Tips Sukses: Usia 30-an, Buang 5 Mindset Ini Kalau Mau Mapan

Tips Sukses

Gak sulit sebenarnya untuk jadi mapan di usia kepala tiga, karena apapun bisa terwujud jika kamu memang punya tips sukses yang jitu. Gak gampang menyerah dan mau bekerja keras adalah salah satu di antaranya.

Tapi gak cuma itu, kamu juga harus rela membuang jauh-jauh mental racun yang bisa menjegalmu untuk mapan di usia kepala tiga.

Mapan sendiri definisinya luas, tapi yang kali ini kita bahas bukanlah hal yang muluk-muluk. Intinya semua kebutuhan pokok tercukupi, punya dana darurat, dan terbebas dari jeratan utang.

Bukan hanya gak mapan lho, lima mindset ini juga bisa membuatmu rugi waktu dan tenaga di kemudian hari. Karena bisa jadi di usia kepala empat sekalipun kamu belum mencicipi gimana rasanya sukses atau banyak duit.

Gak mau kan mengalami nasib seperti itu? So, wujudkan kalau kamu bisa sukses di usia kepala tiga dengan membuang lima mental ini. Yuk ketahui apa saja.

1. Beli rumah? Nanti deh, masih bisa ngontrak atau kos

tips sukses
Masa gak mau sih, mapan kayak pendiri Facebook yang di usia kepala 3 udah jadi milyarder (Kompas)

Gak sedikit artikel di media massa yang menyebutkan kalau generasi milenial atau masyarakat produktif saat ini sering menunda beli rumah. Disebutkan pula, mereka sulit membeli rumah lantaran harganya yang terlampau tinggi.

Itulah yang menyebabkan banyak dari kita yang lebih memilih untuk menyewa atau mengontrak rumah, daripada punya hunian sendiri.

Tapi tanpa disadari, lambat laun harga properti pun terus meroket seiring dengan berjalannya waktu. Saat kita sudah punya tabungan, sebut saja Rp 400 juta di rekening, udah gak ada lagi rumah seharga Rp 400 juta di lokasi yang strategis dan “layak”.

Alhasil, alternatifnya ya cuma bisa beli apartemen. Dan sudah tahu kan kalau apartemen itu gak bisa ditempati seumur hidup?

So, jangan anggap remeh hal yang satu ini ya. Cobalah untuk memikirkan gimana caranya punya rumah sebelum nikah atau saat kamu masih berusia kepala dua. Ingat tips sukses yang satu ini: beli rumah lebih cepat, lebih baik.

2. Berkeluarga? Ntar dulu deh, masih pengin bebas

Mungkin sebagian dari kamu berpikir, sekarang belum saatnya untuk menikah dan menghidupi orang lain yang kamu cintai. Tapi tahu gak sih, kalau di masa depan biaya pendidikan itu juga makin meningkat?

Gimana dengan biaya pendidikan anakmu nanti? Tentu saja biaya sekolah masuk SD, SMP, atau SMA lima tahun lagi udah gak bisa disamakan dengan tahun ini. Bila kondisi keuanganmu saja masih belum stabil di usia kepala tiga, tentu kamu masih harus kerja keras.

Jadi, urusan menikah sebaiknya jangan ditunda-tunda deh. Toh dengan menikah kamu juga bisa melakukan joint income dengan pasanganmu bukan? Belum lagi pajak dari gaji bulananmu juga bakal dipotong. Itulah buktinya mengapa menikah itu menguntungkan.

Apalagi kalau sudah menemukan pasangan yang tepat. Beda kalau masih jomblo ya. Jangan sampai sembarangan milih pasangan cuma karena pengin buru-buru nikah.

3. Ada lowongan jadi manajer tuh. Gak deh, di sini udah enak

tips sukses
Kerja santai memang enak, tapi gak enak buat masa depan (qerja)

Usia udah hampir 30 tahun, tapi kok kerjanya masih gitu-gitu aja? Kirain udah jadi supervisor, asisten manajer, atau mungkin udah jadi manajernya. Dan celakanya, kalau dilihat dari CV-nya, dari pertama kali kerja sampai sekarang kerja untuk posisi yang sama.  

Mungkin lain halnya jika kamu bekerja di perusahaan migas, BUMN, atau perusahaan multinasional sekaliber P&G. Biar kata staf tapi gajinya gede.

Kalau masih merasa enggan mengejar posisi yang lebih tinggi, itu artinya kamu masih terjebak dalam zona nyaman. Ini bahaya lho. Bisa-bisa bukan cuma karier yang mandek, tapi kondisi keuangan pun juga.

Mulai dari sekarang jangan biarkan kariermu mentok deh. Pro aktif dong sebagai karyawan biar cepat naik jabatan.

4. Investasi? Wah gak ada modal, nanti duit habis

Ketika kamu berpikiran bahwa investasi hanya diperuntukkan buat orang kaya, maka mustahil deh bisa kaya dan mapan di usia kepala tiga. Wong investasi itu juga bisa dimulai dengan bujet Rp 50 ribu kok, gimana bisa dibilang itu hanya produk buat orang kaya.

Perencana keuangan dari Finansialku, Melvin Mumpuni mengatakan bahwa ketika kamu mendiamkan uangmu di tabungan, maka uangmu bakal berkurang karena inflasi. Setuju gak?

Tabungan itu beda sama investasi. Duit yang ada di tabungan paling cuma nambah kalau kamu gajian. Sedangkan kalau kamu punya investasi, sebut saja reksadana pasar uang, maka duit bakal bertambah ketika kamu cairkan.

[Baca: Membandingkan Prospek Investasi Emas dan Reksadana Pasar Uang]

Investasi itu bisa dibilang sebagai tips sukses finansial paling hakiki. Kalau belum investasi, jangan harap deh bisa ngerasain yang namanya kebebasan finansial.

5. Malem minggu kemana bro? Masa di rumah aja sih

tips sukses
Dugem rajin, pas tanggal tua kantong kering. Sedaapp deh mindsetnya (Jawapos)

Mindset kayak gini juga mesti dibuang jauh-jauh nih. Emang kenapa kalau malam minggu di rumah doang? Takut dibilang cupu atau kuper? Yah, sepele banget.

Bayangin deh, sekali nongkrong sudah pasti keluar duit buat makan, minum, dan yang lain. Kalau kafenya aja kafe mewah, ya harga makanannya juga mahal. Mungkin sekali ke sana keluar Rp 500 ribu.

Coba kamu pikir-pikir lagi deh, Rp 500 ribu udah bisa buat beli bensin mobil dua minggu. Atau bisa juga dipakai buat beli reksadana.

Tenang aja deh, gak bakalan jadi cupu kalau malam minggunya di rumah. Yang cupu ya yang gak mapan pas usianya udah 30 tahunan.

Dari kelima mindset di atas, apakah salah satunya masih ada di dirimu? Kalau masih ada, yuk dihilangkan demi masa depan yang lebih baik.

Mulai sekarang, belajarlah untuk memikirkan bagaimana menggapai cita-cita agar kamu bisa menikmati masa depan yang lebih baik. Jangan cuma mikirin tujuan jangka pendek aja.