Waspadai Uang Palsu, Ini Cara Ampuh Mengantisipasinya

biaya kesehatan

Uang palsu adalah mata uang imitasi yang diproduksi oleh pihak tidak bertanggung jawab  tanpa adanya pengesahan secara hukum dari Bank Sentral, namun justru digunakan seakan-akan mata uang yang sah.

Peredaran uang palsu di Indonesia tentunya sangat meresahkan dan jika tidak ditindak dengan baik akan berdampak kepada kondisi ekonomi suatu negara.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 pasal 34 ayat 1 tentang mata uang, setiap orang yang meniru kecuali untuk tujuan pendidikan dan promosi dengan memberi kata specimen, akan dikenakan sanksi pidana kurungan paling lama 1 tahun dan denda paling banyak Rp200 juta.

Meskipun sudah ada peraturan undang-undang yang berlaku untuk melarang uang palsu, namun peredarannya masih saja ada di Indonesia.

Agar kita semakin waspada, mari simak bagaimana modus penyebaran dan cara membedakannya dengan uang asli berikut ini.

Modus Penyebaran Uang Palsu

uang kuno

Bagaimana sih uang palsu bisa beredar di pasaran, berikut adalah beberapa modus penyebaran yang kerap terjadi. Mari simak bersama.

1. Pura-pura menukar atau membeli sesuatu

Biasanya pelaku akan berpura-pura menukarkan uang dalam nominal yang besar agar korban tidak menyadari biasanya pelaku turut membeli sesuatu dengan uang palsu tersebut.

Selain cara tersebut, pelaku juga akan berpura-pura membeli sesuatu dengan uang asli. Setelah mendapat kembalian, mereka akan menukar uang tersebut dengan uang palsu dan kembali ke toko untuk mengatakan bahwa uang yang diterimanya palsu sehingga pemilik toko akan memberikan ganti dengan uang asli.

2. Penggandaan uang

Biasanya pelaku akan memprovokasi korbannya bahwa ia mampu melipatgandakan uang. Kemudian pelaku akan meminta korban untuk menyetorkan uang dalam jumlah tertentu. Setelah itu, pelaku seolah-olah menepati janjinya dengan memberikan uang dengan jumlah yang lebih besar, namun yang diberikan tersebut adalah uang palsu.

3. Menyelipkan di antara bundelan uang asli

Biasanya pelaku menggunakan modus menyelipkan uang palsu di antara uang asli dalam bentuk bundelan. Korban umumnya tidak menyadari bahwa bundelan uang yang diterimanya terdapat beberapa yang palsu.

Cara Membedakan Uang Asli dan Palsu

elemen ekuitas

Masih maraknya peredaran uang palsu pastinya membuat kita lebih teliti lagi dalam melihat uang. Untuk menghindari dan mencegah terjadinya pemalsuan, Bank Sentral telah menambah berbagai fitur-fitur khusus pada cetakan uang terbaru. Berikut adalah fitur pengaman pada uang kertas yang bisa kita jadikan pembeda antara uang asli dan palsu.

1. Perubahan warna uang

Meskipun bukan hal baru, namun fitur ini masih digunakan karena tergolong ampuh menandakan sebuah uang asli atau tidak. 

Fitur ini dipasang pada gambar perisai yang di dalamnya terdapat logo Bank Indonesia. Apabila kita melihat dari sudut yang berbeda, maka kita akan melihat perubahan warna pada gambar perisainya. Sayangnya, kini fitur ini hanya tersedia pada uang kertas dengan pecahan Rp100 ribu, Rp50 ribu, dan Rp20 ribu.

Sebagai contoh, pada uang kertas pecahan Rp100 ribu memiliki gambar perisai berwarna merah keemasan. Jika kita melihat gambar tersebut pada sudut yang berbeda, maka warna merah akan berubah kehijauan. Sementara pada Rp20 ribu warna hijau pada perisai akan berubah warna menjadi keunguan.

2. Gambar yang tersembunyi

Fitur satu ini merupakan fitur baru yang hanya tersedia pada uang emisi 2016 saja. Tidak tanggung-tanggung fitur ini menampilkan dua gambar sekaligus, yaitu gambar multi warna dan gambar satu warna. 

Yang mana gambar tersebut berupa angka yang tersedia pada sisi gambar pahlawan tepatnya di bagian blok warna sebelah kanan tepat di samping gambar burung garuda.

Gambar multi warna

Gambar ini hanya bisa kita lihat pada uang kertas pecahan Rp100 ribu, RP50 ribu, Rp20 ribu, dan Rp10 ribu. Misalnya, pada uang Rp50 ribu terdapat angka 50 dengan paduan warna merah, kuning, dan biru. Sedangkan pada uang Rp10 ribu, gambar tersembunyi tersebut berupa angka 10 dengan kombinasi warna ungu, biru, dan kuning.

Gambar satu warna

Gambar ini terdapat pada semua uang kertas.Berupa tulisan BI yang dicetak pada bingkai persegi panjang pada sisi gambar pahlawan.

3. Ultra violet

Penggunaan sinar ini merupakan cara paling efektif ketika memastikan keaslian uang tersebut. Biasanya uang kertas asli akan menunjukkan beberapa warna yang memendar ketika disinari dengan sinar ultra violet dengan pendaran warna tiap uang berbeda-beda.

4. Teknik cetak khusus

Teknik cetak khusus yang dimaksud adalah cetakan yang terasa kasar ketika diraba, seperti pada gambar tokoh pahlawan, lambang negara Garuda Pancasila, angka nominal, huruf terbilang, frasa Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan tulisan Bank Indonesia.

5. Rectoverso

Rectoverso atau gambar saling isi merupakan fitur yang tersedia pada uang kertas asli.

Biasanya fitur ini terdapat pada gambar Bank Indonesia. Jika kita melihat dengan mata langsung, maka gambar tersebut terlihat seperti ornamen yang tidak beraturan. Namun, gambar tersebut akan membentuk logo Bank Indonesia ketika diterawang.

6. Gambar air dan ornamen

Fitur ini merupakan fitur yang paling umum kita kenal. Biasanya setiap pecahan memiliki gambar air dan ornamen yang berbeda-beda. Namun, khusus fitur ornamen hanya tersedia pada uang pecahan Rp10 riubu, Rp20 ribu, Rp50 ribu, Rp100 ribu.

7. Efek raba dan kode tuna netra

Pada uang emisi tahun 2016, maka kita akan menemukan gambar sepasang garis di sisi kanan dan kiri uang yang mana garis tersebut akan terasa timbul dan kasar ketika diraba. Rasa tersebut adalah efek raba dari kode tuna netra.

8. Benang pengaman

Meskipun dianggap fitur yang menandakan keaslian sebuah uang, fitur ini ternyata masih mudah dipalsukan. Namun, bukannya dihilangkan, fitur ini justru ditingkatkan sisi pengamanannya. 

Misalnya pada uang Rp100 ribu dan Rp50 ribu, benang pengaman tidak hanya dibuat timbul dan tenggelam, tapi juga didesain untuk mengalami perubahan warna apabila dilihat dari sudut pandang yang berbeda.

9. Rasi eurion

Jika kita lihat dengan seksama, setiap uang kertas memiliki gambar lingkaran-lingkaran kecil yang disusun secara acak. Lingkaran tersebut akan membentuk sebuah rasi yang memungkinkan terjadinya pemblokiran pada program komputer.

Bahkan mesin fotokopi yang memiliki teknologi paling canggih sekali pun tidak mampu menyalin uang yang telah ditanam fitur rasi eurion ini.

Lakukan Hal Ini Ketika Dapat Uang Palsu

Peredaran uang palsu ternyata tidak hanya menyerang perorangan saja, bahkan juga perbankan, contohnya seperti mendapatkan uang palsu ketika melakukan tarik tunai di mesin ATM. Hal ini tentu akan sangat meresahkan, apalagi jika mengambilnya dalam jumlah yang banyak. 

Agar peredarannya tidak semakin meluas, berikut adalah hal yang harus kita lakukan ketika menemukan uang palsu di mesin ATM.

1. Lapor ke bank terkait

Mesin ATM merupakan bagian dari fasilitas yang diberikan oleh bank terkait. Maka jika uang palsu didapat dari ATM segera lapor ke bank terkait serta simpan struk bukti penarikan uang.

Sayangnya, sering kali kita tidak menyadarinya langsung ketika kita selesai melakukan tarik tunai di ATM dan baru sadar ketika akan melakukan transaksi.

Jadi, selepas melakukan tarik tunai, jangan lupa untuk mengecek kondisi uang yang didapat, ya.

2. Lapor ke Bank Indonesia

Tidak hanya melapor ke bank terkait, kita juga bisa melakukan pelaporan ke kantor wilayah Bank Indonesia setempat. Prosedur laporan yang harus dilakukan adalah dengan membawa bukti hukum struk pengambilan uang di ATM dan wujud uang palsu tersebut.

Dari laporan tersebut, maka BI akan segera menindaklanjuti dengan melakukan investigasi pada bank pemilik ATM. Investigasi ini untuk mengetahui dari mana’ uang palsu berasal, apakah dari bank ataukah vendor dalam pengisian uang di ATM.

Namun, melapor ke BI tidak ada jaminan uang kita akan diganti, ya. Sebab dikhawatirkan masyarakat akan berbondong-bondong membawa uang palsunya bahkan bisa saja pengedar uang palsu tersebut akan turut mengikuti.

3. Lapor ke kantor polisi

Ketika menemukan uang palsu, berarti kita telah menemukan sebuah bukti kejahatan. Hal tersebut tentunya sebuah tindakan kriminal yang harus segera dilakukan pemeriksaan oleh kepolisian.

Dengan melapor ke polisi maka kita turut mencegah peredaran uang palsu semakin luas lagi, sehingga korban yang terdampak akan semakin kecil.

Dampak Negatif Beredarnya Uang Palsu

weaknesses

Beredarnya uang palsu ternyata tidak hanya merugikan secara perorangan, namun juga secara perekonomian negara, lho. Berikut adalah contoh-contoh dampak negatif beredarnya uang palsu.

1. Terjadinya inflasi

Jika masyarakat percaya bahwa uang palsu yang beredar adalah asli dan bisa dipergunakan untuk bertransaksi, maka hal ini bisa membuat uang yang beredar di masyarakat lebih banyak jumlahnya dari yang diizinkan oleh Bank Sentral. Akibatnya orang-orang bisa membeli banyak barang dengan mudah.

Maka seiring dengan meningkatnya permintaan sedangkan ketersediaan barang kebutuhan terbatas, harga barang pun menjadi naik. Lambat laun hal ini akan memicu inflasi yang bisa sampai tidak terkendali.

2. Memengaruhi jumlah peredaran uang

Dalam peredaran uang yang terjadi saat ini, Bank Indonesia tentunya sudah memiliki perhitungan yang disesuaikan dengan kondisi moneter. Dengan mengetahui jumlah uang yang beredar, maka Bank Indonesia dapat memperhitungkan berapa banyak uang baru yang harus didistribusikan dan berapa banyak uang tidak layak edar yang harus segera ditarik.

Nah, jika uang palsu yang beredar tidak segera diketahui, maka akan memengaruhi perkiraan jumlah uang yang beredar di masyarakat dan bila jumlahnya sangat banyak tentu hal ini akan mengganggu perekonomian.

3. Menurunnya kualitas uang

Biaya pembuatan uang tentunya sangat malah, sebab harus memperhitungkan berbagai fitur keamanannya agar tidak mudah dipalsukan. Nah, jika uang tersebut dipalsukan dan beredar maka lambat laun uang asli akan terancam kehadirannya. Jika tidak segera ditanggulangi, lambat laun uang palsu tersebut dapat menggantikan uang ali yang memiliki kualitas baik.

Meskipun sudah ada peraturan yang melarang pemalsuan uang, namun masih ada saja orang tidak bertanggung jawab yang melakukannya. Maka dari itu, mulailah lebih waspada ketika mendapatkan uang, baik dalam bentuk kembalian maupun uang yang diterima dari hasil tarik tunai mesin ATM. Segera laporkan, jika mendapatkan uang palsu tersebut untuk mencegah peredaran yang lebih luas lagi.

Melindungi diri dari bahaya uang palsu memang penting, namun lebih penting lagi jika kita melindungi diri dari hal-hal tidak terduga lainnya. Bagi yang bingung mencari asuransi yang tepat untuk pribadi maupun keluarga, Lifepal siap kok menjadi teman andalanmu. Yuk, cek produk-produk asuransi yang menarik yang bisa kita pilih di Lifepal.