Tes Kepribadian: Jenis dan Manfaatnya untuk Wawancara Kerja

tes kepribadian

Ada baiknya bagi kita untuk mengenal kelemahan dan kelebihan diri sendiri. Dengan begitu, kita pun menjadi lebih mudah bersosialisasi di lingkungan.

Bagi yang masih kebingungan dengan caranya. kita bisa ketahui melalui tes kepribadian. Apa saja yang diujikan dalam tes ini, mari kita ikuti ulasan informasinya.

Tes Kepribadian Penyaring Awal Kerja 

Tes Kepribadian adalah teknik yang digunakan untuk mengukur kepribadian secara akurat dan konsisten. Kepribadian yang diukur adalah karakteristik seseorang setiap harinya, dimulai dari cara bersikap kepada diri sendiri, kepada orang lain, hingga berbicara tentang diri sendiri.

Tes kepribadian acap kali digunakan sebagai seleksi awal dari penyaringan sebuah organisasi, misalnya dalam rekrutmen pekerjaan, seorang pelamar wajib untuk mengikuti tes kepribadian.

Gunanya, calon penerima kerja bisa mengetahui tentang gambaran watak calon pekerjanya. Misalnya, seseorang diminta mengikuti tes Myers-Briggs Type Indicator atau MBTI.

Tes ini berfungsi sebagai tolok ukur seseorang soal kesukaannya dan ketidaksukaannya. Berikut juga kelemahan dan kekuatan mereka. Hasilnya, tes ini dapat menggambarkan seseorang dalam mengambil keputusan.

Dalam tes semacam ini, tidak ada yang salah atau yang benar. Perekrut mencari kepribadian tertentu yang dinilai cocok dengan posisi yang ditawarkan. Berikut kegunaan dari tes kepribadian yang digunakan perekrut.

  • Untuk menilai teori.
  • Untuk melihat perubahan kepribadian.
  • Untuk mengevaluasi efektivitas terapi.
  • Mendiagnosis masalah psikologis.
  • Menyaring kandidat pekerjaan.
  • Kebutuhan forensik.
  • Melakukan penilaian risiko..
  • Membangun kompetensi.
  • Menghadapi sengketa.
  • Tipe Dasar Tes Kepribadian 

    Ada beberapa jenis tes kepribadian yang dirancang secara berbeda oleh setiap perusahaan. Perbedaan ini disesuaikan dengan kebutuhan dari setiap perusahaan yang memang berbeda-beda. Berikut tipe-tipe tes kepribadian pada umumnya.

     1. SHL Occupation Personality Questionnaire (OPQ) 

    Tes OPQ membantu memprediksi kemampuan dan potensi peran kita dalam pekerjaan. Tes ini berdasarkan perilaku kita. Umumnya dilakukan untuk merekrut lulusan baru dan individu untuk berbagai peran manajemen.

    OPQ biasanya dirancang untuk mengevaluasi 32 ciri kepribadian seseorang yang berkaitan dengan kinerja. Laporan dihasilkan untuk tujuan analisis dan evaluasi kandidat sehingga membuat proses seleksi lebih mudah. Kita hanya perlu menjawab tes daring sebagaimana hanya diberikan dalam format digital.

    2, The Caliper Profile

    Jenis tes kepribadian ini dapat digunakan untuk menilai potensi individu yang muncul. Dalam tes ini termasuk mengukur ambisi yang dimiliki kandidat, berikut faktor yang menginspirasi mereka juga.

    3. Saville Wave Personality Assessments

    Tes kepribadian gelombang dirancang oleh Saville Assessment.  Tes ini digunakan untuk mengevaluasi berbagai kemampuan kandidat dan lingkungan kerja yang ideal untuk mendapatkan potensi yang terbaik dari diri mereka. Peserta akan diminta untuk menjawab tes dalam waktu yang telah ditentukan.

    4. Talent Q Dimensions

    Dimensi adalah jenis tes kepribadian yang disediakan oleh penerbit Talent Q. Tes ini bisa membantu dalam mengukur keterampilan interpersonal seseorang, proses berpikir, dan kemampuan emosional (EQ) mereka. Ciri-ciri ini dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah peserta cocok untuk suatu posisi pekerjaan tertentu.

    5. Gallup StrengthsFinder

    Tes kepribadian StrengthsFinder akan membantu mengevaluasi kandidat pada kekuatan mereka. Pertanyaan-pertanyaan dalam tes ini mungkin terkait dengan 34 karakteristik yang diinginkan dan mungkin dimiliki seseorang. Hasil yang didapatkan akan disorot dan disesuaikan dengan peran yang paling cocok untuk peserta.

    6. Myers-Briggs Type Indicator ( MBTI) 

    Salah satu tes kepribadian yang paling populer adalah Myers-Briggs Type Indicator atau MBTI. Tes kepribadian yang satu ini membagi manusia menjadi 16 kepribadian. Tes ini sering digunakan oleh berbagai instansi, mulai dari universitas hingga perusahaan untuk menyeleksi dan menempatkan karyawannya berdasarkan hasil tes yang didapat.

    Mempraktikkan Tes Kepribadian

    Di dalam praktiknya, perekrut akan memberikan metode tertentu kepada peserta sebagai bagian dari penilaian tes kepribadian. Ada dua jenis penilaian dari serangkaian tes kepribadian yang dilakukan.

    1. Self report inventories 

    Tes ini meminta peserta tes membaca pertanyaan. Selanjutnya peserta menilai seberapa baik pertanyaan atau pernyataan itu berlaku bagi dirinya sendiri. Salah satu contoh dari hasil tes self report inventories adalah Minnesota Multiphasic Personality Inventory atau MMPI. Hasil dari tes ini untuk mengetahui minat, gejala, dan perilaku.

    2. Projektive test atau tes proyektif 

    Tes psikologi ini mengkategorikan kepribadian individu berdasarkan stimuli ambigu.  Tes ini digunakan untuk mengetahui konflik yang tidak disadari, misalnya tes identitas soal keegoan diri seorang berikut juga mengetahui emosi terdalam. Contoh tes ini adalah uji inkblot rorschach.

    Apakah Tes Kepribadian Bersifat Ilmiah

    Hingga saat ini, hasil dari tes kepribadian masih diperbedebatkan. Apakah memang ilmiah atau hanya sekadar bersifat referensi?

    Terkait dengan hasil tes kepribadian yang memang dirancang perusahaan tentu bisa dipertanggungjawabkan atau ilmiah. Sebab, dirancang oleh seorang ahli yang memang memahami bidang psikologis.

    Sebut saja tes MBTI yang menjadi contoh tes kepribadian yang digunakan banyak perekrut. Sementara itu tes kepribadian yang tidak ilmiah hanya bersifat referensi atau tidak resmi. Tujuan dari tes tidak resmi semacam itu hanya untuk memberikan wawasan tentang kepribadian seseorang yang mana tidak formal.

    Contoh Tes Kepribadian

    Berikut contoh tes kepribadian yang umumnya dicanangkan pada sejumlah instansi, antara lain:

    1. Tes Tipologi Jung

    Penilaian Tes Tipologi Jung adalah kuesioner yang dirancang untuk mengukur preferensi psikologis, yakni dengan cara orang memandang dunia dan membuat keputusan. Kuesioner terdiri atas berbagai pertanyaan dengan opsi pada setiap pertanyaan, seperti  YA atau TIDAK.

    Seseorang harus memilih opsi yang menurut mereka paling sesuai dengan minatnya. Bahkan jika seseorang tidak yakin, dia tetap harus menggunakan instingnya. Menanggapi semua pertanyaan akan mendukung hasil yang paling dapat diandalkan. Contoh pertanyaan yang diajukan, seperti:

  • Anda hampir tidak pernah memenuhi janji. (YA / TIDAK)
  • Anda suka terlibat dalam pekerjaan yang aktif dan serba cepat. (YA / TIDAK)
  • Anda menikmati memiliki lingkaran pertalian yang luas. (YA / TIDAK)
  • Anda merasa terlibat ketika berebut saluran TV. (YA / TIDAK)
  • Anda biasanya yang pertama bereaksi terhadap suara dering telepon. (YA / TIDAK)
  • 2. Penilaian Kepribadian

    Berdasarkan penilaian MBTI, kepribadian kandidat dapat dinilai. Karakteristik ini juga digunakan oleh pengusaha untuk menilai, mengembangkan, atau mengelompokkan karyawan.

    Penilaian kepribadian dibagi dalam sejumlah dikotomi, seperti ini perinciannya.

    1. Extraversion.
    2. Merasakan.
    3. Berpikir.
    4. Menilai.
    5. Introversi.
    6. Intuisi.
    7. Perasaan dan persepsi.

    Sisi Kelemahan dari Hasil Tes Kepribadian 

    Tes kepribadian memiliki keunggulan, kelemahan, dan keterbatasan tersendiri yang unik. Meski begitu, manfaat terbesar yang bisa dirasakan dari tes kepribadian adalah munculnya standardisasi atas sebuah norma yang telah ditetapkan.

    Meski bermanfaat besar, namun terdapat pula kelemahan dari tes kepribadian. Berikut kelemahan dari tes kepribadian.

  • Dalam menjawab pertanyaan belum tentu jujur, bisa saja berbohong.
  • Orang tidak selalu pandai menggambarkan perilaku mereka sendiri secara akurat.
  • Potensi orang melebih-lebihkan tentang dirinya dan meremehkan karakteristik lainnya.
  • Keakuratan tes kepribadian dipertanyakan.
  • Butuh waktu lama untuk menyelesaikannya.
  • Responden yang mengisi akan cepat bosan dan frustrasi.
  • Peserta ingin menjawab secepat mungkin tanpa membaca pertanyaan secara lengkap.
  • Tes kepribadian cenderung lemah pada sisi reliabilitas dan validitas. Ingat, reliabilitas mengacu pada konsistensi tes sementara.

    Demikian informasi soal tes kepribadian. Semoga dapat membantu kita yang akan menghadapi tes ini untuk mendapatkan pekerjaan. Semoga sukses, ya!