Beranda
Media
Mengenal Asuransi Penyakit Kritis, Manfaat, dan Cara Memilihnya

Mengenal Asuransi Penyakit Kritis, Manfaat, dan Cara Memilihnya

asuransi penyakit kritis | lifepal.co.id

Penyakit kritis merupakan jenis penyakit yang umumnya membutuhkan pemulihan yang cukup lama dan tentunya membutuhkan biaya pengobatan yang juga tidak sedikit. Hal ini lah yang membuat asuransi penyakit kritis menjadi sangat penting, bahkan ketika kita sudah memiliki asuransi kesehatan. Kenali manfaat penyakit kritis, perbedaannya dengan asuransi kesehatan, hinga tips memilih selengkapnya dalam pembahasan berikut ini.

Apa Itu Asuransi Penyakit Kritis?

Asuransi penyakit kritis adalah asuransi yang memberikan pertanggungan apabila tertanggung didiagnosis penyakit kritis. Umumnya asuransi ini memberikan manfaat berupa santunan tunai, tapi ada juga yang memberikan manfaat berupa biaya pengobatan. Asuransi penyakit kritis bisa hadir dalam bentuk polis sendiri atau umum juga menjadi rider dari asuransi jiwa maupun asuransi kesehatan swasta.

Selain hadir dalam polis asuransi kesehatan, tersedia juga asuransi sakit kritis untuk penyakit tertentu yang memberikan manfaat lebih spesifik, misalnya seperti asuransi penyakit jantun, asuransi diabetes, hingga asuransi kanker.

Perbedaan Asuransi Penyakit Kritis dan Asuransi Kesehatan

Perbedaan asuransi kritis dan asuransi kesehatan adalah pada pemberian manfaatnya. Asuransi kesehatan berfokus pada penggantian biaya pengobatan. Maka dari itu asuransi kesehatan kebanyakan menggunakan klaim cashless di mana pihak asuransi langsung membayarkan ke rumah sakit penggantian biaya pengobatan. Meskipun tidak menggunakan klaim cashless, klaim asuransi kesehatan tetap menyesuaikan dengan biaya pengobatan yang dibutuhkan pasien dan sesuai limit yang dimiliki.

Sementara penyakit kritis lebih jarang menawarkan penggantian biaya perawatan medis. Meskipun memang ada asuransi yang menawarkan polis seperti ini, tetapi asuransi penyakit kritis lebih umum menawarkan manfaat tunai. Jadi manfaat yang didapatkan adalah berdasarkan uang pertanggungan yang disepakati di awal, bukan berdasarkan besaran biaya pengobatannya.

Ketika seseorang terdiagnosis penyakit kritis, biaya yang dibutuhkan memang tentunya bukan hanya untuk biaya pengobatan saja, tapi juga untuk menunjang kehidupan selama masa pengobatan. Ini lah mengapa asuransi penyakit kritis menjadi penting dimiliki, sekalipun biaya pengobatannya sudah ditanggung oleh asuransi kesehatan seperti BPJS maupun asuransi asuransi selain BPJS.

Siapa yang Perlu Asuransi Penyakit Kritis?

Siapa saja berisiko untuk mengalami penyakit kritis. Berikut adalah beberapa individu yang lebih membutuhkan asuransi ini:

1. Individu dengan riwayat kesehatan keluarga

Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit kritis seperti kanker, penyakit jantung, stroke, atau diabetes, kamu mungkin juga membutuhkan asuransi ini. Tidak semua penyakit kritis bersifat genetik, tapi kebanyakan faktor risikonya tetap tinggi pada sesama anggota keluarga.

2. Orang yang berusia lebih tua

Semakin tua usia, semakin besar pula risiko terkena penyakit kritis. Oleh karena itu, asuransi penyakit kritis sangat berguna untuk memberikan perlindungan di masa tua.

3. Pekerja yang memiliki penghasilan utama

Jika seseorang adalah pencari nafkah utama di keluarganya, asuransi penyakit kritis sangat penting untuk melindungi keluarganya jika mereka tidak dapat bekerja karena sakit parah.

4. Individu dengan gaya hidup tidak sehat

Orang yang merokok, sering mengonsumsi alkohol, atau memiliki gaya hidup kurang sehat cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kritis, sehingga asuransi penyakit kritis bisa memberikan perlindungan finansial. Namun perlu diketahui bahwa kebiasaan tidak sehat tersebut juga bisa memengaruhi harga premi asuransi menjadi lebih mahal.

5. Orang dengan aktivitas atau pekerjaan berisiko tinggi

Jika seseorang bekerja di bidang yang berisiko tinggi, seperti konstruksi, industri berat, atau memiliki pekerjaan fisik lainnya, mereka mungkin lebih rentan terhadap kecelakaan yang bisa menyebabkan penyakit kritis.

6. Pasangan yang baru menikah atau memiliki anak kecil

Asuransi penyakit kritis juga membantu pasangan yang baru membangun keluarga untuk memastikan mereka bisa mengatasi biaya pengobatan yang tinggi jika terjadi penyakit serius, serta memastikan masa depan keuangan keluarga tetap terjamin.

Jenis Penyakit yang Umumnya Ditanggung

Asuransi sakit kritis umumnya menanggung penyakit seperti kanker, stroke, gagal ginjal, alzheimer, dan sakit jantung. Ada juga asuransi penyakit kritis yang menanggung risiko HIV. Setiap polis dapat menawarkan manfaat yang berbeda-beda dan biasanya sudah diberikan daftar penyakit apa saja yang ditanggung di awal sebelum kamu membeli polis asuransi tersebut. Jadi sebelum membeli asuransi penyakit kritis, pastikan kamu tahu apa saja penyakit yang ditanggung.

Tips Memilih Asuransi Penyakit Kritis

Berikut adalah beberapa tips yang perlu kamu perhatikan sebelum membeli:

1. Pilih cakupan penyakit yang luas

Pastikan polis mencakup penyakit-penyakit kritis utama seperti kanker, stroke, dan serangan jantung. Beberapa polis bahkan menanggung lebih dari 50 penyakit. Semakin lengkap cakupannya, semakin baik perlindungan yang kamu dapatkan.

2. Perhatikan definisi dan syarat klaim

Setiap penyakit punya definisi medis tertentu yang harus dipenuhi untuk bisa klaim. Misalnya, kanker yang ditanggung biasanya adalah yang sudah ganas. Jadi, penting untuk baca syaratnya agar tidak kecewa saat klaim ditolak.

3. Periksa masa tunggu (waiting period)

Asuransi penyakit kritis biasanya memiliki masa tunggu sejak polis aktif, sekitar 30–90 hari. Selain itu, ada juga masa bertahan hidup (survival period) setelah diagnosis. Klaim hanya bisa diproses jika kedua syarat ini terpenuhi.

4. Nilai uang pertanggungan (UP)

Uang pertanggungan harus cukup besar untuk menutup biaya pengobatan dan biaya hidup jika kamu tidak bisa bekerja. Idealnya adalah 3–5 kali penghasilan tahunan. Jangan hanya pilih premi murah, tapi pastikan juga manfaatnya mencukupi.

5. Cek manfaat tambahan (rider)

Beberapa polis menyediakan manfaat tambahan seperti pembebasan premi jika terkena penyakit kritis. Ada juga rider untuk cacat total tetap atau proteksi tambahan untuk anak. Pilihan rider bisa membuat perlindunganmu lebih lengkap.

6. Perhatikan premi dan kemampuan bayar

Pilih premi yang sesuai dengan kondisi keuangan kamu saat ini dan di masa depan. Premi yang terlalu besar bisa membebani dan berisiko polis jadi lapse (tidak aktif). Lebih baik perlindungan sedikit tapi berkelanjutan, daripada besar tapi tidak konsisten.

7. Periksa reputasi perusahaan asuransi

Pastikan perusahaan asuransi memiliki reputasi baik dalam hal pembayaran klaim. Kamu bisa cek review, rasio solvabilitas, dan rating perusahaan. Layanan yang responsif juga penting saat kamu butuh bantuan.

8. Cek fleksibilitas polis

Pilih polis yang bisa menyesuaikan kebutuhan kamu, seperti pilihan tenor dan kemungkinan untuk perpanjangan. Beberapa polis juga bisa dibatalkan dengan pengembalian dana tertentu. Fleksibilitas penting agar kamu tidak merasa “terjebak.”

Rekomendasi Asuransi Kesehatan Terbaik

Jika sudah mempertimbankan untuk membeli asuransi penyakit kritis, jangan lupa pastikan kamu juga punya asuransi kesehatan. Setiap polis asuransi ini memang dapat saling melengkapi untuk membantu kamu tetap tenang meskipun harus menjalani pengobatan.

Dapatkan asuransi kesehatan terbaik dengan manfaat lengkap hanya di Lifepal. Nikmati kemudahan klaim cashless dan limit asuransi hingga miliaran rupiah. Dapatkan juga manfaat untuk klaim di luar negeri.