Sudahkah Membayar Zakat Tabungan? Begini Cara Hitungnya

zakat tabungan

Zakat tabungan adalah kewajiban untuk mengeluarkan zakat atas harta atau uang yang disimpan di dalam tabungan saat sudah memenuhi nisab.

Lantas, bagaimana perhitungan zakat tabungan? Menurut aturannya, setiap Muslim diwajibkan mengeluarkan zakat ini apabila tabungannya sudah mencapai satu tahun dan nilainya setara dengan 85 gram emas. 

Namun, gak semua tabungan yang kamu miliki wajib dikenakan zakat. Tabungan yang dikenakan zakat harus sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan.

Biar gak salah, yuk simak dulu ketentuan zakat tabungan dan tabungan mana saja sih yang dikenakan zakat.

Jenis-jenis tabungan yang wajib dikeluarkan zakatnya

Lalu, harta seperti apa yang harus dikenakan zakat tabungan? Syarat wajib zakat untuk tabungan ada empat yakni, harta yang dimiliki berupa uang, emas, dan perak. 

Harta yang dimiliki harus merupakan milik pribadi dan jumlah hartanya sudah mencapai nisab yakni senilai 85 gram emas dan sudah disimpan selama satu tahun. 

Agar lebih jelas, berikut beberapa jenis harta yang wajib dikenakan zakat ini:

1. Simpanan bank

Jika kamu memiliki simpanan uang di bank dalam bentuk tabungan, giro, atau deposito, kamu wajib mengeluarkan zakat ini jika lama tabungannya sudah mencapai satu tahun.

Deposito tetap wajib dikenai zakat tabungan, karena meski pun gak bisa dicairkan setiap saat, uang deposito diterima dalam keadaan utuh saat jatuh tempo.

Pendapatan rutin yang kamu terima setiap bulannya tentu tidak wajib dikenakan zakat tabungan karena belum mencapai masa haul yang ditentukan yakni selama satu tahun, sehingga masuk ke dalam zakat profesi.

2. Tabungan pensiun

Tabungan pensiun yang kamu miliki juga wajib dikenakan zakat ketika sudah mencapai waktunya, yaitu satu tahun. 

Tabungan pensiun tentunya berbeda dengan hadiah yang diberikan oleh perusahaan, jadi kamu harus membedakan antara tabungan pensiun dan hadiah berupa uang atau emas yang diberikan oleh perusahaan. 

3. Safe Deposito Box

Kini banyak bank yang sudah men yediakan jasa safe deposito box yang disewakan untuk menyimpan hartamu dengan aman, seperti emas, perak, atau uang.

Jika di dalam safe deposito box kamu menyimpan emas seberat 85 gram dan sudah mencapai satu tahun, maka kamu wajib mengeluarkan zakat tabungan. Namun, jika yang disimpan dalam safe deposito box berupa berlian atau intan, maka harta ini gak wajib dikenai zakat.

Cara menghitung zakat tabungan

Dilansir dari laman zakat.or.id, cara perhitungan zakat ada dua metode:

  1. Berdasarkan pendapat banyak ulama, perhitungan zakat tabungan dilakukan saat lama tabungan sudah mencapai satu tahun. Jadi, kamu hanya tinggal melihat saldo awal dan saldo akhirnya saja. Kemudian zakat yang dikeluarkan sebesar 2,5%. Kalau kamu mendapatkan bunga, sebaiknya bunga tersebut jangan dihitung.
  2. Jika melihat dari ulama mazhab Syafi’i dan Hanbali, jika tabunganmu gak mengalami fluktuasi selama satu tahun, maka kamu bisa langsung mengeluarkan 2,5% dari total tabunganmu. 

Sebelum berlanjut ke dalam perhitungan zakat satu ini, kamu harus memahami dulu besaran nishab (harta minimal) yang ditentukan dalam zakat. Pasalnya, nilai nishab emas, perak, dan uang berbeda-beda.

  • Nishab emas menurut perhitungan yakni sebesar 20 dinar atau setara dengan 85 gram emas murni. 
  • Nishab perak sebesar 200 dirham atau setara dengan 672 gram perak.
  • Nishab uang mengikuti jumlah nishab emas yang harganya sudah disesuaikan, yakni sekitar Rp79,3 juta yang setara dengan harga 85 gram emas (mengikuti harga emas sekarang yakni Rp934 ribu per gramnya) 
  • Berikut ini merupakan metode perhitungan zakat tabungan yang digunakan, yaitu metode saldo akhir, saldo terendah, dan saldo rata-rata.

    Metode saldo akhir

    Metode ini merupakan metode yang paling sering dipakai di Indonesia, yakni zakat dikeluarkan sesuai dengan saldo akhir tabungan dalam satu tahun dan tentu saja sudah memenuhi nishab. 

    Jika seandainya, di awal menabung tabungan belum memenuhi nishab, tapi pemilik terus menabung hingga saldo akhir memenuhi nishab yang ditentukan, maka pemilik wajib mengeluarkan zakatnya sebesar 2,5%.

    Metode saldo terendah

    Metode ini diterapkan khususnya di Malaysia. Harta wajib dikenakan zakat untuk tabungan ketika saldo terendah dalam satu tahun sudah mencapai batas nishab yang ditentukan. Metode ini bisa dipakai untuk tabungan yang bisa diambil kapan saja. 

    Metode saldo rata-rata

    Metode ini juga cukup sering digunakan di mana batas nishab ditentukan dari nominal rata-rata saldo tabungan. Jika saldo rata-rata memenuhi nishab, maka wajib mengeluarkan zakat tabungan meskipun saldo akhirnya gak memenuhi nisab.

    Metode ini dibuat untuk mencegah tabungan diambil dengan sengaja saat mendekati haul dengan niat agar nishabnya tidak terpenuhi. 

    Simulasi penghitungan zakat tabungan

    Mari kita cari tahu cara menghitung zakat di bawah ini.

    Nasabah Ani membuka rekening tabungan pada 1 Juli 2019 sebesar Rp45 juta. Kemudian, Ani menambah tabungannya sebesar Rp10 juta pada bulan September 2019. 

    Di akhir tahun, Ani mendapat bonus dari kantornya sebesar Rp20 juta dan kembali menabung di bank. Untuk beberapa keperluan Ani kemudian menarik uangnya sebesar Rp3 juta pada bulan Januari 2019. Di akhir bulan Mei, Ani kembali menabung sebesar Rp40 juta. 

    Karena hartanya sudah mencapai 1 tahun, yakni 1 Juli 2019-1 Juli 2020, begini perhitungannya. 

    (Rp45 juta + Rp10 juta + Rp 20 juta + Rp40 juta) – Rp3 juta = Rp112 juta.

    Jadi, tabungan Ani sudah memenuhi kriteria untuk zakat tabungan, yakni sudah mencapai nishab karena lebih dari Rp79,3 juta dan waktunya sudah mencapai 1 tahun. 

    Maka zakat yang dikeluarkan Ani yakni: Rp112 juta x 2,5%= Rp2,8 juta.

    Sebelum menghitung, sebaiknya kurangi dulu bunga tabungan yang kamu dapatkan dari bank, ya! 

    Perhitungan zakat deposito

    Nasabah Nia memiliki saldo deposito sebanyak Rp100 juta dengan bagi hasil sebanyak Rp12,5 juta.

    Maka zakat tabungan yang harus dikeluarkan, yaitu:

    (Rp100 juta + Rp12,5 juta) x 2,5% = Rp2,8 juta.

    Lindungi keuanganmu dengan asuransi syariah

    Bekerja untuk menafkahi diri dan keluarga, serta menyisihkan sebagian harta untuk zakat adalah kewajiban bagi kita sebagai umat muslim.

    Jangan lupa, sisihkan juga sebagian uangmu untuk anggaran asuransi syariah ya.

    Dengan adanya asuransi syariah, kamu bisa melindungi diri dari pengeluaran yang terlalu memberatkan keuangan, misalnya biaya berobat di rumah sakit atau kehilangan pekerjaan.

    Keunggulan dari asuransi syariah adalah penerapannya yang sesuai dengan syariat dan diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah Majelis Ulama Indonesia (DPS MUI).

    Yuk cari tahu manfaat asuransi syariah selengkapnya dan dapatkan rekomendasi berbagai perusahaan asuransi syariah di Lifepal.

    Nah, itu dia ketentuan dan cara perhitungan zakat tabungan yang wajib kamu tahu.

    Kalau kamu punya pertanyaan mengenai zakat dan cara mengelola keuangan pribadi dan rumah tangga, janga ragu untuk berkonsultasi di Tanya Lifepal.