Mau Untung Ternak Kambing 10x Lipat? Ini Rahasianya

ternak kambing

Usaha ternak kambing adalah salah satu usaha yang sangat menguntungkan mengingat hampir setiap tahun umat Islam mengadakan kurban, pemotongan hewan kurban. 

Belum lagi jika ada acara akikah, setidaknya dibutuhkan dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan.

Mengingat potensi dan keuntungan yang cukup menggiurkan, usaha ternak kambing masih menjadi salah satu usaha ternak yang menjanjikan. Apalagi usaha ini bisa menggunakan sistem paro, artinya kita bisa menginvestasikan biaya sementara orang lain yang mengurusnya. Kemudian hasilnya bisa dibagi sesuai dengan kesepakatan bersama.

Sistem bagi hasil seperti ini juga banyak diterapkan oleh lembaga sosial sembari memberdayakan rakyat berpenghasilan rendah agar bisa memiliki penghasilan tambahan dengan mengurus kambing-kambing titipan.

Usaha ternak kambing masih cukup luas pasarnya. Tengok saja bisnis kuliner yang terus berkembang. Beberapa restoran dan tempat makan menghabiskan puluhan kilogram daging kambing demi memenuhi permintaan pelanggan.

Manfaat dan Keuntungan Finansial Ternak Kambing

ternak kambing 4

Daging kambing termasuk salah satu kuliner khas yang dapat diolah menjadi berbagai macam makanan seperti gulai, sate, tengkleng dan sebagainya. Daging kambing pun menjadi salah satu favorit bagi beberapa kalangan karena dipercaya juga dapat meningkatkan stamina.

Harga seekor kambing pada hari raya kurban 2019 dijual dengan harga antara Rp2 juta hingga Rp2,5 juta. Bahkan untuk kambing berukuran besar bisa dijual dengan harga hingga Rp3,7 juta.

Sebagai simulasi, harga kambing usia 6-7 bulan sekitar Rp600 ribuan sd Rp1,3 juta. Sementara salah satu syarat kambing kurban telah berusia 1 tahun. Artinya kita cukup mengeluarkan biaya pemeliharaan selama 5-6 bulan saja hingga dapat dikurbankan.

  • Bibit kambing antara Rp600 ribu Rp1,3 juta tergantung jenisnya.
  • Pakan kambing per bulan Rp50.000 (5 bulan x Rp50.000 = Rp250.000).
  • Pakan ampas tahu per bulan Rp50.000 (5 bulan x Rp50.000 = Rp250.000).
  • Lain-lain Rp150.000.
  • Total modal yang dikeluarkan (Rp1,3 juta + Rp650 ribu = Rp1,950 ribu).
  • Harga jual kambing Rp2,5 juta – Rp1,950 ribu = Rp550 ribu.
  • Jika satu kambing dengan harga bibit Rp1,3 juta saja sudah mendapatkan keuntungan kasar sekitar Rp500 ribu. Artinya kita bisa meraup keuntungan lebih besar lagi jika memiliki 5-10 ekor kambing dengan harga bibit kambing yang lebih rendah lagi. 

    Modal ternak kambing masih jauh lebih ringan dibandingkan dengan ternak lele ataupun budidaya ikan koi yang membutuhkan perhatian khusus. 

    Kita bisa menitipkan kepada peternak atau warga yang memang sudah terbiasa dengan sistem bagi hasil. Dengan demikian tidak perlu menyiapkan kandang serta modal pakan, karena pakan sudah menjadi kewajiban peternak.

    Jenis-Jenis Kambing Ternak

    kambing ternak

    Ada beberapa jenis kambing yang bisa dipilih untuk diternakkan. Untuk pemilihan bibit ternak kambing yang paling penting adalah berasal dari indukan yang baik. Apalagi jika tujuan ternak untuk pembesaran saja.

    1. Kambing lokal

    Alasan memilih kambing lokal karena paling tahan penyakit dan mudah beradaptasi dengan iklim tropis sehingga risiko jauh lebih kecil dibandingkan dengan jenis kambing lainnya.

    Kambing lokal dikenal luas oleh masyarakat sebagai kambing kacang. Ciri-ciri kambing kacang badannya kecil, jinak, produktif, dan lebih mudah untuk dipelihara karena tidak gampang sakit dan bisa menerima jenis pakan apa saja termasuk ampas tahu sekalipun.

    2. Kambing impor

    Kambing dari luar negeri yang paling terkenal adalah kambing etawa karena khasiat susunya. Selain itu ada juga kambing dari negara lain seperti kambing boer dari Afrika selatan, serta kambing saanen dari Swis, Eropa.

    Risiko memelihara kambing impor adalah tidak tahan terhadap cuaca dan iklim di Indonesia. Tujuan pemeliharaan kambing impor umumnya bukan untuk penggemukan melainkan diperah susunya untuk dijual kembali.

    3. Kambing campuran

    Kambing campuran adalah kambing persilangan antara kambing lokal dan kambing impor. Hal ini bertujuan agar kambing-kambing persilangan lebih tahan cuaca dan mampu beradaptasi secara genetis dari seperti kambing lokal pada umumnya.

    Hasilnya tubuh kambing campuran lebih gemuk dan tanah cuaca sehingga bisa menghasilkan keuntungan lebih kepada pengusaha maupun peternak. Beberapa jenis kambing campuran seperti jawarandu atau peranakan kambing etawa.

    Persilangan antara kambing lokal dengan kambing impor pun terus dilakukan, seperti persilangan antara kambing lokal dengan kambing Afrika selatan yang menghasilkan kambing dengan tubuh yang lebih besar sekaligus tahan cuaca dan mudah perawatannya seperti kambing lokal.

    Panduan Singkat Ternak Kambing

    kambing campuran

    Ada dua hal utama yang menjadi fondasi dasar ternak kambing yaitu memilih bibit yang unggul dan cara membesarkan kambing yang efisien.

    Ciri-ciri indukan yang sehat bisa terlihat secara kasat mata seperti daging padat, jinak, tidak cacat, gigi sudah lengkap, dan produktif terutama untuk betina. Sementara pejantan yang baik bobot tubuh ideal, gagah, dan memiliki libido yang tinggi.

    Sedangkan tahapan yang perlu diperhatikan dalam penggemukan kambing adalah penyedian pakan yang bervariasi dengan komposisi ideal antara pakan hijau-hijauan serta konsentrat yang mengandung gizi dan protein yang cukup.

    Sanitasi kandang juga diperhatikan kebersihannya. Kandang yang terawat baik akan membuat kambing tidak stress serta terjaga kesehatannya. 

    Observasi kondisi kambing jika terkena penyakit. Penyakit yang biasa menyerang kambing seperti korengan atau diare dari makanan. Kita bisa berkonsultasi dengan dokter hewan atau peternak lainnya untuk mengatasi penyakit-penyakit tersebut.

    Ternak kambing memang sangat menguntungkan. Tapi, beberapa risiko pun harus kita ketahui seperti kesulitan mencari pakan terutama saat musim kemarau sehingga harus diperhitungkan kembali biaya pengeluaran pakan. 

    Selain itu, kambing juga bisa terluka jika kondisi kandang tidak diperhatikan atau jika kambing mengamuk karena libidonya tidak tersalurkan.

    Beberapa kondisi tersebut amat lumrah dan bisa dipelajari ciri-cirinya dengan mudah. Yang jelas, ternak kambing masih menjadi usaha sampingan bahkan bisa menjadi usaha utama yang sangat menjanjikan.