Modal Kecil dan Untung Cepat! Begini Cara Ternak Lele Menggunakan Terpal
Ternak lele menjadi salah satu peluang bisnis yang menggiurkan. Wajar saja, lele sudah menjadi santapan andalan warga Indonesia, lihat saja, di setiap meter pinggir jalan pasti ada saja warung pecel lele. Selain itu harga makanan dari lele juga murah, jadi bisa dibeli oleh semua kalangan.
Sementara dari sisi permodalan, terjun ke bisnis ternak ini gak butuh modal besar kok, bahkan gak lebih dari Rp 10 juta. Sedangkan keuntungan yang didapat sangat menggiurkan dan bisa balik modal hanya dalam satu kali panen. Lumayan kan, keuntungan ini bisa dipakai untuk beli barang yang kamu selalu inginkan, untuk ditabung, atau untuk beli asuransi biar keuangan kamu terproteksi.
Tertarik mendapatkan uang tambahan selain dari bisnis ternak lele? Kamu bisa gabung menjadi agen Lifepal. Jika punya pertanyaan seputar bisnis, ajukan kepada tim ahli di Tanya Lifepal!
Supaya lebih jelas, berikut ini cara dan estimasi biaya yang perlu kamu persiapkan untuk ternak lele.
Keuntungan ternak lele
Jangan takut merugi ketika terjun ke bisnis beternak ikan lele. Karena meski kamu tergolong orang yang baru alias ternak lele pemula, bakal mendapatkan banyak keuntungan. Asalkan telah mengetahui bagaimana cara beternak yang baik dan benar. Kalau asal-asalan mah gak bakal dapat hasil yang diidam-idamkan.
Berikut ini keuntungan yang bakal didapat dari beternak ikan lele.
1. Pangsa pasarnya luas
Soal pelanggan, tenang saja, lele termasuk ikan yang paling laris bila dibandingkan dengan ikan lainnya. Salah satu pertimbangannya adalah lele mudah diolah dan harganya juga murah. Meski murah, gizi di dalam kandungan lele sangat baik buat tubuh.
Kamu bisa menawarkannya ke pedagang-pedagang pecel lele di pinggir jalan, ke restoran, jual di pasar, atau membuka tempat penjualan sendiri.
2. Daya tahan lele lebih kuat
Gak kayak hewan-hewan ternak lainnya, lele tergolong yang paling kuat terhadap penyakit, karena tubuhnya selalu dilindungi oleh lendir. Jadi kamu bakal jarang melihat lele mati secara tiba-tiba di kolam.
Selain itu lele juga bisa hidup di berbagai macam kondisi air, bahkan di air yang keruh sekalipun ia tetap bisa hidup dan tumbuh besar. Kebayang dong, risiko kerugian akibat kematian bakal minim banget di dalam dunia ternak lele.
3. Perawatannya mudah
Nah karena lele bisa hidup di mana saja, kamu jadi gak perlu repot-repot mikirin perawatannya. Mereka bisa hidup di kolam keruh yang terbuat dari terpal, semen, atau kolam tanah sekalipun, asalkan pemberian makannya jangan lupa. Meski bisa hidup di mana saja, lele kan butuh makanan untuk berkembang biak.
4. Harga benihnya murah
Untuk bisa beternak lele, tentu kamu harus membeli benihnya terlebih dulu. Keuntungannya daripada ternak hewan-hewan lainnya adalah harga benih lele terbilang murah. Sekitar Rp 1 juta untuk 1000 ekor, yang ukurannya relatif, mulai dari 5-7 cm.
Keuntungan ternak lele 1000 ekor bakal lebih menggiurkan ketimbang ternak ikan bawal, gurame, nila yang harga benihnya dan cara perawatannya lebih mahal.
5. Masa panennya cepat
Lele gak butuh waktu lama untuk siap dipanen. Biasanya benih, sampai menjadi ukuran besar dan pas untuk disantap itu sekitar 3 bulan saja! Cepat banget bukan!
Nah kalau masa panennya cepat, maka perputaran uangmu juga bakalan cepat. Kalau mau lebih cepat lagi, kamu jangan menebar benih kembali usai panen, tapi tebar benih berikutnya sebelum lele panen. Dengan cara seperti itu, perputaran uangmu bisa setiap bulan sekali.
Tapi kalau mau cepat atau panen setiap bulan sekali, kamu harus memiliki kolam yang luas.
Cara budidaya ikan lele di terpal
Media untuk ternak lele bisa di kolam semen, kolam tanah, atau kolam terpal. Paling digemari adalah kolam terpal, karena pembuatannya yang lebih murah dibanding kolam semen atau tanah.
Sementara langkah-langkahnya ternak menggunakan kolam terpal juga gak sulit alias praktis. Cukup menyiapkan lahan, kolam terpalnya, tebar benih, perawatan, panen deh.
1. Siapkan lahan
Pertama yang kamu butuhkan lahan yang cukup luas. Bisa dilakukan di halaman belakang rumah, atau menyewa tanah kosong untuk meletakkan kolam-kolam terpal yang bakal digunakan sebagai medianya.
2. Siapkan kolam terpalnya
Kedua, jangan lupa mempersiapkan terpalnya yang bakal digunakan untuk menjadi kolam. Bentuk kolam berbentuk lingkaran atau persegi panjang namun berdiri tegak. Gunakan ganjalan menggunakan besi, atau susunan batu bata hingga membentuk sebuah kolam dan bisa diisi dengan air.
3. Isi kolam dengan air
Kemudian, isi kolam terpal itu dengan air setinggi sekitar 30 centimeter. Lalu diamkan air tersebut selama satu minggu hingga kolam tumbuh lumut dan fitoplankton. Setelah itu, kamu bisa mengisi dengan air lagi sampai setinggi 80 centimeter.
4. Penebaran benih
Tahap selanjutnya, penebaran benih ke dalam kolam. Pastikan kamu membeli benih yang berkualitas, ciri-cirinya adalah gerakannya gesit dan warnanya lebih mengkilap.
Cara menebarnya juga bukan langsung diceburin secara berbarengan beribu-ribu ekor, nanti yang ada lelenya langsung stres. Tapi secara perlahan-lahan, dengan memasukkan beberapa benih dulu ke dalam ember, lalu letakkan ember ke dalam kolam, biarkan benih keluar ember sendirinya. Lakukan seperti ini dengan memberi jeda setiap 30 menit sekali dalam melepaskan bibit.
Usahakan penebaran benih dilakukan pada pagi hari atau malam hari. Karena pada jam-jam tersebut suhu air sejuk dan biak untuk benih lele.
5. Perawatan ikan
Jenis pakan yang baik untuk ternak lele adalah pelet 781-1. Tebar pelet setiap tiga hari sekali, jam 7 pagi, 5 sore, dan 10 malam.
Perhatikan juga volume air di kolam disesuaikan dengan umur dan ukuran lele. Di bulan pertama ketinggian air dianjurkan 20 centimeter, di bulan kedua 40 centimeter, dan di bulan ketiga naik menjadi 80 centimeter.
6. Masa panen
Jika sudah memasuki tiga bulan, dan warna air yang tadinya hijau lumut menjadi merah, itu tandanya ikan lele siap kamu panen. Tinggal diserok menggunakan jaring besar dan siap untuk dipasarkan ke konsumen.
Selain menggunakan terpal, ternak lele bioflok juga bisa menjadi alternatif. Keduanya ini sama-sama menggunakan terpal sebagai media kolamnya, tapi bedanya, di bioflok ada sistem pembuangan kotoran lelenya.
Biasanya kotoran lele akan mengendap di permukaan bawah, dan itu akan membuat kolam kotor dan tidak sehat. Nah di bioflok di bagian bawah kolam terdapat sebuah pipa yang bertugas untuk menyedot kotoran-kotoran tersebut.
Biaya ternak lele kolam terpal sangat terjangkau
Modal ternak lele terbilang cukup murah, bila dibandingkan dengan ternak-ternak ikan yang lainnya. Seperti yang sudah dijelaskan di poin-poin sebelumnya, yang membuat murah adalah, perawatannya yang terbilang mudah, serta media kolamnnya yang cukup menggunakan terpal. Berikut ini rincian atau estimasi biaya ternak lele terpal,
1. Biaya pembuatan kolam Rp 2 juta
Kolam dibuat dari terpal, biasanya dibuat berbentuk persegi atau lingkaran dengan diameter 3 meter, dan tingginya sekitar 1 meter. Kolam seluas ini memerlukan biaya estimasi sekitar Rp 2 juta, dengan kapasitas bisa mencapai 5.000 ekor benih.
2. Benih lele Rp 500 ribu
Harga dan ukuran benih lele bervariasi. Rata-rata untuk ukuran 5-7 centimeter, dijual dengan harga Rp 100 per ekor. Seandainya ingin membeli 5.000 ekor, berarti uang yang perlu dipersiapkan adalah Rp 500.000.
Mengingat masa panen lele biasanya tiga bulan, maka perhitungan pakan kali ini hanya disesuaikan dengan masa panennya. Untuk tiga bulan dengan jumlah 5.000 ekor benih, pakan yang dibutuhkan sekitar 400 kilogram pelet 781-1. Di Tokopedia harga 1 kilogramnya sekitar Rp 12 ribu, berarti untuk 400 kilogram kamu kudu mempersiapkan uang Rp 4,8 juta. Sudah, kamu hanya perlu mempersiapkan tiga itu saja, untuk obat, lele tidak memerlukan obat, karena daya tahan tubuhnya kuat, berbeda dengan hewan ternak lainnya. Kalau ditotal, berarti kamu bisa mulai ternak lele dengan modal Rp 7,3 juta rupiah saja. Itulah kira-kira cara dan biaya yang perlu kamu persiapkan untuk terjun menjadi peternak ikan lele. Sekarang coba dihitung pendapatan kasarnya sekali panen, untuk 5.000 ekor, sekali panen bisa mencapai 500 kilogram. Harga di pasaran, sendiri saat ini sekitar Rp 22.000. Kalau dikali dengan 500 berarti pendapatan yang didapat sekali panen bisa mencapai Rp 11 juta. Artinya kamu bisa mendapatkan untung sekitar Rp 3,7 juta per tiga bulan dari ternak lele. Menggiurkan banget bukan? (Editor: Mahardian Prawira Bhisma).3. Biaya pakan Rp 4,8 juta