Melirik Usaha Nasi Goreng, Segini Perhitungan Modal dan Keuntungan yang Didapatkan

Usaha nasi goreng bisa dijadikan mesin uang kamu nih

Nasi goreng adalah menu makanan sejuta umat masyarakat Indonesia sejak dulu hingga hari ini. Fakta tersebut membuat kuliner yang satu ini berpotensi menjadi bisnis sangat menguntungkan. Gak ada salahnya kamu melirik peluang usaha nasi goreng sebagai penghasilan buat dompet. 

Mungkin setiap pulang pergi kerja setiap harinya kamu sering melihat pedagang nasi goreng yang berjualan di sepanjang jalan. Entah itu yang berdagang menggunakan gerobak maupun terletak di ruko.

Salah satu kisah sukses pedagang nasi goreng yang dikenal di daerah Jakarta adalah Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih yang popularitasnya sudah termasyur bagi pecinta kuliner. 

Selain karena rasanya yang lezat, cara memasaknya yang unik juga bikin orang-orang terhibur saat datang ke warung kecil namun penuh sesak dengan kaula muda. 

Kalau kamu lagi pengin merintis usaha nasi goreng dalam beberapa waktu kedepan, yuk simak ulasan lengkap mengenai hitung-hitungan modal, keuntungan serta tips dalam membangun bisnis kuliner yang satu ini.

Modal usaha nasi goreng

Segini lho perhitungan modal yang harus dikeluarkan saat memulai usaha nasgor

Ada beberapa hal yang harus kamu persiapkan sebelum membuat usaha nasi goreng, salah satunya ada modal berupa peralatan. Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa simak rincian barang apa saja yang harus dibeli dan berapa harganya berikut ini:

Nama barangKuantitasJumlah harga
Gerobak1 unitRp 3.000.000
Wajan penggorengan2 unitRp 300.000
Spatula2 unitRp 50.000
Kompor 2 tungku1 unitRp 250.000
Piring50 buah (@ Rp 6.500)Rp 325.000
Sendok50 buah (@ Rp 2.000)Rp 100.000
Garpu50 buah (@ Rp 2.000)Rp 100.000
Gas elpiji 12 kilogram2 unitRp 1.100.000
Kursi50 unit (@ Rp 20.000)Rp 1.000.000
Meja10 unit (@ Rp 350.000)Rp 3.500.000
Gelas50 unit (@ Rp 7.000)Rp 350.000
Jumlah Rp 10.075.000

Perhitungan tersebut dengan asumsi bahwa menyewa tempat untuk berdagang, dan setiap harinya ada sekitar 75 pelanggan yang datang ke lapak kamu.

Biaya operasional harian usaha nasi goreng

Dan ini lho perhitungan biaya operasional saat memulai bisnis ini

Setelah menghitung-hitung modal awal, kamu juga wajib mengetahui perkiraan biaya operasional bisnis nasi goreng yang biayanya relatif menguras kantong. Yuk kita simak rincian perhitungannya berikut ini:

Nama bahanKuantitasJumlah harga
Nasi putih7,5 KgRp 75.000
Daging ayam1 ekorRp 35.000
Daging kambing1 KgRp 120.000
Minyak goreng2 literRp 25.000
Baso2 KgRp 125.000
Sosis2 KgRp 100.000
Sawi1 KgRp 10.000
Kol1 KgRp 10.000
Bawang putih500 gramRp 20.000
Penyedap rasa100 gramRp 10.000
Gula500 gramRp 7.000
Garam500 gramRp 8.000
Bumbu racikan500 gramRp 20.000
Kecap1,5 literRp 65.000
Sambal750 gramRp 30.000
Bawang goreng250 gramRp 25.000
Kerupuk1 KgRp 80.000
Jumlah Rp 765.0000

Itulah biaya operasional harian yang kamu harus dikeluarkan jika pengin mendirikan bisnis nasi goreng. Dengan asumsi setiap porsi nasgor berisi kira-kira 100 gram nasi putih, jadi setiap harinya kamu mampu memasak sekitar 75 porsi nasi goreng dengan berbagai bahan lainnya yang sudah diukur sesuai takaran.

Namun selain biaya operasional harian, kamu juga perlu mengeluarkan biaya operasional bulanan yang ada di poin selanjutnya.

Biaya operasional bulanan bikin bisnis nasi goreng

Kamu juga mesti buat perhitungan biaya operasional per bulan

Selanjutnya ada biaya operasional bulanan dengan rincian sebagai berikut:

Nama biayaKuantitasJumlah harga
Isi ulang gas elpiji 12 Kg5 kaliRp 750.000
Sewa tempat1 unitRp 3.000.000
Listrik900 VARp 150.000
Karyawan1 orangRp 3.500.000
Jumlah Rp 7.400.000

Jadi biaya operasional harian dan bulanan dari usaha nasi goreng mencapai angka:

Rp 765.000 (biaya harian) x 26 (hari buka usaha) = Rp 19.890.000

Rp 19.890.000  + Rp 7.400.000 (bulanan) = Rp 27.290.000

Analisa bisnis nasi goreng

Nah kira-kira segini nih analisa saat memulai usaha nasi goreng

Setelah mengetahui tentang modal dan biaya operasional, sekarang waktunya menganalisa potensi omzet bisnis nasi goreng. Seperti yang udah sempat dibahas di atas, dalam sehari kamu bisa menjual nasi goreng dengan porsi sekitar 75 piring.

Sedangkan untuk harganya sendiri bervariasi, karena terdapat menu yang menyediakan bahan dasar daging kambing. Namun untuk mempermudah kita ambil angka Rp 25 ribu per porsi sebagai harga rata-ratanya. Berikut ini adalah potensi omzet per bulan yang bisa kamu dapatkan:

Rp 25.000 (harga per porsi) x 75 (maksimal penjualan dalam sehari) = Rp 1.875.000

Rp 1.875.000 (keuntungan per hari) x 26 (hari buka usaha) = Rp 48.750.000 (omzet per bulan)

Jika digabungkan antara omzet dengan biaya operasional, maka laba bersih yang bisa kamu dapatkan setiap bulannya adalah:

Rp 48.750.000 (omzet per bulan) – Rp 27.290.000 ( total biaya operasional) = Rp 21.460.000

Menggiurkan banget bukan? Dalam sebulan aja kamu udah bisa nutup modal awal yang jumlahnya mencapai Rp 10.075.000. Dengan catatan, kamu bisa mencapai target dalam sehari dagangannya ludes terjual.

Eits… jangan langsung pesimis gitu dong, menjual 75 porsi nasi goreng dalam sehari itu bukan hal yang mustahil kok. Selama kamu memperhatikan beberapa tips yang jitu dan ampuh. 

Tips berusaha nasi goreng supaya laris manis

Segini keuntungan yang kamu dapatkan usaha nasi goreng

Bukan hanya soal cita rasa, kamu juga perlu mempersiapkan strategi marketing yang tepat agar dagangan kamu dikenali oleh masyarakat. Berikut ini adalah beberapa cara yang patut kamu coba setelah merintis bisnis ini:

1. Promosikan di media sosial

Hal pertama yang wajib kamu lakukan adalah mempromosikannya di media soial seperti Instagram, Facebook maupun Twitter. Ini berguna untuk meningkatkan brand awareness masyarakat mengenai usaha kamu nih.

Mungkin awalnya akan terasa sulit karena jumlah followersnya masih sedikit, namun seiring berjalannya waktu pasti akan bertambah dan menghasilkan cuan.

2. Cari brand yang unik

Salah satu cara lainnya agar bisnis nasi goreng kamu mudah diingat oleh para konsumen adalah mencari nama merek yang unik alias beda daripada yang lain. Mungkin kamu bisa mengeksplorasi kata-kata unik seperti ‘ngehe’ yang digunakan oleh merek Makaroni Ngehe ataupun Nasi Goreng Mafia.

Dengan begitu, sendirinya para pelanggan akan penasaran dan mencoba membeli menu nikmat yang kamu jual.

3. Daftarkan di Gofood dan Grabfood

Selanjutnya kamu juga perlu mendaftarkan akun dagangan kamu ke Gofood ataupun Grabfood agar lebih mudah dijangkau oleh masyarakat luas. Cara ini terbukti ampuh menambah penjualan bisnis kuliner lho.

Penyebabnya karena banyak promo dan cashback yang ditawarkan oleh kedua startup tersebut kepada konsumen tanpa mengurangi keuntungan yang kita dapat. Dijamin pelanggan kamu bakal berlipat ganda deh!

Dapet modal usaha nasi goreng dari mana?

Buat menabung untuk modal usaha, kamu bisa menggunakan prinsip pengelolaan keuangan 50 persen untuk kebutuhan, 30 persen untuk hiburan dan 20 persen untuk investasi serta menabung.

Sebagai umpama, jika kamu memiliki gaji per bulan sekitar Rp 15 juta per bulan, maka alokasikan sekitar Rp 7,5 juta (50 persen) untuk membayar kebutuhan, Rp 4,5 juta (30 persen) untuk hiburan serta Rp 3 juta untuk menabung atau investasi.

Jadi kalau mau fokus menabung selama Rp 3 juta sebulan, maka kamu membutuhkan waktu sekitar 4 bulan untuk mencapai modal awal dan operasional bulanan. Tertarik untuk mencoba usaha nasi goreng?

Jika kamu berencana untuk membuka atau sedang menjalani sebuah bisnis, namun membutuhkan konsultasi dari para pakar bisnis, tanyakan langsung ke ahli di bidangnya di Tanya Lifepal!