Ayahku bayar asuransi bertahun-tahun tapi kok saldo investasinya kecil ya?
Jawaban
Kemungkinan besar dikarenakan porsi investasi yang kecil dibanding dengan asuransi.
Pertama kita luruskan dulu ya, banyak yang mikir kalau asuransi itu murni investasi dan setelah bayar premi bertahun-tahun saldo investasinya cuman sedikit. Atau lebih parahnya, setelah bayar bertahun tahun, pas mau klaim pertanggungannya sedikit atau bahkan ga ditanggung sama asuransi.
Pertama, asuransi itu sebenarnya seperti patungan buat risiko keuangan. Misalnya asuransi kesehatan, ada 100 orang yang bayar premi. Dalam setahun, biasanya ada 10 orang yang sakit dan biaya berobatnya mahal. Karena kita tidak tahu siapa yang bakal sakit, 100 orang ngumpulin duit buat berobat 10 orang tadi. Dengan gotong royong begini, kita menyisihkan premi kecil, dan mendapat perlindungan kalau kita yang sakit dan butuh biaya besar.
Nah, mengapa di Indonesia banyak yang salah paham dengan asuransi dan dikira investasi? Ini karena produk asuransi yang namanya Unit Link, produk paketan antara asuransi dan investasi. Biasanya porsi asuransi ini terdiri dari asuransi jiwa dan kesehatan.
Jadi kalau kita bayar premi misalnya 1 juta per-bulan, itu dibagi menjadi 3 dengan komposisinya bisa didiskusikan dengan pihak asuransi.
Bahayanya, kalau produk ini tidak dijelaskan dengan baik, bisa berakibat kesalahpahaman persepsi dan ekspektasi. Kalau ekspektasi tidak sesuai dengan realita, akhirnya kita kecewa dan kapok punya asuransi atau berinvestasi. Contohnya:
- Udah bayar premi lama, kok investasi gw sedikit? Mungkin porsi investasi kekecilan.
- Udah bayar premi lama, kok pas sakit ditanggungnya cuman sedikit? Mungkin porsi asuransi kekecilan.
Konklusinya, pahami dan beli sesuai kebutuhan masing-masing individu, bahkan kamu bisa mendapatkan produk asuransi dan investasi yang lebih baik jika dibeli secara terpisah.
Untuk porsi investasi asuransi unit link, ada uang masuk dan uang keluar. Uang masuk berasal dari:
- Premi yang akan menentukan besarnya manfaat yang diperoleh.
- Top-up yang bersifat optional. Jika terdapat top up maka akan berfungsi untuk menambah saldo polis.
Sementara uang keluar berasal dari biaya yang dibebankan oleh perusahaan asuransi.
Dengan membeli polis, artinya nasabah telah mengalihkan risiko ke perusahaan asuransi sehingga perusahaan asuransi akan memotong biaya dari premi yang telah dibayar.
Di tahun awal polis, pada umumnya saldo polis yang terbentuk akan lebih kecil dibanding premi yang sudah dibayar. Terlebih, bila uang masuk hanya berasal dari premi saja tanpa ada top-up.
Biaya yang umumnya dibebankan pada polis unit link:
- Biaya akusisi di 5 tahun pertama
- Biaya administrasi selama polis aktif
- Biaya Asuransi (Cost of Insurance) selama masa proteksi
- Biaya Asuransi Tambahan (Cost of Rider) selama masa proteksi.
Nah, dari jumlah semua itu yang membuat saldo investasi bisa saja tidak sesuai estimasi awal.