Mengenal Surat Utang Negara, Jenisnya, dan Keuntungannya
Pilihan berinvestasi saat ini semakin ragam. Di tengah investasi yang populer seperti membeli saham, berinvestasi di Surat Utang Negara atau SUN juga semakin diminati. Sebab akses lewat agen pembeli juga semakin banyak dan mudah dijangkau.
Bagi kamu yang tertarik untuk berinvestasi di Surat Utang Negara, berikut ini informasi detail tentang SUN, mulai dari jenis-jenis surat utang, tingkat keamanan, hingga cara berinvestasinya.
Pengertian Surat Utang Negara (SUN)
Surat Utang Negara adalah surat berharga yang diterbitkan Pemerintah sesuai Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara.
Selain UU No. 24 Tahun 2002, ada berbagai peraturan lainnya yang mendukung pengelolaan SUN.
- Keputusan Menteri Nomor 66/KMK.01/2003 tentang Penunjukan Bank Indonesia sebagai Agen untuk Melaksanakan Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana.
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 209/PMK.08/2009 tentang Lelang Pembelian Kembali Surat Utang Negara.
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.08/2008 tentang Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana.
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.08/2008 tentang Penjualan SUN dalam Valuta Asing di Pasar Perdana Internasional, sebagaimana terakhir kali diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 170/PMK.08/2009.
- Peraturan-peraturan lain yang diterbitkan oleh Bank Indonesia yang meliputi Peraturan Bank Indonesia atau PBI dan Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI), terkait dengan peran Bank Indonesia sebagai agen lelang, registrasi, kliring, settlement SUN dan central register.
Penerbitan SUN terdiri dari jenis, yakni:
- Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
- Obligasi Negara(termasuk Obligasi Negara Retail/ORI).
SUN menjadi surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Pemerintah Indonesia sesuai masa berlakunya.
Kamu yang tertarik memiliki SUN dapat memilikinya lewat pasar perdana ataupun pasar sekunder. Pasar Perdana adalah kegiatan penawaran dan penjualan SUN untuk pertama kali.
Sementara Pasar Sekunder adalah kegiatan perdagangan SUN yang telah dijual di pasar perdana.
Tujuan diterbitkannya SUN
Surat Utang Negara diterbitkan bertujuan untuk mendapatkan pendanaan bagi negara. Pendanaan tersebut dilakukan untuk sejumlah rencana negara.
Berikut tujuan diterbitkannya SUN.
- Membiayai defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN
- Menutup kekurangan kas jangka pendek
- Mengelola portofolio utang negara
Atas tujuan penerbitan tersebut, tanggung jawab menyeluruh berasal dari negara. Pemerintah pusat berwenang menerbitkan SUN setelah mendapat persetujuan DPR yang disahkan dalam kerangka pengesahan APBN.
Proses itu semua dilakukan Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan setelah berkonsultasi dengan Bank Indonesia.
Atas penerbitan surat utang negara tersebut, Pemerintah selanjutnya berkewajiban membayar bunga dan pokok pada saat jatuh tempo. Dana untuk pembayaran bunga dan pokok SUN disertakan dalam APBN.
Manfaat diterbitkannya Surat Utang Negara
Sebagaimana tujuan dari penerbitan SUN, yakni untuk menunjang kebutuhan keuangan negara. Dana dari penerbitan surat utang negara tersebut akan dikelola untuk memenuhi rencana-rencana pembangunan dan kebutuhan masyarakat.
Ada tiga manfaat dari penerbitan SUN saat ini yang juga berguna untuk pasar keuangan, bahkan masyarakat Indonesia, yaitu:
- Sebagai instrumen fiskal
- Sebagai instrumen investasi
- Sebagai instrumen pasar keuangan
1. Sebagai instrumen fiskal
Penerbitan SUN diharapkan dapat menggali potensi sumber pembiayaan APBN yang lebih besar dari investor pasar modal.
2. Sebagai instrumen investasi
Menyediakan alternatif investasi yang relatif bebas risiko gagal bayar dan memberikan peluang bagi investor dan pelaku pasar untuk melakukan diversifikasi portofolionya guna memperkecil risiko investasi.
Selain itu, investor SUN memiliki pontesi capital gain dalam transaksi perdagangan di pasar sekunder SUN tersebut.
Potensi capital gain adalah potensi keuntungan akibat lebih besarnya harga jual obligasi dibandingkan harga belinya.
3. Sebagai instrumen pasar keuangan
SUN dapat memperkuat stabilitas sistem keuangan dan dapat dijadikan acuan (benchmark) bagi penentuan nilai instrumen keuangan lainnya.
Jenis-jenis surat utang negara
Secara umum, ada dua jenis SUN yang dikenal saat ini. Kemudian SUN tersebut dikelompokkan lagi berdasarkan tingkat kuponnya. Untuk lebih mengenalnya, berikut ini jenis-jenis SUN.
1. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
SUN berjangka waktu sampai dengan 12 bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto. Di beberapa negara SPN lebih dikenal dengan sebutan T-Bills atau Treasury Bills.
2. Obligasi Negara
SUN berjangka waktu lebih dari 12 bulan baik dengan kupon atau tanpa kupon. Obligasi Negara dengan kupon memiliki jadwal pembayaran kupon yang periodik yakni tiga bulan sekali atau enam bulan sekali.
Sementara ON tanpa kupon tidak memiliki jadwal pembayaran kupon, dijual pada harga diskon, dan pokoknya akan dilunasi pada saat jatuh tempo.
Berdasarkan tingkat kuponnya ON dapat dibedakan menjadi:
- Obligasi berbunga tetap adalah obligasi dengan tingkat bunga tetap setiap periodenya atau fixed rate bonds.
- Obligasi berbunga mengambang adalah obligasi dengan tingkat bunga mengambang atau variable rate bonds yang ditentukan berdasarkan suatu acuan tertentu, seperti tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia atau SBI.
Obligasi Negara juga dapat dibedakan berdasarkan denominasi mata uangnya (Rupiah ataupun Valuta Asing). SUN dapat diterbitkan dalam bentuk warkat atau tanpa warkat (scripless).
SUN yang saat ini beredar diterbitkan dalam bentuk tanpa warkat. SUN dapat diterbitkan dalam bentuk yang dapat diperdagangkan atau yang tidak dapat diperdagangkan.
Keuntungan berinvestasi di SUN
Berbagai pilihan investasi saat ini memberikan keleluasaan bagi investor individu atau korporasi untuk memilih produk investasi pilihan yang sesuai dengan profil risiko investasinya.
Nah, bagi profil investor yang moderat atau konvensional, para perencana keuangan menyarankan agar salah satu pilihan investasi adalah SUN.
Tertarik untuk berinvestasi di SUN? Berikut sejumlah keuntungan yang didapat dengan berinvestasi di SUN.
- Risiko rendah
- Bagi hasil lebih tinggi
- Memberikan imbal hasil yang tetap
- Pajak yang lebih kecil
- Membangun negara
1. Risiko rendah
Kepastian pembayaran imbal hasil SUN atau bunga dari produk investasi SUN dijamin negara. Ini menandakan bahwa investasi surat utang negara berisiko rendah karena dijamin pembayarannya oleh negara.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya proses perencanaan hingga penerbitan surat utang negara terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari DPR.
Artinya, banyak pihak terlibat dan mengawasinya, apalagi pembayaran SUN sudah dialokasikan dalam APBN setiap tahunnya.
2. Bagi hasil lebih tinggi
Dibandingkan dengan menabung, hasil yang diperoleh dengan membeli SUN lebih tinggi dibandingkan bunga tabungan atau deposito.
Umumnya bunga deposito bank itu sebesar 5 persen, sedangkan SUN memberi imbal hasil lebih tinggi dari itu. Ambil contoh untuk SR-011 yang diterbitkan dan ditawarkan pada 2019 dengan imbal hasil yang ditawarkan 8,05 persen.
3. Memberikan imbal hasil yang tetap
Jika dibandingkan dengan produk investasi pasar modal, seperti saham yang mengalami fluktuatif, SUN memberi imbal hasil yang tetap.
Bagaimana dengan deposito? Seperti diketahui, bunga deposito sangat bergantung pada suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
4. Pajak yang lebih kecil
Seperti diketahui, pajak deposito dibebankan sebesar 20 persen yang artinya nasabah akan menerima keuntungan sekitar 3,6 – 4 persen dari jumlah nilai simpanan.
Bandingkan dengan SUN yang pajaknya dibebankan sebesar 15 persen yang artinya pemilik SUN akan menerima kisaran keuntungan bersih minimal 6,8 persen dari jumlah investasi.
5. Membangun negara
Sebagai warga negara yang baik, berinvestasi surat utang negara membantu negara untuk menyejahterakan warganya lewat pembangunan infrastruktur.
Plus, mengurangi negara akan ketergantungan pendanaan dari luar. Ini berarti berinvestasi di surat utang negara turut berkontribusi membangun bangsa.
Apakah berinvestasi SUN aman?
Salah satu pertimbangan investor untuk berinvestasi adalah risiko dan keamanannya. Tentu kita tidak ingin nilai investasi kita lenyap begitu saja, bukan?
Nah, aspek keamanan menjadi sumber penting untuk berinvestasi. Lalu, bagaimana dengan surat utang? Apakah aman?
Dapat dipastikan SUN aman karena dikeluarkan negara jadi dipastikan bebas tipu-tipu. Risiko gagal bisa dikatakan kecil sekali karena adanya jaminan oleh negara kalau terjadi gagal artinya negara tersebut bangkrut.
Minat investasi surat utang negara
Animo investor untuk memiliki SUN pun semakin tinggi. Ini berkaca pada realisasi penjualan Obligasi Ritel Indonesia atau ORI seri ORI0017 realisasinya mencapai Rp 18,2 triliun naik dibandingkan penjualan ORI sebelumnya seri ORI0016 sebesar Rp8,2 triliun.
Berikut sejumlah faktor yang membuat penjualan ORI laris manis.
- Jangkauan masyarakat lebih luas
- Masyarakat semakin terliterasi
- Agen penjual makin banyak
1. Jangkauan masyarakat lebih luas
Ini didorong kemajuan teknologi dengan agennya tidak lagi terbatas dari institusi perbankan atau perusahaan sekuritas, tapi juga telah merambah platform digital.
Bila dahulu surat utang negara hanya dimiliki masyarakat di wilayah elitis, kini sudah menjangkau masyarakat lebih luas lagi.
2. Masyarakat semakin terliterasi
Surat utang negara juga telah dikenal sebagai sumber investasi yang menarik dari segmen ritel. Banyak orang yang tertarik untuk berinvestasi di surat utang negara dengan jaminan imbal hasil yang pasti.
3. Agen penjual makin banyak
Saat ini, membeli surat utang negara semakin mudah. Apabila ragu dengan platform digital, kamu bisa membelinya lewat mitra distribusi perbankan yang sesuai dengan rekening kamu.
Cara membeli SUN secara online
Era digital saat ini telah mengubah kondisi saat ini kebiasan bertransaksi dengan cara tatap muka menjadi lewat bantuan media atau yang dikenal dengan cara online.
Begitu juga saat di sektor keuangan dan investasi tidak lagi harus dilakukan dengan pertemuan bisa dilakukan dengan cara online yang lebih praktis dan efisien.
Tahapan-tahapan membeli SUN secara online bisa dilakukan sebagai berikut.
- Calon investor melakukan registrasi melalui Sistem elektronik mitra distribusi (Midis) yang terdiri atas 5 bank umum, yakni Mandiri, BCA, BNI, Permata Bank, dan BRI. Lalu, perusahaan efekTrimegah Securities kemudian perusahaan efek khusus adalah Bareksa dan Star Mercato Capitale, dan perusahaan fintech Investree.
- Membuat Single Investor Identification (SID) dan rekening surat berharga melalui sistem pemesanan online. Pembuatan SID ini hanya bagi yang belum memiliki.
- Calon investor melakukan pemesanan melalui sistem elektronik setelah membaca ketentuan dalam memo info.
- Pesanan yang telah terverifikasi akan mendapatkan kode pembayaran atau billing code via sistem elektronik Midis atau email.
- Investor akan mendapatkan kode pembayaran yang digunakan untuk penyetoran dana sesuai pemesanan.
- Pembayaran dilakukan melalui Bank Persepsi dengan berbagai saluran pembayaran teller, ATM, internet banking dengan batas waktu yang telah ditentukan.
- Calon investor memperoleh NTPN atau Nomor Transaksi Penerimaan Negara dan notifikasi completed order via sistem elektronik midis dan email yang terdaftar.
- Investor akan menerima bukti konfirmasi SBN Ritel via sistem elektronik midis dan email yang terdaftar.
Demikian penjelasan tentang surat utang negara, semoga bisa membantu mencerahkan dan meyakinkan kamu yang berencana untuk berinvestasi di surat utang negara ya. Sebab keuntungannya juga cukup bagus lho untuk mengamankan nilai uangmu dari inflasi. Semoga bermanfaat!