihat fenomena di Amerika, di mana kebanggaan mahasiswa terhadap kampusnya itu cukup “hardcore.” Merchandise kampuspun bisa laris manis.

Lantas, bisnis merchandise itu masih jalan?

Masih, tapi saya serahkan ini sama partner saya. Saya pribadi sudah fokus ke bisnis energi terbarukan ini.

Bisa diceritakan sekilas tentang SolarKita?

energi terbarukan
Pemasangan panel surya di perumahan. (Instagram/@solarkita)

SolarKita sejatinya adalah perusahaan penyedia jasa pemasangan panel surya yang berbasis di Jakarta. Kita memulai bisnis ini dengan skala mikro, target marketnya adalah perumahan maupun perkantoran dan industri.

Intinya, masyarakat yang mau pasang panel surya tinggal terima beres deh kalau pakai jasa SolarKita. Selain jasa instalasi, kami juga menyediakan jasa mentoring sekaligus maintenance untuk panel surya milik pelanggan.

Kami juga memiliki sistem data logger yang terkoneksi dengan server SolarKita untuk memantau kinerja panel surya pelanggannya. So, jika ada masalah mereka bisa langsung gerak cepat ke rumah pelanggan untuk melakukan penanganan.

Di samping itu, kami akan memberikan akun untuk para pelanggan yang bisa diakses di web SolarKita. Di akun tersebut, mereka bisa memantau performa dan penghematan tagihan listriknya.

Apa sih tantangannya berbinis di sektor energi terbarukan ini, khususnya panel surya?

energi terbarukan
Amarangga Lubis, CEO Solarkita. (MoneySmart)

Tantangannya banyak sekali, dan bisa dibilang cukup berat. Panel surya jelas merupakan barang yang gak bisa dijual mudah di online shop.

Dan untuk membeli dan memasang perangkat ini di rumah, tentu butuh pemahaman yang mumpuni.

Di samping itu, pemahaman masyarakat soal panel surya juga masih minim. Padahal dengan alat ini, masyarakat bisa menghemat tagihan listrik hingga lebih dari 50 persen!

Mau tidak mau, kami pun membuka jasa konsultasi untuk para calon pelanggan seputar produk ini. Kita akan berikan rekomendasi produk terbaik yang sesuai di rumah calon pelanggan kami.

Setelah panel terpasang, kami pun masih melayani sistem after sales bagi mereka.

Kalau sulit jualan di online store strategi pemasaran apa yang Anda gunakan?

energi terbarukan
Pemasangan panel surya di perumahan. (Instagram/@solarkita)

Tentunya kami menggunakan website sendiri, kami memproduksi konten artikel seputar keuntungan panel surya dan sebagainya.

Selain itu, kami juga memiliki fitur di website kami yaitu sebuah kalkulator tentang penghematan tagihan listrik jika pelanggan memasang panel surya di rumah. Calon pelanggan bisa melihat penghematan yang cukup signifikan dengan memanfaatkan energi terbarukan ini.

Buat yang penasaran sama fitur ini, silahkan dicoba saja. Kami menyediakan demonya juga.Bila tertarik, pelanggan bisa langsung mengirimkan penawaran ke kami via web dengan mencantumkan data di formulir.

Tertarik untuk mengembangkan mobile apps demi kenyamanan pelanggan?

energi terbarukan
Amarangga Lubis, CEO Solarkita. (MoneySmart)

Ya, kami memang berniat untuk mendevelop sebuah mobile apps khusus bagi pelanggan kami. Selama ini, mereka hanya bisa mengakses dashboard tersebut lewat situs kami.

Tentunya jika ada mobile apps, mereka bisa memantau produksi listrik yang dihasilkan panel suryanya lewat aplikasi. Jika ada keluhan, mereka juga bisa langsung menyampaikannya. Praktis bukan?

Selama ini, situs pun kita develop secara in house. Dan kami sudah mengembangkan sistem penyampaian komplain online, demi memudahkan proses after sales client kami.

Kira-kira dalam menjalakan berbisnis, aspek apa sih yang paling terpenting?

Passion, itu yang paling penting.

Sektor energi yang terbarukan adalah passion saya. Dan ini adalah sektor yang bisa memacu saya untuk belajar lebih dalam lagi.

Ketika bisnis itu sesuai passion, tentu kita yang menjalaninya bakal lebih semangat.

Setiap harinya, saya selalu menemukan masalah baru yang berkaitan dengan usaha saya. Tapi masalah itu justru membuat saya terus belajar untuk menemukan solusi terbaik.

Demikian kutipan wawancara MoneySmart dengan Amarangga Lubis, seorang entrepreneur di bidang energi terbarukan.

Intinya, apapun bisnisnya, sesulit apapun pemasarannya, dan sekecil apapun pangsa pasarnya, kamu tetap bisa sukses selama bisnis itu sesuai dengan passionmu.

Dan yang patut diingat adalah, bisnis energi itu gak mesti bermodal gede. Modal kecil pun bisa, apalagi dengan bantuan teknologi. (Editor: Ruben Setiawan)