Yuk, Belajar Cara Menghitung Bunga Kredit Usaha Rakyat dan Cicilannya

pinjaman-bri

Adanya program kredit usaha rakyat (KUR) itu sejatinya memperkuat idiom ‘modal itu denyut nadi dalam bisnis.” Mengutip istilah mendiang komedian Asmuni ‘Srimulat’, adalah hal yang mustahal bin mustahil, bahwa bisnis berjalan tanpa modal! Meski modal itu macam-macam seperti modal tekad, modal kesehatan, modal ilmu, modal jaringan, dan sebagainya, tapi tetap mesti disempurnakan sama modal duit.

Sumber modal duit itu banyak. Bisa dari tabungan, pinjaman orang, sampai berutang ke bank. Yang disebut terakhir ini banyak dipilih. Lagi pula jangan salah sangka, mengajukan pinjaman ke bank itu bukan perkara sulit. Pihak bank pun juga dengan senang hati membantu.

Bagi yang ingin mendapatkan modal KUR, ada baiknya pahami dulu jenis usaha apa saja yang layak mendapat pembiayaan dari program pemerintah sejak era Presiden SBY itu:

Pengertian dasar KUR adalah kredit/pembiayaan Modal Kerja dan atau Investasi kepada UMKMK di bidang usaha yang Produktif dan Layak namun Belum Bankable dengan plafon sampai dengan Rp. 500.000.000; (lima ratus juta rupiah) yang dijamin oleh Perusahaan Penjamin.

Yang dimaksud dengan usaha produktif, layak, dan bankable itu adalah:

  • usaha yang menghasilkan barang atau jasa yang memberi nilai tambah bagi pelaku usaha,
  • usaha yang keuntungannya bisa membayar kewajiban pokok kredit,
  • dan jenis usahanya dinilai belum layak mendapat kredit di bank.
  • Bila syarat bisnisnya memenuhi tiga kriteria itu, maka sah-sah saja mengajukan KUR. Pendek kata, Yang dapat mengajukan KUR adalah para pelaku usaha yang berada dalam skala Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi.

    Pemerintah sudah memberi mandat KUR itu dicairkan di bank-bank yang telah ditunjuk. Bank itu antara lain:

  • PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk,
  • PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk,
  • PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk,
  • PT. Bank Tabungan Negara (Persero),
  • PT. Bank Bukopin Tbk,
  • PT. Bank Syariah Mandiri, dan
  • PT. Bank BNI Syariah
  • Yang jelas mensyaratkan dokumen legalitas dan perizinan. Dokumen itu antara lain:

  • Identitas diri nasabah, seperti KTP, SIM, Kartu Keluarga, dll.
  • Legalitas usaha, seperti akta pendirian, akta perubahan
  • Perzinan usaha, seperti SIU, TDP, SK Domisili, dll
  • Catatan pembukuan atau laporan keuangan
  • Copy bukti agunan
  • [Baca: Jangan Sampai Sakit Bikin Bisnis Kamu Sia-Sia. Kontrol Pengeluaran dengan Proteksi Diri. Lihat Asuransi Kesehatan Terbaik Di Sini]

    Studi kasus permohonan KUR

    Langsung saja ke studi kasus mengajukan KUR ke Bank BTN dengan nilai Rp 24 juta dengan jangka waktu 24 bulan plus bunga efektif 10 persen per tahun. Lantaran bisnis baru berjalan, diniatkan sejak awal pembayaran pokok pinjaman adalah Rp 1 juta sampai lunas dengan asumsi suku bunga tetap selama masa kredit.

    Tahapan pengajuan

    1. Pemohon dapat mendatangi seluruh kantor cabang BTN di seluruh Indonesia
    2. Bank akan menganalisa studi kelayakan atas permohonan tersebut
    3. Pemohon akan dikenai biaya proses kredit dan mesti dibayar sekaligus. Biaya itu antara lain provisi, notaris (legal fee), dan biaya lainnya sesuai kebijakan bank.

    Hitung besaran bunga

    Sebelum meneken akad kredit, ada baiknya memahami dulu bagaimana besaran suku bunga kredit ditentukan. Langkah ini bisa menjadi petunjuk untuk mengukur ‘kemampuan bayar’ besaran cicilan dan bunganya.

    Berikut ini perhitungan suku bunga efektif di mana bunga dibayar tiap bulan dengan merujuk pada saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya.

    Bunga = saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya x suku bunga pertahun x (30 hari/360)

    Besaran bunga efektif bulan I = Rp 24 juta x 10% X (30/360)

    = Rp 200 ribu

    Total angsuran bulan I = Angsuran pokok + bunga

    = Rp 1.000.000 + Rp 200.000

    = Rp 1.200.000

    Besaran bunga efektif bulan II = (Rp 24.000.000- Rp 1.000.000) X 10% X (30/360)

    = Rp 23.000.000 X 10% X (30/360)

    = Rp 191.666,67

    Total angsuran bulan II = Angsuran pokok + bunga

    = Rp 1.000.000 + Rp 191.666,67

    = Rp 1.191.666,67

    Besaran bunga efektif bulan III = (Rp 23.000.000 – Rp 1.000.000) X 10% (30/360)

    = Rp 22.000.000 X 10% X (30/360)

    = Rp 183.260

    Total angsuran bulan III : Angsuran pokok + bunga

    = Rp 1.000.000 + Rp 183.260

    = Rp 1.183.260

    Dan seterusnya

    Bank melakukan survey

    Langkah berikutnya setelah pengajuan permohonan kredit dan melengkapi dokumen, maka bank akan melakukan survei ke lokasi usaha. Survei itu akan menentukan analisa kelayakan usaha. Jika oke, maka akan diminta datang ke bank untuk melakukan akad kredit dengan membawa dokumen fisik asli dan beberapa lembar materai Rp 6.000.

    Sebelum akad kredit diteken, calon debitur mesti lebih dulu punya tabungan di Bank BTN. Jika semua beres, maka kredit akan ditransfer ke rekening tabungan BTN.

    Perhatikan hal ini begitu kredit dicairkan

    1. Mintalah penjelasan dengan detail bagaimana pengenaan suku bunga, biaya pencairan kredit, denda keterlambatan, dan lain sebagainya. Kalau perlu buatlah skenario andaikan gagal bayar untuk tahu apa yang terjadi berikutnya.
    2. Perhitungkan dengan seksama bahwa bisnis yang dilakoni omsetnya lebih besar dari total angsuran tiap bulan sehingga memperkecil peluang gagal bayar.
    3. Disiplinkan diri untuk tidak tergoda mengambil ‘jatah’ kewajiban angsuran untuk keperluan lain. Di samping itu, tegaskan pula agar jangan menggunakan kredit untuk keperluan di luar bisnis.
    4. Transparan dan jujur memberi informasi kepada petugas bank tentang bisnis yang dijalani.
    5. Baca dengan seksama butir-butir perjanjian sebelum meneken akad kredit. Perhatikan hak dan kewajiban dalam perjanjian tersebut.
    6. Usahakan memenuhi kewajiban membayar angsuran sehingga rekam jejak kredit di mata bank menjadi bagus. Penilaian ini menjadi dasar bagi bank untuk memberi tawaran kredit di masa depan.

    KUR bisa jadi solusi pembiayaan bagi bisnis yang berprospek ke depannya. Meminjam modal dengan cara ini bisa jadi langkah jitu. Ingat kan istilah ‘waktu adalah uang’!

    Jika kamu memiliki pertanyaan lainnya seputar kredit, tanyakan pada para ahli di Tanya Lifepal!