Ciri Infeksi Setelah Cabut Gigi serta Penanganannya

ciri infeksi setelah cabut gigi

Rasa sakit akibat cabut gigi pastinya sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, meski akan hilang setelah beberapa hari. Namun, kamu sebaiknya waspada dan mengetahui ciri infeksi setelah cabut gigi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. 

Simak penjelasan lengkap tentang ciri infeksi setelah cabut gigi dan perawatannya pada artikel berikut ini. 

Ciri infeksi setelah cabut gigi

Dry Socket atau Alveolar Osteitis adalah rasa nyeri yang diakibatkan peradangan pada tulang rahang yang umum terjadi setelah cabut gigi. Hal tersebut dikarenakan gumpalan darah yang berfungsi pelindung tulang dan saraf di ruang kosong yang ditinggalkan gigi tidak bekerja secara normal. 

Berikut ciri-ciri infeksi setelah cabut gigi yang harus diwaspadai: 

1. Rasa nyeri satu hingga tiga hari setelah cabut gigi

Cabut gigi adalah proses pelepasan gigi yang rusak/tidak normal dari akar-akar saraf di susunan gigi. 

Efek samping cabut gigi geraham bawah adalah rasa sakit yang diakibatkan oleh pendarahan atau pembengkakan di bagian gigi yang dicabut. Rasa sakit yang ditimbulkan bisa sampai mata, telinga, pelipis atau leher. 

Biasanya dokter melakukan bius terlebih dahulu agar menghilangkan rasa nyeri saat proses cabut gigi. Setelah itu, pasien diharuskan menggigit kasa yang telah terendam oleh cairan yang meminimalisir terjadinya pendarahan. 

Bila rasa nyeri bertahan hingga 3 hari, itu bisa menjadi salah satu ciri infeksi setelah cabut gigi yang perlu kamu waspadai. 

2. Bau tidak sedap di mulut

Ciri infeksi setelah cabut gigi yang perlu kamu waspadai juga adalah munculnya bau tidak sedap di mulut. Aroma bau yang tidak sedap di mulut dapat diakibatkan oleh interaksi kontaminan bakteri dan kuman di bagian rongga gigi yang dicabut. 

Bau mulut dapat diobati dengan penggunaan mouthwash yang tidak mengandung alkohol. Selain itu, menyikat gigi dengan benar dapat menghilangkan bau mulut yang diakibatkan cabut gigi. 

3. Gusi bengkak berdarah

Ciri infeksi setelah cabut gigi selanjutnya yang perlu kamu waspadai adalah gusi yang bengkak. Hal tersebut dikarenakan terjadi peradangan di bagian rongga gigi yang telah tercabut. 

Selain itu, kondisi imun dan kebutuhan vitamin dapat mempengaruhi pembengkakan pada gusi. 

4. Terdapat lapisan tulang menonjol di dalam socket

Tulang alveolar yang terdapat di dasar gigi dapat muncul di permukaan karena proses cabut gigi yang cukup kuat. Peradangan yang terjadi dapat menjadi tempat berkembang biak bagi kuman dan bakteri yang berasal dari makanan yang masuk dalam mulut. 

Efek samping cabut gigi atas akan memungkinkan tulang penyangga gigi terlihat jelas karena ikut tereduksi posisi dengan gigi disampingnya. 

5. gumpalan darah di area gigi yang dicabut

Gumpalan darah yang keluar dari bagian gigi yang dicabut akan sembuh secara optimal. Pada beberapa kasus, gumpalan darah yang telah terkontaminasi dengan zat luar dapat menyebar di sekitar posisi gigi yang telah dicabut. 

Efek samping cabut gigi geraham bawah kiri pastinya akan mengeluarkan gumpalan darah kotor yang berbahaya serta meningkatkan terjadinya karies gigi. Segera bersihkan dengan cara berkumur secara perlahan agar gumpalan kotor dapat keluar. 

Faktor yang meningkatkan infeksi setelah cabut gigi

Setelah mengetahui ciri infeksi setelah cabut gigi di atas, penting juga untuk kamu mengetahui faktor apa saja sih yang meningkatkan resiko infeksi gigi. Berikut berbagai faktor yang dapat meningkatkan infeksi dry socket setelah cabut gigi.

1. Kebiasaan merokok 

Perokok dapat sangat mudah mengalami komplikasi infeksi gusi bolong yang diakibatkan oleh proses kimiawi yang terdapat pada rokok. 

Berbagai zat kimia dari tembakau dapat memperlambat proses pemulihan gigi bolong serta mengkontaminasi di bagian akar gigi. Selain itu, proses menghisap rokok dapat meningkatkan perdarahan di rongga gigi. 

2. Konsumsi kontrasepsi oral

Kandungan yang terdapat pada obat kontrasepsi oral dapat meningkatkan infeksi setelah cabut gigi. Kandungan estrogen yang terdapat pada kontrasepsi oral berdampak pada kesusahan pembekuan darah. Sehingga jika dibiarkan akan mudah kuman dan bakteri masuk ke sela-sela gigi berlubang. 

3. Abai saran dokter

Dokter normalnya akan menyarankan berbagai hal yang perlu dilakukan pasca tindakan cabut gigi. Penanganan luka seperti berkala menggigit kasa untuk mempercepat pembekuan darah ataupun berbagai hal yang membantu proses pemulihan perlu dipahami dan dikerjakan oleh pasien. 

Bila diperlukan, dokter akan melakukan X-Ray atau rontgen gigi panoramik untuk memastikan tidak terjadi dry socket serta terhindar dari tertinggalnya akar gusi di gigi. 

4. Pembersihan gigi terlalu keras

Membersihkan gigi dengan sikat yang terlalu keras akan meningkatkan resiko pendarahan pada gigi. Selain itu, ketika berkumur-kumur dengan gerakan yang cukup kencang dapat memberikan tekanan pada gigi berlubang sehingga berisiko terjadinya peradangan. 

Efek samping cabut gigi geraham atas dapat diminimalisir dengan berkumur secara perlahan serta menggunakan sikat gigi soft/extra soft.

5. Konsumsi makanan keras, pedas, dan panas 

Makanan yang sulit dikunyah maupun memiliki efek peradangan dapat meningkatkan infeksi pada mulut. 

Karakteristik makanan yang terlalu panas dapat membuka bagian lapisan gusi yang akan menjadi jalan bagi kuman dan bakteri masuk ke gigi. 

Sedangkan pada makanan yang pedas akan meningkatkan konsumsi air liur yang terdiri dari banyak bakteri. Sehingga takutnya akan menginfeksi bagian gigi yang bolong. 

Tips sebelum melakukan prosedur cabut gigi

Efek samping cabut gigi bungsu dapat menyebabkan infeksi maupun komplikasi pada rongga gigi. Selain itu efek sakit yang cukup menyakitkan perlu dihindari karena dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Berikut penyakit yang perlu dokter ketahui sebelum mengambil keputusan apakah akan melanjutkan tindakan proses cabut gigi atau tidak:

  • Diabetes
  • Gangguan liver 
  • Hipertensi
  • Gangguan pada jantung
  • Penyakit tiroid
  • Gagal ginjal kronis
  • Persiapan sebelum cabut gigi diharuskan pasien dalam keadaan tenang dan stabil. Umumnya dokter gigi akan memberikan obat antibiotik terlebih dahulu agar pasien dapat memiliki imunitas yang cukup saat dan setelah cabut gigi untuk meminimalisir terjadinya pembengkakan di bagian gigi yang bolong. 

    Tips dari Lifepal! Infeksi yang terjadi pasca tindakan cabut gigi kadang dapat terjadi bagi sebagian orang. Mengetahui tindakan preventif akan meminimalisir terjadinya nyeri setelah cabut gigi yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. 

    Semoga artikel ini dapat membantu kamu untuk terhindar dari efek samping cabut gigi bungsu serta mengetahui cara penanganannya.

    Pentingnya memiliki asuransi gigi 

    Asuransi gigi biasanya merupakan manfaat tambahan atau rider dari asuransi kesehatan. Asuransi gigi dapat mengcover biaya pengobatan gigi di fasilitas kesehatan sehingga kamu tak perlu mengeluarkan uang untuk berobat. 

    Adapun biaya yang ditanggung antara lain biaya perawatan gigi yang mencakup perawatan dasar dan perawatan kompleks sampai pemasangan gigi palsu. 

    Cari tahu di Lifepal daftar asuransi gigi terbaik di Indonesia dan bandingkan sendiri harga dan manfaat yang ditawarkan. Sebagai marketplace asuransi terbesar di Indonesia, Lifepal berkomitmen untuk menyediakan informasi yang lengkap dan transparan sehingga kamu bisa mendapatkan produk asuransi yang paling tepat. 

    Pertanyaan seputar ciri infeksi setelah cabut gigi

    Nyeri setelah cabut gigi berapa lama tergantung dari tingkat cedera maupun kondisi imun dari pasien tersebut. Umumnya rasa nyeri setelah cabut gigi dapat mencapai satu hingga tiga hari. Namun beberapa hal yang memperparah seperti kebiasaan merokok dapat memperlambat proses pembekuan darah yang diperlukan bahkan bisa menyebabkan infeksi setelah cabut gigi.
    Asuransi kesehatan menawarkan penggantian biaya pengobatan di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya sehingga penggunanya tidak perlu mengeluarkan uang untuk berobat. Salah satu jenisnya adalah asuransi kesehatan cashless yang memungkinkan pengguna berobat ke faskes hanya dengan menunjukkan kartu asuransi yang dimiliki.