Tips Menyimpan danTukar Uang Rusak Akibat Dimakan Rayap

Mata uang rupiah

Tukar uang pernah mendengar perihal ini? Bicara soal menukar uang di Bank Indonesia maupun bank lain sebenarnya sudah menjadi hal biasa dilakukan bagi kebanyakan masyarakat Indonesia. Nah kali ini kita akan mengulas soal tukar uang dengan uang baru lantaran bukan hanya karena sobek atau lusuh saja. Pernah mendengar tukar uang yang rusak akibat dimakan rayap? 

Peristiwa tersebut bermula dialami oleh Putri Buddin asal Jakarta. Nenek dari Putri Buddin menyimpan uang sejumlah Rp10 juta dalam lemari yang naas malah digerogoti rayap. Setelah ditukar ke BI, si empunya uang hanya mendapatkan Rp5,4 juta saja.

Sayang sekali ya! Memangnya seperti apa sih ketentuan Bank Indonesia terkait tukar uang rusak seperti yang dialami oleh Putri Buddin? Biar tidak terjadi kerugian seperti ini di kemudian hari, yuk belajar dari kisah berikut.

Kronologi uang rusak akibat rayap

Semua ini berawal ketika Putri Buddin memberikan uang senilai Rp3 juta sebagai hadiah untuk neneknya. Namun sang nenek merasa segan dan menolak untuk menerima uang tersebut. 

Putri pun menyimpannya dalam lemari kayu dan berpesan jika sang nenek butuh bisa langsung mengambil uang itu dalam lemari. Setahun lalu sang nenek meninggal dan Putri pun sudah tidak ingat lagi soal uang yang ia simpan dalam lemari kayu. 

Hingga tanggal 17 Agustus lalu, Putri akhirnya kembali menyentuh lemari kayu tersebut karena ingin mencari baju. Tidak disangka, ia menemukan dua ikat uang senilai Rp10 juta dalam lemari kayu tersebut. 

Ternyata, sang nenek menjadikan lemari tersebut sebagai “celengan”. Namun, sayangnya satu ikat tumpukan uang tersebut harus ia buang karena sudah menjadi sarang rayap. Sedangkan satu ikatnya lagi masih bisa diselamatkan. 

Melihat kejadian unik ini, Putri langsung memfoto dan mengunggahnya ke Twitter. Respons dari warganet pun ternyata luar biasa dan banyak yang menyarankan untuk menukar uang tersebut ke Bank Indonesia. 

Perempuan kelahiran Jakarta ini pun langsung menukarkannya ke pihak Bank Indonesia. Hasilnya sebagaimana sudah disebutkan di awal, Putri hanya mendapatkan Rp5,4 jutaan saja. Nah, agar tidak simpang-siur, simak ketentuan BI terkait tukar uang yang rusak berikut ini ya.

Syarat tukar uang rusak di Bank Indonesia

Untuk melakukan penukaran uang di Bank Indonesia (BI), ada beberapa syarat dan kriteria yang perlu dipenuhi terlebih dahulu. Berikut di antaranya:

1. Masih tersisa 33 persen dari ukuran aslinya

Uang kertas yang sobek atau rusak tidak boleh melebihi 33 persen atau ⅔ dari ukuran aslinya. Untuk mengidentifikasi tingkat kerusakan pada uang, BI memiliki alat scanner khusus yang dapat memastikan uang rusak tersebut masih layak untuk ditukarkan atau tidak.

2. Nomor seri uang masih tertera 

Uang kertas yang terkoyak atau sobek masih memiliki nomor seri yang lengkap. Artinya, jika kedua bagian uang yang terpisah memiliki nomor seri tidak sama, maka uang tersebut tidak dapat ditukarkan. 

Jika kerusakan uang masih memenuhi kedua syarat di atas, maka Bank Indonesia wajib menggantinya dengan uang layak edar dengan nominal yang sama. Namun, jika uang yang rusak sulit diidentifikasi keasliannya, maka kita harus mengisi formulir permintaan penelitian lebih lanjut. Untuk layanan ini umumnya akan dibebani biaya penelitian dan memakan waktu proses yang cukup lama. 

Cara menukarkan uang rusak di Bank Indonesia 

Penukaran uang rusak sebenarnya tidak hanya bisa dilakukan di kantor BI saja, tapi juga di layanan kas keliling BI. Salah satunya ada di Pintu Parkir IRTI Monas dan 241 titik bank umum yang ditunjuk oleh pemerintah, antara lain BRI, BNI, Bank Mandiri, BTN, BCA, BJB, Bank DKI, CIMB Niaga, Bank Panin, BII, dan Bank Permata.

Umumnya, layanan penukaran uang ini tersedia setiap hari Senin sampai Jumat, pukul 08.00 sampai 16.00. Adapun cara penukarannya sebagai berikut:

  1. Bawa uang rusak yang masih memenuhi persyaratan di atas. 
  2. Kunjungi kantor BI atau bank umum yang melayani penukaran uang rusak. 
  3. Serahkan uang yang ingin ditukarkan kepada petugas. 
  4. Petugas akan melakukan scanning terhadap uang tersebut. 
  5. Jika uang rusak tersebut masih memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh BI, maka uang kita akan diganti dengan nominal yang sama. 
  6. Jika uang tersebut tidak memenuhi persyaratan, maka kita diminta untuk mengisi formulir pengajuan penelitian. 
  7. Jika tidak ingin melanjutkan proses penelitian lebih lanjut, maka uang tersebut akan dikembalikan ke pemiliknya. 

Belajar dari cerita Putri Buddin, kita bisa simpulkan bahwa lebih aman jika menabung di bank. Atau, kita bisa sisihkan sebagian uang untuk asuransi maupun investasi saja.

Ini dikarenakan uang tabungan di bank dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sehingga, apapun yang terjadi pada uang kita akan diganti oleh LPS melalui bank. 

Sementara itu, bila kita memilih untuk menaruh uang di asuransi, kita bisa mendapatkan proteksi berupa perawatan kesehatan ataupun jaminan uang pertanggungan di kemudian hari. Daripada dimakan rayap, mending diberdayakan.

Begini cara menyimpan uang yang benar agar tidak dimakan rayap

Jangan dianggap remeh lho dalam melakukan penyimpanan uang, apalagi mata uang dengan material kertas. Sebenarnya cara menyimpan uang kertas itu tidaklah sulit untuk dilakukan oleh banyak orang. 

Banyak yang menganggap menyimpan uang kertas itu mudah, “taruh saja di dalam koper”, “Simpan saja di dalam celengan atau diselipkan di dalam lemari pakaian”. Nah sebenarnya tidak begitu juga dalam melakukan penyimpanan mata uang kertas. 

Seperti kasus di atas, penyimpanan uang kertas di dalam lemari baju akan sangat riskan dimakan rayap. Oleh karena itu pentingnya nih pengetahuan orang dalam melakukan penyimpanan uang kertas. 

Jangan sampai kamu mengalami hal serupa seperti yang dialami oleh Putri Buddin. Berikut lho deretan cara mudah menyimpan uang kertas agar tetap awet. 

Gunakan kantong plastik untuk menyimpan

Nah cara pertama ini sangat mudah untuk dilakukan oleh kebanyakan orang dalam menyimpan uang kertas. Menyimpan uang kerta dalam kantong plastik dianggap aman oleh Bank Indonesia karena jauh dari gangguan rayap. 

Setelah membungkusnya dalam kantong plastik, uang kertas tersebut dapat kamu masukkan ke dalam koper yang kedap udara dan air. 

Simpan di suhu ruangan dan hindarkan lemari kayu

Kamu tidak mau dong uang kerta yang jumlahnya sangat banyak lalu habis begitu saja dimakan rayap? Nah agar tidak terjadi seperti yang dialami Putri Buddin, kamu dapat menyimpan uang kertas di suhu ruangan serta hindari lemari kayu ya. 

Menyimpan uang kerta di dalam lemari kertas memang terlihat aman dari pandangan mata. Namun tentu tidak untuk rayap, uang kertas yang disimpan dalam lemari kayu akan mudah dimakan rayap jika tidak dibungkus dengan kantong plastik. 

Menyimpan dengan jangka waktu yang wajar

Ketika memutuskan untuk menyimpan uang kertas kamu mesti memikirkan jangka waktu penyimpanannya. Jangan sampai lupa kalau kamu telah menyimpan uang kertas. 

Meskipun sudah aman dibungkus dengan kantong plastik dan terhindar dari rayap, uang kerta memiliki jangka waktu lho. Pasalnya uang kertas setelah beberapa tahun akan lebih rapuh. 

Ada baiknya simpan di bank

Menyimpan uang kertas di bank merupakan salah satu cara yang aman untuk dilakukan. Daripada kamu repot-repot menyimpan uang kertas dalam kantong plastik atau cara lainnya, ada baiknya nih memilih bank untuk penyimpanan. 

Nah itu dia deretan bagaimana tukar uang yang mengalami kerusakan baik sobek maupun dimakan rayap. Tidak cuma itu, tips dalam menyimpan uang kertas juga perlu diketahui nih agar tetap dapat digunakan seperti fungsinya.