Apa Itu Pengecualian Polis? Simak Risiko yang Tidak Ditanggung

Setiap polis asuransi memiliki bagian yang disebut dengan pengecualian. Sebelum kamu menyetujui sebuah polis, jangan sampai kamu tidak memperhatikan hal ini karena ini berkaitan erat dengan klaim. Kurang pemahaman terhadap pengecualian asuransi juga bisa membuat seseorang salah paham di kemudian hari dan merasa dirugikan. Lalu, apa saja pengecualian yang biasanya ada pada polis asuransi? Simak penjelasan lengkapnya dalam ulasan berikut ini.
Pengertian Pengecualian Polis Asuransi
Pengecualian polis asuransi adalah ketentuan dalam sebuah polis asuransi yang menjelaskan risiko-risiko atau kondisi tertentu yang tidak akan ditanggung oleh pihak asuransi. Dengan kata lain, ini adalah daftar situasi di mana klaim asuransi tidak akan dibayarkan, meskipun kejadian tersebut menimpa tertanggung.
Kenapa Asuransi Menerapkan Pengecualian?
Tujuan adanya pengecualian dalam polis asuransi adalah untuk memberikan batasan yang jelas mengenai tanggung jawab perusahaan asuransi terhadap risiko-risiko tertentu. Dengan mencantumkan pengecualian, perusahaan asuransi dapat mengelola risiko secara lebih terukur dan mencegah terjadinya kerugian yang tidak terkendali akibat kejadian-kejadian yang sulit diprediksi atau terlalu berisiko tinggi, seperti perang, bencana besar, atau tindakan kriminal.
Selain itu, pengecualian juga berfungsi untuk mencegah potensi penyalahgunaan polis oleh pemegang asuransi yang mungkin mencoba mengambil keuntungan dari perlindungan yang diberikan. Dari sisi pemegang polis, pengecualian memberikan transparansi dan kejelasan, sehingga mereka memahami dengan pasti situasi apa saja yang tidak akan mendapatkan perlindungan. Pengecualian menjadi bagian penting dari keseimbangan antara perlindungan yang diberikan dan keberlanjutan finansial perusahaan asuransi.
Jenis-Jenis Pengecualian dalam Polis Asuransi
Semua jenis asuransi memiliki pengecualian. Berikut adalah berbagai jenis pengecualian yang berbeda pada setiap jenis asuransi:
Pengecualian polis asuransi mobil
Umumnya yang termasuk ke dalam pengecualian asuransi mobil adalah sebagai berikut:
- Kendaraan digunakan untuk balapan, uji kecepatan, atau kegiatan ilegal.
- Pengemudi tidak memiliki SIM, atau SIM tidak sesuai jenis kendaraan.
- Pengemudi dalam pengaruh alkohol, narkoba, atau obat-obatan terlarang.
- Kerusakan akibat perang, kerusuhan, huru-hara, atau aksi terorisme (kecuali jika ada perluasan jaminan).
- Kerusakan atau kehilangan karena kelalaian, seperti meninggalkan kunci di mobil.
- Kendaraan digunakan untuk keperluan komersial tanpa dicantumkan dalam polis.
- Modifikasi kendaraan yang tidak dilaporkan atau tidak sesuai standar pabrikan.
- Kerusakan akibat bencana alam (banjir, gempa, dll), biasanya ini tersedia sebagai jaminan perluasan atau rider.
- Kerugian akibat keausan, karat, atau kerusakan mekanis biasa.
- Kehilangan atau kerusakan karena tindakan disengaja oleh pemilik atau pengemudi.
Pengecualian polis pada asuransi kesehatan
Berikut adalah beberapa contoh pengecualian dalam asuransi kesehatan:
- Penyakit yang sudah ada sebelumnya (pre-existing conditions) yang tidak dilaporkan saat membeli polis.
- Perawatan atau pengobatan untuk kondisi yang disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol atau narkoba.
- Biaya pengobatan untuk prosedur kosmetik atau estetik (seperti operasi plastik yang tidak terkait dengan kecelakaan atau penyakit).
- Pengobatan atau perawatan untuk kondisi yang disebabkan oleh tindakan kriminal atau perbuatan melawan hukum.
- Pengobatan akibat kecelakaan yang terjadi saat pengemudi atau penumpang tidak memiliki SIM atau di bawah pengaruh alkohol/narkoba.
- Perawatan untuk kondisi kehamilan atau persalinan, jika tidak tercakup dalam polis atau perluasan jaminan
- Pengobatan yang tidak direkomendasikan oleh dokter atau yang tidak sesuai dengan standar medis
- Terapi alternatif atau pengobatan yang tidak diakui oleh standar medis
Pengecualian polis asuransi jiwa
Asuransi jiwa juga memiliki pengecualian yang bisa menyebabkan sebuah klaim ditolak seperti berikut ini:
- Kematian disebabkan bunuh diri.
- Kematian akibat tindakan kriminal atau perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh tertanggung asuransi.
- Kematian akibat kecelakaan yang terjadi saat tertanggung berada dalam kondisi mabuk alkohol atau di bawah pengaruh narkoba.
- Kematian akibat perang, baik itu perang terbuka atau kerusuhan berskala besar.
- Kematian akibat tindakan terorisme, jika tidak ada perluasan jaminan khusus dalam polis.
- Kematian akibat kecelakaan yang terjadi saat tertanggung terlibat dalam kegiatan ilegal, seperti balapan liar atau kejahatan.
- Kematian yang disebabkan oleh penggunaan obat-obatan terlarang atau penyalahgunaan obat yang tidak sesuai dengan resep medis.
- Kematian akibat modifikasi tubuh yang tidak sesuai standar medis, seperti prosedur bedah plastik tanpa alasan medis yang jelas.
Contoh Kasus Pengecualian Polis yang Sering Terjadi
Tentunya ada banyak sekali kasus di mana klaim ditolak akibat kejadian yang masuk ke dalam pengecualian polis. Salah satunya adalah seperti dalam kasus klaim asuransi mobil yang sering tidak disadari. Apabila risiko terjadi saat tertanggung berkendara saat tidak memiliki SIM atau masa berlakunya habis maka klaim tidak dapat dilakukan atau perusahaan asuransi berhak menolak.
Maka dari itu, selalu perhatikan kelengkapan syarat ketika berkendara. Jangan sampai kamu melakukan kelalaian yang justru membuat kamu tidak dapat menikmati manfaat dari asuransi yang sudah dimiliki.
Cara Menghindari Risiko Ditolaknya Klaim
Klaim yang ditolak sering kali disebabkan hal sepele dan karena kurangnya ketelitian. Berikut adalah cara menghindari risiko klaim ditolak:
1. Ajukan klaim tepat waktu
Setiap polis memiliki ketentuan batas waktu klaim asuransi. Misalnya untuk asuransi mobil adalah 3 atau 5 hari setelah kejadian, tertanggung sudah harus melapor ke pihak asuransi. Di sini lain, asuransi jiwa hanya boleh diklaim maksimal 90 hari setelah kematian. Selalu perhatikan batas tersebut untuk menghindari klaim ditolak.
2. Pastikan syarat lengkap
Pastikan kamu melengkapi dokumen persyaratan yang dibutuhkan saat klaim. Biasanya pihak asuransi tidak akan langsung menolak klaim jika dokumen tidak lengkap. Melainkan kamu akan dihubungi untuk melengkapi dokumen tersebut. Pastikan kamu selalu mudah untuk dihubungi oleh pihak asuransi selama proses pengajuan klaim.
3. Isi formulir dengan jujur
Pastikan semua informasi yang kamu berikan kepada perusahaan asuransi akurat dan jujur, termasuk riwayat kesehatan, penggunaan kendaraan, dan kondisi lainnya. Kecurangan atau informasi yang disembunyikan bisa menjadi alasan penolakan klaim.
4. Bayar premi tepat waktu
Apabila kamu memiliki asuransi yang preminya dibayar secara berkala, misalnya seperti asuransi jiwa atau asuransi kesehatan, pastikan kamu membayar premi tepat waktu. Pembayaran premi yang terlambat dapat menyebabkan polis lapse atau tidak aktif sehingga klaim tidak dapat diajukan.
5. Pelajari polis dengan baik
Sebelum secara resmi memiliki polis asuransi, kamu diberikan waktu untuk mempelajari seluruh isi polis. Jika kurang setuju dengan isi polis selama masa tersebut, kamu diperbolehkan untuk batal membeli polis. Manfaatkan momen ini dengan baik untuk benar-benar mempelajari polis agar kamu paham betul manfaat dan pengecualian yang ada dalam polis. Jika kamu sudah paham seluruh isi polis maka kemungkinan klaim ditolak akan lebih kecil.
Lindungi Diri dari Risiko Tak Terduga
Asuransi memiliki tujuan untuk melindungi finansial kamu dari berbagai hal tidak terduga. Adanya pengecualian tidak membuat manfaat asuransi menjadi terbatas. Asalkan dari awal kita sudah memahami manfaat dan pengecualian polis sejak awal membelinya.
Pastikan diri kamu dan keluarga terlindungi dari berbagai risiko finansial agar keuangan tidak terganggu. Dapatkan asuransi terbaik sesuai kebutuhanmu hanya di Lifepal.