Wiraswasta: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh-Contohnya
Wiraswasta adalah seseorang yang memiliki karakter dan kemampuan untuk menyadari dan merintis berbagai peluang usaha di area atau kesempatan tertentu.
Tidak hanya itu, seorang wiraswastawan yang unggul mampu mengumpulkan sumber daya dan informasi yang dimilikinya untuk membangun jaringan dan menghasilkan keuntungan finansial dalam jangka waktu panjang.
Buat kamu yang masih penasaran dengan wiraswasta, silakan simak ulasan ini hingga selesai agar makin paham tentang dunia wiraswasta.
Pengertian wiraswasta menurut para ahli
Setiap ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai apa itu wiraswasta, namun agar lebih jelas mari simak beberapa pengertian dari para ahli berikut ini.
Sumahawijaya
Menurut Sumahawijaya (1980), wiraswasta adalah orang yang memiliki sifat berani, keutamaan, teladan, dan semangat yang berasal dari kekuatannya sendiri.
Daoed Yoesoef
Menurut Daoed Yoesoef (1981), wiraswasta merupakan orang yang memimpin usaha, baik secara teknis ataupun ekonomis dengan aspek-aspek fungsional yang meliputi telah, mengurus, mengambil tantangan atas ketidakpastian, penemu, atau peniru (imitator).
Melalui aspek-aspek tersebut, orang tersebut mampu mengejar keuntungan semaksimal mungkin serta membawa usahanya kepada kemajuan.
Suhadi
Menurut Suhadi (1985), wiraswasta adalah seseorang yang memiliki karakteristik seperti percaya diri, pandangan yang luas, ulet dalam segi mental, dan lincah dalam berusaha.
Suryo
Menurut Suryo (1986), wiraswasta adalah orang yang memiliki sifat mandiri, berpandangan jauh ke depan, kreatif, inovatif, tangguh, berani menanggung risiko yang akan timbul dalam upaya pengelolaan usaha dan berbagai macam kegiatan yang bisa mendatangkan keberhasilan.
Suharsono Sagir
Menurut Suharsono Sagir, wiraswasta merupakan pengusaha yang aset utamanya adalah ketekunan yang didasari sifat optimis, usaha kreatif, dan berani untuk menanggung risiko berdasarkan perhitungan dan perencanaan yang tepat.
Djatmiko
Menurut Djatmiko, wiraswasta adalah tindakan manusia yang bisa mengkoordinasi sumber daya alam, energi, manusia menjadi benda-benda dan jasa ekonomi.
Haryati Subadio
Menurut Haryati Subadio, wiraswasta adalah contoh dari seseorang yang mampu berdiri di atas kemampuannya sendiri, tidak hanya di sektor swasta tetapi juga sektor negara.
Dari pengertian menurut para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa wiraswasta adalah seseorang yang mampu berinovasi, menanggung risiko, berani dalam mengelola usahanya demi tercapainya sebuah keuntungan.
Ciri-ciri wiraswasta
Setiap orang yang memiliki jiwa wiraswasta tentunya akan memiliki beberapa ciri-ciri. Ciri-ciri tersebut antara lain:
Memiliki dan memahami passion yang dimiliki | Memiliki dan memahami passion-nya sehingga bisa memanfaatkannya menjadi ladang keuntungan. Biasanya usaha yang dibangun dengan passion yang tinggi akan mudah berkembang dan bertahan lama. |
Percaya diri yang tinggi | Memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Dia tidak akan gentar jika usaha yang dijalaninya dicela sebab dia yakin akan apa yang dijalaninya. Rasa percaya diri tersebut justru bisa menjadi kekuatan tersendiri terhadap usaha yang dirintis. |
Memiliki disiplin yang tinggi | Memiliki dedikasi dan disiplin yang tinggi selama bekerja. Hal ini terbukti dengan beberapa wiraswasta sukses selalu memiliki disiplin dan dedikasi tinggi. |
Berani menempuh risiko | Berani menempuh risiko rintangan dan bahkan kegagalan atas profesi atau pekerjaan yang dijalaninya. Jika seorang pelaku wiraswasta tidak berani menempuh risiko, maka pada realitasnya nanti ia akan kesulitan dalam mengelola usahanya sendiri. |
Memiliki rencana ke depan terhadap usaha yang dijalani | Rencana tersebut tentunya harus disertai pertimbangan yang matang sehingga tidak salah melangkah dan dapat mengelola usaha tersebut dalam jangka waktu yang panjang. |
Unsur-unsur penting dalam kegiatan wiraswasta
Dalam perjalanan usahanya, seorang wiraswasta harus memahami unsur-unsur penting di setiap kegiatannya. Unsur tersebut terbagi menjadi tiga aspek, antara lain.
Unsur pengetahuan
Di dalam penerapannya, seorang pengusaha harus memiliki pengetahuan yang luas. Pengetahuan tersebut akan berdampak kepada tingkat nalar dan pengambilan keputusan.
Meskipun pengetahuan bisa didapat dari mana saja, namun biasanya unsur ini ditentukan dari tingkat pendidikan dan pengalaman yang dimilikinya.
Unsur keterampilan
Keterampilan bisa didapat dari mana saja, mulai dari pelatihan atau pengalaman kerja sebelumnya. Namun, pada umumnya tingkat keberhasilan sangat berpengaruh dalam upaya mencapai keberhasilan sebuah usaha.
Unsur kewaspadaan
Setiap wiraswasta harus memiliki sifat waspada. Kewaspadaan ini merupakan perpaduan antara sikap mental dan pengambilan sikap ketika menghadapi suatu hal.
Faktor penting ini juga sangat diperlukan ketika dihadapkan kepada risiko yang menentukan masa depan sebuah usaha.
Macam-macam jenis wiraswasta
Wiraswasta dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu berdasarkan tindakan maupun berdasarkan keahlian dan sumber penghasilan. Untuk lebih jelasnya, simak penjabarannya di bawah ini.
Wiraswasta berdasarkan tindakannya
Berdasarkan tindakannya, wiraswasta terbagi menjadi empat, yaitu:
Innovating entrepreneur | Umumnya melibatkan orang lain yang memiliki sifat agresif dalam melakukan berbagai uji coba. Selain itu, mereka sangat tertarik dan ingin memanfaatkan berbagai kemungkinan yang bisa dipraktikkan. |
Initiative entrepreneur | Jenis ini adalah orang yang memiliki sifat inisiatif untuk memanfaatkan berbagai inovasi yang telah ditemukan. |
Fabian entrepreneur | Jenis ini memiliki sikap yang mirip seorang fobia. Mereka lebih berhati-hati atau ragu dalam mengelola usahanya. Sering kali orang ini berusaha meniru usaha atau produk yang sudah dianggap menguntungkan. |
Done entrepreneur | Jenis ini memanfaatkan suatu potensi yang bisa diubah menjadi sebuah inovasi yang mana inovasi tersebut membutuhkan dorongan efektif untuk mencapai hasil yang maksimal. |
Wiraswasta berdasarkan keahlian dan sumber penghasilan
Berdasarkan keahlian dan sumber penghasilannya, wiraswasta ini terbagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut.
1. Intrapreneur
Mampu mempengaruhi, mengajak, dan memimpin orang lain. Contoh pekerjaan seorang intrapreneur umumnya sebagai berikut.
- Agen asuransi.
- Agen sekuritas.
- Konsultan.
- Pemasaran.
2. Extrapreneur
Mampu menghibur dan lebih unggul dalam hal-hal berbau kreativitas. Contoh pekerjaan seorang extrapreneur umumnya sebagai berikut.
- Seniman.
- Penulis lagu.
- Aktor.
3. Infopreneur
Jenis ini mampu mengajar, menyederhanakan, menata, dan mengorganisasi. BIasanya yang menjadi produk utama usaha ini adalah informasi, pengetahuan, dan data-data. Contoh pekerjaan seorang infopreneur umumnya sebagai berikut.
- Pengarang buku.
- Konsultan marketing.
- Pencipta software.
- Penyedia konten digital berbasis internet.
4. Autopreneur
Jenis ini mampu menanamkan modal, menganalisis, serta melihat nilai tersembunyi dari suatu hal. Contoh pekerjaan seorang autopreneur umumnya sebagai berikut.
- Orang yang menaruh deposito di bank.
- Investor.
- Mitra kerja yang mendapatkan keuntungan.
- Pemilik real estate.
- Pemilik rumah sewaan, kontrakan, dan indekos.
- Pengusaha yang mendapatkan profit usaha sehingga mendapatkan kepemilikan.
- Pemegang saham.
Tips sukses berwiraswasta
Jika ingin menjadi seorang wiraswasta yang sukses tentunya kita harus menekuni usaha yang kita kuasai. Dengan begitu, kita bisa menjalaninya dengan sepenuh hati. Selain itu beberapa tips lainnya yang harus diterapkan meliputi:
- Memberi tahu usaha yang dimiliki kepada kerabat dan teman-teman.
- Tidak menggunakan pihak ketiga untuk promosi sebab kita akan dikenakan biaya tambahan selama menjalankan promosi tersebut.
- Mampu menentukan prioritas.
- Selalu menilai dan mengevaluasi diri.
- Jadilah sosok yang proaktif.
- Luangkan waktu untuk selalu berpikir kreatif.
- Belajar dari kesuksesan orang lain.
- Jangan takut untuk menempuh risiko terhadap usaha yang dijalani.
- Tentukan target dan mengevaluasinya.
- Jangan memulai usaha hanya untuk mendapatkan uang.
- Mampu menyeimbangkan antara karier dan kehidupan pribadi.
Dengan demikian, itulah informasi seputar wiraswasta yang bisa kita ketahui.
Perbedaan wiraswasta dengan wirausaha
Perlu diingat bahwa wiraswasta itu berbeda dengan wirausaha.
Wiraswasta adalah orang yang memiliki kemampuan menilai adanya peluang usaha dengan cara memanfaatkan produk-produk unggulan yang tersebar di pasaran untuk meraih keuntungan finansial.
Misalnya, membeli lisensi usaha waralaba yang terkenal untuk ditempatkannya di area yang dinilainya akan laris.
Di lain sisi, wirausaha adalah seseorang yang mampu memperkenalkan barang atau jasa baru atas hasil riset dan kreativitasnya sendiri.
Ada beberapa hal yang bisa kamu lihat tentang wirausaha dan wiraswasta, yaitu:
Wirausaha fokus pada usahanya
Biasanya fokus usaha wiraswastawan sekadar paruh waktu alias part time. Sementara fokus usaha wirausahawan menuntut keseluruhan waktu hidupnya.
Misalnya, seorang pekerja kantoran yang punya usaha warung kopi disebut sebagai wiraswasta karena fokus usahanya bukanlah sebagai pemilik warkop.
Namun, kalau dia gak lagi sebagai karyawan di perusahaan dan fokus secara pada usaha warkop-nya, maka dia bisa dikategorikan sebagai wirausahawan.
Kepemilikan modal dan peran dalam mengelola usaha
Seorang wiraswastawan merupakan pelaku usaha yang memiliki aset sendiri. Berbeda dengan wirausahawan yang terlibat secara relatif dalam operasional saja.
Pada perkembangan kekinian, wirausahawan yang punya bisnis perjalanan biasanya berbagi keputusan bersama pemilik saham lain.
Wirausahawan seperti ini juga gak bertanggung jawab penuh pada mekanisme pembayaran upah pekerja.
Lingkup bisnis
Seorang wirausahawan umumnya sangat mungkin terlibat dalam berbagai jenis usaha. Misalnya, pemilik jasa wedding organizer, bisa juga menawarkan jasa fotografi dan bulan madu.
Model keterlibatan dan perluasan bisnis ini biasanya gak dipunyai oleh seorang wiraswasta, selama mereka tidak menginvestasikan pengetahuan bisnisnya pada jenis usaha lain.
Rencana pengembangan usaha
Sebagian besar wirausahawan telah memiliki pemahaman kuat untuk selalu memperbarui pendekatan bisnis sesuai perkembangan teknologi terbaru.
Hal ini agak berbeda dengan wiraswastawan yang relatif lebih tradisional dan cukup berpuas diri dengan target jangka pendek karena mereka memiliki pendapatan dari gaji bulanan.