Mau PHK Ribuan Karyawan, Ini 5 Fakta Startup WeWork yang Bernilai US$ 47 Miliar

Startup WeWork Gagal IPO (Shutterstock).

Setelah ramainya pemberitaan penawaran saham perdana ke publik alias IPO yang gagal dilakukan, startup WeWork dikabarkan bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Rencana ini santer terdengar setelah mundurnya Adam Neumann dari posisi CEO WeWork.

Seperti yang diberitakan Business Insider (3/10), startup WeWork berencana mem-PHK 10-25 persen karyawannya. Itu berarti dengan jumlah karyawan WeWork yang mencapai 12.500 orang, jumlah karyawan terkena PHK sekitar 1.000-3.000 karyawan.

Startup WeWork sendiri dikenal sebagai salah satu perusahaan berbagi kantor (co-working space) terbesar di dunia. Perkembangan perusahaan ini yang cepat membuat perusahaan ini melakukan ekspansi bisnis di 29 negara.

Menarik buat disimak, ada sejumlah fakta menarik mengenai startup WeWork. Seperti apa fakta-faktanya? Yuk, disimak.

1. Startup WeWork didirikan pada 2010 oleh Adam Neumann dan Miguel McKelvey

 

Startup WeWork
Adam Neumann (Shutterstock).

Pendirian startup WeWork berawal dari didirikannya GreenDesk pada Mei 2008 oleh Adam Neumann dana Miguel McKelvey. GreenDesk merupakan sebuah ruang kerja ramah lingkungan yang dibuka di wilayah Brooklyn, Kota New York, Amerika Serikat.

Barulah pada 2010, dengan menjual bisnis yang dimilikinya, Adam Neumann dana Miguel McKelvey mulai merintis startup WeWork yang menawarkan jasa penyewaan ruang kerja. Distrik SoHo yang berada di Kota New York dipilih menjadi lokasi pertama dibukanya WeWok.

Pembukaan bisnis co-working space ini juga mendapat pendanaan dari pengembang real estate Manhattan Joel Schreiber. Jumlah dana yang diterima mencapai US$ 15 juta yang mana Joel Schreiber memiliki 33 persen saham di perusahaan tersebut.

2. Dapat kucuran dana dari banyak investor, salah satunya adalah SoftBank

Startup WeWork
SoftBank (Shutterstock).

Sejak dirintis pada 2010, startup WeWork mengalami perkembangan yang terbilang cepat. Ekspansi bisnis yang dilakukan WeWork mustahil terjadi tanpa adanya dukungan dana dari investor.

Cukup banyak investor yang mengucurkan dananya ke perusahaan co-working space. Beberapa investor yang tercatat antara lain J.P. Morgan Chase & Co, Rekanan Harga T. Rowe, Manajemen Wellington, Goldman Sachs Group, Harvard Corp, hingga Benchmark.

Progres yang dibuat WeWork ternyata menarik minat investor-investor kakap dunia. Tercatat ada Hony Capital dan Legend Holdings dari China yang mengucurkan dana hingga US$ 430 juta.

Gak ketinggalan juga ada SoftBank, investor kakap asal Jepang, yang kini menjadi investor terbesar startup WeWork. SoftBank disebut-sebut telah menggelontorkan dana sekitar US$ 10 miliar atau sekitar Rp 141 triliun.

Di Indonesia SoftBank bukanlah nama baru di balik pendanaan startup. Ada sejumlah startup Indonesia yang mendapat pendanaan dari SoftBank, yaitu Ajaib, Moka, CoHive, Modalku, Shopback, hingga Alodokter.

3. Cetak pendapatan yang terus naik hingga mencapai US$ 1,82 miliar pada 2018

Startup WeWork
Startup WeWork (Shutterstock).

Pendapatan atau revenue yang diperoleh startup WeWork terus naik dari tahun ke tahun. Ambil contoh aja dari tahun 2016 hingga 2018, terdapat kenaikan yang cukup signifikan dari pendapatan WeWork seperti yang diinformasikan Statista.

Pada 2016, WeWork mencatatkan pendapatan sebesar US$ 415 juta. Kemudian pada 2017, pendapatannya naik menjadi US$ 822 juta. Terakhir pada 2018, WeWork membukukan pendapatan hingga mencapai US$ 1,82 miliar.

4. Walaupun pendapatannya terus naik, WeWork ternyata masih merugi hingga US$ 1,92 miliar pada 2018

Startup WeWork
Grafik pendapatan WeWork

Sekilas dengan pendapatan yang terus naik selama tiga tahun terakhir, WeWork tampaknya menjalankan bisnis yang menguntungkan. Namun, faktanya nih WeWork rupanya merugi di balik besarnya pendapatan yang diperoleh.

Seperti yang dilaporkan Wolf Street, startup WeWork pada 2016 mencatatkan kerugian sebesar US$ 430 juta. Kemudian pada 2017, perusahaan co-working space ini merugi lagi sebesar US$ 993 juta. Lalu, pada 2018, kerugiannya meningkat menjadi US$ 1,92 miliar.

Bahkan, pada kuartal pertama tahun 2019, WeWork masih mencatatkan kerugian. Laporan Wolf Street menyebut kerugian yang diderita WeWork mencapai US$ 905 juta dengan pendapatan sebesar US$ 1,53 miliar.

5. Dengan dana investasi yang diperolehnya, WeWork memiliki nilai US$ 47 miliar

Startup WeWork
Nasdaq (Shutterstock).

Banyaknya dana investasi yang masuk ke startup WeWork telah membuat nilai atau valuasi perusahaan meningkat. Apalagi kucuran dana dari investor-investor kakap semisal SoftBank telah mengubah valuasi dari perusahaan co-working space ini.

Dikutip dari Business Insider, valuasi WeWork yang pada Juli 2012 sekitar US$ 97 juta berubah menjadi US$ 47 miliar pada Januari 2019. Namun, valuasi ini seketika turun drastis saat WeWork hendak IPO dengan valuasi sahamnya antara US$ 10 miliar – US$ 12 miliar.

Rencana menjual saham ke publik alias IPO urung dilakukan. Sebab investor menimbang-nimbang resesi ekonomi yang bakal terjadi dan bisa jadi berdampak buruk terhadap WeWork.

Mau gak mau efisiensi dipilih sebagai langkah meminimalkan kerugian yang terjadi dan PHK menjadi bagian dari efisiensi yang dilakukan startup WeWork. Tinggal ditunggu aja hasil dari pembenahan yang dilakukan perusahaan ini agar gak lagi merugi.