Contoh Surat Perjanjian Hutang dan Cara Membuatnya
Contoh surat perjanjian hutang tentu saja dibutuhkan pihak pemberi pinjaman. Pasalnya, surat perjanjian hutang adalah acuan tertulis resmi yang melibatkan pemberi dan penerima pinjaman.
Surat perjanjian yang biasa disingkat SPH ini bertujuan menghindari hal-hal yang dapat merugikan kedua belah pihak, baik pemberi ataupun penerima hutang.
Urgensi surat perjanjian ini cukup tinggi mengingat hutang-piutang, terutama uang dalam jumlah besar atau properti dalam dunia bisnis berisiko menimbulkan perselisihan.
Misalnya dalam pinjaman uang, meski saling kenal atau bersaudara, tetap menyimpan risiko terjadinya perselisihan karena hutang.
Contoh surat perjanjian hutang
Berikut ini contoh surat perjanjian hutang yang bisa kamu terapkan untuk pengikatan utang-piutang dengan pihak lain.
CONTOH SURAT PERJANJIAN HUTANG PIUTANG
Pada hari ini, Rabu (11 September 2019), kami yang bertanda tangan di bawah ini setuju membuat Surat Perjanjian Hutang Piutang, yaitu:
Nama : Alejandro
Umur : 35 tahun
Pekerjaan : Aktor
Alamat : Jalan Jl Doang Jadian Kagak 17, Cisalak, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat.
Untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA
Nama : Mimin
Umur : 40
Pekerjaan : Direktur PT Kecap Asin Nasional, Jakarta
Alamat : Jalan Mawar Melati Semua Indah 203, Jakarta
Untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
Maka melalui surat perjanjian ini disetujui oleh kedua belah pihak ketentuan-ketentuan sebagaimana tercantum di bawah ini:
- PIHAK PERTAMA telah menerima uang Rp1.000.000.000 (satu miliar rupiah) dari PIHAK KEDUA dimana uang tersebut adalah hutang atau pinjaman.
- PIHAK PERTAMA bersedia memberikan jaminan yaitu sertifikat rumah yang nilainya dianggap sama dengan uang pinjaman dari PIHAK KEDUA.
- PIHAK PERTAMA berjanji akan melunasi uang pinjaman kepada PIHAK KEDUA dengan tenggang waktu 12 (dua belas) bulan terhitung sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian Hutang ini.
- Apabila nantinya di kemudian hari ternyata PIHAK PERTAMA tidak dapat membayar hutang tersebut, maka PIHAK KEDUA memiliki hak penuh atas barang jaminan baik untuk milik pribadi maupun dijual kembali kepada orang lain.
- Surat Perjanjian ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap dan masing-masing bermaterai cukup dan memiliki kekuatan hukum yang sama. Masing-masing surat untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
- Surat Perjanjian dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak secara sadar dan tanpa tekanan dari pihak manapun di tempat dan waktu penandatanganan Surat Perjanjian ini.
Demikian Surat Perjanjian Hutang ini dibuat bersama di hadapan saksi-saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani untuk dijadikan pegangan hukum bagi masing-masing pihak.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
TTD TTD
(Alejandro) (Mimin)
Para Saksi (dua dari PIHAK PERTAMA, dua dari PIHAK KEDUA)
Nama Tanda tangan
- Picasso ………………….
- Stefanie ………………….
- Sukma ………………….
- Lambretta ………………….
Dengan penjelasan ini semoga kita semakin mudah dan teliti dalam memberikan hutang atau piutang, seperti uang. Tentunya kita tidak ingin rugi di kemudian hari karena tidak membuat surat perjanjian hutang, bukan?
Komponen surat perjanjian hutang
Sebelum membuat surat perjanjian hutang, kita perlu memahami terlebih dahulu mengenai arti hutang-piutang.
Dalam pengertiannya, hutang-piutang adalah segala sesuatu yang menjadi hak milik pemberi pinjaman yang diberikan untuk jangka waktu tertentu kepada penerima pinjaman.
Penerima pinjaman berkewajiban mengembalikan hak milik pemberi pinjaman seperti uang atau properti.
Dalam dunia usaha ataupun kehidupan pribadi, hutang dibutuhkan untuk menutupi kekurangan dana. Tujuannya agar kebutuhan perusahaan atau pun kehidupan seseorang tetap bisa terpenuhi.
Baik hutang perorangan maupun perusahaan membutuhkan surat perjanjian seperti ini agar tidak merugikan salah satu pihak di kemudian hari.
Ada beberapa komponen yang harus dicantumkan dalam surat perjanjian hutang yang menjadi syarat sah surat perjanjian. Berikut poin-poin penting yang dimaksud.
- Pasal 1 yang berisi tentang perjanjian kerjasama untuk tujuan pembiayaan modal kerja sesuai nominal yang dipinjam dan pada tanggal/bulan/tahun pinjaman diberikan. Sebaiknya tuliskan keterangan waktu terkait secara lengkap dan jelas, ya.
- Pasal 2 yaitu jangka waktu pengembalian yang disepakati kedua belah pihak. Di dalamnya juga berisi tenggang waktu pengembalian jika meleset dari tanggal waktu pengembalian yang telah ditentukan.
- Pasal 3 berisi tentang jaminan dan kompensasi yang mencakup apa yang peminjam bisa jaminkan (misalnya aset properti, perusahaan, atau kendaraan) dan besaran kompensasi yang akan diterima pemberi pinjaman. Contohnya bunga yang dibayarkan bulanan atau tahunan dengan menyebutkan persentasenya dari jumlah pinjaman.
- Pasal 4 berisi tentang jangka waktu perjanjian yaitu kapan masa berlaku hutang tersebut berakhir dan kesepakatan kedua belah pihak selesai.
- Pasal 5 berisi tentang penyelesaian perselisihan termasuk caranya.
Manfaat surat perjanjian hutang
Salah satu manfaat utama surat perjanjian ini adalah bukti autentik bagi pemberi pinjaman untuk menagih pinjaman.
Sementara, bagi peminjam juga menjadi bukti autentik untuk sejumlah uang atau bentuk lainnya yang dipinjam dari pemberi pinjaman.
Berikut manfaat dari pembuatan surat perjanjian hutang.
- Menjadi konfirmasi resmi pihak-pihak yang terlibat dalam hutang-piutang. Di dalam surat ini terdapat data dari pihak terkait untuk menghindari kesalahan identitas di kemudian hari, sehingga tidak ada saling tuduh selama periode hutang berjalan.
- Menjadi konfirmasi besaran hutang dan waktu transaksi dilakukan. Di dalam surat ini memberi keterangan besaran hutang dan kapan harus dikembalikan atau jatuh tempo pengembalian.
- Mencegah kecurangan salah satu pihak untuk menagih dalam jumlah lebih besar atau melebihi pinjaman yang disepakati sebelumnya (bagi pemberi pinjaman) atau mengelak dari pembayaran (bagi peminjam).
- Menghindari perselisihan yang kemungkinan terjadi di kemudian hari. Karena itu, surat perjanjian harus memuat sedetail mungkin (sesuai pasal-pasal dalam komponen surat perjanjian hutang).
- Menghindari berbagai risiko yang mungkin terjadi. Karena itu dibutuhkan tanda tangan kedua belah pihak di atas materai yang membuat surat tersebut berkekuatan hukum. Salah satu contohnya jika pihak pemberi atau peminjam meninggal dunia, maka perlu dijelaskan bagaimana skema pembayaran atau pelunasan hutang tersebut.
Faktor yang memengaruhi surat perjanjian utang
Sebagai pihak yang ingin mendapat pinjaman, kita harus tahu ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pemberi pinjaman.
Baik itu pinjaman bank, P2P Lending yang berbasis teknologi finansial (fintech), atau layanan lainnya, tentu memiliki persyaratan yang berbeda-beda.
Rata-rata pemberi pinjaman akan mewajibkan kita memenuhi beberapa persyaratan atau menyertakan dokumen berikut ini.
- Fotokopi kartu identitas diri seperti KTP, paspor, SIM, dan lainnya.
- Menyertakan fotokopi Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP).
- Untuk hutang dengan tujuan usaha biasanya harus menyertakan fotokopi Akta Pendirian, surat perizinan usaha seperti Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP), rencana bisnis, hingga laporan keuangan perusahaan.
Setelah kita memenuhi semua persyaratan ini, kita tidak langsung mendapat pinjaman. Terutama dari bank. Biasanya masih ada proses lain seperti evaluasi dokumen dan tujuan penggunaan pinjaman atau hutang.
Berikut faktor-faktor yang memengaruhi persetujuan surat hutang.
- Karakter calon peminjam, yaitu riwayat kredit di perbankan yang diperoleh dari wawancara langsung. Tujuannya mengetahui kemampuan dan kemauan kita membayar hutang tersebut.
- Kondisi ekonomi yang tengah terjadi di negara tempat bisnis kita beroperasi.
- Kekayaan bisnis yang menunjukkan aset yang dimiliki dan bisa dijadikan jaminan jika peminjam gagal bayar. Kekayaan bisnis memengaruhi jumlah pinjaman yang diberikan.
- Kapasitas, yaitu pemberi pinjaman akan menilai calon peminjam dari berbagai faktor yaitu riwayat bisnis, rencana bisnis, hingga laporan keuangan. Salah satu tips biar pinjaman cair adalah memiliki laporan keuangan yang tersusun rapi.
- Jaminan aset yang biasanya akan diminta pemberi pinjaman. Dalam berbagai platform pinjaman, jaminan aset menjadi kewajiban yang harus disebutkan calon peminjam. Jika kita tidak mampu membayar, biasanya pihak pemberi pinjaman akan menyita aset yang kita daftarkan.
Cara membuat surat perjanjian hutang
Dari contoh surat perjanjian hutang yang ditampilkan di atas, maka kamu bisa mengetahui cara membuat surat perjanjian hutang sederhana. Berikut poin-poin cara membuatnya:
- Pertama adalah membuat judul yang singkat dan jelas. Judul yang dimaksud adalah judul yang terkait dengan isi surat perjanjian tersebut.
- Kedua adalah keterangan singkat mengenai tanggal surat sebagai pengingat kedua pihak atas pinjaman.
- Ketiga adalah menulis identitas masing-masing pihak yang terlibat dalam utang-piutang tersebut. Nama lengkap, NIK, alamat jelas, hingga nomor telepon perlu dicantumkan.
- Keempat adalah poin-poin penting dalam surat perjanjian hutang seperti nominal, cara pembayaran, tenggat waktu pelunasan, dan penyelesaian jika terjadi keterlambatan pembayaran atau hal-hal lain.
- Kelima adalah penutup yang menerangkan bahwa surat tersebut dibuat untuk keperluan tertentu.
- Keenam adalah tanda tangan masing-masing pihak. Tanda tangan yang dibubuhkan bisa di atas materai oleh penerima pinjaman.
Jangan lupa untuk masing-masing pihak memiliki fotokopi atas surat perjanjian tersebut, ya!
Hitung cicilan hutang dengan kalkulator Lifepal
Kamu yang punya utang-piutang di bank atau lembaga keuangan non bank sebaiknya mengatur keuangan dengan baik. Tujuannya agar cicilan kamu setiap bulan gak telat bayar dan menambah beban bunga.
Gunakan Kalkulator Angsuran Kredit Efektif dari Lifepal berikut untuk pinjaman dengan bunga efektif!
Atau, kamu yang mengambil pinjaman dengan bunga tetap setiap bulan bisa menghitung cicilan dengan Kalkulator Angsuran Kredit Flat berikut!
Tips membuat surat perjanjian utang
Dalam menulis surat perjanjian hutang ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Bukan cuma komponen yang berisi pasal, tetapi ketelitian kedua belah pihak menyangkut hak dan kewajiban.
Salah satu yang perlu diperhatikan adalah hutang yang akan diambil sebaiknya untuk kebutuhan modal usaha.
Jadi, uangnya diputar bukan untuk kebutuhan pribadi atau konsumtif. Prinsip ini harus dipegang agar kita tidak memiliki banyak hutang dan semua pendapatan hanya akan habis untuk membayar hutang.
Berikut tips yang bisa jadi pertimbangan kita.
- Komponen yang harus dicantumkan. Minimal lima pasal dalam komponen surat perjanjian hutang terpenuhi. Tidak hanya terpenuhi, tetapi jelas, detail, dan mudah dipahami kedua belah pihak.
- Hitung dana yang dibutuhkan. Meski aset berlimpah dan penjualan luar biasa, jangan tergoda untuk meminjam terlalu besar. Sebaiknya kita menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
- Hitung keuntungan dari penjualan untuk mengetahui besaran hutang (uang) yang bisnis kita butuhkan. Dengan menghitung keuntungan dari penjualan kita bisa memprediksi rasio keuntungan.
Perlu diketahui bahwa prediksi rasio keuntungan penjualan yang lebih besar dari bunga pinjaman (hutang) akan memberi kita peluang lebih bagus untuk bisa mendapatkan pinjaman dana usaha.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menandatangani surat perjanjian hutang
Sebelum memutuskan untuk menandatangani surat perjanjian hutang, ada baiknya kamu memperhatikan beberapa poin. Jangan sampai menyesal setelah menandatanganinya. Berikut ini adalah beberapa poin yang harus diperhatikan:
- Isi kesepakatan
Kamu harus benar-benar memahami apa saja yang akan menjadi hak dan kewajiban antara kamu dan si pembuat surat. Untuk diketahui isi surat perjanjian hutang wajib dibuat berdasarkan hukum, kesusilaan, serta terikat dengan kepentingan umum dan ketertiban.
Pihak-pihak yang menandatanganinya sudah dewasa dan sadar saat membuat surat tersebut serta sehat secara kejiwaan. Terpenting adalah surat perjanjian hutang ini gak boleh hanya menekan pada satu pihak saja (misalkan pihak yang sedang membutuhkan) tetapi harus menjadi surat dengan kesepakatan kedua belah pihak.
- Denda
Baca dan pahami apa saja yang menjadi jenis denda di dalam surat perjanjian hutang. Denda bisa berupa bunga ataupun sanksi seperti penyitaan terhadap barang-barang tertentu. Sehingga, bila terjadi cedera janji, pihak yang meminjam alias debitur akan dikenakan denda-denda yang sudah tertulis.
- Klausul lainnya
Klausul yang dimaksud adalah biasanya metode penyelesaian yang akan ditempuh apabila timbul masalah di kemudian hari.
Pertanyaan seputar contoh surat perjanjian hutang
- Pasal 1, penjelasan perjanjian kerjasama untuk tujuan pembiayaan modal kerja.
- Pasal 2, jangka waktu pengembalian yang disepakati kedua belah pihak.
- Pasal 3, jaminan dan kompensasi yang mencakup apa pun yang peminjam bisa jaminkan dan besaran kompensasi pemberi pinjaman.
- Pasal 4, jangka waktu perjanjian.
- Pasal 5, penyelesaian perselisihan dan caranya.
- Menjadi konfirmasi pihak-pihak yang terlibat dalam hutang-piutang.
- Menjadi konfirmasi besaran hutang dan waktu transaksi dilakukan.
- Mencegah kecurangan adanya penagihan jumlah yang tidak tepat atau mengelak dari pembayaran.
- Menghindari perselisihan yang berisiko terjadi di kemudian hari.
- Menghindari berbagai risiko lainnya yang mungkin terjadi.
- Fotokopi KTP, paspor, SIM, atau lainnya.
- Menyertakan fotokopi NPWP.
- Untuk hutang dengan tujuan usaha biasanya harus menyertakan fotokopi Akta Pendirian, surat perizinan usaha seperti Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP), rencana bisnis, hingga laporan keuangan perusahaan.
- Judul surat perjanjian hutang
- Isi surat perjanjian
- Pasal atau poin dalam surat perjanjian seperti nominal utang, kapan bayar, dan cara bayar
- Penutup
- Tanda tangan masing-masing pihak.