Bagaimana mengatasi rasa tidak pernah puas atas uang yang dimiliki?
Mengapa saya tidak pernah merasa cukup dengan uang yang dimiliki, berapapun jumlahnya? Bagaimana saya mengatasi permasalahan ini? Terima kasih.
Jawaban
Sifat alami manusia diantaranya adalah selalu ingin punya lebih. Misalnya: sudah punya motor, ingin mobil. Sudah punya mobil kelas 1000cc seharga 100juta, kemudian ingin ganti mobil keluarga yang 1600cc. Sudah punya mobil keluarga, ingin SUV 2000cc, begitu seterusnya. Belum lagi bila kita sering melihat disekitar kita, seperti tetangga yang memiliki lebih dari kita misalnya. Sehingga ada ungkapan: rumput tetangga lebih hijau, yang intinya adalah bahwa manusia tidak pernah merasa puas dan selalu merasa kurang.
Dengan kondisi seperti diatas, tentu saja berapapun harta yang dimiliki kita tidak akan pernah merasa cukup. Perasaan yang Anda miliki tersebut sesungguhnya adalah wajar dan banyak dialami oleh banyak orang. Namun demikian dalam jangka panjang tentunya hal ini dapat mengganggu kehidupan Anda.
Solusi dari Sisi Spiritual
Untuk membantu agar kita merasa cukup, ada baiknya kita sering-sering melihat orang-orang yang kondisinya dibawah kita. Masih banyak orang yang belum seberuntung kita dan banyak yang tidak punya kelebihan untuk memiliki apa yang diinginkan. Jangankan keinginan, bahkan mungkin kebutuhan saja sulit untuk dipenuhi.
Satu cara yang sering saya lakukan untuk meningkatkan rasa cukup adalah dengan berbagi kepada mereka yang kekurangan. Dengan melihat bagaimana mereka menghargai pemberian kita, membuat kita merasa kaya dan sangat berkecukupan.
Solusi dari Sisi Perencanaan Keuangan
Diatas adalah solusi dari sisi spiritual, bagaimana dengan solusi dari sisi perencanaan keuangan?
Menentukan Tujuan Keuangan
Dilihat dari sisi perencanaan keuangan, Anda memerlukan tujuan keuangan yang jelas. Dalam menentukan tujuan keuangan, harus memenuhi kriteria S.M.A.R.T:
Specific
Tujuan keuangan harus sedetail mungkin. Misalnya: Membeli rumah tinggal 2 lantai di kawasan selatan Jakarta dengan luas bangunan sekitar 150m² dan tanah 200m².
Measurable
Tujuan keuangan harus dapat diukur pencapaiannya. Misalnya: Rumah yang akan dibeli seharga 1 miliar rupiah jadi harus menabung untuk uang muka sebesar minimal 100 juta rupiah dan sisanya mengambil kredit bank. Jadi pencapaian jumlah dana tersebut dapat diukur.
Achievable
Apakah tujuan keuangan tersebut dapai dicapai dengan kemampuan yang ada? Misalnya: dana untuk uang muka dapat dikumpulkan dengan menyisihkan sebesar 5 juta rupiah perbulan dari penghasilan kita.
Relevant
Apakah tujuan keuangan tersebut sesuai dengan kebutuhan kita? Misalnya: karena sudah berkeluarga maka kita membutuhkan rumah, dan rumah di daerah selatan Jakarta adalah lokasi yang cukup strategis dan mudah untuk mencapai lokasi kantor.
Timebound
Kita harus menentukan batas waktu untuk mencapai tujuan tersebut. Misalnya: dengan menyisihkan 5 juta rupiah perbulan maka kita dapat membeli rumah tersebut 20 bulan lagi. Dengan memiliki tujuan keuangan, kita akan lebih termotivasi untuk mencapainya.
Membuat Rencana Anggaran Keuangan
Nah, setelah menentukan tujuan keuangan, kemudian kita membuat rencana anggaran keuangan. Anggaran setiap orang sifatnya unik dan tidak dapat diterapkan secara seragam. Disini saya berikan contoh alokasi pos anggaran secara umum, alokasi ini tidak bersifat baku dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan, seperti dapat dilihat pada grafik berikut:
Setiap awal bulan Anda diharapkan dapat mengalokasikan penghasilan sesuai dengan persentase pembagian yang sudah Anda tentukan sebelumnya seperti contoh diatas. Sebaiknya Anda memiliki rekening terpisah untuk pos-pos yang berbeda, sehingga tidak akan tercampur atau terpakai pada akhirnya. Hal penting yang perlu Anda pahami bahwa khusus pos Investasi, Dana Darurat dan Sumbangan (zakat, infaq dan sedekah bagi umat Islam), harus didahulukan dan disisihkan di awal bulan. Anda bisa menggunakan fitur transfer otomatis ke rekening terpisah, sebelum Anda membelanjakan sisanya untuk pos kebutuhan dan keinginan.
Catat Pengeluaran Rutin Harian
Berikutnya, Anda perlu melakukan pencatatan pengeluaran rutin harian, sejak Anda bangun hingga malam sebelum tidur. Anda dapat mencatat di buku/notes, aplikasi di telepon genggam maupun di spreadsheet komputer. Tujuannya adalah supaya Anda dapat mengetahui kemana saja uang Anda dibelanjakan. Dengan demikian Anda dapat melakukan analisa atas gaya hidup dan gaya belanja Anda, mana yang sebenarnya kebutuhan dan mana yang merupakan keinginan. Jadi Anda harus bisa membedakan antara keduanya. Kebutuhan adalah pengeluaran yang bila tidak dipenuhi akan berpengaruh signifikan terhadap kehidupan kita. Sedangkan keinginan adalah pengeluaran yang kalau tidak dipenuhi tidak berpengaruh secara signifikan. Contohnya kebutuhan adalah: makanan bergizi yang dimasak dirumah, sedangkan keinginan adalah: makan makanan mahal di restoran.
Terkadang karena belum sepenuhnya dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan, pos belanja keinginan kita menjadi terlalu besar. Disinilah kemungkin Anda selama ini banyak menghabiskan penghasilan Anda. Namun demikian, belanja keinginan tetap dibutuhkan untuk kesehatan mental dan pergaulan misalnya, asalkan jumlahnya diatur.
Nah, dengan menyusun anggaran dan mencatat pengeluaran secara konsisten dan tentunya dengan komitmen yang kuat, Anda dapat menikmati hasilnya di masa depan. Perlahan tapi pasti Anda akan merasa puas dan merasa cukup. Semoga dapat membantu, tetap semangat dan selalu bersyukur.