Beranda
Media
Mengenal Sejarah Asuransi dan Perkembangannya di Indonesia

Mengenal Sejarah Asuransi dan Perkembangannya di Indonesia

sejarah asuransi | lifpal.co.id

Sejarah asuransi bukan hanya soal tanggal dan catatan masa lalu, tapi juga cerminan dari bagaimana manusia terus mencari cara untuk melindungi diri dari risiko. Seiring waktu, konsep asuransi berkembang dari praktik sederhana di masyarakat kuno hingga menjadi industri penting yang menyentuh berbagai aspek kehidupan, termasuk di Indonesia.

Dalam artikel ini, kamu akan diajak menelusuri jejak panjang perjalanan asuransi. Mulai dari asal usulnya di dunia, masuknya ke tanah air, hingga bagaimana asuransi hadir dalam bentuk digital yang kini bisa kamu akses dengan mudah.

Asal Usul dan Konsep Dasar Asuransi

Jauh sebelum asuransi menjadi industri modern seperti sekarang, manusia sudah menerapkan konsep perlindungan terhadap risiko melalui sistem gotong royong atau berbagi beban. Di masyarakat kuno, misalnya, anggota komunitas akan saling membantu saat salah satu dari mereka mengalami kerugian, seperti kehilangan hasil panen atau kerusakan rumah. Inilah cikal bakal dari konsep asuransi yang dikenal sebagai berbagi risiko.

Seiring berkembangnya perdagangan dan pelayaran antarnegara di abad pertengahan, kebutuhan akan perlindungan terhadap barang dan kapal semakin meningkat. Para pedagang mulai membuat perjanjian tertulis untuk saling menanggung kerugian jika terjadi kecelakaan atau pencurian selama perjalanan. Praktik inilah yang kemudian berkembang menjadi sistem asuransi maritim, salah satu bentuk awal asuransi formal.

Dari sana, konsep asuransi terus berevolusi menjadi sistem yang lebih terorganisir dan profesional. Dengan adanya premi, polis, dan lembaga penanggung risiko, asuransi kini menjadi solusi finansial yang terstruktur. Konsep dasarnya tetap sama, melindungi individu atau kelompok dari ketidakpastian masa depan dengan cara berbagi beban risiko secara kolektif.

Sejarah Asuransi di Dunia

Perjalanan sejarah asuransi di dunia berlangsung dalam beberapa fase penting yang mencerminkan evolusi sosial, ekonomi, dan hukum dari berbagai peradaban. Berikut ini adalah ringkasan perkembangan asuransi dari masa ke masa.

1. Masa Sebelum Masehi (SM)

Pada masa Babilonia, praktik awal asuransi ditemukan dalam bentuk kode Hammurabi yang memuat klausul perlindungan terhadap pedagang dan kargo jika terjadi pencurian atau kerusakan saat perjalanan.

Di Tiongkok kuno, para pedagang yang membawa barang melalui jalur sungai akan membagi muatan ke beberapa kapal berbeda untuk meminimalkan risiko kerugian total. Sementara itu, masyarakat Yunani menerapkan sistem dana bersama untuk membantu keluarga tentara yang gugur atau jatuh sakit.

2. Masa Sesudah Masehi (M)

Pada masa Romawi, dikenal sistem collegia—perkumpulan yang menyediakan bantuan pemakaman bagi anggotanya, yang bisa dianggap sebagai bentuk awal asuransi jiwa. Di Eropa abad pertengahan, lahirlah sistem asuransi dagang dan laut yang lebih terstruktur, terutama untuk mendukung ekspedisi niaga lintas negara yang penuh risiko.

3. Lahirnya asuransi modern

Pada abad ke-17, muncul Lloyd’s of London, sebuah kedai kopi yang menjadi tempat pertemuan para pedagang dan penjamin risiko. Dari sinilah sistem asuransi maritim modern mulai berkembang, lengkap dengan pencatatan risiko dan pembayaran premi.

Selama Revolusi Industri, kebutuhan akan perlindungan terhadap tenaga kerja, properti, dan jiwa semakin meningkat, sehingga memicu lahirnya berbagai produk asuransi baru.

4. Perkembangan asuransi global di abad 20–21

Memasuki abad ke-20, asuransi menjadi bagian penting dalam ekonomi global. Perusahaan-perusahaan asuransi multinasional mulai bermunculan, dan inovasi digital pun mulai diterapkan.

Kini, asuransi mencakup perlindungan atas data, cyber risk, bencana alam, bahkan perjalanan luar angkasa. Transformasi ini membuat asuransi semakin relevan dengan kebutuhan zaman modern.

Sejarah Asuransi di Indonesia

Perkembangan sejarah asuransi di Indonesia tak lepas dari pengaruh kolonialisme dan perubahan sosial-politik yang terjadi dari masa ke masa. Dari awal kedatangannya pada era penjajahan, hingga menjadi industri penting yang melayani berbagai kebutuhan masyarakat modern.

Berikut adalah tiga fase utama perkembangan asuransi di tanah air.

1. Masa kolonial belanda dan awal perusahaan asuransi

Asuransi pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Saat itu, asuransi berfungsi untuk melindungi kepentingan perdagangan dan pengiriman barang milik pemerintah kolonial serta perusahaan swasta Eropa.

Perusahaan asuransi pertama yang berdiri di Nusantara adalah Nederlandsch-Indische Levensverzekering en Lijfrente Maatschappij (NILLMIJ) pada abad ke-19, yang fokus pada asuransi jiwa untuk warga Belanda dan elite lokal.

2. Masa kemerdekaan dan nasionalisasi

Setelah Indonesia merdeka, pemerintah mulai melakukan nasionalisasi terhadap berbagai perusahaan asing, termasuk perusahaan asuransi. Lahirnya perusahaan asuransi milik negara menjadi tonggak penting bagi industri ini. Pemerintah juga mulai menyusun regulasi dan kebijakan untuk mengatur sektor keuangan dan perlindungan konsumen dalam negeri.

3. Era deregulasi dan pertumbuhan industri asuransi swasta

Memasuki era Orde Baru dan reformasi ekonomi di tahun 1980–1990-an, pemerintah mulai membuka peluang bagi tumbuhnya asuransi swasta. Hal ini mempercepat pertumbuhan perusahaan asuransi lokal dan asing di Indonesia. Inilah awal terbentuknya ekosistem kompetitif dan layanan asuransi yang lebih beragam di Indonesia. Untuk mengetahui siapa saja pelaku penting di era ini, kamu bisa cek daftar perusahaan asuransi Indonesia.

Perkembangan Asuransi di Indonesia Saat Ini

Industri asuransi di Indonesia terus berkembang mengikuti kemajuan teknologi, regulasi, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan finansial. Dari yang dulunya rumit dan konvensional, kini proses membeli asuransi bisa dilakukan secara digital dan jauh lebih mudah diakses oleh siapa saja.

1. Asuransi digital dan insurtech

Kini, kamu tidak perlu lagi repot datang ke kantor atau mengisi formulir fisik untuk membeli polis. Berkat kehadiran asuransi digital dan insurtech, kamu bisa membandingkan produk, menghitung premi, bahkan membeli polis langsung lewat smartphone. Salah satu platform yang memudahkan proses ini adalah Lifepal.co.id. Kamu bisa beli asuransi secara online dengan lebih praktis dan aman lewat marketplace ini.

Dengan teknologi insurtech, proses klaim pun jadi lebih efisien. Banyak perusahaan sudah menyediakan layanan digital untuk upload dokumen klaim, tracking status, hingga layanan bantuan darurat berbasis aplikasi. Kemudahan ini membuat asuransi semakin relevan dengan kebutuhan masyarakat modern.

2. Peran pemerintah dan regulasi

Pemerintah Indonesia memainkan peran penting dalam pengawasan dan pengembangan industri asuransi. Melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pemerintah menetapkan berbagai regulasi untuk memastikan perusahaan asuransi beroperasi secara sehat, transparan, dan bertanggung jawab.

Salah satu regulasi besar yang menjadi tonggak adalah Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian, yang mengatur kewajiban permodalan, pengawasan perusahaan, hingga perlindungan konsumen. Selain itu, dalam rangka penguatan sektor keuangan, pemerintah juga mencanangkan program asuransi wajib melalui UU P2SK (Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan), termasuk rencana penerapan asuransi kendaraan bermotor secara nasional.

Dengan peran aktif pemerintah, diharapkan industri asuransi semakin stabil, inklusif, dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat luas dalam menghadapi berbagai risiko keuangan.

3. Pertumbuhan literasi asuransi di masyarakat

Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya asuransi mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tidak lepas dari peran edukasi publik yang dilakukan oleh media, perusahaan asuransi, pemerintah, hingga platform digital seperti Lifepal. Kampanye tentang perlindungan diri, keluarga, dan aset melalui asuransi semakin mudah ditemukan, baik melalui artikel, webinar, maupun media sosial.

Meski begitu, tantangan masih ada, terutama dalam hal memahami produk asuransi yang kompleks. Banyak orang belum familiar dengan istilah-istilah teknis, manfaat polis, atau hak dan kewajiban sebagai pemegang polis. Maka dari itu, peningkatan literasi keuangan dan asuransi tetap harus menjadi prioritas agar masyarakat bisa memilih produk yang sesuai dengan kebutuhannya dan lebih percaya diri dalam mengambil keputusan keuangan.

Melihat bagaimana sejarah asuransi berkembang dari masa ke masa, kita bisa memahami bahwa perlindungan terhadap risiko bukanlah hal baru. Melainkan kebutuhan dasar yang terus relevan hingga hari ini. Di Indonesia, asuransi telah bertransformasi menjadi industri modern yang semakin mudah diakses oleh siapa saja, bahkan cukup lewat smartphone.

Sejarah Asuransi Syariah dan Perkembangannya di Indonesia

Sejarah berdirinya asuransi syariah di sunia pertama kali pada tahun 1979 oleh Faisal Islamic Bank of Sudan yakni Islamic Insurance Co. Ltd. di Sudan dan Islamic Insurance Co. Ltd. di Arab Saudi.

Dari dua perusahaan tersebut perkembangan asuransi syariah di dunia dimulai. Perusahaan asuransi syariah tersebut terbilang sukses dengan mengoperasikan asuransi menggunakan syariat Islam dan menghindari unsur-unsur yang diharamkan di dalam Islam.

Sehingga menginspirasi munculnya asuransi syariah di negara-negara lain, seperti Swiss, Luxemburg, Bahamas, dan Bahrain di tahun 1983.

Setelah itu, barulah asuransi syariah merambah ke Asia. Pertama kali Malaysia memperkenalkan asuransi jiwa syariah bernama Takaful Malaysia di tahun 1985, yang kemudian diikuti oleh negara lainnya seperi Brunei, Singapura, dan juga Indonesia.

Sejarah berdirinya asuransi syariah di Indonesia dimulai oleh perusahaan Takaful Indonesia pada tahun 1994. Asuransi Takaful menjadi perintis perkembangan asuransi syariah di Indonesia.

Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatur tentang asuransi syariah di Indonesia dalam fatwa nomor 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah.

Yang menjadi perbedaan asuransi syariah dan asuransi konvensional adalah prinsip-prinsip yang digunakan, antara lain:

  • Keadilan (adil)
  • Dapat dipercaya (amanah)
  • Keseimbangan (tazawun)
  • Kemaslahatan (maslahah)
  • Keuniversalan (syumul)
  • Tidak mengandung unsur: ketidakpastian (gharar), perjudian (maysir), bunga (riba), penganiayaan (zhulm), suap (risywah), maksiat, dan objek haram.

Kini asuransi syariah sudah berkembang untuk seluruh lapisan masyarakat dan tidak hanya untuk yang beragama muslim saja.

Rekomendasi Asuransi Terbaik

Kalau kamu masih bingung memilih produk asuransi yang paling sesuai, kamu bisa mulai dengan menjelajahi berbagai pilihan di Lifepal. Di sini, kamu bisa membandingkan premi, manfaat, hingga ulasan dari berbagai perusahaan asuransi secara langsung dan mudah dipahami.

Dapatkan pilihan produk asuransi mobil dan kesehatan terbaik dan terpercaya di Lifepal. Marketplace asuransi ini memberikan solusi yang objektif dan transparan, memastikan kamu mendapatkan produk asuransi yang paling menguntungkan sesuai kebutuhan dan anggaran.